NovelToon NovelToon
Hasrat Satu Malam With Calon Ipar

Hasrat Satu Malam With Calon Ipar

Status: tamat
Genre:Badboy / Nikahkontrak / Nikahmuda / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Romansa / Tamat
Popularitas:20.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: DF_14

Haikal Sebastian Keano, tidak menyangka bahwa wanita yang telah melakukan cinta satu malam dengannya adalah calon istri kakaknya, Ghisell Carissa Adelardo. Karena yang mereka lakukan disaat mereka sedang sama-sama mabuk.

Padahal sang kaka, Rafael, begitu sangat mencintai Ghisell, dan Ghisell juga mencintai Rafael, apalagi sebentar lagi mereka akan menikah.

Lalu bagaimana kisah mereka nanti?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sembilan

Sudah lama Rafael menatap layar ponselnya, berharap ada balasan dari Ghisell tapi belum ada jawaban juga, dia menghela nafas dengan berat, padahal dia sangat merindukan wanita itu.

Drrrtt... Drrrtt...

Akhirnya ponselnya bergetar, senyumanannya menjadi luntur saat tau itu bukan pesan dari kekasihnya.

[Raf, aku lagi sakit]

Ternyata itu pesan dari Chika. Rafael langsung menelponnya.

"Kamu lagi sakit apa, Ka?" tanya Rafael dengan nada khawatir.

"Demam, Raf."

"Udah diperiksa?"

"Belum. Aku lagi malas keluar."

"Seharusnya kamu periksa ke dokter!"

"Mamaku lagi ke luar kota. Aku cuma sama pembantu disini."

"Hmm.... Ya udah, aku aja yang antar kamu ke dokter."

Rafael pergi ke rumah Chika dengan mengendarai mobilnya, di tengah perjalanan dia mengirim pesan kembali kepada kekasihnya.

[Sayang, bisa kita ketemu besok? Kita harus membahas soal pernikahan kita.]

Rupanya Chika sudah siap menunggunya di depan rumah.

"Ayo masuk!" suruh Rafael.

Chika pun masuk ke dalam mobil, mukanya memang pucat sekali.

Rafael memegang kening Chika, "Wah kamu panas sekali, Ka!"

"Hmm... iya makanya aku mengigil dari tadi. Gak ada yang jagain aku."

Tidak butuh waktu lama mereka sampai ke dokter langganan Chika.

"Bagaimana kondisinya dok? Apa Chika harus dirawat inap?" tanya Rafael kepada dokter yang memeriksa Chika.

"Hanya demam biasa, Nona Chika boleh pulang kok."

Rafael bisa bernafas lega. Akhirnya dia bisa membawa Chika pulang kembali ke rumahnya.

"Dokter bilang kamu harus banyak istirhat, gak usah kerja dulu. Apa sakit gara-gara mikirin mantan kamu itu?" tanya Rafael begitu sampai lagi di rumah Chika.

Lalu mereka duduk di ruang tamu.

Kamu yang buat aku sakit, Raf. Aku gak pernah cinta sama mantan aku. Aku sakit karena sebentar lagi kamu mau nikah. Aku berharap kamu gak jadi nikah sama dia, Raf. batin hati Chika.

"Cowok masih banyak, gak usah mikirin dia." sambung Rafael lagi.

Rafael membuka sebuah box berisi bubur ayam, "Makan dulu buburnya, terus minum obat."

"Aku mau disuapin, boleh kan?" Chika mengatakannya dengan manja.

Rafael ingat perkataan mama dan papanya agar tidak terlalu dekat dengan Chika, tapi dia juga tidak tega melihat Chika yang sedang sakit. Apalagi tidak ada yang mengurusnya.

"Ya udah aku suapin, tapi makan yang banyak!" Rafael terpaksa menyuapi Chika.

Hanya menyuapi. Bukan selingkuh.

"Kamu ingat gak sih waktu kita masih SD, banyak yang bully kamu gara-gara kamu gak ngasih contekan. Aku yang selalu bela kamu." Cerita Chika sambil mengunyah bubur itu.

"Tentu saja, aku ingat." Rafael kembali menyuapi Chika.

"Waktu kita masih SMP, ingat gak sih waktu kita lagi kemah aku malah sakit, kamu selalu jagain aku." Chika terus saja membahas kebersamaan mereka.

"Iya aku ingat, kamu emang gampang sakit."

"Aku senang kamu selalu banyak menjaga aku, Raf."

Rafael hanya tersenyum lebar, "Ya kan kita teman."

Chika menolak suapan ke tujuh, "Udah ah, aku kenyang."

"Ya udah, minum obatnya sekerang." Rafael memberikan beberapa pil obat dari dokter.

Chika meminum obat itu dengan sedikit mensipitkan matanya matanya saking pahitnya.

"Hmm ya sudah, lebih baik kamu tidur. Aku pulang dulu." Rafael berpamitan kepada sahabatnya itu. Dia gak terlalu khawatir karena ada pembantu yang menjaganya disana.

"Apa tidak bisa menunggu aku tidur dulu? Aku butuh kamu." ucap Chika dengan memelas.

Rafael terpaksa mengangguk, dia membiarkan Chika tiduran di sofa dengan tangannya terus memegang tangan Rafael, sementara Rafael duduk di sofa yang satu lagi. Sebentar-sebentar dia melirik ponselnya berharap ada balasan dari Ghisell.

Setelah memastikan Chika terlelap, Rafael menyelimutinya. Dia memutuskan untuk pulang . Ya begitulah Rafael menyayangi Chika seperti adiknya sendiri. Bersahabat puluhan tahun rasanya akan sulit untuk menjaga jarak.

Begitu sampai di rumah, Rafael melihat Hakail yang sedang duduk termenung sendirian di taman depan rumah.

"Lagi mikirin apa nih?" tanya Rafael sambil duduk di samping adiknya.

Haikal menghela nafas berat, "Kayaknya aku jatuh cinta sama seorang cewek kak."

"Lah terus Vira mau kemanain?"

"Aku harus mengakhirinya tapi aku harus menunggu mama dan papa santai dulu."

Rafael terkekeh, dia baru menyadari adiknya sudah dewasa, "Hmm ya terserah kamu aja sih, kakak gak mau ikut campur urusan kamu."

"Siap. Tapi dia bilang sudah punya calon suami, itu yang bikin aku agak down."

"Sebelum janur kuning melengkung ya berjuang lah!" Rafael mencoba menyemangati adiknya, dia menepuk pundak Haikal.

"Tentu saja aku harus berjuang. Aku harus buat dia jadi milikku,"

"Nah gitu dong, eh ngomong-ngomong mama dan papa kemana?"

"Tau lah, mereka lagi di kamar dari tadi. Lagi bikin adek buat kita kayaknya."

Mereka berdua malah cekikikan.

"Seharusnya bukan adek, tapi kita yang memberikan mereka cucu." ucap Rafael sambil tertawa.

Drrrttt...Drrrttt...

Ponsel Rafael bergetar.

Mata Rafael berbinar saat milihat siapa yang mengirim pesan padanya.

[Maaf baru balas pesan, oke kita ketemu besok.]

Rafael langsung berdiri, dia tersenyum lebar dan segera berjalan menuju kamarnya untuk menelpon Ghisell.

"Hmm... hanya dapat pesan aja dia sesenang itu, apa dari pacarnya ya?" Haikal mengatakannya sambil memperhatikan pesan dia yang tidak di balas sama sekali oleh Ghisell padahal Ghisell sedang status online.

Haikal tau itu tidak akan mudah bagi Ghisell mengingat Ghisel memiliki pacar, tapi dia teringat pesan sang papa 'Lelaki sejati adalah lelaki yang bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya!'.

Haikal tidak yakin pacarnya Ghisell akan menerima kekurangan dia, apalagi dia tidak bisa menjamin bagaimana kedepannya nanti. Haikal sadar betul dia yang telah menghancurkan masa depannya.

Haikal mengirim pesan lagi kepada Ghisell yang dia namai calon istri karena Ghisell belum juga memberitahu namanya.

[Hai Girl, siapa namamu? Ayo berkencan denganku besok.]

...****************...

...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...

...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...

...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalian....

...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...

1
Tetty Permata Mawiney
hahaha lucu bgt sih luna
Randa Ku Depresi
bnyk iklan nx ampun deh
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
HAIKAL GEISEL😍🔥🔥
Nicko Putra Jelita
cerita nya memang asik
Muna Junaidi
💪🏻💪🏻💪🏻🔥🔥🔥
Kostum Unik
Sok jual mahal bgtu Giselle
Tetti Herman
jodohin aja Ebel sama lemond Thor!!!!
Tetti Herman
nah kan Hamidun
Yulia
keren 👍
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoor
merpati putih
fantasi nya sangat liar
merpati putih
haredang Thor ☺️😂
Starry💫
Ternyata aku sudah baca novel Mak bapaknya, tapi udah lupa alurnya kek mana, sebab kelamaan hibernasi 😆
mawar putih
dasar pemaksa☺️
mawar putih
nama anaku Haikal 😎🤭
Bunda SalVa
panas panas 😅😅
Bunda SalVa
wahhh Haikal serasa dapat double jackpot 😄😄😄
Bunda SalVa
omah rosa yang terbaik pokoknya 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻😄😄😄
Bunda SalVa
Haikal haikal bener2 usil kamu ya 😄😄
mardiana sari
chika iblis sahabat macam ap itu?😡😡😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!