NovelToon NovelToon
Rahasia Istri Pengganti

Rahasia Istri Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Ibu Pengganti
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: ummi asya

Awalnya Erina Jasmin di tuduh mencuri dompet milik pelanggan di kafe di mana dia bekerja. Dia di laporkan oleh manajer kafe dan di pecat oleh atasannya. Erina kesal karena di tuduh mencuri dompet milik pelanggan yang ternyata Erika Gladys perempuan pemilik dompet itu.

Alih-alih tidak di laporkan pada polisi, Erina di tawari sebuah kesepakatan untuk menjadi istri pengganti seorang kaya. Dia awalnya menolak, tapi karena Erika Gladys menawarkan uang banyak untuk membantunya membiayai ibunya dalam pengobatan di rumah sakit.

Karena wajah Erina Jasmin dan Erika Gladys sangatlah mirip bagai di pinang di belah dua. Maka misi yang di tugaskan Erika pada Erina pun di jalankan, menjadi seorang istri dari Kenzio Pahlevi Abraham. Lalu, apa intrik masalah yang akan di hadapi oleh Erina setelah menjadi istri pengganti Erika yang hidupnya memang untuk bersenang-senang saja dengan beberapa selingkuhannya.

Dan apakah Erina dan Erika sebenarnya saudara kembar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

08. Izin Kerja

Malam hari, Erina masih menunggui ibunya yang masih belum sadar, pamannya Erdi pulang lebih dulu karena istrinya meneleponnya untuk pulang lebih dulu. Dan kini Erina sendiri yang menemani ibunya yang masih belum sadar.

Pukul sembilan malam, ibunya pun bergerak. Erina senang ibunya kini membuka matanya setelah pingsan dari operasi karena obat bius.

"Ibu sudah sadar? Apakah masih ada yang sakit?" tanya Erina ketika ibunya sudah membuka matanya.

"Erina, pamanmu sudah pulang?" tanya ibunya.

"Paman harus pulang dulu Bu, besok kesini lagi sama bibi menjenguk ibu," jawab Erina.

"Pamanmu sangat baik Erina, ibu jadi tidak enak sama istrinya," kata ibunya.

"Jangan pikirkan itu Bu, bibi juga tidak masalah kok paman menemani ibu di rumah sakit."

Ibunya pun mengangguk, dia meminta Erina untuk mengambil air untuk minum. Karena sebelum operasi belum ada makanan yang masuk karena memang di haruskan untuk berpuasa sebelum operasi.

"Ibu sudah lebih baik, apa besok ibu boleh pulang?" tanya ibunya.

"Tunggu keputusan dokter Bu, jangan terburu-buru," kata Erina.

"Tapi, kalau harus menginap lama di rumah sakit. Akan mengeluarkan banyak biaya, ibu kasihan sama kamu kalau harus mengeluarkan banyak uang untuk biaya rumah sakit ibu," kata ibunya.

"Jangan khawatirkan masalah biaya Bu, aku sudah membayarnya sampai ibu selesai waktunya pemulihan."

"Tapi, dari mana kamu dapat uang banyak itu? Apa kamu..."

"Jangan pikirkan macam-macam Bu, aku kerja halal kok. Makanya lusa aku harus berangkat kerja, tapi aku kerja di luar negeri," kata Erina sedikit ragu memberitahu ibunya masalah pekerjaannya.

"Keluar negeri? Kenapa jauh sekali? Bagaimana pekerjaan di restoran itu?" tanya ibunya.

"Aku sudah keluar Bu, dan kebetulan ada pelanggan restoran yang sedang makan memberikan pekerjaan padaku. Dia tahu kalau aku butuh uang banyak untuk operasi ibu, makanya menawarkan pekerjaan padaku dengan uang muka itu."

"Memangnya kamu kerja di mana? Kerja apa di sana?" tanya ibunya lagi.

Erina diam, dia menatap ibunya lama. Tapi kemudian menghela napas panjang, tidak mungkin dia menceritakan apa yang sebenarnya dia lakukan nanti dalam bekerja. Berpikir sejenak untuk mencari alasan pekerjaan apa yang akan dia lakukan.

"Pekerjaanku mudah, ibu jangan khawatir," ucap Erina menenangkan ibunya.

"Lalu kamu akan tinggal di sana?"

"Tentu saja Bu, kalau aku harus bolak balik pulang ke rumah. Akan makan biaya dan waktu, lagi pula aku kerja di luar negeri." ucap Erina lagi.

"Ya benar, lalu kamu akan kerja berapa tahun di sana?"

"Entah Bu, bosku belum memberitahu sampai berapa tahun. Mungkin sampai urusannya selesai."

"Urusan selesai? Memangnya dia di sini punya pekerjaan?"

"Ya, makanya aku yang akan membantunya di negaranya Bu." jawab Erina bingung karena harus berbohong.

Entah dia semakin banyak bercerita semakin banyak dia membohongi ibunya, Erina merasa bersalah dan sedih harus meninggalkan ibunya. Tapi dia harus menepati janji pada Erika, perempuan itu yang menjeratnya sampai dia harus memenuhi permintaan. Dan entah apa yang dia inginkan, Erina belum tahu.

"Kamu jaga diri ya di sana, ibu harap kamu hanya dua tahun saja kerja di luar negeri." ucap ibunya.

"Mudah-mudahan Bu."

"Ibu hanya ingin kamu secepatnya menikah, kamu bisa mencari laki-laki yang kamu sukai dan menikah."

Erina terdiam, dia tidak berpikir akan menikah karena harus menjaga ibunya yang sering sakit-sakitan. Dia hanya ingin mengurus dan merawat ibunya, tapi kini janjinya pada Erika harus meninggalkan ibunya sendirian di rumah.

"Aku belum memikirkan menikah Bu, aku hanya ingin ibu sehat seperti dulu lagi," kata Erina.

"Ibu ini sudah tua, setidaknya sebelum ibu meninggal kamu sudah menikah. Biar kamu ada yang menjaga dan melindungi."

"Aku bisa jaga diri Bu, ibu jangan khawatirkan aku. Aku hanya ingin ibu sembuh dan sehat kembali," kata Erina.

Perempuan yang sudah mulai beruban itu terdiam mendengar ucapan anaknya, dia menarik napas panjang. Berpikir kalau hidupnya tidak akan lama lagi meski penyakitnya sudah di operasi.

"Bu, berjanji padaku. Kalau ibu akan baik-baik saja setelah aku kerja di luar negeri," kata Erina menatap ibunya, berharap ibunya itu semangat dengan kesembuhannya.

Ibunya terdiam tidak menjawab, Erina berharap ibunya memang ingin hidup lebih lama sampai dia pulang kembali.

"Erina..."

"Bu, janjikan ibu akan sehat dan baik-baik saja?"

Lagi-lagi ibunya terdiam menatap Erina dengan sedih, tapi kemudian mengangguk pelan. Erina memeluk ibunya erat, air matanya mengalir membasahi pundak ibunya.

"Jangan sedih, ibu akan baik-baik saja dan akan sehat sampai kamu pulang lagi. Tenanglah," kata ibunya.

Erina semakin terisak, semakin memeluk erat tubuh ringkih ibunya. Punggungnya di tepuk pelan oleh perempuan yang sudah melahirkannya dua puluh enam lalu.

"Aku akan mengirim uang setelah dapat gaji dari kerjaku, uang yang kemarin dari bosku itu adalah gaji tiga bulanku Bu. Jadi mungkin aku akan mengirim uang setelah empat bulan bekerja," kata Erina.

"Ya, ibu mengerti. Sudah jangan bersedih lagi, kapan kamu berangkat?"

"Dua hari lagi Bu, besok aku akan menemui bosku untuk membicarakan pekerjaanku nanti."

Ibunya mengangguk cepat lalu tersenyum kecil, Erina menghapus air matanya lalu mengajak ibunya untuk minum obat.

Ponselnya berdering, Erina melihat layar ponsel. Satu nama yang dia khawatirkan itu muncul di layar ponsel, dia mengambilnya dan berjalan menjauh agar ibunya tidak mendengar pembicaraannya dengan seseorang itu.

"Halo?"

_

_

******

1
Husein
😀 kisah yg rumit...
bagaimana kl mereka jatuh hati...
sampai kapan bs menghindar dr hubungan suami istri?
Sazmah Maa
lanjut
Husein
aku bukan istrimu yg sesungguhnya... 🤭
Husein
apakah itu Ken?
ato Nadia?
puspa Sari
lanjut..👍👍👍
puspa Sari
🤣🤣🤣🤭😄😄
Laila Isabella
di tunggu update nya thor
puspa Sari
lanjut kan 👍👍👍👍
puspa Sari
lanjut👍👍👍👍
mama yogi
sedikit setiap bab nya 🤭🤭, semoga ga panjang episode nya😂
puspa Sari
di tunggu Ken jantuh cinta kebaran istrinya
puspa Sari
lanjut makin penasaran ceritanya...
Laila Isabella
permulaan bab yg menyenangkn..d tunggu update nya lagi author..
Laila Isabella
kembaran kah mereka??..masih tertanya2..🤭
Husein
kak up nya baanyakin dong 🙏🤗🤗🤗
Husein: eh ummi🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!