NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Tangguh Pangeran Buta

Menjadi Istri Tangguh Pangeran Buta

Status: tamat
Genre:Time Travel / Epik Petualangan / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno / Ruang Ajaib / Tamat
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: Erchapram

Apa jadinya jika seorang gadis bar-bar yang punya keahlian bela diri dan mampu mempergunakan berbagai macam senjata dengan baik, tiba-tiba tersedot pusaran waktu saat dirinya terjerembab pada lubang sumur yang dalam di tengah hutan saat dikejar oleh gangster.

Bukannya mati, tapi Aurora Valencia justru masuk ke dunia lain.

Di mana dia menemukan seorang lelaki berpakaian layaknya seorang pangeran sedang merintih kesakitan akibat luka di sekujur tubuhnya dan matanya.

Mata sosok pangeran itu mengeluarkan darah bagaikan telah ditusuk benda tajam yang mengakibatkan kebutaan permanen.

"Apakah ada orang, tolong aku." Ucap lelaki yang bernama Dexter Douglas dengan nafas terputus-putus.

Di waktu yang sama Aurora menemukan benda aneh berwujud seperti potongan kaca tapi saat disentuh, tubuh Aurora tersedot masuk ke dalam kaca yang ternyata terdapat sebuah ruangan luas penuh dengan hal-hal ajaib di dalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membeli Banyak Budak

Dexter memang tidak bisa melihat dengan menggunakan kedua mata fisiknya. Tapi mata batin pria itu sangat peka, apalagi pendengarannya juga. Jadi, dia tahu jika Aurora sedang sibuk meramu bermacam obat-obatan tradisional dari bahan yang ada di ruang ajaib itu. Dexter berfikir jika Aurora pasti bukan gadis biasa karena pengetahuannya.

"Pangeran, aku akan buat banyak obat-obatan untuk stok kita. Siapa tahu saat mencari budak, banyak orang yang butuh obat."

"Aurora... Siapa dirimu yang sebenarnya." Pertanyaan Dexter membuat Aurora menghentikan kegiatannya menumbuk dedaunan obat itu.

"Aku...? Sepertinya kita sudah berkenalan sejak awal bertemu. Apakah Pangeran lupa? Pangeran tidak amnesia bukan?"

Tak

"Auuhhh... Sakit..."

Kening Aurora disentil keras oleh Dexter yang tanpa melihat bisa tepat sasaran.

"Kenapa menyentilku? Dasar Pangeran Buta." Ucap Aurora kesal. Tapi meskipun dihina oleh Aurora, Dexter sama sekali tidak merasa sakit hati.

"Aku hanya buta, bukan amnesia. Informasi tentangmu masih belum lengkap. Aku rasa banyak yang tersembunyi."

"Aku tidak menyembunyikan apa-apa. Tapi baiklah aku ulangi lagi. Namaku Aurora Valencia, perempuan cantik berumur 27 tahun yang memiliki body tinggi semampai, super sexy dengan mata indah berbentuk almond. Rambut berwarna coklat yang senantiasa dikuncir kuda menjadi ciri khasnya. Aku adalah seorang gadis tomboy yang punya keahlian bela diri."

"Aku mampu mempergunakan berbagai macam senjata. Dan sebelumnya aku bekerja sebagai kasir di restoran Eropa." Ucap Aurora mengungkapkan identitasnya bagaikan sedang wawancara dengan kepala HRD.

"Kamu seperti sedang diinterogasi Raja, aku itu ingin tahu latar belakang orang tua dan keluargamu. Bukan malah bentuk bodymu yang katanya sexy itu." Ucap Dexter.

"Tapi, aku memang sangat sexy. Andai Pangeran bisa melihat bodyku. Dadaku besar, pinggangku ramping, dan bokongku semok." Ucap Aurora berdiri sambil berlenggak lenggok bagaikan model.

"Astaga, dia sangat percaya diri." Ucap Dexter sambil menepuk keningnya.

"Aku ini anak yatim piatu, dan sejak dulu tidak kenal siapa kedua orang tuaku sendiri."

"Jadi, jangan tanyakan tentang keluarga. Karena aku tidak punya keluarga. Sejak kecil aku hidup sendirian. Dulu aku menjadi anak jalanan, tidur dan makan di bawah kolong jembatan. Bisa sekolah karena aku pandai sehingga aku mendapatkan beasiswa full sampai lulus SMA. Aku tidak kuliah, jadi hanya bisa kerja jadi kasir saja."

"Sudahlah sesi tanya jawab selesai. Sekarang kita tidur, tapi jangan lagi peluk-peluk. Jauh-jauh saja kita tidurannya." Ucap Aurora.

"Hmm..." Jawab Dexter berdehem, entah mengapa rasanya tidak nyaman saat diminta jauh-jauh dari Aurora.

"Apa benar aku jatuh cinta? Kenapa bisa sesingkat ini, rasanya aku masih tidak yakin." Gumamnya.

Malam berganti pagi, mentari hari ini sedikit redup dari kemarin.

"Apa di ruang ajaib juga ada hujan?" Gumam Aurora yang sekarang sedang mandi di sungai.

Setelah selesai bersiap, Aurora pun mengajak Dexter pergi ke pasar.

"Pangeran di mana biasanya para budak diperjual belikan?" Tanya Aurora.

"Kita tanya saja." Jawab Pangeran.

"Idih, gak banget sih jawabnya. Masa iya kamu gak tahu, terus selama jadi Pangeran kamu kerjanya apa?" Oceh Aurora kesal.

Dexter hanya diam, karena jelas ini memang salah karena selama ini dia tidak pernah blusukan. Sehingga tidak tahu menahu tentang urusan masyarakat kecil di Kerajaannya. Kini Aurora membuka semua kesalahannya.

Aurora yang kesal sudah berjalan mencari orang yang sekiranya bisa dia tanya, tapi tidak menjerumuskan. Dan pandangannya jatuh pada dua anak remaja yang sedang mengemis di pojok kanan kedai besar.

"Permisi bolehkah aku bertanya, Dek. Di mana aku bisa membeli budak?" Tanya Aurora dengan berbisik.

"Budak? Kakak mau membeli budak?"

Suara remaja laki-laki yang diperkirakan berumur 17 tahun itu tergagap dengan mata berbinar bening.

"Aku... Aku kak, beli aku dan adik-adikku." Ucapnya sambil menunjuk satu di sampingnya dan dua lagi di ujung lebih jauh dari kedai tempatnya mangkal. Yang ada di sampingnya anak laki-laki usia 12 tahun.

Sedangkan yang dua, ada laki dan perempuan yang usianya lebih kecil. Tapi yang perempuan paling kecil di antara yang lainnya.

"Kami berlima anak yatim piatu, kami saudara kandung seayah seibu. Tapi kedua orang tua kami sudah meninggal dunia karena peperangan." Ucap yang paling tua mengaku bernama Axton dengan tatapan sendu.

"Berlima? Aku lihat hanya empat. Di mana adikmu yang satunya?" Tanya Aurora menatap heran Axton.

Kemudian, Axton membuka kardus di sampingnya yang ternyata ada satu bayi mungil berjenis kelamin perempuan.

"Astaga... Kenapa harus ditaruh di kardus?" Ucap Aurora menatap iba. Pasalnya bayi itu tidak diberi bantal atau selimut untuk menutupinya.

"Karena kami tidak mampu membelinya, jadi tolong beli kami berlima. Setelah itu kami akan mengabdi sepenuhnya dan seumur hidup pada Kakak." Ucap Axton penuh harap.

"Baiklah, sekarang juga antarkan ke tempat pembelian budak secara resmi. Karena aku tidak hanya membeli kalian berlima, tapi juga semua budak yang ada di sini."

Aurora pun diantar oleh kelima bersaudara itu, tidak lupa dia mengajak Dexter yang tadi ditinggal begitu saja di depan kedai.

"Dia siapa Kak? Kenapa wajahnya menyeramkan?" Tanya Axel saudara kedua.

"Oh... Dia ini pengawal pribadiku." Jawab Aurora sembarangan, karena rasa kesalnya masih di ubun-ubun.

"Aku pengawal?" Guman Dexter sendiri.

"Kenapa harus memilih pengawal yang buta dan jelek seperti dia? Lebih baik Kakak jadikan kami pengawal, selain kami berempat tampan, kami juga masih bisa bertarung." Ucap Axel membuat Aurora tergelak.

"Ah... Ya kamu benar, tapi kalian masih terlalu kecil untuk menjadi pengawal pribadiku. Dan aku cuma butuh satu saja pengawal."

"Karena dia yang akan menemaniku hidupku hingga aku tua nanti. Dia adalah calon suamiku." Ucap Aurora berbisik di akhir kalimat.

"Astaga... Kakak cantik kenapa mau dengan laki-laki jelek ini. Sudah jelek, miskin lagi, mending kalau dia seorang Pangeran meskipun buta tapi dia punya semua." Ucap Axton ikut mengejek Dexter.

"Sebenarnya Aurora membuat wajahku sejelek apa, hingga anak-anak begitu jijik melihatku. Mereka tidak tahu saja setampan apa diriku ini."

Ternyata penyakit narsis itu menular. Baru saja kemarin malam Dexter mengatakan Aurora terlalu percaya diri, dengan membanggakan bentuk tubuh sexynya. Sekarang Dexter membanggakan betapa tampan wajahnya jika tidak sedang menyamar.

"Ini tempat para budak diperjual belikan, Kakak bisa bicara langsung pada Juragan Martin." Ucap Axton.

Martin yang kebetulan lewat mendengar pembicaraan Aurora dengan pengemis kecil.

"Siapa yang mau membeli budak?" Tanya Martin menatap Aurora tajam.

"Ada berapa budak? Aku akan membeli semuanya?" Ucap tegas Aurora.

"Memangnya siapa kamu?" Tanya Martin.

1
Karo Karo
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Lala Kusumah
ceritanya bagus, teruslah berkarya dengan karya-karyanya yang bagus lagi, semangat sehat ya 💪💪
Erchapram: Terima kasih
total 1 replies
Lala Kusumah
perampok nya lagi latihan pedang tuh 😂😂😂😂
Lala Kusumah
😂😂😂😂😂
Retno Palupi
lhoooo kok udah tamat
Dewiendahsetiowati
terima kasih untuk ceritanya dan ditunggu karya selanjutnya thor
Lydia
lah lah kok ud selesai aja... baru kali ini saya baca cerita paling cepat hehehe.... terima kasih author 🙏
Erchapram: Ya, dipercepat karena gagal retensi. Percuma diteruskan, kalau hanya dapat capeknya saja. Terima kasih sudah mendukung selama ini. Bertemu lagi di Novel yang baru ya.
total 1 replies
🌈 Bunga_Ros¹²⁴⁷
wah, mantap Aurora 😍
Yuli Budi
lha kok dah selesai aja thor
Erchapram: Iya, maaf retensi anjlok. Karena banyak yang menabung bab.
total 1 replies
Pawon Ana
nah nah nah kan Aurora malah seneng suaminya punya dua kepribadian, agak Laen ini emang Aurora ya🤭
Mineaa
Astaga dragon......berasa poliandri....😁
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Linda pransiska manalu
sangat menarik
Erchapram: Terima kasih
total 1 replies
Ayudya
nah kan ke Tahuan kebusukan selir Lusiana dan putranya.ayo raja kamu penggal kepala selir itu yg telah buat putra mahkota cacat dan hampir mati
dewi roisah
lanjut
Ayudya
lanjut kak
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Linda pransiska manalu
kritis juga Aurora ya.
Yuli Budi
ngaku aja deh pangeran...
vj'z tri
janji palsu dengan jangan percaya 🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!