Pernikahan Aulia di uji melalui suami dan keluarganya. Hidup bahagia yang dia bayangkan kini sirna sejak hadirnya orang ketiga. Bahkan anak kandungnya sendiri pun tak pernah mendapat perhatian dan kasih sayang dari ayahnya. Perhatiannya hanya di tu jukan pada ponakan satu-satunya. Tanpa keluarga sang suami tau jika wanita yang seringkali mereka hina dan rendahkan, bukanlah wanita biasa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seporsi Soto
Dering ponsel mengejutkan vino yang sedang nikmati waktunya. Dia menatap layar ponselnya dan membiarkannya begitu saja. Namun, sekali lagi ponselnya berdering. Mau tidak mau, dia pun segera menjawab panggilan itu meski dengan sedikit malas
" Mas kamu dimana? kok jam segini belum pulang juga?" tanya Aulia begitu sang suami menjawab panggilan teleponnya
" Aku masih mampir makan soto" jawabnya santai
" Soto? Aku juga mau dong, Mas. Bungkusin satu buat aku, ya" pinta Aulia
" Hmmm.." jawab vino mengakhiri telponnya
" Selalu aja minta tiap kali aku makan sesuatu" ucapnya kesal
Tak berselang lama, vino pun menghabiskan sotonya dan meminta pada pedagang untuk membungkus seporsi soto. Setelah selesai, vino masuk ke dalam mobil dan segera melaju
Perjalanan menuju rumahnya hanya butuh waktu lima belas menit. Setelah tiba, vino memarkirkan mobilnya di halaman dan segera keluar dari mobil
" Vino? kamu baru pulang?" tanya Bu ayu. ibunya vino "
Iya bu. ibu dari mana?" Ucap vino
" Ibu dari warung,habis beli ini" jawabnya menunjukkan kresek bening yang ada di tangannya
" Apa yang ada di tanganmu itu?" tanya Bu ayu melirik kantong kresek yang sedang dipegang oleh vino
" Oh.. ini soto, pesanan Aulia. Bu" jawab vino
" Soto? Ibu minta ya, ibu juga kepengen makan soto" ucap bu ayu merampas kresek itu
" Tapi itu punya Aulia, bu"
" Udah, bilang aja kamu lupa atau tukar sama punya ibu saja" ucapnya memberi kresek pada vino
" Ya udah, ambil aja Bu" jawabnya. kemudian Bu ayu pun tersenyum dan kembali ke rumahnya
Vino masuk ke dalam rumah. di sana, di dalam ruang makan, Aulia sudah menunggunya bersama anak mereka yang masih berusia 1 tahun. Kayla
" Kamu sudah pulang Mas" ucap Aulia mencium tangan suaminya
" Sayang, ayo salim Ayah" pinta Aulia pada Kayla dan dia pun menarik tangan sang ayah dan menciuminya
Tanpa ada ucapan apapun, Vino segera masuk ke dalam kamar. namun sebelumnya, dia meletakkan kresek di atas meja yang diberi ibunya
" Loh, mas? mana soto pesananku?" tanya Aulia mengikuti langkah Vino hingga ke dalam kamar
" Gak ada " jawabnya cuek
" Kamu gak beli, mas?"
" Sudah, tapi aku kasih ke ibu" jawabnya santai
" Kok gitu sih? kan aku yang minta, mas?" Ucap Aulia tak terima
" Tapi Ibu juga kepengen, loh. masa aku harus membiarkan ibuku menahan rasa inginnya makan soto?"
" Tapi gak gitu caranya, Mas. kan Kamu belinya untuk aku, bukan untuk ibu"
" Sudahlah Aulia...!!! lagian ibu sudah menggantinya dengan sebungkus mie instan rasa soto, sama aja, kan? makan aja itu" ucapnya
" Tapi rasanya gak sama, mas"
" Cukup..!! Aku lelah. biarkan aku beristirahat. keluarlah, dan bawa juga anak ini keluar bersamamu" ucapnya membaringkan tubuhnya di atas kasur. sementara Aulia hanya membuang nafas dan segera mengajak Kayla untuk keluar
Aulia menatap sebungkus mie instan yang berada di atas meja. mau tidak mau, dia pun akhirnya memilih untuk merebus mie itu dan ditambahkan sedikit perasan jeruk nipis agar rasanya sedikit hampir sama dengan soto kesukaannya
Malam pun tiba, Aulia sedang menyiapkan makan malam. sementara Vino sedang santai dengan ponsel di tangannya
" Mas, tolong bantu jagain Kayla, dong. aku takut dia kena cipratan minyak kalau minta gendong aku" ucap Aulia dengan nada yang lembut
" Apaan sih, ganggu orang aja. Letakkan aja dia dibawa situ" jawabnya masih fokus dengan ponselnya
" Mas, kamu gak takut Kayla kenapa-napa? lagian kamu kenapa sih Mas, gak mau banget kalau jagain Kayla? dia itu anak kamu, Mas. anak kandung kamu..!!"
" Emang yang bilang kalau dia anak orang lain siapa?"
" Makanya itu, kamu sudah tahu tapi gak mau jagain. kamu sibuk apa dengan ponselmu itu? kamu punya selingkuhan, mas?"
Glek..
Mendengar ucapan Aulia, membuat vino sedikit susah menelan ludahnya
" Jangan sembarangan kalau ngomong, mana ada aku punya selingkuhan" ucapnya sedikit marah
" Santai aja dong kalau emang gak ada, kenapa harus kesel kayak gitu?" Ucap Aulia
" Itu karena kamu yang mulai" jawab vino
" Sudahlah Mas, tolong ajak Kayla main bersamamu" ucap Aulia melanjutkan kegiatannya
******
Jam menunjukkan pukul dua dini hari. Aulia terbangun karena merasa haus. namun, dia sedikit heran karena tak mendapati Vino di tempat tidurnya
" Dimana Mas Vino?" Gumamnya bangkit dan keluar dari kamar
Aulia mencari keberadaan sang suami, dia melihat pintu ruang tamu sedikit terbuka. dia pun melangkah ke sana, dia ingin tahu apa yang dilakukan oleh Vino di luar dan jam segini?
" Baik Pak, besok saya akan keluar kota dan mengurus semuanya" ucapnya pada orang yang sedang berbicara dengannya melalui ponsel
" Iya pak, terima kasih" jawabnya kembali kemudian menutup teleponnya
" Mas " ucap Aulia
" Ngapain kamu di sini? kamu menguping pembicaraanku? kamu curiga padaku? kamu dengar sendiri kan, aku bicara dengan siapa tadi? Itu bosku" ucap Vino kemudian melangkah
" Kamu mau keluar kota, Mas?" Tanya Aulia ikut melangkah di belakang vino
" Iya" jawabnya berlalu dengan senyuman lantaran dia sudah berhasil membohongi Aulia
Pagi pun tiba, seperti biasa Aulia menyiapkan sarapan sebelum Vino berangkat ke kantor
" Pakaianku sudah kamu siapkan?" tanya Vino
" sudah Mas, sebaiknya sarapan dulu" ajak aulia "
Gak usah, aku buru-buru" jawab vino
" Kalau begitu, aku boleh minta uang gak? susu dan popok Kayla sudah hampir habis, mas" ucap Aulia sedikit pelan lantaran sang suami sangat sensitif jika menyangkut soal uang
" Uang lagi? ini belum sebulan loh, Aulia "
" Tapi kan tinggal dua hari lagi jadi sebulan, Mas. apalagi saat ini kamu akan keluar kota. Jadi, aku minta sekarang aja" ucap Aulia
" Nanti saja, dua hari lagi aku akan transfer ke ibu, kamu minta saja sama Ibu" jawabnya
" Tapi aku butuh sekarang, mas" ucap Aulia
" Gak ada. makanya kamu kerjalah biar gak mengharap uang dariku terus. kamu gak malu minta terus uang hasil kerjaku? uang lima ratus ribu per bulan itu juga udah banyak untuk kebutuhan kita, kan?" Ucapnya tanpa memperdulikan perasaan wanita yang telah dia nikahi tiga tahun lalu
" Itu hanya untuk kebutuhan Kayla, anak kita, Mas. Dan aku tak bisa meninggalkan Kayla jika aku harus bekerja, mas" ucap Aulia
" Itu urusan kamu. Lagian aku sudah bilang, jangan punya anak dulu. tapi kamu ngotot ingin punya anak. dan lihat sekarang, begini kan jadinya? Bikin susah tau gak?"
" Mas...!!! Jangan bicara seperti itu, Kayla ini rezeki pemberian dari Tuhan, kenapa sih kamu, mas..!!"
" Sudah, aku lelah berdebat denganmu, lebih baik aku berangkat sekarang" ucapnya berlalu begitu saja
" Ya Tuhan, lelaki macam apa yang kau ciptakan untukku ini" Gumam Aulia menahan tangis
" Maafkan ayah ya nak, ayah pasti tak bermaksud jahat padamu" ucap Aulia mencium kepala putri kecilnya
krsel bgt