(Tahap revisi)
Apa jadinya jika mendengar kecelakaan yang menimpah ayah kita eh setelah tiba di rumah sakit malah dinikahkan. Itu lah yang terjadi kepada Bella lestari. Pernikahan berlangsung dihadapan bapak nya Junaidi.
Bella terkejut melihat seseorang yang tak lain adalah Abang Besty nya sendiri, dengan pikiran berkecamuk harus menerima kenyataan bahwa dirinya bakal dinikahkan Abang Besty nya bernama Muhammad Ikhsan Kurniawan.
Seorang dokter spesialis bedah yang tak segaja melintas menemukan Junaidi yang tergeletak saat kecelakaan terjadi.
Akankah Bella menerima pernikahan tersebut, apakah Besty dapat menerima diri nya jadi kakak ipar beserta keluarga suaminya, atau justru sebaliknya.
yuk ikuti cerita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delapuspitasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24.
Selepas kepergian mamak dan bapak Bella, Keenan gadis berada di ruangan rawat inap. "Kenapa gak hubungi kami sih? jika kau sakit bel kami bertanya - tanya kau gak masuk hari ini ini." ucap Karina.
"Ya bel gak biasa kau gak masuk sekolah." Fauziah.
"Apa lagi kau anti banget yang nama nya gak masuk sekolah satu hari aja." Nadisa.
"Sakit sedikit aja masih sekolah." sambung Feby.
Bella meringis mendengar semua perkataan para besty nya. "Ya maaf Besty aku aja pagi- pagi waktu sadar tahu- tahu udah di sini, mana sempat lagi lihat hp, eh di tambah lagi kaget lihat Abang mu yang meriksa aku." jelas Bella.
"Oh begitu rupa nya cerita nya semoga cepat sembuh ya bel." doa Rani.
"Ya bel kami sangat khawatir loh sama mu." ucap Fauziah.
Empat yang lain mengaguk membenarkan ucapan Fauziah. Bella terharu melihat para besty nya yang menghawatirkan diri nya.
"Thanks ya besty udah khawatir sama aku." haru Bella.
"Bel kita kan sahabat tentu lah khawatir jika salah satu dari kita kenapa- Napa ya gak gaes?" ucap Karina minta pendapat yang lainnya.
"euugm benar bel kita sahabat yang tak terpisahkan." ucap Rani.
"Hahahaha hahaha !" mereka kompak terawa bersama.
Suasana ruangan rawat inap di puskemas jadi penuh tawa mereka. Untung lah cuman Bella seorang yang pasien sampai di rawat inap di ruangan Puskesmas. Jika ada pasien yang lain bisa - bisa kena tegur sama pasien yang lain dan petugas medis Puskesmas.
Rani duduk di sebelah Bella kanan sambil memotong buah. Karina dan Feby berada di sebelah kiri. Fauziah dan Nadisa mereka duduk di sofa bermain game di hp mereka masing-masing.
"Bel kapan kau bisa pulang? ku lihat infus udah di cabut tadi?" tanya Feby.
Bella menguyah buah yang telah di kupas sama Rani. "Emmm kalau malam ini gak panas sih besok." jawab Bella masih menguyah buah yang di masukan dalam mulut nya oleh Rani.
Feby pun ber oh ria" Oh iya aku titip surat ya untuk besok, nanti ku minta kan surat sama mamak ku." Bella minta tolong ke Feby.
"Sip tuh mah." balas Feby dengan jari jempolnya.
"Nah ini dia minuman dan makanan nya ayok di makan dan di minum." ajak mamak Bella dengan menaruh makan dan juga minuman di meja.
Fauziah dan Nadisa sangat membinar melihat makan dan minuman di depan mata mereka. "Wah ibu tahu aja kami sangat haus." ucap Fauziah.
"Sampai - sampai makanan juga di beli." timpal Nadisa.
Rani, Karina dan Feby geleng kepala saja melihat kelakuan dua Besty mereka. "Bu seharusnya gak usah repot-repot beli kami makanan segala Bu." kata Rani gak enak ke mamak Bella.
"Iya Bu minuman aja sudah lebih dari cukup." sambung Feby.
Karina mendelik ke Fauziah dan Nadisa agar tidak mengambil dulu makanan tersebut.
Plak
Fauziah kesal dan melotot saat tangan nya di tepuk oleh Nadisa, tapi Nadisa mengarahkan jari telunjuk ke arah depan tepat nya ke arah Karina yang sedang mendelik dan berdecak pinggang.
Mereka berdua tertunduk lesuh dan cemberut hanya menyeruput air es di atas meja. "Aduh ... gak repoti kok justru ibu sangat senang jika ada teman Bella yang sangat peduli dan khawatir dengan nya." jawab mamak Bella.
"Ibu teringat saat Bella tidak ada kawan saat masa SD dia dulu. Mereka pada kagak mau berteman dengan Bella yang anak orang miskin teriris hati ibu lihat putri ibu tidak yang mau berteman dengan nya. Karena itu lah Bella jadi anti sosial suka penyendiri. Saat masuk SMP mulai lah Bella ada temannya walau pun cuman beberapa sampai SMA ini. Jadi ibu harap kalian baik - baik Sabahat nya jaga tali persaudaraan Kalian sampai jadi besan kalau bisa persahabatan kalian." canda mamak Bella.
Awal mamak Bella bercerita sangat sedih dan merasa terharu menyedihkan tentang hidup Bella. Eh di akhir nya mereka terkekeh mendengar candaan mamak Bella.
"Hahahaha yang ada Bu di antara kita jadi iparan ada Bu." tawa Fauziah.
Mereka pada berhenti terkekeh dan pandangan mereka semua ke arah Fauziah. "Eh UPS." Fauziah menghentikan tawa nya dan menutup mulut yang ember banget.
"Maksud jadi iparan di antara kalian?" tanya mamak Bella.
Mereka pada bingung mau jawab apa " Emmm emmm..."
Mereka sibuk pada memikirkan jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan mamak Bella. "Itu Bu di antara kami ada punya Abang yang masif jomblo ya gitu hehehe." cengir Rani dengan gamblang nya dia menjawab seperti itu.
"Ya Bu kita kan tidak tahu takdir masing-masing maupun jodoh, mana tahu jodoh nya Bella Abang nya Feby." datang Karina bercanda seperti itu.
"Ah iya ya eh aduh ... saking lama nya kita bicara dan bercanda sampai lupa ibu suruh kalian makanan nya!" pekik Mamak Bella.
"Ayok di makan nak makanan nya." ajak mamak Bella.
"Iya Bu." sahut mereka semua dengan kompak.
Dengan amat gembira Fauziah dan Nadisa menyantap duluan makanan yang telah di hidangkan. Semua pada di ruangan rawat inap itu pada gembira menikmati makanan mereka masing-masing.
Bella hanya tersenyum sambil menikmati pemandangan di depan mata nya. " Ya Allah tetap jagalah keharmonisan dalam keluarga hamba terutama sahabat hamba yang telah hamba anggap sebagai kelurga hamba sendiri, amiiin." doa Bella salam hati nya.
*******
Keesokan hari nya semua siswa memperhatikan guru yang lagi menjelaskan materi di depan. Kelas 10 IPA 2 para murid murid memperhatikan guru kimia mereka menjelaskan suatu materi kuatum.
"Bilangan kuantum adalah bilangan yang menyatakan kedudukan atau posisi elektron dalam atom yang diwakili oleh suatu nilai yang menjelaskan kuantitas kekal dalam sistem dinamis. Bilangan kuantum menggambarkan sifat elektron dalam orbital."
"Orbital dan Bilangan Kuantum, Setiap orbital atom memiliki satu set tiga bilangan kuantum yang unik, antara lain bilangan kuantum utama (n), azimuth (atau momentum angular) (l), dan magnetik (ml)."
Guru Kimia tersebut terus menjelaskan materi di buku besar Kimia. Guru Kimia pun tak luput dari pandangan untuk mengawasi anak murid nya siapa- siapa aja yang tak mendengar penjelasan nya.
"Yohan kenapa kamu bengong? dan tidak mendengar penjelasan saya?" tanya guru kimia saat memergoki Yohan melamun terus.
"Ah Bu apa Bu." Yohan tersadar saat me mendengar panggilan Bu Guru kimia.
Semua murid di kelas itu pun pada melihat ke arah Yohan semua. "Seperti kamu sedari tadi tidak memperhatikan saya menjelaskan, baik lah saya kasih satu pertanyaan jika kamu bisa menjawab silakan duduk tapi jika kamu tidak menjawab berdiri di hadapan sebuah siswa di kelas ini." kata Bu Guru Kimia.