NovelToon NovelToon
Dengki

Dengki

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Balas Dendam / Lari dari Pernikahan / Konglomerat berpura-pura miskin / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:26.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

Siapa yang tidak menginginkan harta berlimpah. Segala keinginan dapat diraih dengan mudah. Tak heran banyak orang berfoya-foya dengan harta.

Berbeda dengan keluarga Cherika. Mereka menggunakan hartanya untuk menolong sesama dan keluarga.

Tapi tidak disangka, karena harta lah Cherika kehilangan harta keluarganya. Orang tuanya menghilang sejak mendapatkan kecelakaan. Hanya Cherika yang selamat.

Cherika kemudian tinggal bersama saudara ibunya. Dan tanpa sengaja, Cherika mendengar penyebab tentang kecelakaan orang tuanya.

Kabar apakah itu?

Ikuti jalan ceritanya !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 Talak

PLAK!

Cowok tinggi berkulit putih itu menangkis tangan Dhika dan melayangkan pukulannya ke wajah Dhika. Dhika terjatuh ke lantai sambil memegangi wajahnya.

"Mama, Mama," Bobby meminta Cherika untuk menggendongnya.

"Jadi ini alasan lu cerai!" Dhika berdiri di depan Cherika.

"Iya, dia calon suamiku dan ini anakku. Gara-gara kamu, kami terpisah! Sekarang aku ingin berkumpul dengan keluargaku."

Semua pengunjung time zone memperhatikan keributan mereka. Satria menghalangi Dhika. Cherika menggendong Bobby dan menggandeng lengan cowok yang ada di sampingnya. Mereka keluar dari area permainan. Laudya berlari mengejar mereka keluar.

"Cheri! Ternyata kamu sudah punya anak?" Laudya memandangi Bobby dan cowok yang ada di samping Cherika.

Laudya mengumpat dalam hati, kapan Cherika bertemu dengan cowok itu. Laudya telah jatuh cinta pada pandangan pertama. Cowok itu adalah tipenya. Laudya tidak ingin Cherika bahagia. Dia akan melakukan apa saja agar Cherika kembali kepada Dhika. Laudya ingin Cherika menderita.

"Maaf, Anda siapa?" tanya Laudya.

Cowok itu memperkenalkan diri. Dia bernama Vian. Vian memandangi Cherika yang mengeluarkan keringat dingin. Vian sangat yakin, gadis yang ada di sampingnya ini ingin meminta bantuannya. Vian juga memperhatikan Bobby yang tidak mau pisah dari Cherika.

Vian melingkarkan tangannya ke pinggang ramping Cherika. Vian bilang dia dan Cherika adalah sepasang kekasih. Cherika dengan cepat menganggukkan kepalanya.

Laudya memperingatkan Vian, Cherika telah menikah dengan Dhika. Cherika masih berstatus istri sah Dhika. Vian selama ini dibohongi Cherika. Tinggalkan Cherika, dia bukan gadis baik-baik.

Laudya kemudian memanas-manasi Dhika. Dhika adalah pria yang baik. Tidak sepantasnya Dhika dikhianati. Dhika terlalu baik untuk Cherika.

Dhika memegangi kepalanya yang mulai sakit. Pandangan Dhika tertuju kepada Cherika yang dipeluk Vian. Terlintas di ingatan Dhika, mamanya dipukuli habis-habisan oleh Ravi tepat di depan matanya. Saat itu Ravi mengucap kata talak berkali-kali kepada mamanya.

Dhika dengan mata yang memerah, menatap tajam ke arah Cherika. Dhika masih dihalang-halangi Satria agar tidak menyerang Cherika.

"Kita bercerai, gue talak lu, talak, talak!" Teriak Dhika.

Cherika membuka lebar kedua matanya. Satu kata yang ditunggu-tunggu keluar dari mulut Dhika yaitu kata talak. Cherika mengucapkan syukur sambil memeluk Bobby yang baru saja dikenalnya. Vian dengan keheranan menatap ke arah Cherika.

Vian melepaskan tangannya dari pinggang Cherika. Vian kembali menanyakan kepada Dhika, apakah Dhika menceraikan Cherika dalam keadaan sadar. Dhika bilang, dia tidak ingin punya istri seperti Cherika tukang selingkuh.

"Dhika! Lu bodoh! Kenapa Lu ceraikan Cheri! Goblok!" Maki Laudya.

Cherika menurunkan Bobby. Cherika perlahan menghampiri Dhika. Cherika mengucapkan maaf kepada Dhika. Cherika kembali membisikkan sesuatu kepada Dhika. Cherika meneteskan air mata bahagia. Cherika juga memegang jemari Dhika. Cherika kemudian buru-buru pergi meninggalkan time zone bersama Bobby dan Vian.

Cherika kini berada di dalam mobil Vian. Bobby masih betah dipangku Cherika. Mereka meninggalkan time zone. Cherika memperkenalkan dirinya kepada Vian. Dan mengucap maaf karena telah melibatkannya dalam situasi sulit.

Vian yang masih penasaran, dengan berhati-hati bertanya, apa yang terjadi pada pernikahan Cherika. Dengan singkat Cherika cerita, dia terpaksa menikah dengan Dhika karena desakan Om dan Tantenya. Cherika anak yatim piatu yang selama ini tinggal bersama keluarga dari ibunya.

Dan di hari pernikahannya, Cherika bertemu dengan Bobby. Saat itu Bobby memeluknya dan memanggil mama. Dhika salah paham, dia mengira Bobby adalah anaknya dan Cherika selingkuh. Dhika pada hari itu melakukan kekerasan pada Cherika.

"Maaf, Maaf, karena Bobby kamu terluka. Bobby kemarin bersama mama dan papa menghadiri undangan pernikahan. Gila suamimu. Cemburunya membawa petaka," Vian sambil fokus ke setirnya.

"Maaf, kalo boleh nanya. Mengapa Bobby manggil aku dengan sebutan mama? Kemana orang tuanya?" Cherika memandangi Bobby yang tertidur.

Ternyata, kedua orang tua Bobby meninggal karena kecelakaan pesawat. Saat itu, papanya Bobby ada dinas ke luar kota bersama istrinya. Bobby yang masih berusia dua tahun ditinggal bersama Kakek dan neneknya. Mungkin karena kedua orang tua Bobby mendapatkan firasat saat itu, Bobby mereka tinggal.

Sejak saat itu, Bobby terus mencari orang tuanya. Bobby yang masih kecil, masih belum mengerti mengapa kedua orang tuanya tidak pulang. Dan untuk pertama kalinya, Bobby memanggil mama kepada orang lain yaitu kepada Cherika.

"Kalo boleh, aku mau bawa kamu pulang," pinta Vian.

"Hmmm, ada apa Ka?" Cherika mengernyitkan keningnya.

"Orang tuaku pada saat di resepsi pernikahan kemarin, mendengar KDRT yang dilakukan pengantin pria gara-gara Bobby memanggil mama. Mereka sangat merasa bersalah, mereka ingin bertemu secara langsung," jawab Vian.

Cherika akhirnya mengizinkan Vian. Mereka menuju ke rumah Vian. Bobby masih tertidur dalam pangkuan Cherika. Tibalah mereka di sebuah rumah besar. Vian memarkirkan mobilnya. Vian sedikit berlari membukakan pintu mobil untuk Cherika.

Vian dengan hati-hati mengambil Bobby dari pangkuan Cherika. Vian mengajak Cherika masuk ke dalam rumah. Cherika duduk di ruang tamu. Vian menidurkan Bobby ke dalam kamar.

Dalam beberapa menit, Vian bersama kedua orang tuanya ke ruang tamu menemui Cherika. Cherika berdiri, menerima uluran tangan dari orang tua Vian dan mencium punggung tangan mereka.

Mereka berdua dengan sangat menyesal meminta maaf kepada Cherika. Karena Bobby, suami Cherika salah paham. Mereka sempat ingin bertemu dengan Ravi secara langsung tapi Ravi menolak.

"Tolong maafin Bobby. Biar kami yang akan bertanggungjawab," ucap Elvia, mamanya Vian.

Cherika dengan sopan memaafkan mereka. Bukan kesalahan Bobby. Sebelum pernikahan, Dhika sudah kasar terhadapnya. Cherika pernah mencoba melarikan diri dari pernikahan tapi gagal dan tertangkap Dhika.

Vian memberitahu orang tuanya, secara kebetulan Vian dan Bobby bertemu lagi dengan Cherika di time zone. Bobby lagi-lagi memanggil Cherika dengan sebutan mama. Dan kembali suaminya Cherika cemburu. Tapi kali ini berbeda, Cherika bilang, Vian adalah calon suaminya dan Bobby adalah anaknya.

"Apa yang kamu lakukan Cherika? Bukannya Dhika itu ringan tangan? Kamu gak takut dia akan KDRT?" Emran mengernyitkan keningnya.

"Saya tidak ada perasaan apa-apa sama dia. Saya tidak mau lagi jadi korban kekerasan Dhika. Saya juga tidak mau jadi alat keluarga. Semua ini terjadi di luar kehendak saya. Saya juga ingin bahagia," jawab Cherika.

"Ma, Pa, Dhika sudah menceraikan Cherika. Saya dan beberapa orang di sana yang menjadi saksinya," kata Vian.

"Benarkah?" Elvia dan Emran berbarengan.

Cherika menganggukkan kepalanya. Elvia dan Emran saling berpandangan. Nampak kebahagiaan di wajah mereka. Di dalam hati mereka bersyukur, Cherika terbebas dari suaminya yang suka KDRT.

Telepon Cherika berdering. Cherika mengangkat telepon dari Susi. Susi terdengar emosi. Susi yang selama ini selalu lemah lembut, hari ini menunjukkan sifat aslinya.

"Anak tidak tahu diri! Gara-gara Dhika cerai in kamu, Ravi meminta semua uang mahar dikembalikan. Tante gak mau tau, cepat kamu bayar!" Teriakan Susi terdengar nyaring.

"Maaf Tan, bukannya uang mahar diambil Tante semua. Tante dong yang bayar!" Cherika untuk pertama kalinya melawan.

"Anak setan!" Umpat Susi.

Cherika menutup teleponnya. Cherika terdiam. Tubuhnya bergetar. Elvia bangkit dari tempat duduknya dan duduk di samping Cherika. Elvia memeluk Cherika.

"Sayang, menangis lah," bisik Elvia.

Seketika tangis Cherika pecah. Cherika membasahi bahu Elvia dengan air mata.

Tante Susi, tunggu sampai aku temukan bukti-bukti, aku akan membalas kematian orang tuaku, batin Cherika.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Mauk
😭
Mauk
Laudya blm move on
Al!f
😱😱😱😱😱😱
Fang
Tunangan gadungan 🤣
Al!f
🤣🤣🤣🤣
Al!f
Pasti Nyai lagi
Fang
Anak haram ?
Al!f
ngaku² tunangan , pdhl bukan
Al!f
cemburu
Fang
😍
Fang
Kasian Abang bakso
Al!f
Laudya terhindar dari bencana 🤭
Al!f
😭😭😭😭😭😭
Mauk
Dhika kumat
Mauk
Kalo ada CCTV dlm toilet bahaya
Mauk
Balas dendam di mulai
Mauk
Waaaaaw🤭
Tuti
Dijinakkin pake black magic 🤭
Baby
Syukur in
Al!f
😱😱😱😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!