NovelToon NovelToon
Destined For U

Destined For U

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Murni
Popularitas:41k
Nilai: 5
Nama Author: Net Profit

Mati-matian berusaha dan berakhir gagal membuat Deeva enggan membuka hati, tapi sang ibu malah menjodohkannya tepat dimana perasaannya sedang hancur. Diantara kemalangannya Deeva merasa sedikit beruntung karena ternyata calon suaminya menawarkan kerjasama yang saling menguntungkan.

"Anggap gue kakak dan lo bebas ngelakuin apa pun, sekalipun punya pacar, asal nggak ketahuan keluarga aja. Sebaliknya hal itu juga berlaku buat gue. Gimana adil kan?" Arshaka Rahardian.

"Adil, Kak. Aku setuju, setuju, setuju banget." Deeva Thalita Nabilah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nyaman

“Kak Shaka suka tipe perempuan yang seperti apa?’’ meski hanya dijawab seperlunya tak membuat Bila berhenti mencari perhatian.

‘’Yang jelas bukan tipe kayak lo.’’ Ketus Shaka. Ia sudah mulai lelah mendengarkan omongan Bila yang menurutnya tak penting. Sejauh ini ia selalu menanggapi karena berharap Deeva akan ikut nimbrung ngobrol namun hasilnya nihil. Gadis berambut Panjang itu anteng duduk di belakang, kini bahkan terlihat fokus membaca buku Pelajaran.

“Kasih tau dulu tipe Kak Shaka kayak gimana? Biar gue bisa menyesuaikan gitu.’’ Goda Bila.

‘’Lo bisa diem nggak sih? Pusing gue denger lo ngomong mulu!’’ akhirnya kesabaran Shaka yang hanya setipis tisu itu runtuh. Ia tau bersikap seperti ini di depan teman Deeva tak baik, tapi dari pada terus-terusan harus mendengar omong kosong gadis caper disampingnya.

Hening.

Bila langsung melihat ke belakang setelah Shaka meninggikan suaranya, ‘’galak banget.’’ Ucapnya lirih. Meski tak terdengar dengan jelas tapi dari pelafalan dan ekspresi wajah Deeva bisa menebak kalimat yang diucapkan temannya.

Deeva hanya tersenyum sambil menaikkan kedua bahunya sekilas, ‘’gitu deh.’’

‘’Nggak asik nih. Gue turun sini aja deh, Deev!” ucap Bila, ‘’Kak minggir bentar lah.’’ Lanjutnya pada Shaka.

“Emang udah nyamp, Bil?” tanya Deeva, duduknya condong ke depan hingga kepalanya kini berada diantara tempat duduk Shaka dan Bila.

“Belum, tapi turun sini aja lah.’’

Tanpa basa-basi Shaka langsung menepikan mobilnya, padahal Bila berharap bakal dibujuk dianterin sampe rumah gitu.

Setelah Bila turun, Deeva pindah duduk di depan. ‘’Maaf yah lagi-lagi aku ngerepotin Kak Shaka.’’

Ngerepotin

Rasanya Shaka ingin muntah mendengar kata itu. Ngerepotin, definisi kayak ditusuk berulang-ulang, kayak selalu diingetin kalo dia salah. Seharian di kantor ia buru-buru menyelesaikan semua perkerjaannya supaya bisa punya waktu banyak untuk memikirkan cara berdamai dengan gadis yang selalu berkata tak ingin merepotkan atau maaf lagi-lagi merepotkan. Padahal demi apa pun sebenarnya setelah dipikir dengan kepala dingin Deeva tak pernah merepotkannya.

Seharian di kantor hanya tiga jam yang ia gunakan untuk kerja, sisanya memikirkan solusi untuk berdamai. Shaka juga sudah menghubungi ibu Deeva untuk tau apa saja yang disukai dan tak disukai oleh gadis itu. Namun sayang sekali hasilnya tak sesuai yang ia harapakan. Bahkan ibunya sendiri pun tak tau banyak soal putrinya karena terlalu sibuk mengurus bisnis. Ibu Deeva terakhir fokus mengurus Deeva saat gadis itu SMP kelas tujuh karena setelah itu suaminya meninggal dan bisnis mereka anjlok, menyebabkan mau tak mau ia harus mengambil alih tanggungjawab sebagai ibu sekaligus ayah. Menurut ibunya, Deeva gadis yang sangat mandiri.

Merasa tak cukup, Shaka juga bertanya pada Raffa yang sering gonta ganti pacar. Tapi sialnya lelaki itu malah seolah menertawakannya.

‘’Udah sih biarin aja itu bocah ngambek. Malah enak kan lo nggak diribetin. Kan selera lo bukan bocah kayak si Deeva.’’

‘’Si Deeva buat gue aja, kebetulan gue baru putus. Lo cari yang lebih dewasa sama Wanita karir sesuai sama selera lo.’’

Jawaban dari Raffa benar-banar tak membantu sama sekali, yang ada malah membuat dirinya semakin merasa kesal. Entah kesal karena apa yang jelas untuk saat ini Shaka hanya ingin membangun hubungan yang harmonis sesuai kesepakatan awal.

“Deev…’’ Setalah cukup lama akhirnya Shaka mulai bicara.

“Iya, Kak.”

“An jir jawabannya irit banget.” Batin Shaka.

“Hm gimana sekolahnya hari ini? Lancar?’’

Deeva hanya mengangguk.

Hening. Shaka kehilangan bahan obrolan.

‘’Mau makan dulu?’’ tawarnya dan kali ini Deeva menggelengkan kepala bahkan tanpa melihat ke arah Shaka.

Ck! Brdecak lirih, Shaka memukul setir yang Tengah ia pengan dengan pelan. Ia lantas menepikan kendaraan dan berbalik menghadap Deeva, ‘’ kalo gini terus gue bisa stes. Pusing berkepanjangan.’’ Batinnya.

Mendapati mobil yang ia tumpangi menepi dan berhenti, Deeva menutup buku pelajaran yang sedang ia baca lalu membuka sabuk pengaman.

‘’Kak Shaka harus balik kantor lagi kah? Aku turun di sini nggak apa-apa.’’ Ucap Deeva, ‘’maaf selalu ngerepotin Kak Shaka.’’ Lanjutnya seraya tersenyum sebelum membuka pintu.

Shaka segera memegang tangan Deeva dan menahan gadis itu untuk tetap duduk di tempatnya, ‘’mau kemana?’’

‘’Turun.’’

‘’Kita pulang bareng.’’

Deeva melirik tangannya yang masih dipengang Shaka, ingin melepaskan diri tapi pegangan lelaki di hadapannya cukup kuat.

‘’Aku nggak mau ngerepotin Kak Shaka.’’

Ck! Shaka berdecak lirih, ‘’bisa nggak lo tuh nggak usah ngucapin kata-kata ngerepotin. Gue sampe muak dengernya.’’ Suara Shaka meninggi.

‘’Kan Kak Shaka sendiri yang bilang kalo aku selalu ngerepotin, ganggu kerjaan Kak Shaka. Maaf...’’ suara Deeva lirih.

‘’Deeva lo bener-bener yah! Lo kalo marah tinggal marah aja, nggak usah terus-terusan minta maaf. Ayo marah! Bentak aja gue nggak apa-apa.’’ Tegas Shaka, ‘’dari pada lo terus ngediemin gue. Terus-terusan minta maaf buat nyindir gue, buat bikin gue makin ngerasa bersalah.’’ Kini suara Shaka merendah.

Shaka menatap wajah Deeva lekat-lekat, ‘’gue yang harusnya minta maaf. Lo nggak salah, maafin gue yah.’’ Lanjutnya penuh penyesalan.

Bugh!!

Satu tabokan mendarat sempurna di dada Shaka.

Shaka hanya diam, ia bahkan melepas genggamannya pada tangan Deeva supaya gadis itu bisa puas memukulnya.

‘’Pukul lagi aja nggak apa-apa.’’

Tapi tak ada pukulan yang mendarat lagi, kini yang terdengar hanya isakan tangis Deeva.

‘’Aku nggak punya siapa-siapa disini, Cuma ada Kak Shaka aja. Tapi Kak Shaka malah terus marah-marah ke aku. Aku-‘’

Belum selesai Deeva bicara, Shaka sudah menariknya dalam pelukan. Menepuk pelan punggungnya hingga membuat Deeva merasa tenang.

"Gue tau. Maafin gue yah. Nggak seharusnya gue malah ngelampiasin emosi ke lo. Lo nggak tau apa-apa. Sorry, janji kedepannya nggak akan keulang lagi.” Ucap Shaka Pelan.

Deeva hanya bisa terdiam dalam pelukan Shaka. Tiba-tiba ada perasaan aneh saat Kakak abal-abal yang dua hari belakangan terus memarahinya malah memeluknya. Sulit dijabarkan, terasa tenang dan penuh perlindungan. Nyaman, mungkin itu kata yang tepat untuk mewakili keadaannya sekarang. Kali ini bukan hanya punggung yang mendapat perlakukan lembut tangan Shaka, tapi juga kepalanya yang berulang kali dielus.

“Dimaafin nggak?” tanya Shaka lirih.

“Hm.”

“Hm apa?” Shaka menatap Deeva yang masih berada di pelukannya. Shaka merenggangkan dekapannnya supaya bisa melihat wajah Deeva.

Deeva sedikit cemberut, “iya, Kak Shaka kali ini aku maafin. Tapi kalo Kak Shaka marah nggak jelas lagi, aku bakal laporin ke kakek’’

Shaka menghapus wajah basah Deeva dengan jemarinya, “kita baikan yah sekarang.’’

Deeva mengangguk.

‘’Sini peluk!’’ tanpa menunggu tanggapan, Shaka kembali memeluk Deeva. Tangannya kembali menepuk-nepuk pelan punggung Deeva.

‘’Kak Shaka.’’

‘’Hm.’’

‘’Emang kalo baikan harus pelukan yah?’’

Shaka terdiam sebentar, ‘’iya.’’ Jawabnya asal.

‘’Kenapa juga gue jadi meluk ini bocah duh!’’ batinnya.

.

.

.

Ngaku deh pasti sekarang kalian pengen ngegantiin Deeva dipeluk Mas Shaka wkwkwk

Like komen dulu sebelum lanjut guys

Luv luv🤗🤗🥰

1
Shyfa Andira Rahmi
bisa jadi Deev🤣🤣🤣
aisyah
sawan minta kawin🤣🤣
aisyah
merasa bayi mungkin ya si Deva🤭
Net Profit: q pun yang bayi 30 hari lebih 30th msh kayak gt wkwkwk
total 1 replies
aisyah
innalilahi wa innailaihi Raji'un,,semoga dilapangkan kuburnya dan diampuni segala dosanya
Net Profit: aamiin
total 1 replies
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
innalillahi wa inna ilaihi rojiun. turut berduka ya, sist
Maria Kibtiyah
turut berduka cita yah kak
Jumi🍉
Inna lillahi wa innailaihi rijo'un turut berduka cita ka...
Sawannya pindah ke Shaka kek, makanya suka ngocel sama ngomel terus bawaannya sama Deeva...🤣
marie_shitie💤💤
innailaihi wa innailaihi rojiun yg sabar ya ka
Ummah Intan
Shaka emang ga peka ma perasaan sendiri ato ga mau ngakuin perasaannya ma deeva krn terlanjur gensi
Ummah Intan
Inna lillahi wa Inna ilaihi rojiun,
Teti Hayati
Inna lillahi wa innailaihi rijo'un Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu...
turut berduka cita ka...
Linda Ayu Tong-Tong
semoga keluarga author diberi kesabaran..dan Almarhum kakek author ditempatkan yg terbaik..Aaaamiiin
Srie Handayantie
iyaa kaya ABG labill pdhal udh bukan masanya si Shaka inii 🤭 marah2 muluu ngalahin ibu2 komplek 🤣
Srie Handayantie
innalilahi, ajal emang gak bisa diprediksi ya kak. turut bela sungkawa ya kak smoga almarhum diterima disisi Allah . 🤲
Rita
biarin aja kek lht smpe mn
anik_seokjinie
panasin trs aja tu si shaka, biar uring**an tiap hari, lagian gengsi dipelihara 🤪😂
aisyah
lanjut kak
💥💚 Sany ❤💕
Ternyata Kakek lebih pande n peka dari Shaka. Kayaknya kamu meski belajar banyak dari kakek.
💥💚 Sany ❤💕
Padahal tinggal bilang aja "gue cemburu Deev", gitu aja susah amat kamu Shak. Payah. Rasain noh... calon istri dibawa ma orang.
💥💚 Sany ❤💕
Makanya Shak..., level ngomelnya di turunin, jangan malah makin naik. Yang ada Deeva pigi tu ma Dewa. Soalnya kupingnya bisa panas deket2 ma kamu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!