Sebuah kecelakaan membawa Sora Langi ke dunia kultivasi, bersama sistem kultivasi harem akankah dia bisa kembali ke bumi? Sistem milik Sora tidak biasa, kalau mau jadi kuat harus sering melakukan kontak fisik dengan lawan jenis. Semakin intim kontak fisik semakin besar poinnya, akankah Sora mampu melangkah maju bersama sistem?
(Ding! Pegangan tangan dengan lawan jenis, poin harem +...)
(Ding! Berciuman dengan lawan jenis, poin harem +...)
(Ding! Berpelukan dengan lawan jenis, poin harem +...)
(Ding! Berhubungan i...., poin harem +...)
Tentu saja, meski caranya absurd, Sora Langi pasti melangkah maju sambil mengumpulkan kecantikan di kanan dan kiri. Anak tetua desa yang cantik tapi pemalu, ketua sekte yang tegas dan dingin, dewi perang yang ditakuti miliaran orang, semua akan menjadi miliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AYN02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
-
"Ka - Ka - Ka." Melati sangat gugup sampai - sampai cuma bisa mengucapkan setengah dari kata kamu.
Sora tersenyum bercanda. "Aku apa?"
"Ja - Jangan bercanda seperti itu, nanti ayah marah."
"Bercanda? Aku serius lo. Kalau kamu tidak percaya, tanya saja pada paman."
"Pa - Paman?" Ekspresi Melati berubah drastis. Panggilan paman terdengar sederhana tapi punya arti yang cukup dalam. Memanggil ayahnya dengan panggilan paman dapat diartikan kalau hubungan mereka sudah cukup dekat. "Kamu...sejak kapan kamu menjadi cukup dekat dengan ayah?"
Sora tersenyum misterius. "Cium dulu, nanti aku jawab."
"Hah?!" Melati tertegun dan panik.
"Ha ha ha ha, aku cuma bercanda."
"Eh?" Melati menunduk dengan ekspresi gelap. "Huh! Aku tidak peduli lagi!" Melati pergi dengan kesal.
"Aku cuma bercanda, jangan marah Sayang."
"Huh!" Langkah Melati semakin cepat tapi kalian masih bisa melihat wajahnya yang mengeluarkan asap putih.
"He he he." Sora tertawa sambil mengikuti Melati. Pada akhirnya mereka menghabiskan waktu sampai larut sebelum berpisah dengan janji untuk bertemu besok pagi.
Sora tidak terburu - buru, dia yakin masih punya waktu untuk mengumpulkan poin harem yang cukup. Sekarang poin haremnya sudah melebihi angka sembilan ribu, besok dia pasti bisa menerobos ranah pembentukan dasar.
...
Sora berbaring di tengah padang rumput sambil memejamkan mata untuk menikmati kesyahduan suasana.
Melati berlarian di sekeliling dengan dua lengan terbuka seperti sayap pesawat, tawa riangnya terus terdengar dari waktu ke waktu dan tidak pernah berhenti.
Untuk pertama kali setelah beberapa minggu tinggal di dunia kultivasi, Sora merasa nyaman seperti sedang berada di rumah. Padahal saat ini dia berada di tengah padang rumput yang berbahaya, tapi rasanya benar - benar seperti di rumah.
Kalau ditanya alasannya kenapa? Mungkin karena dia sedang ditemani sosok spesial dalam hidupnya. Siapa lagi kalau bukan Melati? Melati adalah orang pertama selain orang tuanya yang benar - benar dekat dan tulus kepada Sora.
Jadi wajar kalau Sora memperlakukannya seperti keluarga, harta paling berharga baginya.
(Tuan, poinnya sudah lebih dari cukup, mau menerobos ranah pembentukan dasar sekarang?)
'Apa terobosan ranah besar bisa berdampak pada orang di sekitar?'
(Harusnya tidak, soalnya ini terobosan ranah pembentukan dasar.)
'Memangnya kenapa kalau pembentukan dasar?'
(Gampangnya kultivator ranah pembentukan dasar belum layak dilirik jalan surgawi. Oleh sebab itu, mereka tidak perlu menjalani bencana surgawi saat menjalani terobosan.)
'Aku mengerti, kalau gitu naikkan sekarang!'
(Dimengerti, terobosan ranah pembentukan dasar sedang dimuat.)
Wooosh!
Aura dunia datang dari berbagai arah lalu membentuk pusaran aura yang sangat kuat tapi tidak mematikan.
Kejadian ini mengejutkan Melati, dia berhenti bergerak lalu menatap ragu ke arah Sora. Kekhawatiran bisa dilihat di mata Melati, jelas dia peduli dengan kejadian yang menimpa Sora. "Sora, apa kamu baik - baik saja?"
...
(Di di di di di... Terdeteksi kejanggalan, mencoba memperbaiki... Gagal... Mencoba ulang... Gagal... Mencoba yang terakhir kali... Gagal...)
Sora yang terlena dalam kenikmatan terobosan tiba - tiba mendengar notifikasi yang tidak menyenangkan dari sistem.
'Oi! Apa yang terjadi?! Jangan bilang ada yang salah dengan terobosanku?!' Sora merasa sangat panik dan marah kepada sistem.
(Bukan! Terobosan Tuan Rumah tidak ada yang salah, tapi ada kekuatan lain yang membangkitkan sesuatu dalam tubuh Tuan Rumah. Sistem mencoba menghalau tapi kekuatan tersebut melekat dengan fisik Tuan Rumah.)
'Apa yang akan terjadi padaku?! Aku belum mau mati! Aku bahkan belum menyatakan cintaku pada Melati!'
(Kejanggalan perlahan menghilang, dalam beberapa menit ke depan, Tuan Rumah akan baik - baik saja.)
Meski panik, Sora masih mempercayai pernyataan Luna. Dia dengan sabar menunggu hingga proses terobosan dan keanehan tubuhnya menghilang.
Kesadaran Sora dipindahkan ke ruangan putih yang luasnya tanpa batas. Cuma ada satu siluet di ruangan sebesar itu, dia adalah Sora.
"Apa yang terjadi? Luna, apa kamu mendengarku?"
"Ya ha ha! Setelah miliaran tahun akhirnya ada juga keturunanku yang mencapai ranah pembentukan dasar."
"Siapa di sana?!" seru Sora.
...
..
.
Bersambung...
