Follow akun IG-ku @sata_erizawa
WARNING: KOMEDI ROMANTIS! JANGAN MEWEK-MEWEK, WAKTUNYA TERTAWA NGAKAK!
Sinopsis:
Karena tidak mendapatkan kost cewek, aku terpaksa harus menyamar menjadi cowok agar bisa ngekost di kost-kostan khusus cowok.
Namun gila, KENAPA AKU HARUS SATU KOST DENGAN MUSUH BEBUYUTANKU?
Padahal, aku datang ke kampus ini demi mencari calon suamiku yang waktu kecil berjanji mau menikahiku.
Sekarang, aku malah harus dihadapkan dengan kehidupan kost khusus laki-laki yang tak pernsh aku bayangkan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sata Erizawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cowok Tampan Resek
Di Supermarket Kota...
Sifa dan Melisya memasuki area supermarket. Mereka berdua membeli banyak kebutuhan kost dan makanan ringan tentunya. Seperti tujuan awal mereka, ingin memanfaatkan makanan ringan untuk mengobrol dengan 'ikemen' di kost khusus cowok tempat Sifa ngekost.
Ikemen: Cowok tamvan (Bahasa Jepang).
Setelah selesai membeli perlengakapan kost dan beberapa perabot lainnya, Sifa dan Melisya bergegas menuju stand khusus makanan ringan.
"Kalau mamaku tahu aku nyetok mie instan satu kardus, dia akan memarahiku dengan jurus omelan 2 jam nonstop.." Kata Sifa. Ia melihat ada satu kardus mie instan di trolinya.
"Samalah, Sif... Mamaku juga sama. Semua ortu pasti tidak akan mengizinkan anaknya makan seperti ini. Mereka tidak tahu saja jika micin ini sungguh menggoda..." Kata Melisya.
"Njirrr.. Micin.. Dasar bucin.. Budak Micin!"
"Hahaha.. Padahal jurusan yang kita ambil mengarah ke kedokteran ya.. Tidak pantas sama sekali.."
"Sudaahh.. kita ini hanya manusia biasa. Kenal khilaf jug kok.."
"Bukan khilaf kalau berkali-kali, Sif! Tapi ngeles!"
"Bolehlahh...."
"Yuh.. lanjut berburu micin!"
Mereka memilih-milih banyak makanan ringan yang terpampang menggoda di rak supermarket.
“Ini juga... ah ini juga.... ini... trus ini... Emmm rasa keju, ini enak. Rasa strawberry, ini kesukaanku. Terus, rasa sapi panggang? Sepertinya enak, gambarnya saja menggoda, apalagi rasanya? Sudahlah kuambil saja... ini.. ini lagi... Wah ...”
“Banyak sekali makanan ringan yang kamu ambil, Sif? Apa kamu yakin mereka suka makan?” Tanya Melisya.
“Tidak tahu, Mell. Semakin banyak makan mungkin saja semakin lama kita bisa mengobrol dengan mereka.” Jawab Sifa membalikan badan sambil mengedipkan matanya.
“Benar juga kau, Sif. Berlama-lama dengan cowok keren membuat betah. Jadi tidak sabar aku... Sifa awas ...!!!” Teriak Melisya.
Tiba-tiba Sifa menbabrak sesuatu. Seorang cowok tampan-menurut Melisya.
"Aww.. Sakit.." Sifa memegangi pantatnya yang terjatuh dengan indahnya.
"..." Si cowok tampan itu hanya diam saja. Dia tidak berniat menolong Sifa.
Sifa bangkit dari jatuhnya. “Kamu punya mata tidak sih? Jika sedang berjalan, gunakan matamu dengan baik dan benar!!” Bentak Sifa kesal.
“...” Diam si cowok tampan.
“Sudah tidak punya mata, kamu tuli juga ya?” Bentak Sifa semakin kesal.
Karena cukup panas mendengarnya, cowok tampan itu pun menatap tajam Sifa.
“Cewek bodoh.” Kata si cowok tampan itu.
Seketika itu mereka saling bertatapan mata. Cukup lama mereka berdua saling bertatapan mata. Ekspresi masih sulit diartikan. Bukan jatuh cinta pada pandangan pertama, tapi lebih ke sesuatu yang pernah dialami.
Masih sama. Entahlah apa itu? Perasaan saja?
Mungkin.
Sementara Melisya melihat mereka berdua dengan tatapan bengong. Melisya hanya tidak tahu harus berkomentar seperti apa. Ia merasa bagaikan berada di antara sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta, tapi ekspresinya seketika berubah.
Bayangan akan sepasang kekasih yang dimabuk cinta sirna, menjadi pasangan kekasih yang hendak mendepak cinta dari kisahnya. Benar-benar cewek yang terlalu tinggi dalam berkhayal.
"Kau yang bodoh!"
"Itu kau!"
"Kau yang menabrakku duluan! Kau yang bodoh dan buta!"
"Cewek bodoh mana pernah bisa menggunakan otaknya! Kau yang menabrakku duluan!"
"Kau bukannya minta maaf malah tidak mau mengakui kesalahan!"
"Buat apa aku minta maaf kalau aku tak salah? Kenapa aku harus mengakui kesalahan jika aku benar? Dasar cewek aneh.."
"Kau...." 😤😤😤😤
“Sudah-sudah jangan bertengar di tempat umum! Malu dilihat banyak orang!” Kata Melisya mencoba melerai.
“Jika sampai ada barang-barangku yang rusak, kamu harus tanggung jawab!!” Kata si cowok tampan sambil mengambil tasnya yang terjatuh.
“Cih, enak saja kamu ini. Awas saja jika sampai makanan ringanku ada yang rusak, kamu harus menggantinya dua kali lipat! Aku akan menuntutmu sampai meja hijau!” Balas Sifa kesal.
“Bodo amat!” Kata si cowok tampan cuek.
Cowok tampan itu langsung pergi tanpa menghiraukan kata-kata dari Sifa yang sangat kesal. Hati Sifa langsung ngomel-ngomel tak karuan.
“Menyebalkan sekali itu cowok. Bukannya minta maaf, atau membantuku mengambil makanan ringanku yang jatuh, malah langsung pergi begitu saja. Sudah begitu mengejek aku ini cewek bodoh lagi. Huh dasar cowok tidak bertanggung jawab.” Kata Sifa sebal.
Ia bahkan sampai menginjak-injakkan kakinya ke lantai.
“Sudahlah, kamu saja langsung marah-marah padanya. Kamu juga tidak minta maaf padanya, kan? Dia kan jadi ikutan kesal. Kamu juga yang salah, kamu kan yang duluan menabraknya? Huh, kamu ini yang ceroboh kenapa juga kamu marah-marah tidak jelas padanya?..." Kata Melisya.
Sebenarnya yang salah Sifa juga sih karena Sifa tidak fokus saat jalan tadi. Tapi Sifa ogah mengakuinya.
"Dia ngeselin sih, Mell. Jadi bawaannya ikutan emosi." Sifa nyengir dan memamerkan tanda peace dengan jarinya.
"Lain kali jangan seperti itu! Meminta maaf duluan bukan hal yang buruk kok..."
"Iya..iya... Maaf.."
"Tapi ngomong-ngomong, dia tampan juga ya? Jika aku yang bertabrakan dengannya, aku pasti langsung jatuh cinta seperti di sinetron-sinetron."
"?" 🙄
"Melihat cowok yang tampannya seperti itu benar-benar sudah membuatku terpesona. Sumpah, itu cowok tidak kalah sama Cha Eunwoo-nya Astro.” Kata Melisya yang terpesona dengan cowok tampan itu.
“Huft, dasar maniak K-Pop. Sudah begitu kamu ini payah, cowok resek seperti itu kamu bilang tampan? Tidak kalah sama Cha Eunwoo? Terpesona? Hah, hello..."
"Tapi dia sungguh tampan kok.. Gen langka itu!"
"Buka mata kamu, Mell! Buka yang lebar!! Dia itu sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan Cha Eunwoo. Cha Eunwoo itu terlalu sempurna. Apalagi abang Joongki..” Kata Sifa cemberut.
“Hati-hati jika ngomong, Sif! Kamu kan belum kenal dia, kenapa langsung menyimpulkan jika dia itu resek? Bisa saja suatu saat nanti kamu malah jatuh cinta dengannya.” Kata Melisya.
“Itu tidak akan mungkin terjadi!” Kata Sifa.
“Mungkin saja suatu saat kamu akan bertemu dengannya lagi bagaimana?” Kata Melisya.
“Itu hanya terjadi di sinetron-sinetron.” Kata Sifa.
“Pasti bertemu lagi dengannya.” Lanjut Melisya.
“Tahu ah.. jika sampai bertemu sama dia lagi, ku bunuh dia.” Kata Sifa kesal.
“Awas loh bertemu benaran.Tuhan melihat dan mendengar loh...” Ledek Melisya.
“Melly...” Geram Sifa.
“Iya..iya maaf, Sif. Jangan cemberut begitu, katanya mau bertemu sama cowok-cowok tampan di kost kamu? Kau harus menkondisikan emosimu yang labil itu!” Kata Melisya.
"Iya deh... Tatik nafas yang panjang, hembuskan.. All is well..."
Sifa langsung tersenyum mencoba melupakan cowok tampan yang membuatnya kesal. Mereka pun melanjutkan belanjanya dan bergegas menuju kost Melisya untuk berdandan menjadi seorang Fais. Setelah itu, mereka langsung menuju kost-kostan Sifa dengan membawa makanan ringan yang telah mereka beli di supermarket.
.
.
.
----------------------------------------
Yey... Aku udah neng kene. Ojo lali dukungane ya. Tak tunggu pokoke.. 😉😉😉😉
