NovelToon NovelToon
TEROR PARAKANG

TEROR PARAKANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Horror Thriller-Horror / Iblis / Kutukan / Roh Supernatural / Tumbal
Popularitas:34.3k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Kisah ini berasal dari tanah Bugis-Sulawesi yang mengisahkan tentang ilmu hitam Parakang.

Dimana para wanita hamil dan juga anak-anak banyak meninggal dengan cara yang mengenaskan. Setiap korbannya akan kehilangan organ tubuh, dan warga mulai resah dengan adanya teror tersebut.

Siapakah pelakunya?

Ikuti Kisah selanjutnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mattampung

Hari masih gelap, dan Ambo Uleng membawa jasad Andi Lalo pulang kerumah setelah melakukan penyelesaian administrasi.

Setibanya dirumah, warga sudah berkumpul dengan sangat ramai, dan mereka membantu pengurusan jenazah bagi Andi Lalo dan akan melakukan acara mattampung untuk wanita malang tersebut sebagai penghormatan yang terakhir.

Beberapa keluarga mulai berdatangan, dan tampaknya malam ini akan segera dimakamkan tanpa harus menundanya.

Ambo Uleng terlihat sangat syok. Ia duduk dengan diam dan menatap kosong pada jasad Andi Lalo yang dibaringkan diatas sebuah kasur tipis dan dititupi kain berwarna putih.

Sedangkan Andi Enre ikut membantu mempersiapkan pemakaman, dan ia juga tampak bersedih, sebab bagaimanapun, ia mencintai sang ibundanya.

"Daeng, kemarilah, kita butuh satu orang untuk pemangku jenazah yang akan dimandikan," ajak seorang warga pada Daeng Cening yang terlihat berdiri dengan tatapannya yang liar.

"Maaf, aku tak bisa, Puang Sani, cari saja yang lainnya," tolak Daeng Cening dengan nada dingin.

Penolakan darinya, membuat para tetangga bergosip. Mereka menganggap jika Daeng Cening terlalu berlebihan, dan apakah perseteruan mereka harus sampai terbawa hingga kematian.

Tetangga juga mengetahui jika Andi Lalo tak menyukainya, sehingga tak memberikan uang panai saat Andi Enre memaksa menikahinya.

"Sudahlah, cari Andi Anni, dia yang lebih berhak untuk memangku jenazah ammaknya," sahut warga yang lainnya.

"Dia tidak terlihat sejak tadi dan suami serta anaknya juga tidak ada. Kemana mereka?" tanya yang lainnya dengan nada keheranan.

Seharusnya Andi Anni ada dirumah duka, dan membantu mempersiapkan semuanya, tetapi ia justru tak terlihat.

Sedangkan Ambo Uleng sepertinya tidak lagi dapat untuk ditanyai, ia sudah begitu sangat hancur dan setengah hidupnya terbawa pergi bersama Andi Lalo.

Karena sudah semakin malam, mereka akhirnya memandikan jenazah dan mempercepat penyelesaian fardhu kifayahnya.

Menunggu jenazah dikafani, beberapa orang membacakan surah yasin, dan membaca Al-Qur'an dengan berbagi juz agar khatam 30 juz.

Daeng Cening mendadak kepanasan. Ia keluar dari rumah, dan wajahnya memerah saat ayat-ayat tersebut dilantunkan.

Tubuhnya gemetar, dan ia terus berjalan menuju keluar. Saat bersamaan, Abdi Enre melihat sang istri yang terlihat sangat panik.

Pria otu menysuslnya dengan langkah yang dipercepat. Ia begitu khawatir dengan kondisi sang istri yang berjalan menuju kegelapan dibawah pohon mangga.

"Sayang, kamu mau kemana?" cegah Andi Enre dengan menarik pundak sang istri.

Daeng Cening menghentikan langkahnya lalu berbalik arah menatap pada sang suami, meski gelap, ia dapat melihat pria tersebut.

"Sayang aku tidak suka mereka membaca ayat suci Al-Qur'an. Lagi pula ammak sudah meninggal, ia akam membawa amalnya dan tidak perlu didoakan seperti itu," ucapnya dengan bibir gemetar.

Ia merasakan tubuhnya gemetar dan suara-suara itu masih didengungkan dengan bersahut-sahutan tanpa putus.

Andi Enre terdiam sejenak. Ia menoleh ke arah rumahnya yang terlihat sangat terang. Disana jasad ammaknya sudah siap untuk dishalatkan, dan ia bimbang untuk ikut shalat atau meninggalkan sang iatri didalam kegelapan dan tidak ingin masuk ke rumah.

"Ini sudah adat, Sayang. Dan Mattampung sudah menjadi tradisi turun-menurun yang tidak dapat dilewatkan saat salah sagu keluarga meninggal. Apalagi ini ammak yangeninggal, tentu mendapatkan penghormatan yang lebih tinggi," Andi Enre mencoba memberi pengertian pada sang istri, agar dapàt mengerti dengan apa yang dilakukan oleh para keluarga dan juga warga.

Daeng Ceming menggeelngkan kepalanya. "Tidak, tidak. Aku tidak mau le sana. Hentikan mereka, atai alu akam meninggalkanmu!" ancamnya dengan nada penuh penekanan.

Andi Enre yang sudah cinta mati dengan sang iatri, mendadak melemah. Ia sungguh tak ingin kehilangan Daeng Cening. Sebab baginya, ia tidak dapat hidup tanpa sang istri.

"Sayang. Aku tak bisa hidup tanpamu, maka jangan tinggalkan aku. Kita pulang ke rumah saja--ya, Sayang. Abang tidak akan masuk dsn tidak ikut menyalatkan ammak. Ayo, kita pulang, Sayang." ajak Andi Enre, lalu meraih tangan sang istri dan membawanya menuju mobil.

Hal itu membuat sang wanita tersenyum penuh kemenangan, dan ia berhasil membawa Andi Enre menuruti segala inginnya.

"Kamu masuk ke mobil. Abang mau permisi dengan ambo dahulu," ucapnya pada sang istri.

"Tidak perlu. Ayo kita pulang sekarang," ajak Darng Cening dengan nada perintah. Sebab ia sudah merasakan tubuhnya sangat panas, dan tenggororkannya seolah terbakar.

Andi Enre tak da0at membantah, ia memilih untuk pergieninggalkan rumah sebelum menyelatkan sang ammak, bahkan seharusnya ia yang memikul jenazah ibunya menuju pemakaman dan juga menyambut jenazah saat diturunkan diliang lahat.

Akan tetapi, karena rasa cinta yang terlalu dalam, maka ia tak bisa membiarkan Darng Cening harus kecewa padanya.

Pria itu memasuki mobilnya. Hingga sapah satu pemuka agama yang menjadi imam shalat memergokinya. "Enre. Kamu mau lemana? Ammakmu akak disahalatkan," cegahnya pada sang prua yang terlihat akan menutup pintu.

"Em, Pak Ustaz. Maaf, istri saya mendadak lemah, dan akan saya bawa berobat. Tolong Pak Ustaz selesaikan farfhu kifayah ammak saya--ya," jawabnya dengan tanpa dosa, sehingga ia memikulkan tanggungjawab itu pada orang lain dengan mudahnya.

"T-tapi...,"

"Gak ada tapi-tapian, Pak. Saya sangat terburu-buru." jawab Andi Enre, lalu menutup pintu mobil dengan cepat, sebab Darng Cening mencubit pinggangnya, memberi isyarat agar segera pergi.

Keduanya bergegas meninggalkan rumah duka dengan iringan tatapan keheranan dari sang ustaz yang merasa sangat sedih akan prilaku Andi Enre yang terlihat mengabaikan jasad sang ammak, dan ini adalah kesempatan terakhir untuk baktinya pada sang ibunda, tetapi ia mengabaikannya.

"Cepat, Sayang. Tinggalkan rumah ini, aku bemci mereka membaca ayat-ayat suci. Seolah tidak ada kerjaan yang lebih berfaedah," ucap Daeng Cening dengan nada yang kesal.

"Iya, Sayang. Ini juga sudah jauh dari rumah ammak. Kamu yang tenang, ya," rayu Andi Ebre, agar sang istri tidak lagi merasa gelisah.

Sementara itu, jasad Andi Lalo dishalatkan tanpa Andi Enre, dan warga masih melaksanakan adat iatiadat mattampung, dan menyemayamkan jasad wanuta tersebut dengan syariat agama.

Sementara itu, para pemandi jenazah yang tadi memandikan jasad Andi Lalo, terlihat saling diam.

Dalam hati mereka, ada kejanggalan dalam mayat Andi Lalo saat tadi dimandikan

Dimana bagian dadanya terdapat jahitan yang cukup panjang dengan bayak garis, dan juga berat badan yang ringan, hal ini menandakan jika organ tubuh Andi Lalo sudah tidak ada lagi.

"Aku kenapa merasa curiga dengan jasadnya, ya?" bisik salah satu pemandi jenazah ikut curiga dengan kondisi yang ada.

~Mattampung/Tahlilan biasanya khusus untuk Muslim, dan didalam acara tersebut ada pengajian, pembacaan khatam Qur'an, dan juga sedekah dimalam ke tiga, ke 7, dan ke 40 serta 100 hari setelah jasad dimakamkan dan sebagai tujuan penghormatan pada almarhum/almarhumah.

1
FiaNasa
tokoh utama nya malah meninggoy,,kukira Andi enre bisa kembali ada keluarganya & menjalani kehidupan baru selama menunggu Cening bebas
kinoy
waduh..enre bnrn mati ni..seriusan
Liani purnafasary.
Yaahh si Enre ko dibuat meninggal thor 😭😭😢😢jd kurang seru lg deh. 😞
Siti H: sabar Ya🤧
total 1 replies
Liani purnafasary.
Yahh begitu lh dunia memang selalu berputar, kdng diatas kdng juga dbawah. 😁
Desyi Alawiyah
Apa Tommy jadi calon korban si parakang berikutnya? 🤔😏
Ayu Putri
akhirnya Andi enre yg JD korban
Reni
cihhhh buat balas dendam ujung2 e justru menikmati
YULIA² 🏡s⃝ᴿ
GK dibolehin ya...🤣🤣🤣
sukurin..
YULIA² 🏡s⃝ᴿ
emang masih satu daerah..??🤣🤣
YULIA² 🏡s⃝ᴿ
itu blm sebanding Cening ... dulu kamu lebih kejam ..
YULIA² 🏡s⃝ᴿ
waah... Cening langsung bisa sholat lail.. doa Diana lancar ... hebat banget ya. salut deh ...

mudah-mudahan diampuni ya Cening .. karena kamu selama ini sudah menyekutukan Allah ..
Reni
kasian
Zahraini Annisa 😘 V3
Aipda Romy knp spt punya perasaan sesuatu pd si Cening yaa ,,, perasaan yg sdh lama tak tersampaikan ❓😱
Zahraini Annisa 😘 V3
gilaaa ... trnyata si Welang memanfaatkan Puang mjd Parakang untuk membuat nya mjd kaya toh 😱😱
benar-benar iblis tuh si Welang 😤😤
ooaalaah .... ternyata polisi Andre itu adalah kk nya si Ella toch istrinya si Takko 😱😱
Zahraini Annisa 😘 V3
ternyata si Daeng Welang yg sdh mencuri kitab kuno dan abu Parakang nya dan kini si Puang yg mjd iblis Parakang nya 🤬😱😡
jahat bgt tuh si welang 🤬🤬
Zahraini Annisa 😘 V3
hhmmm .... trnyata si Puang yg meminta pd Sanro Hitam untuk mengirimkan doti-doti pd si Cening dan Enre 😤😤😤😡
kini Enre pun sdh terkena Ditinggal itu 😱
siapa pula yg mau mencuri Kitab Kuno dan Abu Parakang itu ,, psti orang jahat lg ajah 😡😡
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
ini Anton yg Gasiang Tengkorak bukan? 😳🙄🙄
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ: gausah diperjelas Ceu 🤣🤣🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
total 8 replies
Liani purnafasary.
Mungkin itu ujian buat Daeng.

Tp baru juga Daeng lepas dri ilmu hitam itu, ada lagi parakang baru hadehhh. 😇
Liani purnafasary.: 🤣🤣kirain pas ketangkep mau tamat aja, ternyata oh ternyata msh ada lg yg baru.
total 2 replies
Reni
puang dijadikan pesugihan daeng Welang astaga 😊
Siti H: astoge
total 1 replies
Reni
astaga susahnya ngeringkus eee malah dilepas dijadiin parakang lagi piye to iki 😬😬😬😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!