Pak Polisi Nikah Yuk...!!!

"Makan ya Neng. " Ucap Susi sambil menyodorkan sendok ke mulut Keysa.

"Neng harus makan, kalau nggak makan bagaimana bisa sembuh." Ucap Susi kembali.

Keysa mengeluarkan air matanya dengan punggung tangan nya Keysa menghapus air matanya.

"Neng kenapa menangis? "

Hiks... hiks.. hiks..

"Apa Keysa nggak cantik dan nggak menarik ya mba. "

"Kata siapa?.Dan siapa yang bilang begitu. " Ucap Susi.

"Benar kata mba Susi sakit hati ini mencintai tapi tak terbalas." Ucap Keysa.

"Ya Allah jadi Neng sakit karena masalah ini."

Keysa mengangguk dan semakin terisak.

"Hati Keysa sakit mba, tapi Keysa sangat mencintai nya. Memang mencintai sepihak itu nggak enak, apalagi Keysa anak nya seperti ini."

Hiks... hiks.. hiks..

"Sudah jangan menangis, percuma menangis juga orang dia nya saja nggak cinta sama Neng. "

"Pasti mba Sus dulu sakit banget kan baru menikah beberapa jam di cerai."

"Banget."

Dari balik pintu Pak Brata mendengar pembicaraan Keysa dan Susi, Pak Brata hanya diam dan meninggal kan kamar rawat Keysa.

Namun saat berbalik badan Bryan dan Leon sudah berada di depan nya.

"Kalian." Ucap Pak Brata.

"Maaf komandan, saya minta maaf. " Ucap Bryan.

Pak Brata menepuk Bryan dan tersenyum ke pada pria yang di sukai anak nya.

"Kamu nggak salah, anak saya yang salah yang memaksa untuk kamu mencintai nya."

"Saya tidak ada maksud untuk Keysa seperti ini, saya hanya ingin berkata jujur. " Ucap Bryan.

"Saya paham, maaf kan anak saya. " Ucap Pak Brata berjalan ke arah kursi.

Bryan melihat Keysa yang tengah menangis di pelukan seorang wanita, Leon pun melihat nya dan menepuk bahu Bryan.

"Jangan pernah merasakan bersalah, yang kamu katakan itu nggak salah lebih baik kamu katakan sekarang dari pada nanti." Ucap Leon.

******

"Anak Ayah bagaimana nih keadaan nya? " Tanya Pak Brata saat datang menghampiri Keysa yang tengah bersandar di kepala ranjang.

"Sudah lebih baik Ayah. " Ucap Keysa.

"Kamu ingin berlibur dulu? "

Keysa menggeleng kan kepala nya, dan langsung memeluk tubuh Pak Brata.

"Saya nggak mau liburan Ayah, saya ingin merayakan hari ulang tahun bersama Ayah dan mba Susi seperti tahun - tahun kemarin dan sama teman - teman Keysa."

"Iya, kita rayakan bersama dan seperti biasa kamu ajak teman - teman kamu makan - makan."

"Terima kasih Ayah."

"Sama - sama sayang."

******

Bryan menoleh ke arah pintu dan melirik ke arah jam tangan nya, hingga jam menunjukkan waktu ashar sejak pagi hingga sore tak ada Keysa yang datang selalu mengganggu nya.

"Apa anak itu sudah benar - benar tidak akan kemari sekali? " Ucap pelan Bryan namun masih di dengar oleh Leon.

"Kenapa bro? kamu kangen ya bukan nya ini yang kamu ingin kan." Ucap Leon sambil tersenyum.

"Nggak biasa aja." Ucap Bryan yang masih terus menatap ke arah pintu.

******

Niken berdiri di antara loker milik teman - teman nya, satu persatu undangan ulang tahun nya dia taruh di lubang kecil setiap loker.

Saat sedang mengirim undangan untuk teman - teman nya, Sandi menghampiri Keysa.

"Kamu sedang apa? " Tanya Sandi.

"Ini buat kamu, kalau tidak berkenan nggak usah datang. " Jawab Keysa.

"Terima kasih. " Ucap Sandi yang melihat Keysa berjalan meninggalkan Sandi.

"Keysa." Panggil Sandi.

Sandi lalu berjalan ke arah Keysa yang menoleh ke arah nya.

"Ujian sekolah sebentar lagi lalu ujian nasional kalau kamu mau sekolah kita kan mengadakan bimbingan belajar di Tim saya masih kurang satu anak, kamu bisa gabung sama saya."

"Saya kan murid spesial dan tak mungkin bisa gabung sama kalian."

"Kamu bisa, buktikan pada meraka kalau yang mereka tuduh itu tidak benar."

"Tapi kenyataan nya. "

"Saya akan bimbing kamu agar kamu bisa mengalahkan saya dan mereka. Bukan kah cita - cita kamu itu ingin lulus dari sekolah disini bukan dengan IQ yang tinggi siswa siswi nya, kamu itu sebenarnya pintar hanya tak bisa menyaingi mereka, kamu harus lulus dengan prestasi agar mereka malu." Ucap Sandi.

"Kenapa kamu yang care sama saya?" Ucap Keysa pada Sandi.

"Karena saya bukan mereka."

*****

"Selamat ulang tahun....!!! " Ucap Pak Brata dan Susi tepat setiap jam 12 malam mereka bertiga merayakan ulang tahun Keysa sejak usia Keysa satu tahun setiap jam 12 makan Pak Brata merayakan berdua dengan Keysa karena sang istri telah meninggal dunia setelah melahirkan Keysa. Dan saat Keysa umur 10 tahun Susi masuk kehidupan mereka sebagai asisten rumah tangga di rumah Pak Brata dan sebagai teman untuk Keysa hingga sekarang.

"Selamat ulang tahun anak Ayah."

"Terima kasih Ayah. " Keysa memeluk tubuh Pak Brata setelah acara tiup lilin.

"Selamat Neng Keysa, semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. " Ucap Susi.

"Amin.. makasih mba Sus."

Keysa pun membuka isi kado dari Ayahnya dan satu persatu Keysa merobek bungkus nya hingga sebuah perfume yang Keysa suka yang di beri oleh Ayah nya.

"Makasih Ayah kado nya. "

"Sama - sama sayang, maaf kan Ayah sampai sekarang Ayah tidak bisa mengabulkan permintaan kamu."

"Iya Ayah, Keysa paham." Ucap Keysa tersenyum.

******

"Nih permintaan kamu." Ucap Bryan memberikan otak - otak ikan kesukaan Kamila.

"Makasih kak. " Ucap Kamila.

"Mel, nih punya lo. " Ucap Kamila pada Amel.

"Thank's kak. " Ucap Amel.

"Iya sama - sama. "

Amel dan Kamila menyantap otak - otak ikan bersama sedangkan Bryan menuju ke arah dapur mengambil air minum. Saat melihat ke arah meja terlihat sebuah kartu undangan yang berwarna pink menyala diatas tumpukan buku pelajaran milik Kamila dan Amel.

Bryan sangat penasaran saat membuka undangan tersebut atas nama Keysa Amanda mengundang Kamila untuk hadir di pesta ulang tahun nya.

"Kalian nggak datang ke acara Keysa? " Tanya Bryan pada Kamila dan Amel.

"Kami semua nggak akan pernah hadir di pesta ultah nya. Hampir setiap tahun mengundang padahal kita semua nggak pernah datang. " Ucap Amel.

"Benar kak, kita itu rasanya malas saja. "

"Kok kalian tega sih? Padahal Keysa nggak pernah jahat sama kalian. "

"Anak seperti dia di kasih pelajaran sama kita - kita nggak akan pernah mempan buktinya padahal kita semua nggak pernah datang tapi dia malah masih undang." Ucap Kamila.

Bryan pun beranjak pergi meninggalkan Kamila dan Amel.

"Kak mau kemana? " Panggil Kamila.

"Pulang." Ucap Bryan singkat.

******

"Selamat ulang tahun. "

Keysa menatap sendu ke arah Sandi yang datang membawa kado kecil untuk Keysa.

"Terima kasih." Ucap Keysa.

"Kamu kenapa sih setiap tahun buang - buang uang padahal mereka nggak akan pernah mau datang dan bila ada teman ulang tahun kamu juga nggak di undang. Saya harap kamu itu tidak seperti ini terus percuma."

"Saya tidak ingin melihat Ayah sedih, saya tidak ingin tahu kalau saya itu di bully. Kalau sampai tahu saya pasti sudah di suruh pindah sekolah. Sekolah ini impian saya Sandi, walau saya memang di bawah rata - rata mereka. Mungkin ini bukan tempat saya, tapi Ayah berusaha agar saya bisa masuk akhir nya bisa juga. "

"Tapi saya lihat kamu capek. "

"Biar saya seperti ini, biar mereka yang berbicara nanti juga akan capek sendiri."