NovelToon NovelToon
Other Storyline Zero (Infinity Room)

Other Storyline Zero (Infinity Room)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Dunia Lain / Anime / Fantasi Isekai / Transmigrasi
Popularitas:11.6k
Nilai: 5
Nama Author: trishaa

Ribuan tahun sebelum other storyline dimulai, ada satu pria yang terlalu ganteng untuk dunia ini- secara harfiah.

Rian Andromeda, pria dengan wajah bintang iklan skincare, percaya bahwa tidak ada makhluk di dunia ini yang bisa mengalahkan ketampanannya- kecuali dirinya di cermin.

Sayangnya, hidupnya yang penuh pujian diri sendiri harus berakhir tragis di usia 25 tahun... setelah wajahnya dihantam truk saat sedang selfie di zebra cross.

Tapi kematian bukanlah akhir, melainkan awal dari absurditas. Bukannya masuk neraka karena dosa narsis, atau surga karena wajahnya yang seperti malaikat, Rian malah terbangun di tempat aneh bernama "Infinity Room"—semacam ruang yang terhubung dengan multiverse.

Dengan modal Six Eyes (yang katanya dari anime favoritnya, Jujutsu Kaisen), Rian diberi tawaran gila: menjelajah dunia-dunia lain sebagai karakter overpowered yang... ya, tetap narsis.

Bersiaplah untuk kisah isekai yang tidak biasa- penuh kekuatan, cewek-cewek, dan monolog dalam cermin

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon trishaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Leon & Ashley

Seruan Luis terdengar hingga ke pasangan tersebut. Sang pria menoleh cepat, lalu menggandeng erat tangan si gadis dan mempercepat langkah menuju kabin.

Begitu mereka tiba, Luis langsung menarik mereka masuk. Tak butuh waktu lama, ia menutup kembali pintu dan menguncinya rapat-rapat dengan menyelipkan papan kayu.

Deru hujan terus mengguyur kabin yang kini menjadi tempat perlindungan sementara bagi empat jiwa yang terjebak dalam badai dan ancaman yang belum usai.

Di dalam kabin, Leon langsung menatap Luis dengan sorot mata tajam. Hujan masih terdengar memukul atap kayu, tapi ketegangan di dalam ruangan jauh lebih terasa.

Leon melangkah mendekat, suaranya rendah namun tegas, “Luis Serra. Peneliti dari Umbrella, bukan? Apa kau pikir aku tidak tahu siapa kau sebenarnya?”

Luis, yang awalnya ingin bersandar sedikit bersantai, tampak kaget. “Whoa, tenang dulu…”

Namun Leon tak memberinya ruang. Ia terus mendesak dengan tatapan menusuk, hingga Luis mundur selangkah demi selangkah, akhirnya terpojok di dinding kabin yang lembap.

“Apa kau ada hubungannya dengan segala omong kosong di desa ini. Aku butuh jawaban. Sekarang,” desak Leon, satu tangan hampir mengarah ke senjatanya.

Luis mengangkat kedua tangan perlahan, mencoba menenangkan. “Dengar, aku memang pernah bekerja untuk mereka. Tapi itu dulu, oke? Aku bukan lagi bagian dari Umbrella. Aku muak dengan semua itu… eksperimen, kebohongan... kematian.”

Napas Luis sedikit berat, tapi tatapannya tulus. “Kalau aku masih satu pihak dengan mereka, aku tidak akan berada di sini. Aku juga ingin keluar dari neraka ini, sama seperti kalian.”

Sementara Luis berusaha meyakinkan Leon dengan penjelasan tentang masa lalunya dan keterlibatannya yang sudah usai dengan Umbrella, Rian bersandar santai di dinding kabin.

Kini kacamata berlensa hitam telah kembali bertengger di wajah, meski cahaya dalam kabin begitu redup, Rian masih dapat melihat dengan sangat jelas.

Di tangan kanannya, Rian memegang sebuah cermin kecil, menatap pantulan wajahnya di permukaannya yang sedikit berembun karena hawa lembap.

Rian tersenyum tipis, mengangguk pelan pada bayangannya.

'Walau sudah kehujanan, wajah tampan ini tidak pernah pudar,' gumam Rian dalam hati, penuh percaya diri.

Tak jauh darinya, Ashley berdiri dengan ekspresi bingung. Gadis itu memperhatikan dua hal yang membuatnya gelisah, Leon yang sedang mendorong Luis ke dinding, dan pria asing berkacamata yang terlihat terlalu tenang... bahkan sedang bercermin.

Menyadari tatapan itu, Rian menyelipkan kembali cerminnya ke saku kemeja dengan elegan. Ia menoleh, lalu tersenyum hangat ke arah Ashley.

Dengan langkah ringan, Rian mendekat, lalu mengulurkan tangan kanannya ke gadis itu.

“Hai manis, namaku Rian Andromeda,” ucapnya dengan nada ramah, disertai senyum yang seolah dibuat untuk kamera, “Seorang laki-laki tampan, baik hati, dan tidak sombong. Boleh tahu nama si manis ini?”

Ashley tampak sedikit canggung: antara bingung, lega, dan tak tahu harus tertawa atau khawatir

“Pasti sangat sulit, ya?” ucap Rian, masih mempertahankan senyuman ramah. “Untuk si manis ini, tiba-tiba harus terjebak dalam situasi seperti ini.”

Ashley tampak ingin merespons, namun ragu-ragu. Belum sempat berkata apa-apa, Rian melanjutkan dengan nada ringan namun tulus, “Tapi tenang saja, pelindungmu itu kelihatannya sangat bisa diandalkan.”

Masih melihat keraguan dalam mata Ashley, Rian menatap lembut, seolah mencoba menawarkan sedikit kenyamanan dan sedikit memiringkan kepala ke kanan.

Kemudian, dengan nada bicara dan sikapnya tetap tenang, Rian bertanya, “Jadi, bolehkah kita berkenalan? Aku ingin tahu siapa nama si manis ini.”

Wajah Ashley sedikit memerah, senyum tipis menghiasi bibirnya. Ia mengulurkan tangan dan menjabat tangan Rian dengan hati-hati. “Ashley Graham. Senang bertemu denganmu, Rian.”

“Senang bertemu denganmu juga, Ashley,” balas Rian, tersenyum hangat, genggamannya ringan dan sopan.

Ashley Graham memiliki Nama Kode Baby Eagle, seorang Putri Presiden AS dan Gadis berusia sekitar 20 tahun.

Dia adalah satu-satunya putri dari Presiden AS. Sebagai anak pejabat tinggi negara, ia tumbuh di lingkungan penuh pengawasan ketat dan pendidikan elit.

Meskipun begitu, Ashley dikenal cerdas, mandiri, dan memiliki keingintahuan tinggi akan dunia luar. Minusnya beban banget di dalam Game.

Dalam peristiwa Resident Evil 4, Ashley diculik oleh sekte misterius Los Illuminados saat sedang menjalani studi di Eropa.

Ashley hendak dijadikan pion dalam rencana mereka untuk menyebarkan parasit Las Plagas dan memanipulasi politik dunia melalui pengaruh terhadap Presiden AS.

Disini, misi penyelamatan Ashley menjadi prioritas utama bagi pemerintah, dan agen khusus Leon S. Kennedy dikirim langsung untuk menjemput dan mengamankannya.

Tiba-tiba, Ashley melepas jabatan tangan Rian. Tubuhnya terhuyung, dan tangannya refleks terangkat memegangi kening. Matanya menyipit menahan pusing yang menyerang mendadak, lalu tubuhnya merunduk.

Dada Ashley terasa sangat sesak, seolah ada sesuatu yang menekan kuat dari dalam. Ia menutup mulut dengan tangan kiri, sementara tangan kanannya mencengkeram dadanya.

“Uhuk… Uhuk," dalam batuk, darah terciprat ke telapak tangan Ashley.

Leon, yang masih mendesak Luis, langsung menoleh panik. Ia segera menghampiri Ashley, ekspresinya berubah drastis.

“Ashley!” serunya, berlutut di samping gadis itu. "Kau tidak apa-apa?"

Kemudian, mata Leon menatap tajam ke arah Rian, dipenuhi kecurigaan, “Kau! Apa yang kau lakukan padanya!?”

Rian melangkah mundur beberapa langkah, tetap tenang.

“Aku hanya berjabat tangan dan berkenalan,” jawab Rian dengan ringan, seolah tak ada yang perlu dikhawatirkan.

Di sisi lain, Luis ikut melangkah mendekat. Ia berlutut di samping Ashley, lalu tanpa ragu menarik tangan gadis itu yang masih bernoda darah. Leon sempat terkejut dengan tindakan tiba-tiba itu.

Namun sebelum Leon sempat membuka suara, Luis bertanya serius, "Batuk darah ini… ini bukan yang pertama?"

Leon mengernyit, tatapannya mengeras penuh kecurigaan, tapi tak langsung menjawab. Di sisi lain, napas Ashley sudah mulai teratur, meski masih terasa nyeri di dadanya.

"Aku baik-baik saja, Leon," ucap Ashley dengan suara lemah, berusaha tersenyum meyakinkan.

Luis melepaskan tangannya, lalu bangkit berdiri. Ia menghela napas pelan, lalu mulai berbicara.

"Apa yang kalian lihat pada warga desa ini… bukan kegilaan biasa. Mereka seperti itu karena parasit. Namanya Las Plagas," kata Luis dengan pelan, namun tegas.

"Parasit ini dapat menguasai tubuh dan pikiran inangnya, membuat mereka agresif, kehilangan rasa sakit," Luis mengerutkan keningnya, "bahkan bisa bermutasi menjadi monster."

Luis menatap Leon, lalu menoleh sekilas pada Ashley. "Dan tanda-tanda seperti batuk darah, rasa sesak di dada, itu… artinya parasit sudah aktif di dalam tubuh."

Saat Luis bersiap melanjutkan penjelasan soal dua cara untuk menangani Las Plagas, suara gemuruh langkah kaki dan teriakan samar terdengar dari luar, menerobos deras hujan.

"¡Mátalos!"

Rian segera mengeluarkan revolver dari holster di pinggang. Ia mengangkat senjata dengan santai, tetapi tatapannya tajam.

“Bersiaplah. Kita akan kedatangan tamu.” kata Rian dengan nada santai.

Leon berjalan mendekat ke jendela, menyibak sedikit tirai kayu yang lembap karena bocor.

“Mereka lagi…” gumamnya dengan suara rendah.

Di luar, para Ganado mulai bermunculan satu per satu di bawah hujan, membawa sabit, kapak, dan obor. Suara langkah mereka menggetarkan lantai kayu.

“Benar-bener tak akan berhenti,” kata Leon, masih mengamati para Ganado diluar.

Rian menoleh sekilas ke arah Leon sebelum akhirnya melangkah pelan ke salah satu jendela kabin. Tatapannya tajam menembus hujan yang mengguyur di luar.

“Kurasa... ini ada kaitannya dengan parasit dalam tubuh si manis,” ujar Rian, santai namun serius, sembari menarik revolvernya.

Luis berdiri di sisi jendela lain, pistol di tangan, matanya tak lepas dari sosok-sosok mengerikan yang mulai bermunculan dari balik kabut hujan.

“Tiene sentido...” gumam Luis dengan pelan, “Sepertinya mereka bisa merasakannya.”

Tanpa menunggu lebih lama, Leon segera berbalik dan berjalan cepat ke arah Ashley. Dengan gerakan sigap, ia membawa gadis itu ke sudut belakang kabin dan mendorongnya perlahan masuk ke balik lemari kayu tua.

“Bertahanlah di sini. Jangan keluar sampai aku katakan,” ucap Leon tegas namun lembut.

Ashley mengangguk kecil, wajahnya masih pucat dan sedikit gemetar.

Sementara itu, Rian membuka jendela kabin perlahan, suara engselnya terdengar lirih di antara deru hujan.

Rian melepas kacamata hitamnya dan menggantungkannya di kerah kemeja.

Seketika itu juga, dunia seolah berubah: warna, jarak, dan gerakan menjadi lebih jelas, lebih lambat, lebih terurai.

Six Eyes miliknya kini bekerja tanpa hambatan, mengalirkan informasi visual puluhan kilometer yang tanpa henti seperti gelombang ombak.

Disisi lain, Rian mengangkat revolver perlahan, membidik ke arah luar jendela. Jemarinya mantap, matanya tenang.

Lalu, sambil tetap menatap lurus ke arah musuh, ia memutar lehernya perlahan.

Krek.

Suara sendi leher yang retak terdengar di antara desiran hujan dan langkah kaki para Ganado yang mendekat.

“Kalau begitu… ayo kita beri mereka sambutan hangat.” kata Rian, tersenyum tipis.

Luis terkekeh pendek, matanya menyipit. “Heh… ini akan sangat menegangkan."

Sementara itu, para Ganado mulai mengepung kabin dari segala arah. Di bawah derasnya hujan dan kilatan petir sesekali, sosok mereka tampak samar namun terus mendekat.

1
Frando Wijaya
btw next Thor 😃😆
Dance Seaweed: oke, oke sip!
total 1 replies
Frando Wijaya
ternyata rias Dan anggota merasa...tpi mereka gk Tau bahwa itu si Rian sendiri
Dance Seaweed: pastinya sih🤣
Frando Wijaya: hanya menunggu wkt ya?
total 5 replies
Zenox..
njirlh bnrn gk terduga🗿
Frando Wijaya: al ophis?
Dance Seaweed: mau tau gak? aku nyoba liat ke depannya kalo begini lewat AI... dan hasilnya mengejutkan.. akhem... ophis jadi yandere. terkejoed akuh 🗿
total 8 replies
°Itsuuki°~°Kun°
tinggal purple aja dh jdi teknik andalannya gojo 🤣

btw si Rian bisa domain ny gojo juga kah?
Dance Seaweed: btw, kau ada saran anime apa? selain DB, One Piece, Naruto dan Bleach, gitu...
Dance Seaweed: iya. tapi butuh waktu. kayak Falling Blossom Emotion dan New Shadow Style
total 4 replies
Zenox..
anjay btw ini nanti ceritanya masih bkln drama klh trs ngerusuh di nikahan kah?
Frando Wijaya
akhirny red berhasil dpt....btw next Thor 😃😆
Frando Wijaya: hiks 😭
Dance Seaweed: yah.... mau bagaimana lagi, kan?
total 15 replies
Frando Wijaya
btw next Thor 😃😆
Dance Seaweed: oke, sip!!
total 1 replies
Frando Wijaya
akhirny koneko terima kekuatan nekomata sendiri...hanya mslh wkt utk menjadi kuat...skrg 1 1ny mslhny adalah... hyoudou issei...
Frando Wijaya: wkwkwkwkwkwkwk 🤣🤣🤣🤣 dlo gw dh sering kli lht draig nangis wkwkwkwkwkwkwk 🤣🤣🤣
Dance Seaweed: kasian juga sih, draig ampe nangis dapat julukan oppai dragon 🤣🤣🤣
total 16 replies
Frando Wijaya
aleh? koneko mlh jd terbiasa ingin Rian jail pda sendiri? gw merasa koneko ini jd tertuler deh
Dance Seaweed: ya.. maklumin saja si narsis itu 🤣🤣
Frando Wijaya: bner2 bch krg kerjaan 🤦
total 11 replies
Frando Wijaya
Ki ya? seperti DB
Frando Wijaya: bner2 deh..kek ada campuran
Dance Seaweed: lebih ke author dxd terinspirasi dari DB, jadi... dibuat konsep kekuatan ras Yokai seperti Nekomata bisa senjutsu 😆
total 4 replies
Frando Wijaya
oee bch! bknny bantu tpi mlh minta di pukul lg!
Dance Seaweed: jadi kurang tau🤔
Dance Seaweed: blm pernah baca ln-nya sih🤔
total 18 replies
Frando Wijaya
btw next Thor 😃😆
Dance Seaweed: oke, oke 😎
total 1 replies
Frando Wijaya
ternyata koneko gk mw latihan ttg kekuatan nekomata sendiri....msh trauma lg ya? haa 💨...mah...gw gk bs komen sih
Dance Seaweed: mau bagaimana lagi? di masa lalunya aja hampir dibunuh karena kesalahan Kuroka... dan... saat masih anak anak, yu know sendiri lah? bapaknya aja anggap Kuroka dan Koneko anak kucing 😅
total 1 replies
Frando Wijaya
STR VIT AGI 35 Dan INT 70 utk akeno? bknny ini bkl bs kuat kpn aja? tpi....si sairoog itu..klo gk slh Queen Dia sihir Dia sgt merepotkn
Frando Wijaya: hmm....
Dance Seaweed: gak disebutkan, atau aku juga lupa. coba liat di fandom. bareng kali ketemu 🤔
total 12 replies
Frando Wijaya
btw next Thor 😃😆🤩
Frando Wijaya
akhirny damai jg dgn kekuatan sendiri akeno ini...skrg hanya mslh wkt utk Kendalikn kekuatan sendiri....supaya bs klhkn burung bodoh itu 😁
Frando Wijaya: itulh knp gw mles hafal nma panjang.....lo blg bertema barat...apakh nma panjang tiap kli gw lht...semua itu berasal Dr org barat?
Dance Seaweed: iya sih. nama MC itu harus mudah diingat 😌 aku setuju. kebanyakan anime bertema barat ribet banget, kayak contoh: Lyutilis, Euclidwood Hellsyacte, Ains Own Goal, dlll

intinya ribet amat 😆
total 24 replies
Frando Wijaya
oke! next Thor 😃😆🤩
Dance Seaweed: makanya kudu hati-hati😁
Frando Wijaya: soal kekuatan....tuh bs sampingan dlo......bahkan bila ada kekuatan yg kuat tpi gk bs Kendalikn...gk ada gunany tuh
total 12 replies
Frando Wijaya
eksorsis? lbh tptny yg... exorcist itu?
Dance Seaweed: oke, oke.. tak perbaiki 😆
Frando Wijaya: yg ada itu aneh bgt bagi gw 😑
total 5 replies
Frando Wijaya
next Thor 😃😆🤩
Frando Wijaya
Dr gambar itu...itu Dr S2
Dance Seaweed: ya, seperti itu 😅
Frando Wijaya: jd itu terjadi...haa 💨
total 19 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!