Dihina Miskin Ternyata Sang Pewaris

Paman sebelum aku mematikan teleponnya, bolehkah aku bertanya tentang Fadli? Aku dengar keluarganya memiliki restoran FadliFan yang cukup terkenal di Garang city? Aku yakin Paman pasti mengenalnya.Aku sedikit ada masalah dengannya," ucap Zack

Dalam hati Zack ingin memberi sedikit pelajaran pada Fadli, karena dialah yang sudah memberi saran pada Rangga untuk mengambil Nabila dari dirinya selain itu Fadli juga menggunakan kekayaannya untuk merendahkan dirinya. Mungkin sedikit pelajaran cukup untuk membuat Fadli diam.

“Oh, iya paman mengenalnya, Ayah tuan muda Fadli adalah bawahku. Apakah Tuan ada masalah apa dengannya? Tenang saja tuan muda, saya tau apa yang harus saya lakukan. Biarkan tuan muda Fadli saya yang urus. Lanjutkan bersenang-senangnya dan jangan kuatirkan masalah kecil ini, sebentar lagi suruhan paman ada datang untuk menyelesaikan masalah di KVT." Jelas Lukman membuat Zack lebih tenang. karena sudah mengatasi masalah di KVT dan membuat teman-temannya tidak perlu mengganti kerusakan akuarium itu.

“Terimakasih paman, sudah membantu. Kalau begitu aku matikan dulu teleponnya."

Untuk pertama kalinya, Zack menggunakan kekuasaannya untuk memberi pelajaran pada orang lain. Namun dalam hati Zack masih memiliki rasa tidak nyaman saat memerintah walaupun ia sangat membenci Fadli.

Tak lama kemudian di ruangan VIP KVT beberapa orang datang, mereka adalah orang-orang yang di perintahkan Lukman untuk menyelesaikan masalah yang di hadapi Zack.

“Maaf mengganggu acara kalian semua, saya datang kemari sesuai perintah untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Dan semuanya sudah beres, Kalian semua tidak perlu ganti rugi.” Jelas mereka setelah itu mereka pergi.

Mereka mengira, Fadli bicara di belakang dan membereskan semua masalah yang ada.

“Apa kamu yang mengurus semuanya? Aku rasa iya. Masalahnya hanya kamu yang memiliki pengaruh di tempat ini.” Tanya Vera dan Fadli mengangguk begitu saja, padahal dia tau kalau dia tak melakukan apa-apa.

Zack pun kembali ke ruangan KVT dan menghampiri Risa. “Darimana saja kamu? Semua masalah sudah diselesaikan dan kita tidak perlu ganti rugi lagi.” Bisik Risa menjelaskan.

"Iya aku sudah tau semuanya."

Zack menyadari kalau ternyata, paman Lukman sudah mengatasi semua masalah, namun sayangnya mereka mengira jika itu bantuan dari keluarga Fadli. Zack hanya mendengus dingin dan tak bisa berkata apa-apa.

Vera yang sudah tidak menyukai Zack dari awal, terus saja memandang rendah Zack. Tapi sebenarnya dia jauh lebih tidak suka dengan Fadli karena sikapnya yang terlalu sombong. Namun tetap saja tidak Vera tidak akan puas kalau belum merendahkan Zack.

“Lihatlah Risa, lelaki yang selalu kamu bela, hanyalah pecundang yang lari dari tanggung jawab. Disuruh tanggung jawab malah pergi dan sekarang dia muncul lagi saat semuanya sudah selesai. Buka matamu lebar-lebar Risa, dari mana kamu bisa mendapatkannya pecundang ini.” Cibir Vera, namun tak menggoyahkan Risa untuk tetap berteman dengan Zack.

"Aku berteman dengan Zack itu adalah masalah pribadiku. Gak usah kamu memperdulikannya, selama tidak menggangu kamu, aku rasa tidak masalah." Jawab Risa.

Zack malas berdebat lagi dengan Vera dan memilih mengabaikan hinaan Vera, Zack berfikir percuma menjelaskan tak mungkin ada yang percaya padanya.

“Sudah-sudah. Masalah ini kan sudah aku selesaikan, tidak perlu dibahas lagi. Dan sekarang aku ingin mengajak kalian semua berkunjung ke villa MA. Kalian tau kan, kalau Villa Air panas itu tempatnya orang-orang kaya berkumpul. Kalian semua akan menikmati suasana villa yang benar-benar berkelas dengan pelayanan yang super istimewa.” Ucap Fadli, para wanita bersorak senang, karena di ajak pergi ke villa terkenal itu.

“Risa kamu harus ikut pergi bersama kami. Karena kamu hari ini ulang tahun jadi harus jadi momen yang spesial.” Ajak Vera.

“Tunggu dulu Ver, aku masih ingin meluruskan ini Semuanya. Bukankah tadi manager KVT sangat marah dengan Fadli, lalu kenapa tiba-tiba orang-orang datang dan meminta maaf . Bukankah ini sedikit aneh. Setau ku sedari tadi aku tak melihat Fadli pergi kemanapun atau jangan-jangan ada orang lain yang menyelesaikan masalah ini, bukan Fadli.” Ucap Risa membuat mereka terdiam sesaat. Tak ada yang bisa menjawab atas pertanyaan yang dilontarkan Risa.

To Be continued ☺️☺️☺️