NovelToon NovelToon
Saat Aku Mampu Berkata Tidak

Saat Aku Mampu Berkata Tidak

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Matabatin / Single Mom / Obsesi / Mengubah Takdir / Mengubah sejarah
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Enigma Pena

Impian memiliki rumah tangga harmonis ternyata harus berakhir di usia pernikahan yang ke 24 tahun. Handi sosok suami yang di harapkan bisa melindungi dan membahagiakannya, ternyata malah ikut menyakiti mental dan menghabiskan semua harta mereka sampai tak tersisa. Sampai pada akhirnya semua rahasia terungkap di hadapan keluarga besar ayah dan ibu Erina juga kedua anak mereka yang beranjak dewasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Enigma Pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Maafkan mamah...

"Sudah sarapan mbak? Akadnya 2 jam lagi. Masih ada waktu kalau mau sarapan dulu"

"Nanti aja dek, aku belum lapar. Tadi mba udah makan lapis legit sama minum susu kok"

"Mba kan biasanya sarapan nasi. Makan nasi aja dulu mba. Nanti maag nya kumat malah ambruk" saran Ratih adikku.

Aku Rani, mamah dari Erina Reno. Aku menjalani hidup sebagai orang tua tunggal. Suamiku telah meninggalkan kami 6 tahun yang lalu. Penyakit lever yang di derita membuatnya tak mampu bertahan lebih lama lagi. Kami sudah berjanji akan menua bersama, duduk di pelaminan mendampingi anak-anak kami ketika suatu saat mereka menikah, bermain bersama cucu, jalan pagi bersama bahkan kami sudah merencanakan akan berlibur ke Teluk Bayur tempat yang sangat ingin kami datangi. Tapi takdir berkata lain. Aku hanya bisa pasrah saat kematian memisahkanku dengan sosok terkasih, suamiku. Aku menikah di umur yang cukup tua kata orang-orang, 38 tahun dan almarhum suamiku berumur 48 tahun. Ya, kami beda 10 tahun. Aku menikah di usia yang tidak muda lagi karena aku terlalu menikmati peranku sebagai pengurus koperasi di salah satu kantor pemerintahan. Begitu juga dengan almarhum suamiku mas Wirawan, beliau terlalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai pejabat di salah satu instansi pemerintah. Mas Wirawan sangat fokus membiayai ke empat adiknya yang pada saat itu masih sangat membutuhkan biaya, sampai dia melupakan masa depannya sendiri.

"Sarapan dulu ma. Dari semalam mamah belum makan" Reno menyodorkan semangkok lontong sayur.

Pagi ini semua orang sedang sibuk mempersiapkan acara akad dan resepsi untuk Erina. Dari semalam mamah Reni memang tidak sempat makan nasi. Lontong sayur yang dibelikan Reno hanya sedikit di makannya. Melihat lontong sayur yang di belikan Reno, mamah Rani jadi teringat almarhum suaminya yang selalu membelikan lontong sayur sehabis pulang jalan pagi di hari minggu.

"Reno... mamah mau bicara, duduk sini"

"Iya mah. Ada apa?" Reno menggeser kursi kayu kecil mendekat ke mamah Rani yang sedang duduk di pinggir ranjang

"Kasihan adikmu Ren... Mamah merasa ada sesuatu yang ganjil. Mamah gak tau apa itu. Tapi mamah bisa merasakannya. Mamah takut nak" ku genggam telapak tangan anak sulungku sambil menahan tangis

"Ma, kalau mamah gak yakin Erina menikah dengan Handi, gimana kalau kita batalkan saja sekarang. Mumpung masih ada beberapa jam sebelum akad," saran Reno nekat

"Memangnya bisa begitu... Apa kata saudara nanti, gimana mental Erina ke depannya. Sekarang mamah jadi bingung," mamah Rani memijat mijat dahinya.

"Gak perlu mikirin kata orang mah. Yang kita pentingkan sekarang masa depan Erina. Mamah ibu kandungnya. Pasti feeling mamah lebih kuat dari Reno. Kalau mamah setuju Reno akan batalkan sekarang."

"Jangan Reno... Mamah gak tega sama Erina. Gimana perasaannya kalau tiba-tiba mamah batalkan acaranya."

Wajar saja mamah Rani khawatir. Sejak Erina dekat dengan Handi, anak perempuan satu-satunya itu terlihat sering murung. Erina tidak pernah terbuka untuk bercerita tentang dirinya, pekerjaannya, apalagi tentang Handi pria yang sedang dekat dengannya saat ini. Di satu sisi Erina menjadi sosok yang sangat penurut. Itu perubahan yang terjadi setelah anak perempuannya itu menjalin hubungan serius dengan Handi

"Jadi kita harus gimana sekarang ma? Reno gak berani ambil keputusan karena ada mamah yang lebih berhak. Lagipula kenapa mamah bisa secepat ini mengizinkan Erina nikah sama Handi yang baru di kenal 4 bulan. Mamah juga baru kenal keluarganya. 4 bulan itu kita baru tau depannya mah. Kita gak tau dalamnya kayak gimana" Reno mengeluarkan uneg-uneg nya yang sudah dia tahan beberapa hari terakhir ini

"Iya Reno, mamah salah. Terlalu cepat mengambil keputusan. Tapi mamah juga gak tega melihat adikmu yang sepertinya sangat mencintai Handi. Dia sampai rela berhenti dari pekerjaannya. Kita sama-sama tau gimana perjuangan Erina mendapatkan kerja," mamah Rani mulai menangis

Reno segera memeluk mamah Rani. Baru kali ini Reno melihat mamahnya begitu rapuh. Reno sadar saat ini hanya dirinya yang di andalkan keluarganya. Walaupun dia sendiri sedang tidak baik-baik saja.

"Kita belum pernah mengalami ini Apalagi menikahkan anak perempuan satu-satunya di keluarga kita. Mungkin ini hal yang wajar. Yakin semua bakal baik-baik saja. Ada Reno yang akan menjaga mamah dan Erina, seperti janji Reno waktu masih ada papah"

Berusaha meyakinkan diri kalau semua akan baik-baik saja. Tapi entah kenapa hati ini masih terasa berat. Sepertinya mamah Rani belum merelakan Erina menikah dengan Handi.

1
Bông xinh
Gak bisa berhenti!
iza
Aku merasa terhubung dengan setiap adegannya.
Suzy❤️Koko
Keren! Bagus banget ceritanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!