Istri Kontrak CEO Dingin

Suara isak tangis Mama Rina mengusik tidur Vano. Hingga kemudian membuat laki-laki itu terbangun, langsung mendekat ke arah Mama dan sang kakak yang saling berpelukan sambil menangis.

Vano pun memilih ikut bergabung dan memeluk keduanya. Keluarga kecil itu sebelum akhirnya menangis bersama.

Seandainya saja mereka terlahir dari keluarga kaya, Aletta beserta keluarganya tidak akan mengalami kesulitan seperti ini. Mereka juga tidak perlu pusing memikirkan biaya kuliah, biaya operasi, biaya sewa rumah, dan biaya kehidupan mereka.

Beberapa saat kemudian setelah meluapkan segala kesedihan dan sesak di dada yang sekian lama terpendam sendiri-sendiri, hingga kemudian terlihat jelas raut wajah tenang dari ketiganya, terasa beban mereka sedikit berkurang.

"Van, kamu bisa nggak tolong jagain Mama lagi. Kakak masih ada urusan sebentar, mau cari pinjaman uang buat operasi Mama," lirih Aletta takut terdengar oleh Mama Rina.

Ucapan Aletta berhasil membuat Vano tersentak kaget, "Memangnya berapa biaya operasi Mama sampai kakak cari pinjaman segala." Tergambar jelas kerutan tipis di dahi laki-laki itu.

Seketika Aletta terdiam, tersadar atas ucapannya barusan yang telah kelepasan bicara perihal biaya operasi Mama nya. Dan Vano pasti kepikiran kalau tahu bahwa sang kakak mencari pinjaman untuk biaya operasi Mama mereka.

"Mmmm ... pinjaman cuma buat jaga-jaga aja kok dek, takut uang tabungan kakak kurang. Kamu tahu sendiri kan gajian kakak masih kurang 1 Minggu lagi," tutur Aletta yang susah payah memutar otak guna mencari alasan yang tepat tanpa harus di ketahui Vano yang akan mengkhawatirkan biaya operasi.

Vano pun mengangguk paham mendengar penjelasan dari sang kakak.

"Kakak pergi saja, biar Vano yang jaga Mama," balas Vano.

Sontak membuat Aletta tersenyum samar, lalu wanita itu segera beranjak dari sofa. Dia buru-buru pulang ke rumahnya untuk bersiap karena 2 jam lagi Sky akan datang menjemputnya.

Aletta butuh persiapan yang matang untuk bertemu dengan orang tua Sky. Dia tidak ingin membuat Sky malu di depan keluarganya yang telah membawa gadis miskin sepertinya, yang akan di jadikan istri. Ya walaupun hanya sebatas istri kontrak saja, tidak lebih. Dan sesuai kesepakatan, mereka akan berpisah saat waktunya tiba.

🌷Mansion Harison Galaxi🌷

Tampak seorang pria yang baru saja tiba di mansion, tiba-tiba langkahnya terhenti saat mendengar suara yang familiar di indra pendengarannya. Wajah yang tadi berseri seketika berubah menjadi masam karena ulah sang Mommy. Bagaimana tidak? Setiap hari Mommy nya selalu menagih untuk segera mencari calon istri.

Sky menghela nafas berat, "Nanti malam akan ku bawa dia ke mansion, aku ke atas dulu," jawab Sky saat di tanya sudah menemukan calon istri apa belum. Sungguh sang Mommy begitu kepo dengan urusan pribadi putranya. Dan semua itu tak lepas dari desas-desus yang dia tangkap dari luar.

Mommy Denada lantas di buat melongo, seakan tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Pasalnya baru siang tadi sang putra mengatakan bahwa dirinya tidak dekat dengan wanita manapun. Tapi sekarang, tau-tau sudah ada calon yang akan di bawa ke mansion. Dan seharusnya Mommy Denada bahagia karena sebentar lagi keinginannya akan terwujud, melihat putranya yang akan segera menikah. Tapi, untuk saat ini Mommy Denada penasaran dengan sosok wanita yang akan di kenalkan kepadanya.

"Tunggu Sky, anak gadis siapa yang akan kamu kenalkan sama Mommy? Apa Mommy mengenalnya?" tanya Mommy Denada sembari mengekor di belakang tubuh tegap Sky.

"Sudahlah Mom, nanti juga Mommy tahu sendiri. Aku mau mandi dan bersiap-siap," jawab Sky yang buru-buru pergi ke kamarnya agar tidak di interogasi oleh sang Mommy.

Sementara Mommy Denada menghela nafas kecewa, jiwa kepo nya begitu besar dengan sosok wanita yang akan di di jadikan istri oleh putranya. Sebagai seorang ibu, hati Mommy Denada begitu ketar-ketir. Takut jika putranya salah pilih, dan bukan gadis baik-baik.

Padahal Mommy Denada lah yang sedari awal memaksa Sky untuk segera menikah. Tapi giliran putranya yang sudah menemukan calon istri, mendadak Mommy Denada khawatir.

Meskipun begitu, Mommy Denada sangat yakin bahwa putranya tidak akan bertindak gegabah dalam mengambil sebuah pilihan. Jadi tidak menimbulkan kekhawatiran yang berlebih. Mommy Denada paham betul bagaimana sifat dan kriteria putranya dalam memilih wanita yang akan di jadikan istri. Dan Mommy Denada sangat percaya bahwa putranya bisa mendapatkan wanita yang baik.

🌷Rumah Aletta🌷

Tampak seorang wanita muda yang sedang duduk di depan meja rias. Tergambar jelas kegugupan di raut wajah wanita itu, yang tak lain adalah Aletta. Mendadak wajahnya sedikit pucat, walaupun bibirnya sudah di poles dengan lipstik berwarna merah muda yang cocok dengan kulit putihnya.

Aletta sudah selesai merias diri, tetapi dia masih terdiam disana. Sejenak pikirannya melalang buana, entah hal apa yang memenuhi kepalanya saat ini.

Malam ini Aletta menjatuhkan pilihan nya pada sebuah midi dress. Walaupun tanpa lengan, tapi masih cukup sopan untuk dia pakai bertemu dengan calon mertuanya.

Dress yang berwarna peach itu dengan panjang sebetis, sangat cocok di tubuh Aletta yang tinggi dan juga langsing.

Rambut lurus Aletta di biarkan tergerai indah. Warnanya yang hitam begitu pekat dan kontras dengan kulitnya.

Dering bunyi telpon berhasil membuyarkan lamunan Aletta. Sontak Aletta melirik ke arah ponsel yang menyala.

Ada panggilan masuk dari nomor tak di kenal. Aletta bisa menebak siapa pemilik nomor itu, jadi dia segera mengangkatnya.

"Aku sudah di depan, cepat keluar!" suara Sky dengan nada yang tinggi begitu dingin. Bahkan Aletta belum sempat menjawab, tapi sambungan telpon sudah terputus.

Sungguh Aletta di buat kesal atas sikap Sky barusan. Bagaimana tidak? Mau mengajaknya bertemu calon mertua saja, tapi menjemputnya hanya di depan rumah, tanpa keluar dari dalam mobil.

Aletta melangkah cepat, berjalan keluar menuju pintu pagar. Aletta lantas menghampiri mobil mewah warna hitam metalik yang terparkir di pinggir jalan.

Begitu berhenti di samping mobil, di bukanya pintu mobil dari dalam. Dan Aletta bisa melihat raut wajah datar Sky yang tidak sedap di pandang.

"Cepat masuk!" titahnya acuh.

"Baik Tuan," jawab Aletta sambil masuk ke dalam mobil.

Sky berdecak pelan, "Nanti jangan panggil Tuan di depan keluarga saya!" tegasnya sembari melirik ke arah Aletta kemudian fokus dengan kemudinya. Aletta pun mengangguk kikuk, sambil susah payah menelan salivanya.

'Dasar bos aneh! Kalau tidak boleh panggil Tuan, lantas aku harus panggil apa coba?' Aletta

🌷Mansion Harison Galaxi🌷

Mobil mewah yang di tumpangi Aletta memasuki kawasan perumahan elit. Sky membelokkan mobilnya tepat ke arah mansion yang memiliki halaman sangat luas, di kelilingi oleh tembok yang menjuntai tinggi. Aletta bisa melihat dari dalam mobil.

Seketika pintu pagar di buka dari dalam oleh penjaga mansion. Dua orang berseragam hitam membungkuk sopan pada Sky yang kaca jendelanya terbuka setengah. Sky hanya membalas dengan anggukan kecil sembari memasuki halaman mansionnya. Sementara Aletta tidak begitu kaget saat bola matanya menatap pada bangunan besar nan mewah di hadapannya. Sebab sang pemilik merupakan pengusaha terkaya nomor 1 di Negaranya. Jadi wajar saja jika mansion mereka bak istana.

"Tuan, nanti saya harus bicara apa pada keluarga anda?" tanya Aletta saat mobil berhenti di depan lobby mansion. Sekilas Sky menoleh sembari melepaskan seat belt.

"Cukup menyapa saja! Selebihnya nanti biar saya yang menjawab pertanyaan mereka," kata Sky santai.

Aletta pun mengangguk paham. Dia lantas mengekor di belakang Sky yang sudah turun lebih dulu dari mobilnya.

Jantung Aletta berpacu kian kencang, pasalnya dia tidak pernah sandiwara sebelumnya. Bagaimana kalau nanti kelihatan bohongnya? Aletta jadi ketar-ketir di buatnya, berbeda jauh dengan Sky yang terlihat cuek dan santai.

Sky menoleh ke belakang dimana Aletta yang masih berjalan pelan di belakangnya. Membuat jarak cukup jauh dan hal itu berhasil membuat Sky berdecak kesal.

"Mana ada pasangan yang jalannya berjauhan," gerutu Sky.

"Tapi kita kan bukan pasangan sesungguhnya Tuan," jawab Aletta reflek. Sontak Sky melotot tajam. Takut ada orang mansion yang mendengar ucapan Aletta dan bisa-bisa rencananya gagal.

.

.

.

🌷Bersambung🌷