Paksaan sang ibu sukses merubah 'Status Hidup' Nadilla menjadi bertunangan.
Awalnya Nadilla punya rencana untuk membatalkan pertunangan karena si pria sudah mempunyai kekasih.
Semua situasi itu berubah saat mengetahui sisi baik pria yang ingin membahagiakan kedua orang tua melalui prestasi yang akan pria itu lakukan sendiri di sekolah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 07. Perasaan Aneh Muncul.
Hari pertama Nadilla bersekolah berjalan dengan lancar, namun tidak untuk mood yang sedari tadi menerka-nerka.
Nadilla membereskan buku sambil menatap ke arah Disky yang sudah menunggu nya dari tadi.
Selain berangkat sekolah bareng, Disky juga di tugaskan ayahnya untuk mengantarkannya pulang.
"Kamu ngapain masih disitu? saya bisa pulang sendiri naik maxim" Kata Nadilla.
"Simpan aja hemat uang, hari ini kamu pulang sama saya"
"Jangan ngaco kamu ya Disky, nanti pacar kamu ngamuk lagi ke saya gimana?"
"Enggak bakalan"
"Udahlah jangan egois"
Dilla langsung berdiri dari tempat duduk nya, hanya saja tangan nya ditahan oleh Disky saat Dilla mulai melangkah.
"Apaan lagi si? Saya mau pulang sendirian di bilang" Tepis Nadilla.
"Ayo cepat pulangnya bareng, saya jawab apa nanti kalau ditanya ayah saya"
"Ya itu sih urusan kamu"
"Parah banget ya kamu"
"Tuh pacarmu datang kan" Dilla menunjuk ke arah lapangan.
Sedangkan yang ada diluar sana, Maurel tidak sadar kalau ia dari tadi jalan sendirian.
"Pantesan aja masih di kelas" Labrak Maurel.
"Saya gak ikutan ya, tolong urus tuh pacarmu, tadi ganjen sama saya" Nadilla mengadu ke Maurel. Setelah berucap, Dilla langsung pergi dari kelas karena tidak ingin ribut.
Sekarang, pria itu sejenak mengolah otaknya untuk mencari alasan. 'Brengsek kamu Dilla'
"Apa untungnya ganjen ke cewek lain? Masih kurang puas tah sama saya?" Kata Maurel.
"Saya cuma mau antar dilla pulang"
"Hah pulang? punya hubungan apa kamu sama murid baru?!"
"..."
"DISKY JAWAB!"
"Nadilla sepupu saya, tadi saja pagi-pagi antar dia ke sekolah"
"Gausah bohong lah, saya tuh capek kalau di bohongin kamu terus".
"Beneran ngapain saya bohong" Kata Disky.
"Coba buktikan kalau dia sepupu kamu!"
"Jadi kamu sudah tidak percaya sama saya?"
"Kalau gak ada bukti mana mungkin saya percaya begitu saja"
"Beneran Maurel, saya mau jujur apa lagi kalau dilla sepupu saya"
Disaat Disky sudah tertekan, Rahma tiba-tiba datang ke kelas untuk meyakinkan Maurel kalau Nadilla itu benar sepupu Disky.
"Tadi Nadilla bilang sendiri ke saya waktu saya di toilet"
Tak hanya Rahma yang terlihat di sana, ada Okta dan Vivi juga yang ikut serta mencari Maurel berada.
"Ada apa sih?" Tanya Okta, pun dengan Vivi. kedua teman Maurel yang tidak tau apapun tentang hubungan Disky dan Nadilla.
Dengan satu klarifikasi dari Rahma, Maurel sedikit percaya bahwa Nadilla adalah sepupu Disky. Walaupun gadis itu masih belum percaya sepenuhnya.
Rahma tau sebenarnya kalau Disky tunangan Nadilla, dilihat saat Rahma tidak sengaja mendengar ocehan Nadilla di toilet.
Saat di tanya Rahma, Nadilla selalu mengelak.
Karena saking bersikerasnya tidak ingin status nya terbongkar, Rahma memutuskan untuk membantu Nadilla.
"Maurel. Lagi pula kamu kan mau kita ajak ke mall" Kata Rahma.
"Ke mall? Lah? kapan kalian bilang nya"
"Ini mau bilang, soalnya saya baru ingat ada film baru di bioskop, jadi dadakan juga nyari kamu pas pulang, untungnya kamu masih di kelas" Timpal Okta.
"Oh begitu"
"Ayo ikut ya Rel, Film nya full bikin baper"
"Gimana ya..." Maurel mikir-mikir.
"Enggak ada kamu gak seru Rel, please"
"Yaudah iya saya ikut kalian" Jawab Maurel
"Oke bagus, seenggaknya nonton gak setiap hari juga kan"
"Iya Rahma, sebentar saya mau telpon mama saya dulu buat izin" Kata Maurel sembari mengambil ponsel di tas nya.
Setelah minta izin ke ibunya untuk nonton bioskop, Maurel langsung pergi bersama ketiga teman nya.
Dalam perjalanan ke gerbang sekolah, Maurel menanyakan film apa yang di maksut, Okta menjelaskan apa judul film nya, pun dengan Vivi yang ikut menjelaskan gambaran film tersebut.
Setelah kedua nya sudah menjelaskan, giliran Rahma yang bicara pada Maurel
"Rel selesai nonton, kita pulangnya bareng"
"Gak apa-apa nih?"
"Iya, kan searah pulang"
"Oh yaudah oke" Jawab Maurel, kali ini menghadap ke arah Disky yang sedari tadi di kacangin "Untuk hari ini saja saya izinkan kamu antar sepupu!"
"Oke makasih, kalau gitu saya duluan" Kata Disky, kemudian langsung berlari menyusul Nadilla di gerbang sekolah.
Sampai dimana Disky sudah berada di gerbang sekolah, sudah tidak terlihat lagi Nadilla di area itu.
Pikir Disky Nadilla sudah pulang, tapi gadis itu justru duduk di kantin seorang diri.
Disky menghampiri Nadilla saat ia ingin naik ke sepeda motornya.
Kalau Disky tidak menoleh ke arah kantin, mungkin saja Disky akan pulang sendirian tanpa Nadilla.
"Lah ngapain kamu kesini?" Tanya Nadilla.
"Urusan Maurel sudah aman" Jawab Disky.
"..." Nadilla terdiam sejenak, kemudian kedua mata nya tertoleh ke arah Maurel yang sedang berjalan sambil saling rangkul pundak dengan Rahma.
Mengerut kening adalah ekspresi yang pas untuk Nadilla. Ekspresinya itu adalah bentuk rasa bingung nya kepada Rahma.
Karena sebelum ke kantin, Nadilla sempat bertemu dengan Rahma. Rahma menyuruh Nadilla menunggu di kantin, dengan alasan
ke toilet.
"Bilangnya mau ke toilet, malah jalan-jalan gak jelas tuh orang"
"Siapa?" Tanya Disky.
"Itu Rahma"
"Mereka mau pergi nonton bioskop"
"Lah si? tadi Rahma juga ngajak saya nonton bioskop, terus saya disuruh nunggu di kantin"
Disky pun bingung, dirasa ada yang aneh dengan Rahma. "Dia barusan ke kelas buat ngajak Maurel nonton" Kata Disky.
"Lah kok?" Nadilla pun ikut bingung dengan Rahma. "Sebenarnya ada apa dengan dia sih?"
"Saya enggak tau... Udah jangan dipikirin, ayo cepat ikut saya ke motor" Ajak Disky.
"..." Sampai sampai Nadilla mencerna apa yang dilakukan oleh Rahma, ada satu yang terlintas saat bertemunya di toilet.
'Apa mungkin dia mau nyebar fitnah?' Tuduh Nadilla, kemudian ia pun bangun dari tempat duduknya untuk menghampiri Rahma disana. Untung nya di tahan lebih dulu oleh Disky.
"Mau kemana?" Tanya Disky
"Ke Rahma" Jawab Nadilla.
"Udah dibilang jangan dipikirin, yang jelas mereka itu mau nonton bioskop"
"Yaudah lah, padahal saya penasaran" Nadilla mengurungkan niatnya.
**
Setengah perjalanan pulang.
Ada hal tak terduga terjadi, dimana ada seekor kucing menyebrang secara tiba-tiba.
Disky menekan tuas rem secara dadakan, membuat si penumpang menjerit dan mengungkung tubuh si pria karena reflek.
Disky membiarkan kungkungan itu sejenak, Nadilla terdiam mencerna apa yang baru saja terjadi. Jantung nya tiba-tiba saja berdegup kencang saat memeluk pria itu dari belakang. 'Perasaan aneh apa ini?'
"Dil" Panggil Disky.
Satu kata membuat Nadilla langsung melepas balutan tangan itu dengan cepat.
"Maaf" Kata Nadilla.
"Khusus hari ini saja saya antar kamu pulang, Maurel tadi sudah curiga. tolong ngertiin kondisi saya di sekolah" Kata Disky.
"..." Nadilla terdiam sembari membuang wajah nya ke samping.