NovelToon NovelToon
Cinta Itu (Tidak) Buta

Cinta Itu (Tidak) Buta

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Romansa / Terpaksa Menikahi Suami Cacat / Tamat
Popularitas:95k
Nilai: 5
Nama Author: Cygni

Yang Sara tahu, Tirtagama Wirasurya itu orang terpandang di seluruh negeri. Setiap orang membicarakan kehebatannya. Tapi mengapa tiba-tiba dia mau menikah dengan Sara yang hanyalah seorang pegawai biasa yang punya banyak hutang dan ibu yang sakit-sakitan? Sara pun juga tidak pernah bertemu dengannya.

Dan lagi, ada apa dengan ibu mertuanya? Mengapa yang tadinya sangat baik tiba-tiba saja berubah? Apa salah Sara?

Terima kasih banyak untuk semua bentuk dukungannya.
Cygni 💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cygni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 6 : 3 Hari 3 Malam

[Sara]

Seminggu sudah, Sara resmi menjadi istri Agam. Menjadi keluarga dari pria yang hanya dikenalnya kurang dari seminggu, lalu tinggal di rumah mewah milik orang yang dia sebut sebagai suami. Seminggu sudah ...

Dan dalam waktu seminggu itu, Sara banyak belajar tentang ‘suami’nya itu.

Seperti misalnya, Agam akan berada di ruang makan untuk sarapan jam setengah delapan. Lalu setelah itu, dia akan bekerja di ruang kerja komputernya.

Seperti yang dijelaskan Raka, Agam punya 2 ruang kerja. Yang satu adalah ruang kerja yang ada di lantai bawah, tempat biasanya dia melakukan pertemuan dengan Raka atau mengerjakan sesuatu yang tidak terlalu membutuhkan kerja komputer.

Dan yang satunya lagi adalah ruang kerja komputer yang ada di lantai atas, di sebelah kamar Agam. Disinilah Agam mengerjakan project-projectnya. Karena di dalam sana ada komputer dengan prosesor super cepat andalan Agam yang juga dilengkapi fitur-fitur yang bisa digunakan Agam sebagai disabilitas. Kalau sudah begitu, itu artinya Agam akan mendekam cukup lama di dalam sana sampai dia lelah atau pekerjaannya selesai.

“Lain kali tidak perlu menungguku,” kata Agam kali waktu mereka sedang sarapan. Agam mengatakan demikian setelah dia mendapati Sara sedang menunggunya di ruang makan. “Kamu bisa sarapan lebih dulu kalau kamu sudah lapar.”

“Aku ... nggak apa-apa menunggu. Hanya beberapa menit saja.”

“Tidak setiap jam makan aku akan datang tepat waktu. Kadang aku tidak datang sama sekali. Kadang aku makan sangat terlambat. Jadi, tidak perlu menunggu. Makan saja kalau kamu lapar. Mbok Jami akan membuatkannya untukmu.”

Alhasil, setiap pagi, Sara akan mengintip dari pintu kamarnya yang berada di dekat kamar Agam. Memastikan Agam sudah melewati kamarnya, lalu dia baru keluar dan turun ke ruang makan. Agar dia bisa berada di ruang makan (setidaknya) bersamaan dengan Agam atau lebih lambat dari Agam.

Mbok Jami adalah asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Agam. Kata Raka, Mbok Jami sudah lama bekerja untuk keluarga Agam bahkan sebelum Agam lahir. Selain itu juga ada Pak Pardi, suami Mbok Jami yang bertugas mengurus pekerjaan rumah yang biasanya dikerjakan oleh laki-laki, seperti merawat mobil atau taman. Bersama dengan asisten rumah tangga lainnya – yang juga merupakan pekerja yang sangat lama bekerja untuk Agam –, mereka bekerja mengurus rumah 2 lantai yang sangat luas itu.

Bukan Agam namanya kalau rumah itu biasa saja. Di dalamnya ada banyak perlengkapan berteknologi tinggi yang diciptakan olehnya. Sebut saja robot pelayan. Dia membuatkan satu untuk Mbok Jami yang sendirian mengurus rumah itu. Robot itu tidak hanya bisa membersihkan debu sekaligus mengepelnya, tapi juga membantu mengantarkan barang. Menyuguhkan minuman untuk tamu, misalnya.

“Ada ribuan sensor yang dipasang di setiap ubin di rumah ini. Sensor itu nantinya akan memberikan sinyal pada kursi roda Tuan setiap kali dia memasukkan perintah pada layar yang terpasang di sandaran kursinya. Jadi, kursi roda itu khusus Tuan pakai saat di rumah. Saat ke luar rumah, beda lagi,” begitu kata Raka saat dia menjelaskannya dengan penuh rasa bangga.

Raka juga bercerita bahwa Agam memiliki daya ingat yang sangat kuat. Meski kedua matanya tidak berfungsi, tapi Agam bisa mengingat posisi benda yang disentuhnya. Karena itu, bahkan dengan kondisinya yang seperti itu, dia bisa mengetik dengan keyboard atau menekan layar perintah pada kursi rodanya itu.

“Tuan bahkan masih bisa bermain piano dengan lancar,” seru Raka dengan gaya angkuhnya.

Dan atas dasar itu juga, seluruh barang di rumah ini tidak boleh dipindahkan tanpa sepengetahuan Agam.

Tapi, di balik semua cerita tentang kehebatan seorang Agam, ternyata ada kisah yang tidak dituliskan di semua artikel yang dibaca Sara.

“Tuan Agam mempunyai kesulitan mempercayai orang-orang yang tidak dia kenal. Karena itu, semua yang bekerja disini adalah orang-orang yang sudah cukup lama Tuan kenal, termasuk saya,” jelas Raka suatu saat.

Seperti ketika Agam berobat di luar negeri, Raka lah ditugaskan untuk menyelidiki latar belakang semua orang di sana, dokter, perawat, bahkan petugas bersih-bersih.

“Itu artinya, dia sudah menyelidikiku sebelum memintaku jadi istrinya,” ucap Sara lirih.

Dan Raka hanya tersenyum, lalu mengangguk sekali.

“Tapi, mengapa Mas Agam tidak percaya dengan ibunya sendiri? Dia minta saya melindunginya. Apakah terjadi sesuatu?,” tanya Sara begitu dia ingat permintaan Agam.

“Soal itu, hanya Tuan Agam yang bisa menjelaskannya,” begitu jawaban Raka.

Jadi, ada apa sebenarnya antara Mas Agam dan ibunya itu?

Tapi pertanyaan Sara selanjutnya dijelaskan oleh Raka, “Apakah Mas Agam selalu seperti itu? Selalu waspada pada setiap orang.”

Jawabannya, semakin menambah daftar pertanyaan Sara tentang Agam.

“Nyonya tentu sudah membaca artikel tentang Tuan Agam. Hampir semua artikel menceritakan tentang kecelakaan yang dialami Tuan Agam 5 tahun yang lalu, yang menyebabkan Tuan Wirasurya, ayah Tuan Agam menjadi korban kecelakaan itu.”

Sara menganggukkan kepalanya. Ayah Agam meninggal dalam kecelakaan itu, dan Agam menjadi lumpuh karena kecelakaan itu.

“Tapi, kebutaan dan ketulian Tuan Agam itu terjadi 2 tahun yang lalu. Tidak ada media yang tahu pada saat itu. Karena Tuan memang jarang terlihat di depan umum. Staff, rekan bisnis, ataupun kolega terdekat bahkan baru tahu beberapa saat ini, saat Tuan Agam kembali.”

Pantas saja tidak ada satu berita pun yang membahas tentang ini ...

Suatu malam, Agam tiba-tiba mengalami demam tinggi. Tidak ada yang tahu penyebabnya, termasuk para dokter yang datang merawat Agam waktu itu. Semua tes dilakukan, tapi tidak ada satu pun yang bisa menjelaskan apa penyebabnya. Akhirnya, semua fokus menurunkan demamnya.

Selama 3 hari 3 malam, Agam diberi obat, disuntik, diinfus, bahkan direndam dalam air dingin untuk menurunkan demamnya itu. Tapi, tidak ada yang berhasil. Agam seakan sedang disiksa menahan semua rasa sakitnya itu.

Pada hari keempat, sama seperti saat demam itu muncul, demam Agam hilang begitu saja. Tapi menyisakan masalah baru. Indera penglihatan dan pendengaran berhenti bekerja. Agam menjadi buta dan tuli.

Saat itu, Agam menjadi sangat marah. Dia terus berteriak mengeluarkan amarahnya. Dia sulit menerima kenyataan telah kehilangan indera penglihatan dan juga pendengarannya. Agam yang dikenal hebat dengan semua barang ciptaannya saat itu menjadi terpuruk. Yang dilakukannya hanyalah mengurung dirinya sendiri di kamar.

Entah apa yang terjadi, 3 bulan setelah itu, Agam memutuskan untuk pergi berobat. Tanpa memberitahu siapa pun, termasuk keluarganya, Agam pergi bersama Raka. Dia juga tidak memberitahu ke mana tujuan mereka pada siapa pun.

Itulah awal perubahan sikap Agam menjadi begitu tidak percaya pada semua orang.

Saat Agam berobat ke luar negeri, misalnya. Tidak semua orang dia ijinkan untuk mendekatinya sebelum dia tahu latar belakang orang tersebut. Jika orang itu memaksa, kemarahan Agam akan lepas kontrol. Dia bisa saja melukai siapa saja.

“Mas Agam juga tidak cerita apa yang membuatnya seperti itu?”

Raka menggelengkan kepalanya. “Tidak semua hal diceritakan Tuan pada saya.”

Apa yang sebenarnya terjadi pada Agam 2 tahun yang lalu sebelum dia memutuskan berangkat ke luar negeri? Apa yang dia ketahui tapi tidak diketahui oleh orang lain?

“Kalau Mas Agam pergi berobat, lalu mengapa dia masih ...”

Sara tidak melanjutkan kalimatnya. Tapi, Raka sepertinya tahu apa yang akan ditanyakan padanya.

“Tuan mengkhawatirkan perusahaan selama dia pergi. Beberapa kali Tuan mendapatkan laporan tentang protes beberapa anggota direksi karena Tuan Agam pergi terlalu lama tanpa tahu kejelasannya. Padahal saat itu, Tuan rutin melakukan meeting secara online, dan masih meluncurkan produk-produk baru. Karena itu, Tuan kembali. Tapi tidak menjelaskan lebih lanjut tentang kesehatan atau pengobatannya.”

Apakah pengobatannya tidak berhasil? Apakah dia menyerah?

Sara kemudian merutuki dirinya sendiri.

Tidak, Sara. Jangan merasa iba. Lakukan saja tugasmu. Jangan pedulikan yang lain.

Benar. Fokusnya saat ini hanyalah ibu Agam, entah bagaimana orangnya. Dia hanya berharap tidak ada kejutan lain yang bisa mengalahkan rasa terkejutnya saat mendengar cerita tentang hidup Agam.

......................

Yang tidak mudah bagi Sara ketika hidup menjadi istri Agam adalah suasana kaku dan tegang di antara mereka saat mereka bersama. Bahkan di ruang makan mereka hanya duduk bersama dan menikmati makanan mereka masing-masing. Tanpa banyak kata. Agam hanya bicara jika memang ada yang perlu dia katakan. Tidak lebih dari itu.

Kalau sudah begitu, Sara tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk memecah kedinginan itu di antara mereka. Yang ada, dia hanya menjadi tegang setiap berada di dekat Agam.

Keluar dari ruang makan, Agam sudah sibuk dengan pekerjaannya, begitu juga Sara. Meskipun serumah, intensitas pertemuan mereka bisa dihitung selama seminggu itu. Sara hanya melihatnya sesekali, itu pun lagi-lagi, tidak ada yang bisa dia katakan untuk sekedar menyapa. Pada akhirnya, mereka seperti layaknya dua orang asing yang tinggal dalam satu atap.

Karena itu, pagi ini terasa begitu berbeda. Sara bisa bernapas lega ketika Agam berangkat ke kantor pagi tadi.

Agam hanya memintanya tetap di rumah untuk memasukkan data hasil project ke dalam sistem komputernya, yang akan digunakan dalam meeting jam 10 nanti.

Ya, itu adalah salah satu bagian dari pekerjaan yang dikatakan Agam pada saat dia mengajukan perjanjian itu. Agam meminta Sara untuk mengubah laporan dari staff peneliti ke dalam software yang sudah dipasangkan pada laptop yang disediakan untuk Sara. Nantinya laporan itu akan diubah ke dalam bentuk yang bisa dipahami Agam.

Raka bilang, software itu baru ujicoba, Agam masih belum sempat memperbaruinya lagi. Karena itu belum bisa digunakan secara langsung oleh para staff. Tapi, masih bisa digunakan oleh Agam meskipun masih harus dibantu secara manual.

Selain harus memasukkan data ke dalam sistem komputer Agam, Sara juga harus mengubah arsip atau dokumen data yang harus dibaca Agam ke dalam bentuk Braille.

Agam benar-benar sudah menyelidiki tentang Sara. Dia bahkan juga tahu kemampuan Sara yang ini. Sesuatu yang sudah lama Sara kuasai karena almarhum ayahnya dulu juga adalah seorang penyandang disabilitas buta-tuli, sama seperti Agam. Bedanya Ayah Sara juga bisu.

Semua pekerjaan yang diminta Agam sudah selesai Sara kerjakan, dan dia akan senggang sampai jam makan siang nanti. Tidak tahu apa yang harus dilakukannya, Sara memutuskan untuk turun ke bawah dan mencari Mbok Jami.

Aku bisa mengerjakan apapun untuk membantunya. Mencuci, memasak, entahlah, apa saja, daripada tidak mengerjakan apa-apa seperti ini, begitu pikirnya.

Dan Sara baru saja selesai dengan piring-piring kotor yang ada di wastafel, ketika dia mendengar suara percakapan dua orang pria dan wanita yang datang dari luar dapur.

“Sudah berapa lama Agam tinggal di sini?”

“Sudah 2 bulan ini, Nyonya.”

Itu suara Pak Pardi, suami Mbok Jami. Tapi, suara wanita itu, siapa?

Mendengar dari nada bicara Pak Pardi yang sopan dan merendah, Sara menilai wanita yang dipanggil Nyonya itu adalah orang yang tingkatannya berada di atas Pak Pardi.

“Oh, itu pasti Nyonya,” kata Mbok Jami yang tiba-tiba sudah ada di belakang Sara.

“Nyonya siapa ya, Mbok?,” tanya Sara balik.

“Mamanya Den Agam.”

DEG!

Sara langsung salah tingkah.

1
Aisyah Isyah66
Luar biasa
yuliana radja
iya tu kak,,dasar mas Agam kow di lawan ..hhhh
Yata Anjasari
Luar biasa
Syahrini Cacha
MaasyaaaAllah keren 👍🏻
Syahrini Cacha
cerita nya menarik 👍🏻
Ling 铃
anaknyaaa sweet bangett yaampun
bayanginnya imuttt
Xin Yue 新月
mau diapain tuh ntar malam
ひかる
aku udah kangen agam dan sara
Xin Yue 新月
dari 2 tahun jadi 4 tahun jadi 6 tahun. kontraknya tambah panjang bet /NosePick/
Ling 铃
hmm hmm ...
My atee
Luar biasa
Cygni: terima kasih banyak 🌟5 nya 🥰
total 1 replies
Ling 铃
semangat updatenya ya thor
penasaran tiap babnya nih, bagaimana nasibnya yaaa
Anang Sujarwo: author konthoooool anjiiiiiiing...
cerita nya gitu" aja muter-muter kaya jembuuuut
total 1 replies
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
Ling 铃
hmm hmmm .. apa yg ajan terjadi selanjutnya pada si mama widia yaaa
Ling 铃
loh yaa... wes kesengsem.. itu wes kate ke kamar lohhh, ga jadi nihh :))
Ling 铃
ceritanyaaa buagusss ya ampunnn

tapi... si mama widia harus dpt ganjarannya..
kasian tapi udh byk korban dr dia sendirii . dihhh :') mangkel
Ling 铃
toxic ya .. ga suka sama viannnnn
Ling 铃
ya ampun sedih... berkaca-kaca baca ini
Ling 铃
walahhhh vian viann
Ling 铃
ealahhh dasarrr AL AL
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!