NovelToon NovelToon
GAMAN JULANG DAN SERIBU TIRAKAT

GAMAN JULANG DAN SERIBU TIRAKAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Dikelilingi wanita cantik / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Pemain Terhebat / Keluarga
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: bungdadan

Perjalanan hidup Gaman julang yang tidak pernah tuntas menyelesaikan pendidikan di sekolah maupun di pesantren.

Ia tidak bisa mengimbangi waktu dengan hobinya bermain musik,sehingga sekolahnya terbengkalai.

meski demikian, dia seorang yang cerdas.

Hingga suatu ketika dia harus bergelut dengan problematika hidup dan beban moral menghadapi gunjingan keluarga dan tetangga.

Semua sepupunya terbilang telah hidup sukses dan sudah punya keluarga sendiri,tinggal ia seorang yang masa depannya tak tentu arah.

Ditengah kehidupannya yang relatif carut marut secara ekonomi ,dia jatuh cinta dengan putri seorang Kyai besar pengasuh pondok pesantren.

Tantangan terberatnya harus bersaing dengan dua orang lain yang juga ingin melamar putri sang Kyai.

Mereka berdua mapan secara ekonomi dan punya gelar akademik S2 lulusan Universitas Al-azhar Kairo,Mesir.

Upaya apa yang akan dilakukan Jul untuk menghadapi tantangan tersebut demi menaklukkan hati sang Kyai agar menerima ia sebagai menantu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bungdadan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BERPISAH DI STASIUN

Di tengah kencangnya laju kereta , Aku berdiri dari kursi meregangkan badan sebentar lalu ku lontarkan candaan mengajaknya ; " ikut aku yuk ! ."

Zian memandangku dengan polosnya ; " kemana ?."

"Toilet "; jawabku sambil mengulurkan tangan padanya.

"Ih...enak aja , ngawur ! "; Zian tersipu malu judes - judes manja,ia memalingkan pandangan dariku menengok ke jendela kereta ,namun kelihatannya sambil senyum - senyum.

Karena sudah kebelet ,Aku pun segera meninggalkan tempat duduk untuk menuju toilet di perbatasan gerbong belakang.

Berhubung baru pertama kali naik kereta ,aku pun kaget melihat bentuk toiletnya .Aku nyalakan senter kecil yang terdapat di korek api, ternyata toiletnya bolong tembus rel.

"Wah ini orang yang buang hajat kotorannya jatuh ke rel dong " ; ku gelengkan kepala terperangah.

Namun apa boleh buat , mau gimana lagi orang adanya begitu ; " ya udahlah pipis darurat ".

Lega rasanya .Setelah beres ,ku berjalan perlahan kembali ke tempat duduk .Alangkah terpesonanya aku melihat Zian yang sudah berganti jilbab.

Kecantikannya makin tampak setelah mengenakan jilbab warna campuran merah ,abu -abu bercorak bunga - bunga dan kupu - kupu.

"Sayang banget momen istimewa terlewatkan , pergantian jilbab sang bidadari malah ku tinggal ke toilet he he...,tapi pastinya si kalau ada yang lihat dia nggak mungkin berani ganti jilbab ,tentu dia nunggu momen aman."

Waktu sudah menunjukkan pukul 02 : 30 WIB dini hari .Kereta sampai di stasiun Kertosono , sebentar lagi nyampe Jombang.

Dengan lembut, Zian menepuk pundak membangunkan Ibu - Ibu yang duduk di sampingnya yang masih tertidur pulas ;" bu..bu..sampun dumugi Kertosono niki !."

Ibu-ibu itu sedikit kaget dan terbangun ; " oh iya...matur suwun njih dek ,kulo ta' rumiyin njih."

"Njih...monggo bu e...." ; zian bersalaman dengannya mempersilakan Ibu itu turun.

Aku yang di sampingnya pun ikut manggut - manggut salam perpisahan ; " monggo - monggo bu ..., ngatos - atos nggih ! ." Dengan logat ngapak ku.

Perjalanan hampir usai , artinya aku akan berpisah dengan dia di stasiun Jombang.

"Duh..kok berasa cepet amat si nyampenya ,padahal aku masih ingin berbincang - bincang dengannya "; kata ku dalam hati sambil sesekali melirik dia.

Dalam laju perjalanan dari Kertosono menuju Jombang , aku berniat mengajaknya ngobrol lagi .

Namun, kelihatannya dia kelelahan dan mengantuk , sehingga ku urungkan niatku.

Ting... tong ting... tong..., tung... tang ting...tung..."Selamat datang di stasiun Jombang ,para penumpang diharap memeriksa barang - barang bawaannya ,pastikan jangan sampai ada yang tertinggal " ; terdengar suara Announcer dari stasiun.

Jam telah menunjukkan kurang lebihnya pukul empat menjelang subuh.

Alangkah cepatnya waktu berlalu dari Kertosono , Kereta telah tiba di Jombang.

Kini sampailah kita di batas akhir, laju kereta terhenti, hati tersayat getir. Namun aku percaya ,walau berpisah jua, kenangan indah takkan pernah sirna.

Di waktu yang singkat kita bersama, berbagi cerita, canda tawa, semua terasa indah.

Apa boleh buat waktu tak bisa ditahan, terus berjalan ,membawa kita pada jalan yang berbeda. 

Jangan bersedih, hati yang terluka, karena perpisahan ini bukan akhir segalanya.Ada cerita baru menanti di depan sana, semoga kau bahagia, di jalan yang kau pinta. 

Biar rindu membuncah di dalam dada ,biarlah kenangan menjadi teman setia.

Semoga Kita akan bertemu lagi di lain masa, di bawah langit yang sama, dengan cerita yang berbeda.

Feidrica zianayu pramesti ,namamu telah terukir dalam ingatanku .Aku akan mencarimu setelah menuntaskan cita - cita.

Kubangunkan mas Ahmad yang masih tertidur pulas ;" mas..mas...bangun ,udah nyampe Jombang ini !".

Mas Ahmad mengucek - ucek kedua matanya, lalu merapikan tas dan barang bawaan kami.

Aku , mas Ahmad dan Zian turun bersama - sama .Sebelum berpisah Aku dan Zian bercakap sebentar.

"Sampean mau ke mana dulu "; ku tanya dia duluan.

Zian sambil merapikan tas ; "Aku mau ke Denanyar dulu ke tempat pak dhe ku ,habis itu baru balik ke Kediri ,lah kalau njenengan ke mana? ."

"Aku ke Desa Bendo , Kecamatan Pare ."

"ooh..njih sampun , kulo rumiyin njih..."; Zian berlalu begitu saja.

Padahal belum sempat ku tanya lebih jauh tentangnya.

Namun ,dia sudah di telfon orang dan buru - buru pergi meninggalkanku .Sepertinya dia sudah ditunggu jemputan.

Mau ku tanya nomor telfon ,aku sendiri tidak punya hand phone .Sebab nanti di tempatku nyantri ,peraturan di pondok para santri dilarang membawa HP .Maka dari itu ,aku tak membawanya.

Padahal aku ingin sekali kenal dia lebih jauh ,ingin tau apa kegiatannya ,berapa usianya ,namun kelihatannya dia lebih muda dariku.

Mudah - mudahan suatu saat takdir mempertemukan kami.

"Hiisss...jangan ngelamun ,ayo angkat nih barang - barang "; mas Ahmad menepuk pundak ku.

"Ngomong - ngomong dapat kenalan kapan tuh ?" ; tanya mas Ahmad penasaran.

"Tadi pas di kereta"; ku jawab singkat.

"Udah ...,sekarang fokus dulu nyantri , jangan mikir yang lain - lain dulu ,yuk kita shalat subuh lalu cari bus atau angkot Ke Pare " ; Mas Ahmad berjalan menuju ke pangkalan ,aku diminta mengikutinya.

Tanpa ku sadari saat berjalan kaki, tiba - tiba " pyur..." , sebuah gelas cup berisi kopi tumpah membasahi kakiku.

"Ealaah... hati -hati toh kalau jalan maass..." ; kata Pak tua yang sedang nongkrong di pinggiran stasiun.

Ternyata aku menabrak gelas kopi yang sedang dia minum , alangkah malunya diriku ; " oh iya maaf maaf pak ."

Pikiranku tak bisa konsen , masih saja terus terbayang wajah anggun yang ku jumpai dalam kereta.

Menjelang fajar hati merana, wajahmu kian hadir menghantui jiwa.Terukir indah dalam angan-angan, senyummu bagai mentari pagi yang cerah.

Baru saja berpisah, namun rindu sudah tak tertahan, pilu menyatu. Ingin kuraih, namun keadaan memisahkan.

Hanya doa yang mampu kupersembahkan.

Wajahmu terukir dalam doaku, semoga kelak kita bisa bersatu dalam bahtera rumah tangga yang sakinah, terjalin kasih hingga akhir hayat.

"Bismillah ,fokus fokus fokus ! Lancarkan semuanya ya Allah , singkirkan segala rintangan yang menghadang , tepiskan godaan , terjang aral yang melintang ! "

"Laa khau la wa laa quwwata illaa billaah".

Aku percaya di dunia ini tidak ada yang kebetulan .Semua sudah diatur ,telah dirancang sedemikian rupa oleh Sang Maha Pencipta , pemilik dan penguasa semesta alam.

Begitu pula perjumpaanku dengannya .

Tentunya ini tak lepas dari kehendakNya , takdir yang membawaku kemari , takdir pula yang membuatku bertemu dan berkenalan dengannya.

"Ya Allah , bulatkan tekadku ,mantapkan niat di hati ,kuatkan langkahku menaklukkan waktu demi untuk menuntut ilmu , aku yakin doaku akan menembus langit ."

"Jika jalan yang ku tempuh memang Engkau Ridhai , aku yakin alam raya pun hadir ,semesta bertasbih iringi langkahku menjemput impian."

"Disetiap tetes goresan tinta dalam kitabku kan menjadi saksi tirakat dan perjuanganku."

Di ufuk timur mentari menyingsing, embarkasi asa, hati tak ingin kering. Meski badai menerjang, gelombang menghadang, harapan tetap bersemi, takkan pernah pudar datang.

Meski luka menganga hati terluka parah, namun takkan menyerah, tuk meraih anugerah.

Setiap tetes keringat, setiap langkah tertatih,

menuju cita-cita, jiwa takkan terhenti.

Di setiap doa yang terucap lirih, terselip keyakinan, hati takkan perih. BimbinganMu ya Allah, lentera di jalan. Menuju kebahagiaan, di setiap persimpangan.

Biarkan mimpi terbang, mengangkasa tinggi, bersama harapan, jiwa kan bersemi.

Di bawah langit biru, asa kan membentang, syair penuh harap, kan abadi sepanjang jalan. 

Entah kapan pun itu , waktu yang akan menjawab semuanya.

Kita akan berjumpa di bawah langit Kediri , untukmu ' Feidrica zianayu pramesti '.

1
IG : @dadan_kusuma89
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!