NovelToon NovelToon
PREMAN JALANAN PUTRA KONGLOMERAT

PREMAN JALANAN PUTRA KONGLOMERAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / CEO / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:48.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wisnu 025

Perkenalan
Namanya Roman Maulana Satria usia dua puluh empat tahun. Pendidikan sarjana hukum. Hidup sebagai preman jalanan walau merupakan putra konglomerat, pewaris tunggal Satria Corp. Dalam percintaan ibunya tak merestui hubungannya. Yok kita lihat perjuangan hidupnya untuk mengungkap kasus kematian kekasihnya yang dibunuh melalui penularan virus yang dikenal dengan virus covid 19.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisnu 025, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE KE DELAPAN: MENJODOHKAN PUTRANYA.

Roman tidak menyangka ibunya berani menyampaikan penolakannya terhadap Morrin.

Tubuh tinggi seratus sembilan puluh dengan badan tegar seperti lumpuh tiada berdaya. matanya nanar memandang kosong ibunya yang berlalu meninggalkannya.

Semenjak kecil dia hidup dengan penuh kemewahan yang diselimuti oleh kasih sayang dan kemanjaan dari kedua orang tuanya.

Sangat mahal tetesan air akan keluar dari bening bola matanya yang bulat indah bagaikan ukiran bulan purnama.

Dia adalah putra semata wayang yang tiada satupun yang berani menyakiti hatinya. Apalagi kedua orang tuanya.

Sekarang dia sedang berusaha menahan air matanya, tapi ternyata dia tak kuasa. hanya karena bentakan dari seseorang yang sangat dihormati dan dimuliakan.

"Oh, Ibu.... Setega itu kamu mengatakan itu kepadaku," jerit batin Roman berdiri kaku lemah tiada berdaya seperti ada yang disesali.

Roman bingung kepada siapa dia ceritakan kendala hidup yang dihadapi ini.

Kepada Morrin tidak mungkin, kepada Hadi dan Nadira..., juga tidak mungkin. Karena Nadira dan Hadi terlalu banyak membantunya.

Ingin rasanya dia pergi dari tempat itu untuk menjerit. Tapi, dua wanita sedang mengawasinya.

Cepat-cepat Roman menghapus air matanya, tatkala ibunya datang nyamperin.

"Sekarang layani dia dengan baik, jangan permalukan mama!" tatap Bu Marisa melototi Roman.

Roman menghela napas panjang sambil berpaling menatap ruangan kosong yang seakan-akan ikut iba padanya dan tidak menyukai perlakuan ibunya.

Tanpa disuruh, tanpa diminta perempuan yang tidak tahu malu ini mendekati Roman,

"Roman..., tidak apa-apa kan kita ngobrol? Agar kita saling mengenal. Ya..., siapa tahu kamu nanti suka sama aku. Kalau aku sih, sudah suka sama kamu?" rayu Winda menggoda Roman yang masih berdiri mematung.

Roman diam menatap jari-jemarinya, dia tidak habis pikir mengapa ibunya mencarikannya perempuan yang dimatanya tidak benar.

"Boleh! Tapi ada batasnya!" timbal Roman ketus seraya melangkah menuju Shopa.

Tampak Winda senang luar biasa langsung berjalan menggandeng tangan Roman.

Roman terkejut, segera melepas tangan Winda dengan sopan dan perlahan.

Malam ini Roman hanya mampu menarik napas panjang. Pikirannya kacau dengan kehadiran seorang wanita yang memiliki tabiat tidak begitu bagus.

Roman menggeleng-gelengkan kepalanya lalu menatap sekeliling ruangan tempatnya duduk. Matanya terpaku kosong, duduk dengan seorang wanita gila bersandar di bahu kanannya.

Dia bingung dengan tindakan aneh yang dilakukan mamanya. Mendatangkan seorang wanita yang tidak mungkin dilakukan oleh ibu lain untuk putranya.

Bagaimana mungkin perempuan seperti ini akan melindungi kesuciannya, sementara dia sendiri tidak merasa malu dan canggung melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan.

Laki-laki manapun tak akan bisa menahan hawa nafsunya dengan perempuan seperti ini bila tidak memiliki iman yang kuat.

"Winda! Sebentar lagi mama pulang, mohon lepas tanganmu. Main peluk saja!" bentak Roman pelan agar tidak didengar ibunya

"Bang! Kamu bisa lihat, begitu aku melihatmu aku langsung jatuh cinta!" timbal Winda manja. Malah pelukannya semakin erat.

"Orang jatuh cinta bukan seperti ini, malah aku jijik!" ucap Roman makin kesal.

"Bang, kenapa aku berani melakukan ini. Sebab..., mau tidak mau kedua orang tuamu pasti akan melamar ku!" bisik Winda mesra.

Sontak Roman mendorong tubuh Winda, begitu mendengar perkataannya. kalau kedua orang tuanya akan melamarnya.

Bersamaan dengan itu terdengar bapak Rifky sudah berjalan kedalam memanggil-manggil ibu Marisa.

Marisa segera berlari nyamperin suaminya yang memanggilnya.

"Roman udah pulang!" tatap pak Rifky tampak serius.

"Ada tuh, sama pacarnya didalam!" jawab Bu Marisa.

Berarti benar! Roman telah mengeroyok Toni pikir pak Rifky dalam hati. Jangan-jangan perempuan itu yang direbutkan! duganya pak Rifky.

BERSAMBUNG.

1
Rahman Hartomo
cerita lebay
Ridho Widodo
lanjutin roman...ceramahin terus mamamu...
Ridho Widodo
asikk
Ayano
Kapan dia ketangkep lagi
Ayano
Udah pro keknya mah
Ayano
Akhirnya belajar sederhana
Weng Candra
mantap
Ayano
Mereka lagi mereka lagi 😑
Ayano
Membuktikan kalau Roman susah buat move on sampai harus meninggalkan kota
Weng Candra
ceritanya bagus
I In
kasian roman jadi boneka
I In
kalau nggak cocok buang aja lagi roman
I In
yang bener aja, tapi semangat Thor ya
Rury Any
Hai, aku mampir neh! semangat yah💪
I In
kasian Toni ya, tetap semangat ya thor
I In
hai karyamu sangat menarik, tetap semangat ya
ini er
eh ini sumpah baru tau ada laki laki bercadar😭
Rosee
bintang lima untuk author
Apidut
lah malah lebih suka yang model seksi seksi maknya 😭
dende piya
Nasehat bijak yang harus djadikan panutan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!