The Vampire Prince's Forbidden Love
"Darahnya membangkitkan sang pangeran malam. Cintanya bisa membunuhnya."
Saat Luna menyentuh peti mati itu, ia tak tahu bahwa hidupnya akan terikat oleh takdir kuno dan oleh cinta seorang vampir yang tak boleh mencintai.
Antara keabadian dan kematian, bisakah cinta tetap hidup?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MUSTIKA DEWI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Luna Kembali Ke Dunia Nyata
Di tengah malam yang kelam, Luna terbangun di sebuah ruangan putih yang asing. Bau antiseptik menyengat hidungnya, dan suara *bip* mesin medis mengisi keheningan. Ia mengedip, berusaha mengingat bagaimana ia bisa berada di sana. Kenangan tentang dunia vampir, tempat ia berjuang dan mencintai, mulai memudar seperti kabut di pagi hari. Namun, satu hal tetap jelas Yong Jian.
Dalam ingatannya, Yong Jian adalah sosok Pangeran vampir yang kuat, dengan mata yang berkilau seperti bintang di malam hari. Ia ingat saat-saat berbahagia dan penuh ketegangan saat mereka berjuang melawan vampir Rogue yang mengancam kedamaian dunia mereka. Namun, saat konflik memuncak, Yong Jian membuat keputusan yang menyakitkan. Ia membiarkan Luna pergi, demi menyelamatkannya dari menjadi tumbal.
Luna meraba jarinya, merasakan luka kecil yang masih terasa nyeri. Ia mengingat saat-saat terakhir mereka bersama, saat Yong Jian memberikan liontin merah yang kini tergantung di lehernya. Liontin itu adalah simbol cinta dan pengorbanan, mengingatkannya pada semua yang telah terjadi.
Ketika dokter masuk ke dalam ruangan, Luna berusaha bertanya,
"Berapa lama saya di sini?" Suara lembutnya terdengar lemah, seolah-olah ia baru saja bangkit dari mimpi panjang. Dokter itu menatapnya dengan penuh perhatian, "Kau sudah hilang selama satu minggu, Luna. Kami khawatir kau tidak akan bangun."
Satu minggu? Luna merasa seolah-olah ia telah menghabiskan berbulan-bulan di dunia vampir. Ia merasakan ketidakadilan dalam waktu, seolah-olah dunia manusia dan dunia vampir berjalan dengan ritme yang berbeda. Di dunia vampir, ia telah berjuang, mencintai, dan kehilangan. Di sini, ia hanya dianggap sebagai pasien yang baru saja pulang dari kegelapan.
Setelah beberapa hari di rumah sakit, Luna akhirnya diperbolehkan pulang. Ia melangkah keluar, merasakan sinar matahari menyentuh kulitnya. Namun, hatinya berat. Ia merindukan Yong Jian, merindukan dunia yang penuh dengan keajaiban dan bahaya. Ia tahu bahwa ia harus kembali, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk Yong Jian.
Dengan liontin merah yang berkilau di lehernya, Luna bertekad untuk menemukan cara kembali ke dunia vampir. Ia tidak bisa membiarkan pengorbanan Yong Jian sia-sia. Ia akan mencari tahu bagaimana cara melintasi batas antara dua dunia, dan jika perlu, ia akan menghadapi semua bahaya demi cinta yang telah mengubah hidupnya.
"Aku harus bisa kembali ke dunia vampir. Aku khawatir Yong Jian, tak akan mampu menjalani hidup tanpa aku." gumamnya dalam hati.
Di tengah perjalanan yang penuh misteri dan keajaiban, Luna merasakan desiran angin yang membawa aroma nostalgia. Setiap langkahnya menuntunnya lebih dekat kepada tujuan yang telah lama ia impikan, kembali ke dunia Yong Jian, tempat di mana cinta sejatinya menanti. Namun, pertemuannya dengan wanita tua itu mengubah segalanya. Wanita itu, dengan mata yang berkilau penuh kebijaksanaan, memperingatkan Luna tentang bahaya yang mengintai.
“Cinta sejati selalu menemukan jalannya,” ucap wanita itu sambil menatap liontin berbentuk hati yang menggantung di leher Luna. “Tetapi, untuk kembali, kau harus siap menghadapi kegelapan yang lebih dalam.”
Luna merasakan getaran di hatinya. Ia tahu bahwa perjalanan ini tidak akan mudah. Kegelapan yang dimaksud wanita tua itu bukan hanya sekadar tantangan fisik, tetapi juga ujian bagi jiwanya. Namun, cinta kepada Yong Jian membara di dalam hatinya, memberi kekuatan untuk melangkah maju. Ia mengangguk, bertekad untuk menghadapi apa pun demi cinta yang telah mengubah hidupnya.
Namun, saat ia melangkah lebih jauh, bayangan masa lalu mulai menghantuinya. Kenangan akan dunia vampir yang kelam dan berbahaya kembali menghampirinya serta kenangan manis bersama pangeran vampir Yong Jian, itu kembali hadir di benak nya. Wanita tua itu, seolah membaca pikirannya, berkata, “*Kau harus mengerti, Luna. Dunia vampir bukanlah tempat yang bisa kau masuki tanpa konsekuensi. Kegelapan akan mengubah mu, dan mungkin kau tidak akan kembali seperti yang kau inginkan*.”
Dengan berat hati, Luna menyadari bahwa keputusan untuk kembali bukanlah hal yang sepele. Ia terjebak dalam dilema antara cinta dan keselamatan. Akhirnya, ia memutuskan untuk kembali ke kehidupannya yang normal, sebagai seorang mahasiswi arkeologi. Ia memilih untuk meneliti artefak dan sejarah, menggali masa lalu yang penuh misteri tanpa harus terjebak dalam kegelapan dunia vampir.
Hari-hari berlalu, dan meskipun ia berusaha melupakan Yong Jian, bayangannya selalu ada. Setiap kali ia melihat liontin di lehernya, hatinya bergetar. Luna tahu bahwa meskipun ia telah memilih jalan yang lebih aman, cinta sejatinya tidak akan pernah pudar. Ia terus belajar, berharap suatu saat, ketika waktunya tepat, ia bisa menemukan cara untuk kembali bukan hanya untuk Yong Jian, tetapi untuk dirinya sendiri.
Di dalam kelas, Luna menemukan kebahagiaan dalam menjelajahi sejarah yang hilang. Ia belajar tentang mitos dan legenda, dan bagaimana cinta sering kali menjadi jembatan antara dunia yang berbeda. Dalam setiap buku yang dibacanya, ia menemukan petunjuk-petunjuk kecil yang membawanya lebih dekat kepada kebenaran tentang portal antar dunia. Mungkin, hanya mungkin, ada cara untuk menyatukan dua dunia yang terpisah oleh kegelapan.
* * * * *
Dengan tekad yang baru, Luna memulai perjalanan penelitiannya yang penuh tantangan. Di dalam ruangan kecilnya yang dipenuhi tumpukan buku dan catatan, ia mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, berbicara dengan para ahli, dan menggali lebih dalam ke dalam sejarah yang telah lama terlupakan. Setiap lembaran kertas yang ia baca, setiap cerita yang ia dengar, semakin memperkuat keyakinannya bahwa cinta sejatinya tidak akan membiarkannya terjebak selamanya di dunia ini.
Di balik senyumnya yang cerah, terdapat kerinduan yang mendalam. Cinta yang ia rasakan untuk Yong Jian, pangeran vampir yang telah mengubah hidupnya selamanya, selalu menghantuinya. Ia tahu bahwa suatu hari, ia akan menemukan jalan kembali ke dunia yang penuh misteri dan keajaiban itu. Dan saat itu tiba, ia akan siap menghadapi kegelapan yang lebih dalam demi cinta yang telah mengubah segalanya.
Luna berusaha keras untuk menyelesaikan penelitiannya. Ia menghabiskan berjam-jam di perpustakaan, meneliti artefak kuno dan mitos-mitos yang berkaitan dengan vampir. Setiap penemuan baru membawanya lebih dekat kepada pemahaman yang lebih dalam tentang dunia yang pernah ia tinggali. Ia mencatat setiap detail, setiap petunjuk yang bisa membantunya menemukan jalan kembali.
Dengan fokus yang tak tergoyahkan, Luna menyusun skripsinya. Ia ingin lulus dengan nilai yang sangat memuaskan, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk menghormati kenangan cinta yang telah ia jalani. Ia menutup rapat kisah dunia vampir dan kisah cinta singkatnya bersama Yong Jian, tetapi di dalam hatinya, ia tahu bahwa kisah itu tidak akan pernah benar-benar berakhir.
Hari kelulusan pun tiba. Luna berdiri di depan panggung, mengenakan toga dan topi wisuda, merasakan campuran antara kebahagiaan dan kesedihan. Ia telah mencapai tujuannya, tetapi di saat yang sama, ia merasa kehilangan. Ketika namanya dipanggil, ia melangkah maju dengan percaya diri, menerima gelar sarjananya. Sorak-sorai teman-teman dan keluarga mengisi udara, tetapi pikirannya melayang jauh, kembali ke kenangan indah bersama Yong Jian.
Setelah upacara, Luna berdiri di tepi danau yang tenang, merenungkan masa depannya. Ia tahu bahwa perjalanan ini baru saja dimulai. Dengan tekad yang lebih kuat dari sebelumnya, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak melupakan cinta sejatinya, dan untuk terus mencari cara agar bisa kembali ke dunia yang telah mengisi hatinya dengan keajaiban dan cinta.
Dengan langkah mantap, Luna melangkah ke arah yang baru, siap untuk menghadapi segala tantangan yang akan datang. Cinta sejatinya mungkin terpisah oleh dimensi, tetapi ia percaya bahwa suatu hari, jalan mereka akan bertemu kembali. Dan saat itu tiba, ia akan siap untuk menghadapi kegelapan demi cinta yang telah mengubah hidupnya selamanya..