NovelToon NovelToon
Jangan Salahkan Aku Merebut Suamimu

Jangan Salahkan Aku Merebut Suamimu

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Poligami / Tamat
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Windii Riya FinoLa

Nasyama Khadijah Putri harus menelan pil pahit saat 7 hari sebelum hari Pernikahan nya harus berakhir kandas karena ia mendapati calon suaminya sedang bercinta dengan Noni, sahabatnya di kamar utama yang akan menjadi kamar pengantinnya.

Dan semakin membuat Nasya semakin hancur setelah mengetahui mereka adalah pasangan kekasih sebelum Noni memutuskan menikah dengan Gadhing, lelaki yang masih dicintai Nasya dalam diam.

Hingga akhirnya Nasya memutuskan untuk membalas dendam dan melakukan berbagai cara untuk menjadi istri kedua dari seorang Ahmad Gadhing Athafariz.

Setelah berhasil menjadi istri kedua Gadhing dan hubungan mereka mulai dekat, Cinta mereka di uji karena Noni mengidap kanker serviks.

Noni meminta sesuatu yang sulit untuk dikabulkan Gadhing.

Lalu bagaimana kisah rumah tangga mereka? Sedangkan Gadhing sangat membenci Nasya sebelum menjadi suaminya.

Apakah permintaan Noni?

Lalu bagaimana Jimmy, duda beranak satu yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Nasya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windii Riya FinoLa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

09. JSAMS

"Besok, tetap pakai hijab mu."

Nasya melirik ke arah Gadhing ketika gelas ditangannya masih berada di bibir. Di teguk susu itu kembali, sebenarnya Nasya juga lupa memakai hijabnya kembali. Karena ini kali pertama membuka hijab di hadapan Gadhing.

Di bawa gelas ditangannya bersamaan dengan Nasya pindah duduk di samping Gadhing.

Dikibas rambut panjang Nasya ke belakang dan hal itu tak luput dari pandangan Gadhing. Setelah memperlihatkan leher mulus Nasya, Gadhing membuang muka ke arah lain.

"Aku cantik 'kan, mas?" tanya Nasya menggoda. Sumpah demi apapun, Nasya sangat malu saat ini.

Gadhing langsung menghabiskan kopinya dan beranjak dari sana, tetapi tangannya dicekal oleh Nasya. Hingga tatapan mereka bertemu.

"Apa?" tanya Gadhing.

"Cium," ucap Nasya tersenyum.

Gadhing berdecak. "Ogah."

"Jarang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukan rutinitas menemui istri-istrinya, lalu mendekat ke mereka, mencium mereka, membelai mereka tanpa hubungan badan dan bercumbu. Kemudian beliau tidur di rumah istri yang menjadi gilirannya." (HR. Daruquthni 3781).

"Ayo, sekarang cium istrimu ini mas."

Gadhing hanya diam dan kembali duduk. Ia tahu bila Nasya lebih unggul dalam ibadah dibandingkan Noni. Ia tahu karena sedari kecil mereka bersama dan di asuh oleh orang yang sama.

Nasya mencondongkan tubuh kearah Gadhing. Ia pun menunjuk dengan jemarinya ke pipi dan keningnya dihadapan Gadhing.

"Mas. Ih, nyebelin. Kamu harus adil, aku aduhin ke Bunda baru tahu rasa!" ancam Nasya dengan senjata andalan nya.

Gadhing berdecak. "Dasar pengadu," umpat Gadhing tetapi belum juga mencium Nasya.

Nasya terkekeh. "Cium, gak?"

"Enggak."

"Aku maksa loh, mas."

"Mas gak mau, Nasyama."

Nasya cemberut, menegakkan tubuh kembali. Tetapi tercetus ide yang tak pernah terpikir olehnya. Dengan segera, ia duduk dipangkuan Gadhing. Membuat jantung keduanya berdegup kencang.

"Apa-apaan kamu, Sya? turun, gak?" gertak Gadhing pelan karena tak ingin Noni mendengarnya.

Nasya menggeleng seraya membenarkan posisi duduk agar nyaman dipangkuan Gadhing. "Cium, mas."

Gadhing yang geram dengan keras kepala nya Nasya akhirnya menyentil kening istri muda nya tersebut. "Susah banget dibilangin."

"Sakit, mas. Aku denda jadi cium kening dan pipi. Bibir juga boleh," goda Nasya mengedipkan mata.

"Turun sendiri atau aku turunin?"

Nasya menggeleng, langsung melingkarkan tangan ke leher Gadhing. "Gak mau. Pokoknya cium."

Kulit Gadhing berubah merah akibat gerakan Nasya. Ia merutuki Junior nya yang tak bisa menahan agar tetap tidur. Tapi, bagaimana bisa tidur bila posisi dan gerakan Nasya yang menggoda.

Gadhing menunduk menatap Nasya sangat dalam. Saat ini ia sedang mendalami perasaan nya pada Nasya.

Bagaimana Gadhing masih saja memperlakukan Nasya dengan baik, melindungi Nasya ketika diganggu pemuda ketika masih sekolah, bagaimana Gadhing selalu mendengar keluh kesah Nasya setiap harinya tanpa ada dirinya karena masih masa pendidikan.

Bayangan nya kembali ke masalalu dimana ia mengetahui perasaan Nasya untuknya. Disaat itupula Gadhing memutuskan melamar Noni hanya untuk menyakiti perasaan Nasya karena rasa benci akibat masalalu orang tuanya.

Enggak. Aku nikahin Noni karena menyukainya, bukan hanya untuk melihat Nasya menderita. Nasya juga sudah bisa melupakanku, buktinya dia hampir menikah. Dan dia meminta Bunda agar aku menikahinya pasti hanya ingin balas dendam pada Dimas saja.

"Mas," panggil Nasya cemberut.

Gadhing memalingkan wajah, mau bagaimanapun ia pria normal.

"Cium pipi dan keningku atau aku yang cium mas," ancam Nasya membuat Gadhing meneguk salivanya kasar.

Gadhing menangkup wajah Nasya. Sontak membuat jantung Nasya berdegup kencang. Pipinya menjadi merah merona ditatap Gadhing begitu intens.

Ingin rasanya Nasya berteriak sekencang-kencangnya sekarang juga ataupun menghilang dari hadapan Gadhing Sungguh, Nasya melakukan ini hanya ingin menggoda Gadhing saja. Apalagi dibagian bawah paha kirinya terasa sesuatu yang mengganjal.

Astaghfirullah, itu.. Itu nya mas Gadhing? Apa karena aku duduk di pangkuan nya?

Nasya menjadi duduk gelisah namun itu semakin membuat junior Gadhing semakin berdiri tegak.

Gadhing mulai gelisah atas kelakuan Nasya membuatnya langsung mencium kening dan kedua pipi Nasya.

Nasya mematung. Bahkan matanya melotot merasa tak menyangka bila Gadhing akan menurutinya. Ini kali pertama Nasya dicium seorang pria. Wajah nya sudah merah merona seperti kepiting rebus.

Aku harus ucap Alhamdulillah, astaghfirullah, subhanallah, atau masyaAllah ya? jantung ku, ya Allah. Jerit Nasya dalam hati.

Gadhing memalingkan wajah dengan pipi bersemu merah. Sial.

"Turunlah, Nasyama. Kemauan mu sudah ku turuti, bukan?" desis Gadhing.

Nasya berdehem dan tersenyum menggoda. "Gak mau aku bantu juga, mas?" Nasya belum juga turun. Pertanyaan Nasya membuat Gadhing menatapnya.

"Gak perlu. Kamu lupa kalau malam ini sampai seminggu kedepan adalah giliran istri pertamaku?"

Nasya manyun seraya membuat garis-garis di dada bidang Gadhing menggunakan jemarinya. "Padahal aku mau bantu. Berarti kalau sudah giliran aku, boleh bantu dong?" sumpah demi apapun, Nasya merasa dirinya seperti wanita yang terbiasa melakukan hal itu. Ingin sekali Nasya menghilang sekarang juga tetapi demi misinya, tak akan biarkan begitu saja.

Gadhing masih menatap seraya menikmati sentuhan Nasya. Ia hampir saja terlena jika tidak mengingat hal ini. "Kamu menawarkan diri pada mas, kayak sudah biasa kamu lakukan."

Tiba-tiba Gadhing menjadi emosi, matanya menatap Nasya dengan tajam. Seketika itu pula gerakan jemari Nasya dihentikan Gadhing dengan menepis tangan tersebut dengan kasar.

Nasya menjadi takut. Bukan karena yang dikatakan Gadhing benar adanya, tetapi ia takut karena reaksi Gadhing yang menakutkan dirinya.

"Aku gak pernah lakuin itu sebelumnya, mas."

"Bohong!!" sangkal Gadhing semakin emosi karena pikiran nya mulai tak baik.

"Astaghfirullah, mas. Aku ngomong yang sejujurnya."

Gadhing menvengkram dagu Nasya erat. "Jangan buat aku semakin membencimu, Nasyama. Pasti kamu senang merasa bebas setelah aku menikah, bukan? sesuka hati mu mau melakukan apa bersama kekasihmu itu," sentak Gadhing.

Nasya meringis kesakitan membuat Gadhing melepas cengkraman nya. Nasya bangkit dari pangkuan Gadhing tanpa menjawab dan justru semakin membenarkan ucapan Gadhing tadi.

Nasya membawa dua gelas kosong itu ke wastafel dan mencucinya. Sedang Gadhing mengepal tangan semakin emosi melihat Nasya tampak acuh tak acuh.

Gadhing yang masih diliputi emosi mendekati Nasya. Dibalik tubuh Nasya hingga menghadapnya.

"Ada apa, mas."

"Jawab pertanyaanku tadi, Nasyama. Apa kamu sudah pernah melakukan itu pada pria lain? kalau memang sudah kenapa kamu ingin menikah denganku? kamu pikir aku mau menanggung itu?" cerca Gadhing membuat hati Nasya begitu sakit.

Kedua nya saling tatap. Nasya dengan berani menantang tatapan Gadhing. Gadis itu tak menyangka bila suaminya sendiri telah tega menuduhnya seperti itu.

"Kalau mas perlu bukti, ayo ke kamarku. Kita buktikan apakah aku masih suci atau enggak."

1
Bunda
jaga mata
Nenie Chusniyah
luar biasa
Bunda
nyimak kak🙏
YuWie
demi menyatukan nasya sama gading..ehhh si bucin pak jimmy di hapuskan... end yg menggelikan.
YuWie
heran kenapa malah nasya dan jimmy yg kena bala terus sih thor... itu gading, dimas, malah santui2 aja yg jahat
YuWie
Luar biasa
sukaenah sukaenah
Ada kalimat
Sebenarnya, bayangan malam tadi masih terngiang dan membuat Nasya memalingkan wajah ....

menurut saya
bayangan itu terbayang, kalau terngiang itu bunyi atau suara
kalau terbayang citraan penglihatan .. mata
kalau terngiang citraan penglihatan .. telinga
Whaty Talle Whaty Talle
mengemis cinta kasihan
Whaty Talle Whaty Talle
nasya..nga punya harga diri..
Nie
God nasya jgn lemah dan kamu jg gading dlu karna noni kamu menceraikan nasya skr gr2 dena ngancam langsung aja nyerah,bicarakan ma nasya gmn baiknya,jd laki jgn plin plan dong
Nie
Kayanya mereka kecelakaan dan jimmy meninggal mungkin ya,terus nasya ma gading balik lg ya
Nie
Apa maksd dr mimpi Sya ya 🤔🤔
Nie
Kalo blm baca cerita Rara ma Qenan pasti aku mikirnya Nasya bakal nikahnya ma Jimmy deh
Dwi Setyaningrum
ya gpp km pensiun dini gadhing tp paling tdk bersihkan nama km dl agar pemecatan yg tdk terhormat itu menjd pengunduran diri hingga dpt pesangon yg bisa utk nambah modal usaha..ya ga Thor🤔
Dwi Setyaningrum
Tiara gmn Thor anaknya Jimmy dg istrinya dulu🤔
Dwi Setyaningrum
ya gt lah gadhing sakit kan hatimu km ga inget wkt km sm Noni yg mestinya wktmu utk Nasya km msh sempat bgtuan sm Noni jd anggap aja apa yg km dgr saat ini ya balasanlah ya walau ga sengaja sih😜😜
Dwi Setyaningrum
rispan kalau km cinta sm Nasya knp ga km lakukan wkt Jimmy ngasi mandat utk menggantikan posisinya utk disamping Nasya itu kan kesempatanmu🤔🙂
Dwi Setyaningrum
bentar Thor itu naik kreta SBY malang atau jakarta malang ya kok smpe 6 jam perjalanan kalau SBY malang naik kreta ya 2 jam lah nyampenya🤔
Siti Romlah
maaf thoor, pernah ku baca di bab awal memang begete tulisannya. bahwa Gading pemilik dan kepala rumah sakit.
sempat terpikir. dia pemilik, dia kepala, dia dokter obgin juga.
maaf kalo ada pembaca yg komen begete thoor.
semangat berkarya thoor
semua komen untuk perbaikan kedepannya. saling memaklumi ja
Siti Romlah
mertua gendeng
anaknya meninggal lah malah menantu fi penjarakan. trus putumu siapa yg ngopeni. dia gak pernah open sama anaknya karena gak setuju dengan menantunya. gak tau kalo anaknya yg akting, sehingga Nasya mundur alon alon pas mulai berjuang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!