NovelToon NovelToon
Langit Senja

Langit Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Idola sekolah
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: nduk ayu

sekolah tinggi, lulus, kerja, punya rumah, menikah, hidup bahagia. ternyata hidup tak sesederhana itu, tak semanis susu vanila favorit nya, tak seindah langit. namun, sangat menakjubkan seperti senja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nduk ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

musuh baru

   Artikel yang di unggah nya semalam sukses jadi tranding topik di sosial media pagi ini. menuai pro dan kontra di dalamnya . Ada yang berbela sungkawa, ada juga yang menyuarakan kemarahan mereka. Bahkan ada yang mengaitkan dengan bobroknya pemerintahan saat ini.

  Senja sibuk dengan dunianya hingga tidak menyadari kehadiran Langit, andai Langit tidak menggeser paper bag yang lupa ia ambil dari meja cowok itu, mungkin ia masih belum menyadari nya.

   " gue kira hadiah buat gue." Senja melotot, dengan cepat ia memeriksa isi nya yang lipatannya sudah berubah, tidak Serapi sebelum nya.

  " Lo buka?"

  Langit mengangkat kedua alisnya lalu mengangguk, " CK! Nggak sopan, bisa bilang dulu nggak sebelum bongkar barang orang."

  Langit mengangkat kedua pundaknya, lalu duduk di atas kursinya." aneh, sendirinya salah malah marahin orang ." gumam nya, tapi Senja tidak budek sehingga tidak mendengar apa yang langit lirihkan.

   " harus nya Lo tanya dulu sebelum membukanya." ketus nya.

  " harus nya Lo nggak taruh sembarangan barang Lo." Senja mendengus, dia tau kalau dia ceroboh, tapi apa nggak bisa Langit mengalah padanya.

  " buat Lo" Langit menyodorkan coklat padanya.

   " sorry gue nggak biasa menerima suap" Senja kembali fokus pada ponselnya.

   " ya udah "

 hah ? Ya udah ? Dia nggak bujuk gue?, setidaknya agar gue maafin kelancangan nya tadi.

 " buat gue aja Lang, kalau Senja nggak mau, gue suka banget loh coklat merk ini."

  Langit melirik senja, meneliti respon nya saat coklat nya berpindah tangan pada Bintan. Merasa dirinya di perhatikan, Senja memasang tampang tidak pedulinya. Meskipun ia beneran tidak peduli.

   " sorry, ini bukan buat Lo." Langit merampas balik coklat yang ada di tangan Bintan, membuat wajah gadis itu memerah menahan malu.

   karena kejadian itu di lihat oleh hampir seluruh penghuni kelas, bahkan antek-anteknya saja menahan tawa melihat ekspresi Bintan.

   " Lo apaan sih Lang." Bintan pergi dengan menghentakkan kaki dan menahan tangis.

  " ada yang lucu?" Senja gelagapan, reflek mengurai senyum nya setelah ke gep sama Langit sedang menahan tawa.

   " ini buat Lo, entah apapun itu tanggapan Lo, suka atau nggak suka, Lo harus Nerima." Senja melongo, ia sudah membuka mulut nya, siap beradu argument, sebelum akhirnya Bu Gina masuk dan menghentikan nya.

  Senja menatap setengah hati pada coklat yang di susup kan Langit ke dalam genggaman nya, lalu memasukkan nya ke dalam tas nya, ia juga meletakkan paperbag tanggung nya ke dalam gerbong.

  Paperbag itu isinya dobok Noval yang di pinjamnya kapan hari, ia berniat untuk mengembalikan nya hari ini, tadi ia sudah mencari cowok itu ke dalam kelasnya, tapi sepertinya ia datang terlalu pagi. Atau memang Noval yang kesiangan hari ini.

  Setelah bel istirahat berbunyi, Senja langsung bergegas menuju kelas Noval, perasaan nya tidak nyaman kalau baju itu semakin lama ada pada nya.

   " Noval nya, ada?" Randi mengangkat sebelah alisnya, lalu setengah badannya melongok ke dalam untuk memanggil Noval.

   " Noval, cewek Lo nih!" Senja melotot, teriakan Randi yang cukup keras memancing perhatian anak-anak kelasnya yang belum semuanya keluar untuk beristirahat.

   " heh, Lo apaan sih!" sergah nya jengkel, ia semakin kesal melihat tanggapan anak-anak kelas Noval, ada yang sengaja menggoda nya, ada yang menatapnya tidak suka.

  " Lo sih, kelamaan ngasih tanggapan. Keburu di gaet yang lain Noval nya."

  " nggak usah dengerin Randi, Senja. Dia emang suka nyablak orang nya." Randi meringis, sebelum akhirnya pergi setelah di usir oleh Noval.

  " gue mau mengembalikan seragam Lo." Senja menyodorkan paperbag di tangannya cepat-cepat. Ia harus menyelesaikan urusannya, lalu pergi dari sana.

 Ada banyak tatapan yang membuatnya tidak nyaman, dan sepertinya Noval menyadari itu." jangan di sini." Noval menautkan tangan nya dengan tangan Senja, lalu menarik gadis itu menjauh dari sana.

   " Lo mau bawa gue kemana?" Senja melangkah cepat untuk mengimbangi Noval yang langkah nya lebar.

   " ke kantin."

    " gue nggak mau." Senja reflek berhenti, ia menahan dirinya agar Noval tak lagi bisa menariknya.

  " gue laper." cowok itu memelas.

  " ya makan lah. Gue cuma mau nganterin dobok Lo, bukan nemenin Lo makan."

   Noval menyelipkan kedua tangan nya ke dalam saku celana nya, lalu menghela nafas, cukup keras karena Senja dapat mendengar nya.

  " Lo nggak mau berterima kasih sama gue?"

 Senja tersenyum remeh nyaris jengkel." Lo kalau nggak ikhlas bantu gue, ngapain bantu gue sih Val."

 " yaelah, Senja. Perkara gue ajak makan aja Lo Sampek segitunya, udah ah gue laper." di kiranya Noval akan tersinggung dan meninggalkan nya di sana. Tapi, di luar ekspektasi. Cowok itu justru kembali menarik tangannya.

   Suasana kantin sangat ramai, bahkan nyaris berdesakan, tidak ada meja yang kosong di sana. Dan, senja. Bersyukur akan itu.

   " rame Val, lain kali aja deh."

   " tapi laper gue sekarang, Senja." Noval kembali menarik nya. Namun, kali ini ada tangan lain yang menarik tangan nya yang satunya.

  Senja menelan Saliva nya kasar, ia seperti tengah ke Gep selingkuh sama Noval oleh Langit. Bahkan saat Langit melirik paper bag yang ada di tangan Noval.

  " Senja makan sama gue." Langit menarik tangannya, hingga Senja satu langkah lebih dekat dengan nya.

   " gue tau Senja cewek Lo, tapi apa harus segitunya Lo?" Noval juga tak mau kalah, ia juga menarik Senja, hingga Senja satu langkah mendekat pada nya.

  Karena ramai, hampir seluruh orang melihat ke arah mereka sekarang, meski ada beberapa yang cuek bebek.

  " Lo tau Senja cewek gue, tapi masih Lo deketin juga?"

  " ih, lepasin! Kalian apa-apaan sih! Kayak anak kecil tau nggak!" senja menghempaskan kedua tangan yang menyandra kedua tangannya.

   Suasana menegang, seakan semuanya menunggu kelanjutan drama gratis saat jam istirahat ini.

 " gue nggak mau makan sama siapa-siapa, dari pada kalian kayak gini, mending kalian yang makan bareng deh. Sekalian halal bihalal" tanpa menunggu persetujuan kedua cowok itu, Senja bergegas meninggalkan kantin diiringi tatapan iri dari para cewek-cewek di sana.

  Hari terburuk kedua yang dia klaim setelah hari dimana ia di hukum untuk pertama kali nya, sama-sama jadi pusat perhatian, sama-sama ngasih bahan nggak jelas untuk tim Mading, sama-sama bikin mood nya anjlok sampai bawah. Dan, mungkin ada hari buruk yang lain setelah nya, sejak ia mengenal manusia gila bernama Langit.

   Langkah nya terhenti saat seseorang seperti tengah menghadangnya, Senja mengangkat sebelah alisnya, merasa tidak ada hubungan apa pun dengan Selvi, teman sekelas Noval.

  " Lo jadi cewek munafik banget ya, senja. Sok Sokan cuek sama cowok-cowok, sok misterius, tapi sekalinya go public sama dua cowok sekaligus! Kenapa? udah nggak tahan ya Lo pura-pura jadi cewek lurus."

    Senja menusuk-nusuk pipi nya menggunakan lidahnya dari dalam.Sejak ia mengikuti ide gila Langit, waktu berharga nya jadi sering terbuang sia-sia kayak gini.

  " terus mau Lo apa? Lo mau gantiin posisi gue? Terganggu Lo karena yang jadi gue bukan elo?"

  " gue.."

  " dengar ya Selvi, gue nggak main sama yang beginian, Lo kalau mau cari sensasi jangan lewat gue, buang-buang waktu tau nggak!" tanpa membuang waktu lagi, Senja mengambil langkah untuk pergi dari sana, bahu nya menabrak bahu Selvi, bukannya sengaja. Salahkan Selvi yang diam kayak patung dan nggak minggir saat ia akan lewat.

   Kayaknya setelah kedatangan Langit ke sekolah nya, antrian musuh nya yang awalnya nol kini membludak bahkan merembet ke jurusan lain.

   Lagian apa yang di perebutkan sih! Langit? Kalau langit nya mau ambil aja kali, kenapa dirinya yang malah jadi sasaran, kan aneh ya. Ketahuan banget jika mereka semua takut bersaing dengan nya.

1
Vanillastrawberry
heh langit! ambil kesempatan dalam kesempitan /Facepalm/
Vanillastrawberry
Langit pliss, nggak boleh bar bar ya🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!