Aisss
Ringis seorang gadis memegang kepala nya yang pusing Lalu matanya terbelalak setelah melihat kondisi kamar yang berbeda
"Hah ini kamar siapa?" tanya pinky pada dirinya sendiri
Ceklek
Pintu di buka dan menampilkan seorang wanita muda berambut pirang yang tersenyum sinis dan menatap nya tajam....
" Aku gagal membuat mu mati CINTA " ucap Sinis gadis itu menekan kata CINTA
Kedua mata Pinky membulat mendengar ucapan gadis asing di depan nya dan Siapa Cinta pikir Pinky
" Cinta ? apa wanita ini salah orang jelas' nama ku pinky" Batin Cinta
plak
Pinky terkejut mendapatkan tamparan dari wanita asing di depan nya
Dan saat Emili ingin melayangkan tamparan lagi
Hap
Pinky menahan tangan nya dan mencengkram dengan erat
" Kau berani melawan ku?" tanya Emili terkejut
" Aku bahkan berani membunuhmu " ucap Pinky dengan tatapan tajam
" Apa yang terjadi pada pinky?"
Yuk simak kisahnya semoga suka dengan cerita nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemarahan Rosalia
Keesokan paginya, terlihat Cinta sedang membereskan barang untuk nya dan sang suami..
Cinta membuka gorden dan cahaya matahari menyinari bumi terlihat sangat indah
" Mas bangun" panggil Cinta menggoyangkan pelan lengan Wiliam
" Ada apa?" tanya Wiliam saat membuka matanya
" Mas bangun kita harus ke rumah kakek " Wiliam tertegun mendengar panggilan Cinta
" Ih malah bengong ayo bangun lalu mandi setelah itu turun aku sudah menyiapkan sarapan, ingat hari ini kita akan pindah ke rumah kakek" ujar Cinta tersenyum
" baiklah " Wiliam lantas bangun dan menuju kamar mandi
" Semoga saja tidak sulit bagi ku untuk menyadarkan kamu dan juga melindungi kamu dan Kakek" gumam Cinta ....
Cinta pun turun dan melihat makanan yang sudah tertata di atas meja
" Apa bibi yang memindahkan di atas meja?" tanyanya karena seingat nya saat selesai masak belum sempat memindahkan ke wadah dan meletakkan di atas meja
" Iyah non ,maaf bibi lancang, dan hehehe masakan non enak tadi bibi mencobanya sedikit " Bi Desy dan sari tersenyum malu
" Kenapa sedikit saja?, bibi bisa mengambil untuk bagian bibi juga " Cinta lalu mengambil piring dan menuju meja makan
" Nah ini untuk bik Desy dan bik Sari" Cinta tersenyum senang membuat kedua pelayan itu ikut tersenyum
" Terimakasih non" jawab kedua nya tersenyum
Wiliam tersenyum tipis saat melihat interaksi cinta dan kedua pelayan nya
Ekhm
" Tuan" ujar bik Desy dan sari bersamaan karena terkejut
" Bibi makanlah setelah itu baru melanjutkan pekerjaan, ayo mas kita ke meja makan" ajak Cinta menarik tangan Wiliam
Wiliam menatap berbagai menu yang terlihat sangat menggoda...
" Ini semua kamu yang masak?" tanya Wiliam
" Tentu saja " jawab Cinta
Terdengar langkah kaki mendekat
" Pagi sayang"
" pagi kak Wili" sapa Rosalia dan Emili yang hanya menyapa Wiliam, sedangkan cinta tak masalah
Rosalia dan Emili pun duduk dan mengambil makanan untuk mereka,saat Wiliam ingin mengambil untuk nya
" Biar aku saja mas" Cinta lalu mengambil piring dan mengisi makanan untuk Wiliam
" Silakan di makan suamiku " ujar Cinta tersenyum
Wiliam merasa gugup mendapatkan perhatian dari Cinta, sedangkan Rosalia dan Emili tersenyum kecut
Wiliam bersiap makan dan setelah makanan itu masuk ke mulutnya, Wiliam terdiam setelah merasakan masakan itu
" Seperti masakan mama" ujar Wiliam teringat mama nya yang sudah meninggal
Rosalia dan Emili juga merasakan perbedaan rasa dari masakan cinta sebelum nya, ini jauh lebih enak
Di sela-sela makan tiba'
"Mah aku ingin mengatakan aku dan cinta akan pindah ke rumah kakek, kami akan tinggal di sana" Wiliam menatap Rosalia dan Emili
Rosalia terbelalak dan mengepalkan tangannya
" Jika seperti ini maka akan gagal semua rencana ku dan Frans selama ini" gumam Rosalia dalam hati
Cinta mengamati perubahan wajah Rosalia dan tersenyum kecil
" Seperti nya dia akar masalah nya,aku harus lebih berhati-hati" gumam Cinta dalam hatinya
" Hah?, kenapa tiba-tiba nak " tanya Rosalia berusaha tenang walaupun hati nya ingin memukul cinta saat ini
" Pasti ini semua ulah Wanita gila ini, dasar sialan" gumam Rosalia menatap tajam cinta yang tersenyum menyeringai padanya
" Karena Kakek kesepian jadi aku memutuskan untuk tinggal di sana, aku harap mama menerima keputusan ku ini" Wiliam tetap tenang walaupun merasakan jika ada raut tidak senang dari ibu sambung nya....
" Ya sudah jika itu keputusan kamu sayang, mama tetap menerima" Rosalia tersenyum
" Terimakasih mah " jawab Wiliam lalu menoleh pada Cinta yang ternyata menatap nya lekat membuat Wiliam gugup
" Kapan kalian akan berangkat sayang?" tanya Rosalia
" Hari ini mah" jawab Wiliam
" Apa tidak terlalu cepat sayang?" tanya Rosalia memasang wajah sedihnya
" Agrrrhhhh dasar wanita miskin, entah pelet apa yang di gunakan sampai Wiliam sekarang luluh padanya" geram Rosalia dalam hati nya
" Mah membalas jasa orang yang Sudah begitu baik dan menyayangi kita dengan tulus itu jangan di tunda' apalagi kakek sudah tua sudah semestinya sebagai cucu atau keluarga untuk menemani Kakek di hari tuanya" Cinta tersenyum manis
Rosalia dan Emili menatap tajam cinta
" Kamu diam saja,dasar miskin tak ada yang meminta mu untuk bicara" tutur Emili
" Emili aku memang miskin tapi aku punya harga diri dan tau caranya membalas budi atas kebaikan seseorang, bukan seperti pepatah Kacang lupa kulit,jadi ku harap kamu perbaiki tutur kata mu sebelum itu menjadi senjata yang menghacurkan mu, paham?"
Deg
Rosalia dan Emili mengepalkan tangannya karena merasa cinta sedang menyindir mereka
" Yang di katakan cinta ada benarnya mah, tolong jangan memancing keributan aku hanya ingin berpamitan dengan cara baik" Wiliam tidak ingin Mereka bertengkar seperti kemarin
" Mama minta maaf nak, baiklah kalian boleh pergi titip salam untuk Ayah, mama dan Emili akan sering mengunjungi kalian, Iyah kan sayang?" tanya Rosalia pada Emili
" Tentu saja mah aku kan sangat menyayangi kakek dan kak Wili " jawab Emili tersenyum tanpa memandang Cinta
William menoleh pada cinta yang biasa saja seakan tak peduli pada kata Emili
Wiliam dan Cinta pun berangkat ke rumah kakek Reksadana
" Selamat pagi kakek" Sapa Cinta pada Reksadana yang sedang duduk membaca koran dan secangkir teh hangat di atas meja
Kakek Reksadana Menoleh dan terkejut melihat cinta dan Wiliam
" Cinta Wiliam" pekik Kakek Reksadana menyimpan koran dan menghampiri mereka
" Akhirnya kamu mau kemari nak" Reksadana tersenyum
" Bukan hanya kemari kek tapi kita akan tinggal bersama Kakek mulai sekarang, Iyah kan mas?" tanya Cinta menoleh pada Wiliam
" Iyah kek, benar aku dan Cinta akan tinggal bersama kakek " jawab Wiliam
Kakek Reksadana tersenyum senang bahkan meneteskan airmata nya, melihat itu Wiliam sangat terkejut karena tak perna melihat sisi rapuh Kakek nya yang selalu tegas
" Apa ini alasannya cinta meminta agar aku mau tinggal bersama Kakek" Gumam Wiliam yang baru menyadari Semuanya
" Ayo silakan masuk, Marsel tolong bantu bawakan barang cucuku" pinta Reksadana pada Asisten yang selalu menjaganya
" baik tuan" jawab Marsel dan beberapa pelayan sedangkan cinta dan Wiliam menuju ruang tamu
" Kakek sudah makan?" tanya Cinta setelah mereka duduk di ruang tamu
" Tadi kakek sarapan roti gandum nak" jawab Reksadana
" Hanya roti kek?" tanya Cinta lagi
" Iyah nak" jawab Reksadana
" Mau Cinta buatkan bubur ayam kek?" tanya Cinta
" Boleh nak jika tidak merepotkan " jawab Kakek Reksadana
" Tidak merepotkan kek, baiklah aku akan memasak nya " ujar Cinta lalu menuju Dapur
Setelah berkutat di dapur, bubur ayam buatan cinta pun jadi
" kek ayo makan, buburnya masih hangat" ujar Cinta
Kakek Reksadana memakan dengan lahap karena rasa bubur buatan cinta seperti rasa buatan menantunya semasa hidup ibu dari Wiliam
Cinta tersenyum lalu memberikan segelas air putih untuk kakek Reksadana
Wiliam mengusap Sudut mata nya yang basah, merasa tersentuh dengan perhatian cinta sedangkan dirinya sebagai cucu kandung tak perna memperhatikan sang kakek dengan baik
" Maafkan aku kek" gumam Wiliam
Cinta Menoleh dan terkejut melihat Wiliam menghapus airmata nya
" Ternyata dia bisa sedih juga" gumam Cinta dalam hatinya
" Terimakasih ya nak, bubur buatan kamu sangat enak seperti buatan ranti ibu dari Wiliam " ujar sang kakek tersenyum
Cinta tersenyum dan begitu pun wiliam
" Ternyata pendapat ku dan kakek sama" ujar Wiliam pelan
Hai Readers ❤️
Jangan lupa dukung karya Autor dengan cara like, vote, subscribe ya 😊
Thank you All