NovelToon NovelToon
Sang Penerus (Pendekar Naga Petir) 2

Sang Penerus (Pendekar Naga Petir) 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: kelana syair( BE)

perjuangan seorang pemuda untuk menjadi lebih kuat demi meneruskan wasiat seorang pendekar terdahulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kelana syair( BE), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ban 21 Mustika bulan putih

"Tuan Darsiman. " desis Barata ketika melihat pria paruh baya itu berdiri tegak di dekat ranjang, dengan mata menyala merah.

"Tuan,aku rasa ada yang tidak beres dengan tuan Darsiman. " ucap Andini setelah merasakan ada hawa lain yang keluar dari tubuh orang tua itu. Sebagai bangsa siluman Andini bisa langsung tahu apa yang menyebabkan ayah Ningrum jadi seperti itu.

"Ya aku pun merasakan seperti itu, Andini. Ningrum apa yang terjadi sebenarnya.? " tanya Barata kepada Ningrum yang dari tadi berdiri kaku.

"Aaa.. yah, tiba-tiba berdiri di saat kedua tabib itu sedang mengobatinya Barata dan menyerang mereka berdua hingga tewas. " terang Ningrum, dengan mulut gemeteran.

"Kalian berdua sebaik cepat keluar, biar aku dan tuan yang akan mengatasinya. " kata Andini.

"Baiklah tolong ayah ku Barata" ucap Ningrum dengan wajah pucat pasih.

Prawoto segera keluar dengan wajah yang juga pucat pasih dan berkeringat dingin,pemuda itu tidak hanya keluar kamar ,bahkan ia langsung lari dari rumah Ningrum dengan terbirit-birit karena ketakutan.Dalam hatinya ia sangat menyesal karena telah membawa tabib palsu ke rumah Ningrum.

Di dalam kamar, Barata segera memeriksa dua orang tabib yang telah tewas, di tubuh bagian dada kedua tabib itu ia melihat tiga bekas goresan kuku tajam .

"Andini apakah kau tahu goresan kuku apa ini? " tanya Barata.

Andini yang sedang berdiri mengawasi Darsiman segera mendekat untuk melihat luka kedua tabib.Andini pun langsung tahu bekas luka didada kedua tabib itu.

"Itu adalah bekas cakar serigala tuan, sepertinya penyakit di tubuh tuan Darsiman bukan penyakit pada umumnya. Aku kira dia terkena sebuah kutukan atau kerasukan mahluk gaib" ucap Andini menerangkan.

"Jadi begitu" ucap Barata. Ia kemudian mengalihkan perhatiannya pada Darsiman yang masih berdiri kaku di dekat tempat tidurnya.Namun sorot matanya terlihat ganas yang siap menyerang kapan saja.

"Naga Welang kau pasti tahu,apa kira-kira yang ada di tubuh tuan Darsiman? " tanya Barata minta penjelasan darinya.

"Menurut pengelihatan ku dia telah kerasukan kekuatan gaib yang berasal dari sebuah benda Barata dan benda itu berhubungan Andini,sebaiknya cepat kau suruh dia untuk memeriksa tubuh Darsiman. " ucap Naga Welang.

"Baiklah akan aku suruh Andini untuk memeriksa tubuhnya. " ucap Barata.

Tiba-tiba Darsiman menggeram, suara geramanmya itu mirip suara serigala dan kuku tangannya seketika memanjang.

"Andini cepat kau gunakan pengelihatan mu untuk memeriksa ada apa di tubuh tuan Darsiman. " perintah Barata.

"Kalau begitu cepat tuan tahan dia supaya tidak menyerang kita. "Kata Andini.

Barata langsung membuat beku tangan dan kaki Darsiman dengan jurus guntur es.Darsiman pun tidak bisa bergerak hanya menggeram penuh kemarahan.

"Andini cepatlah " perintah Barata.

Andini mengangguk kemudian menggunakan penglihatannya untuk memeriksa tubuh Darsiman. Dengan mata serigalanya ia melihat sebuah benda bulat sebesar telur puyuh berwarna putih di tubuh orang tua itu.

"Bagaimana Andini apa kau menemukan sesuatu? " tanya Barata tidak sabar.

"Benar tuan, ada benda berkekuatan gaib di tubuh tuan Darsiman. " ucap Andini dengan terus menatap ke arah Darsiman.

"Apa kau bisa mengambil benda itu Andini? " tanya Barata.

"Tentu tuan, tapi aku butuh bantuan mu nanti." ucap Andini tanpa mengalihkan perhatiannya.

"Bagus cepat lakukan, nanti aku siap untuk membantu mu. " perintah Barata.

Andini mengangguk, lalu maju dengan hati-hati mendekati Darsiman yang masih berdiri kaku akibat dari jurus es Barata.

Andini mengangkat tangannya yang sudah di lapisi oleh tenaga dalam dan menempelkan pada perut orang tua itu.

"Andini kau harus hati-hati, aku tidak mau terjadi apa-apa dengan orang ini. " pesan Barata.

Andini hanya mengangguk dan mulai menarik benda yang ada di dalam tubuh ayah Ningrum itu.

Darsiman mengeram dan meronta-ronta tidak karuan.

Tiba-tiba terdengar suara teriakkan melengking sangat keras dari mulut Darsiman, sampai terdengar keseluruh sudut ruangan rumah itu.

Aaaaaakkk...aaaaaakh.!!!!Ruangan itu pun bergetar hebat akibat dari teriakan itu.

Sari Ningrum yang ada di luar tampak panik mendengar suara teriakkan dari mulut ayahnya. Ingin rasanya ia masuk ke dalam namun takut menganggu Barata dan Andini.

"Ayah" ucapnya dengan perasaan panik.

Para penjaga bergegas masuk kedalam ingin tahu apa yang terjadi,langkah mereka terhenti setelah melihat Sari Ningrum di depan pintu kamar ayahnya.

"Apa yang terjadi dengan tuan nona? " tanya salah satu dari penjaga itu.

"Tidak ada apa-apa sebaiknya kalian tetap di luar, kalau kalau nanti ada perlu aku panggil . " ucap Sari Ningrum.

"Baik nona," para penjaga itu pun segera pergi keluar.

Sementara itu di dalam Andini masih fokus menarik benda yang ada di dalam tubuh Darsiman.Saling tarik menarik pun terjadi antara Andini dan benda itu.Gadis kecil itu mengerahkan seluruh kemampuannya ,sehingga ruangan pun menjadi panas. Tubuh Andini mulai basah oleh keringat, menandakan ia sudah mengerahkan seluruh tenaganya.

"Tuan, cepat bantu aku tinggal sedikit lagi. " ucap Andini dengan suara berat.

Barata segera mendekat dan menempelkan tangannya ke punggung Andini.Hawa segar pun langsung Andini rasakan di tubuhnya.

Setelah mendapatkan tambahan tenaga dari Barata,Andini langsung menarik kuat-kuat benda itu. Hiiiiaaaat...."teriakan melengking terdengar dari mulut Andini dengan di barengi munculnya sinar wuuuus.... sebuah benda berwarna putih melayang di udara.

Andini menghela nafas panjang sejenak, sedangkan Darsiman langsung jatuh tepat di tempat tidurnya.

"Tuan itu dia, " teriak Andin sambil menunjuk ke arah benda bulat sebesar telur puyuh.

"Serahkan pada ku. " ucap Barata langsung berkelebat menyambarnya. Namun benda itu bergerak menghindar dari tangkapan Barata.Dan meluncur cepat ke arah Andin,slaap...benda bulat itu pun lenyap begitu saja masuk ke tubuhnya. Andini pun roboh seketika.

"Gawat " desis Barata khawatir terjadi apa-apa pada gadis kecil itu.

"Andini...! " panggil Barata dengan perasaan khawatir.

"Kau tidak perlu khawatir Barata, tidak akan terjadi apa-apa padanya ,sebaiknya cepat baringkan dia di tempat tidur" ucap Naga Welang.

"Ningrum masuklah, " panggil Barata.

Ningrum yang dari tadi berdiri di depan pintu segera masuk begitu mendengar panggilan dari Barata.

"Bagaimana keadaan ayah ku Barata? " ia langsung menghampiri ayah yang masih pingsan.

"Dia tidak apa-apa, Ningrum. Bahaya sudah lewat kau tidak perlu khawatir.Di mana kamar kosong, aku harus segera membaringkan Andini. " ucap Barata.

"Memangnya apa yang terjadi dengan Andini Barata?" tanya Ningrum cemas.

"Ceritanya nanti saja Ningrum . " jawab Barata singkat.

"Di sebelah kamar ini ada kamar kosong Barata, kau pakailah. " tunjuk Ningrum ke ruangan sebelah.

Barata segera keluar dengan membawa Andini menuju kamar yang ditunjukkan oleh Ningrum.

Di kasur yang empuk Barata membaringkan Andini buru-buru memeriksanya.Ia tidak mau sampai terjadi sesuatu pada teman seperjalanannya itu.

"Tidak ada yang berubah, baik suhu tubuh mau pun detak jantungnya. " gumam Barata.

"Naga welang ,sebenarnya benda apa yang barusan masuk kedalam tubuh Andini itu? " tanya Barata, ingin segera tahu jawabannya.

Naga welang menggelengkan kepalanya melihat kekhawatiran Barata terhadap Andini,dirinya memang tidak salah memilih orang seperti Barata.

"Dengar Barata, benda itu bernama mustika bulan putih.Mustika itu adalah pusaka milik bangsa siluman Serigala. Jadi kau tidak perlu panik secara berlebihan, aku yakin setelah ini kau akan mendapatkan kejutan darinya. " ucap Naga Welang menjelaskan. (tentang siapa Andini sudah disinggung di season 1 bab 106)

Barata bernafas lega mendengar penjelasan seperti itu dari Naga Welang."Lain kali kau katakan lebih awal Naga Welang,supaya aku tidak merasa panik seperti ini "ucap Barata merasa kesal. Ia kemudian menuju ke kamar Darsiman untuk memeriksa keadaan ayah Ningrum lebih lanjut.

1
Batsa Pamungkas Surya
lanjutkan jangan lama lama
Ariel Yono
lanjutkan thord
Batsa Pamungkas Surya
setelah maraton 3 hari membaca season 1.. lanjut ke sini
mksh atas sajian ceritanya Thor
rio
lanjut
rio
lanjutkan
Ariel Yono
lanjutkan thord
Mukti Rasa
lanjutkan broo
Ariel Yono
lanjutkan
Ardiawan
Tessa Bharata
Ariel Yono
lanjutkan Barata
Ariel Yono
lanjutkan Barata
Salim Lim
bagus alurnya dan menarik ceritanya
Ariel Yono
maju terus thord
Batsa Pamungkas Surya
lanjutkan karyamu
prahara
mantap dan oke lah
Ronaldo vs Messi
up thord
Ronaldo vs Messi
lanjutkan
Ariel Yono
mantap
Ariel Yono
lanjutkan thord
Ariel Yono
lanjutkan up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!