Desi dan Dita, adalah saudara. dan mereka berdua akan menikah di hari yang sama. dan itu semua atas permintaan Dita.
namun, di saat hari pernikahan, pasangan mereka berdua malah diganti oleh kedua orang tuanya dan juga kedua orang tua calon suami Desi.
sehingga Desi harus pasrah menikah dengan calon suami adiknya yang katanya miskin dan yatim piatu.
dia hanya memiliki satu rumah di seberang jalan, rumah mereka. mereka menikah, karena ulah Dita. tapi, Dita malah bermain licik, dan menuduh Desi bersama dengan kedua orang tuanya, kalau dia bukan seorang gadis lagi. Karena itulah, calon suami Desi beserta keluarganya mau mengganti pengantin wanita.
kalau bagaimanakah kehidupan Desi setelah menikah dengan mantan calon suami adiknya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tirta_Rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. suami idaman.
setelah puas berkeliling di lantai 1, Mereka pun langsung naik ke lantai 2. di lantai dua itu tempat penjualan elektronik dan juga beberapa baju lainnya serta sepatu dan juga tas tas mahal.
Devan langsung mengajak istrinya ke sebuah tempat penjualan baju gamis yang sangat cantik dan juga nyaman dipakai. di sana juga sudah ada beberapa orang yang juga ikut memilih-milih pakaian tersebut. sang penjaga toko yang melihat kedatangan mereka Langsung menyambut dengan ramah.
"silakan masuk Kak..? dilihat-lihat dulu nggak papa." ucap pelayan itu dengan ramah.
"terima kasih ya Mbak.." Devan langsung menyeret istrinya. bagi Desi ini agak berat karena selama hidupnya dia tak pernah menggunakan pakaian-pakaian mahal seperti itu. bahkan pakaian-pakaian bagus yang ia beli dengan uangnya sendiri diambil alih oleh adiknya Dita.
karena itu dia trauma kalau harus membeli barang-barang bagus.
"ayo kamu pilih sayang..? Kamu mau yang mana. satu aja nggak papa.. beli 2 sampai 10 juga nggak masalah.. pokoknya ada satu deh.." bujuk Devan kepada istrinya. karena sudah lama mereka berkeliling Desi hanya mengatakan itu bagus ya, dan sedikitpun tak pernah mengajak Devan untuk membelinya.
Desi yang tidak ingin mengecewakan suaminya yang sudah bersemangat mengajaknya jalan-jalan akhirnya mengalah. Dia pun akhirnya turun memilih beberapa pakaian. dan dia mengambil gamis yang memiliki model yang tidak terlalu ribet, dan juga harga yang paling rendah tentunya.
"Aku pilih yang ini aja Mas..?" ucapnya. Devan yang mendengar itu tersenyum dan kemudian mengecek harganya. ternyata harganya 150.
"kamu ambil yang paling mahal deh.. satu aja.." bujuknya lagi dengan suara yang pelan.
"udah Mas.. yang paling mahal itu hampir mencapai 1 jutaan.. masa ngeluarin uang rp1 juta cuma untuk pakaian aja.. jangan boros-boros deh.." gumamnya lagi.
"permisi kak.. di sini kita ada baju gamis couple dengan pasangan. ini harganya 350. dan kakak juga sudah mendapatkan keduanya ini serta totebaknya." tiba-tiba penjaga toko datang menawarkan.
"benarkah Mbak!! ini 350." ucapnya. pelayan itu tersenyum.
"boleh deh kita beli ini aja Mas.. yang ini nggak jadi ya.." Desi kembali menari gamis yang sudah dipegang suaminya itu. namun Devan malah menahannya.
"aduh saya nggak papa!! kita beli ini buat kamu udah kita beli itu untuk kita." ucapnya dengan semangat. dia pun memberikan kode kepada pelayan itu.
"tapi mas.." Dan pelayan itu yang paham Langsung tersenyum.
"kalau beli 3 dapat diskon Mbak. ini tiga-tiganya harganya bisa 300.000 saja." mendengar itu Desi kembali membelalak.
kalau dipotong seperti ini kan untung. namun ada secerca keraguan di dalam hatinya. kenapa tiba-tiba baju mahal yang bermerek ini harganya bisa turun seperti ini dan diberi diskon begitu saja. padahal di sini sedang tidak ada promo apapun.
"beli aja sayang.. kata orang beli banyak barang itu dipotong sama yang punya." ucapnya.
"oh begitu ya.. Ya udah deh Mas.. tapi nggak adil kalau Mas cuma punya satu. Mas, ini dikurangi aja Mas boleh ya.." ucap Desi lagi.
"jangan dikurangi sayang.. ditambah aja. ini sudah Mas tambah bajunya, coba kamu pas kan dulu di ruang ganti." tuturnya lagi. akhirnya Desi memilih untuk mengalah kepada suaminya.
dia langsung membawa dua stel pakaiannya itu ke dalam ruang ganti yang telah disediakan, untuk mencoba pakaian tersebut. sementara dia, dia dengan cepat membayar sisa belanja yang akan mereka potong nanti. dan menyisakan beberapa ratus terlebih dahulu untuk meyakinkan istrinya kalau harganya memang segitu.
setelah selesai dia pun langsung berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa dan menunggu istrinya.
sementara para penjaga itu mulai berbisik-bisik.
"senang banget ya punya suami yang pengertian seperti ini.. istrinya terlalu polos menganggap suaminya tidak memiliki uang.." gumam salah satu penjaga yang berdiri di kasir.
"betul sekali.. laki-laki royal seperti ini sangat langka.. dan sangat susah ditemukan di zaman sekarang ini. Hais.. padahal harga barang tidak segitu, dia malah mengatakan kepada istrinya harga barangnya segitu. benar-benar suami idaman.." sambung yang lain. tapi karena Devan sudah mendengar bisikan-bisikan mereka, dia langsung menoleh dan memberikan isyarat untuk diam dan tidak boleh mengulang-ulangnya. takut nanti istrinya akan mendengar dengan tidak sengaja.
mereka yang melihat kode yang diberikan oleh Devan langsung segera terdiam.
tak lama Desi pun keluar memperlihatkan kepada suaminya.
"bagaimana dengan bajunya Mas..? bagus nggak. aku sih sudah cocok.. tapi kalau mas tidak suka melihatnya, aku tidak usah beli." tuturnya sambil tersenyum.
"cocok sayang!! cocok banget malah.. ayo coba yang satu lagi." ucapnya. Desi pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya. kemudian di sana langsung mencoba baju couple yang akan mereka beli.
setelah menggunakannya dia keluar lagi untuk memperlihatkannya kepada suaminya. dan lagi-lagi Devan setuju dan memang apapun baju yang digunakan oleh Desi sangat pas dan modis jika ia gunakan. bentuk tubuhnya yang terlihat ramping, dan menonjolkan beberapa lekuk tubuh di beberapa bagian itu memang sangat cocok. tapi itu kalau dia menggunakan pakaian yang pas-pasan.
tapi kalau memakai gamis seperti itu, lekuk tubuhnya itu akan tenggelam.
setelah selesai mencoba, akhirnya mereka membayar baju tersebut. setelah selesai membayar Devan langsung mengajak istrinya keluar dari stand itu.
"kita ke toko sepatu ya sayang.." ucapnya. Desi pun kembali menganggukkan kepalanya dan mereka pun langsung pergi ke toko sepatu. di sana Desi dan Devan membeli satu pasang sepatu untuk mereka berdua. setelah itu, Desi langsung mengajak suaminya untuk istirahat aja.
"Aku capek mas.. istirahat dulu yuk.." ajaknya. Devan yang mendengar penuturan istrinya pun langsung mengedarkan pandangannya untuk mencari tempat duduk. namun istrinya malah sudah duduk lesehan di atas lantai seperti itu.
"astaghfirullahaladzim sayang.. kotor loh.." ucap Devan sambil cengengesan melihat kelakuan istrinya yang benar-benar tak perlu menjaga image.
"aduh nggak papa mas.. kakiku sudah pegal sekali. Mas nggak tahu ya aku paling anti datang jalan-jalan ke mall. karena aku nggak sanggup jalan-jalan jauh.. tapi kalau di pasar, Aku paling bersemangat." Devan yang mendengar penuturan istrinya terkekeh kembali.
"Apa bedanya sayang.. mall sama pasar kan sama-sama jalan juga. malahan lebih besar pasar lo daripada mal. terus di pasar itu panas-panasan, kalau di sini kan nggak panas.." Devan pun juga ikut mendudukkan tubuhnya di samping sang istri.
ketika mengedarkan pandangannya sedikit, dia melihat ada stand yang menjual minuman di sana.
"sayang kamu tunggu di sini.. Aku mau beli minuman untuk kita dulu ya. nanti setelah beli minum kita cari tempat untuk duduk." mendengar itu Desi pun langsung mengangguk, dan Devan pun langsung bergegas pergi membeli minuman untuk dirinya dan juga istrinya.
di tunggu updatenya
semoga benih " cinta mereka menyatu & cepat hamil...