NovelToon NovelToon
Berandal Sekolah Kesayangan Ketos

Berandal Sekolah Kesayangan Ketos

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintapertama / Ketos / Teen School/College / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: LiaBlue

Senja Ociana, ketua OSIS cantik itu harus menjadi galak demi menertibkan pacar sekaligus tunangannya sendiri yang nakal bin bandel.
Langit Sadewa, badboy tampan berwajah dingin, ketua geng motor Berandal, sukanya bolos dan adu otot. Meski tiap hari dijewer sama Senja, Langit tak kunjung jera, justru semakin bandel. Mereka udah dijodohin bahkan sedari dalam perut emak masing-masing.

Adu bacot sering, adu otot juga sering, tapi kadang kala suka manja-manjaan satu sama lain. Kira-kira gimana kisah Langit dan Senja yang punya kepribadian dan sifat bertolak belakang? Apa hubungan pertunangan mereka masih bisa bertahan atau justru diterpa konflik ketidaksesuaian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LiaBlue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Sidang Cerai

“Jadi prosesnya sudah sampai mana?”

“Tinggal menunggu sidang terakhir, baru resmi cerai.”

Langit menghembuskan napas panjang mendengar pembicaraan di lantai bawah. Ia baru saja berniat turun ke lantai bawah, tetapi terhenti ketika mendengar pembicaraan antara Lusi dan Fema.

“Kemarin katanya Mas Lukman ke sini bawa perempuan itu, ya?”

Langit terkejut mendengar pertanyaan Fema kepada Lusi. Ia mempertajam pendengarannya, ingin mengetahui jawaban Lusi.

“Iya, mereka dateng saat anak-anak lagi di sekolah dan kampus.”

Tangan Langit terkepal mendengar jawaban Lusi. Rahangnya mengeras tak terima mengetahui sang ayah dengan berani membawa selingkuhannya ke hadapan Lusi, perempuan yang masih resmi berstatus istrinya.

“Buat apa Ayah bawa perempuan brengsek itu ke sini!”

Lusi dan Fema terkejut mendengar suara marah seseorang. Mereka menoleh dan melihat Langit turun tangga dengan pergerakan cepat. Dua perempuan itu terkejut karena Langit mendengar pembicaraan mereka.

“Aku lupa kalau Langit sekarang ada di rumah,” batin Lusi menghembuskan napas pelan.

“Apa tujuannya ke sini, Bun? Dia lakuin apa sama Bunda? Kenapa dia beraninya dateng saat aku sama Kak Luna gak ada di rumah, hah? Pasti dia mau pamer kalo akhirnya wanita murahan itu dapetin suami hasil curian, iya ‘kan?” geram Langit

“Tenang dulu, Nak. Dia datang untuk meminta maaf, hanya itu, dia tidak melakukan apa-apa lagi.”

Langit berdecih sinis mendengar itu. “Minta maaf? Minta maaf untuk apa? Minta maaf untuk kegatalannya sebagai wanita? Apa dia tidak malu, sesama wanita dan masih berani menampakkan diri kepada istri sah, saat dia sudah hamil anak suami orang! Dia tidak pantas minta maaf, jangan terima maafnya, wanita murahan! Andai aku yang bertemu dengannya, aku ludahi dia!”

“Jangan begitu, Nak. Bunda tidak suka dengar kamu bicara terlalu kasar begitu,” tutur Lusi mengusap lengan putranya lembut.

Meski Lusi pun merasa marah dan masih sakit mengetahui perselingkuhan Lukman. Ia tak ingin putranya menjadi pria kasar terhadap wanita. Sedari dulu Langit diajari untuk bersikap lembut, tetapi mereka tak tahu saja jika Langit hanya lembut kepada Senja.

“Wanita seperti itu tidak pantas dianggap manusia dan diperlakukan baik layaknya manusia, Bun. Siapa pun yang menyakiti Bunda, maka dia harus berhadapan denganku, dan aku akan berani melakukan apa saja untuk itu. Mau Ayah sekalipun yang membela wanita itu, aku tidak akan takut,” desis Langit.

Lusi dan Fema saling tatap, kemudian menghembuskan napas. Lusi terus mengusap lengan putranya, Langit sedari kecil sebenarnya lebih dekat dengan sang ayah, itu ‘lah kenapa Langit menjadikan ayahnya sebagai hero dan panutan. Namun, semua itu dihempaskan oleh perselingkuhan Lukman, bagaimana Langit tak dibuat begitu kecewa dan terluka.

Tanpa mereka ketahui, rupanya Senja dan Luna sedari tadi berada di teras rumah. Senja menghembuskan napas pelan, kemudian memeluk Luna yang masih diam di tempatnya.

“Lo katanya mau pergi ‘kan, Kak? Pergi aja dulu, ntar biar gue yang kasih tau sama Bunda. Pulang siap magrib, ‘kan?”

Luna menghembuskan napas panjang, kemudian ia tersenyum kepada Senja. “Ja, tolong terus ada di samping Langit, ya. Harusnya gue sebagai kakaknya jadi sandaran terkuat buat dia di saat kayak gini. Tapi ... nyatanya gue lebih rapuh dari Langit. Buat kuatin hati dan perasaan gue aja, sesusah itu, gue gak mau Langit lebih sakit dari gue,” lirihnya membuat Senja terenyuh.

Senja mengangguk dan mengusap lengann Luna. “Kakak tenang aja, gue akan terus ada di samping Langit, kok. Lo fokus kuatin hati, kalo ada apa-apa, lo cerita aja sama gue. Asal satu hal yang gue minta ... jangan buat aneh-aneh.”

Luna terkekeh kecil. “Maksud lo bunuh diri, gitu? Enggak ‘lah, gue masih waras, meski frustasi karena ini, gue masih gak ada kepikiran itu. Gak ada gunanya, yang ada nanti malah nambah beban Bunda sama Langit.”

Senja lega mendengar itu. “Ya, udah, kalo gitu pergi aja, Kak. Kasih kabar Bunda langsung nanti waktu udah nyampe rumah temen. Gue bakal masuk, biar gue kasih tau Bunda lo pulang telat.”

Luna mengangguk, kemudian kembali bergerak ke arah motor Scoopy hitam miliknya. Baru saja ia memasang helm, Luna kembali menoleh dan menatap Senja.

“Gue pastiin kalian gak bakal pisah, Ja. Gue akan bujuk dan yakinin Bunda, biar gue sama Langit tetep tinggal di sini, meski Bunda berangkat ke Aceh. Gue juga gak mau kalian pisah, soalnya gue tau ... Langit bisa jadi preman gak punya otak kalo dia jauh dari lo.”

Senja terkekeh kecil mendengar kalimat terakhir Luna. Namun, kata-kata itu benar adanya, Langit pasti akan menjadi berandal sesungguhnya jika sampai jauh dari Senja. Selama ini kenakalan Langit masih terkontrol sebab pria itu terus diurus oleh Senja.

“Gue juga tau, lo pasti gak bisa pisah dari berandal itu, ‘kan?” sambung Luna menggoda Senja.

Senja malah semakin cekikikan. “Meski Adek lo nakal bin bandel gitu, gue tetep cinta dan sayang, Kak. Gak mau sampe pisah,” ujarnya sedikit drama.

“Geli banget gue dengernya, anjir. Udahlah, gue pergi dulu, tolong ajak Langit jalan-jalan ke mana, gitu. Biar dia gak ngamuk di rumah.”

Senja tersenyum melihat motor Scoopy hitam itu akhirnya keluar dari gerbang rumah Langit. Ia pun masuk ke dalam rumah sang tunangan dan melihat Langit masih berceloteh memaki selingkuhan Lukman.

Senja menghembuskan napas pelan. “Lagian Ayah emang ada-ada aja. Keadaan sekarang belum kondusif, dia malah ajak selingkuhannya itu ke sini buat ketemu Bunda secara langsung. Yah, oke aja kalo niatnya buat minta maaf, tapi jangan sekarang juga. Hadeh, gak habis pikir banget gue sama Ayah, kok bisa gitu? Padahal luka Bunda masih berdarah-darah, dengan dia ajak selingkuhannya ke sini, jelas makin terkoyak,” celoteh Senja di dalam hati.

“Mana alamatnya, Bun? Biar aku temui wanita itu,” geram Langit sudah kehilangan kesabaran dan ingin menemui selingkuhan Lukman.

“Untuk apa kamu menemuinya? Sudahlah, tidak usah dibahas lagi, Bunda tidak ingin membahasnya lagi. Lagian Bunda juga tidak tahu di mana alamat wanita itu, tidak penting buat Bunda,” sahut Lusi menghembuskan napas pelan.

“Langiiiiit!”

Tiga insan di ruangan tamu rumah itu sama-sama terlonjak oleh suara melengking Senja. Gadis itu sengaja memanggil Langit dengan nada semangat, berpura-pura takk mendengar percakapan tadi. Ia hanya ingin menghentikan ketegangan dan amarah Langit.

Senja tersenyum dan pura-pura terkejut melihat keberadaan sang ibunda di sana. “Eh, Mama di sini juga? Lagi bikin klepon lagi, gak? Aku jadi ngiler, mana kleponnya, Ma?” celoteh Senja.

Fema terkekeh. “Tidak buat klepon, Sayang. Cuma cerita-cerita santai aja. Besok-besok deh kita bikin, iya ‘kan, Si?”

Lusi mengangguk sembari tersenyum. “Iya, besok Bunda sama Mama bikin klepon. Pengen banget, ya? Padahal minggu lalu udah dibikinin.”

Senja cengengesan, ia duduk di samping Langit dan memeluk lengan sang tunangan. “Mau lagi, aku kira Bunda sama Mama lagi bikin. Biasanya kalo Mama ke sini, pasti suka bikin makanan.”

“Kamu mau klepon?” Langit mengusap rambut Senja yang bersandar di bahunya.

Senja mendongak dan mengangguk. “Iya, kita cari, yuk. Lama nunggu besok.”

“Iya, temenin Senja cari klepon di luar biasanya ada,”  pungkas Lusi diangguki Fema.

“Ya, udah, ayo kita cari ke luar. Jalan kaki ke depan pasar?”

“Ayo, sekalian mau main dulu di taman komplek. Oh, iya, Bun. Kak Luna katanya telat pulang, dia lagi di rumah temennya, mungkin nanti bakal telpon Bunda.” Senja berdiri dengan wajah semangat. “Ayo berangkat, gendoong, ya.”

Langit terkekeh menatap Senja dalam mode manja. Meski sering berdebat dan bertengkar, saat mode manja begini, orang tua mereka saja dibuat iri.

“Gedong belakang?” tanya Langit diangguki Senja.

Pemuda itu berjongkok di depan Senja. Gadis itu pun langsung menaiki punggung sang tunangan. Hal seperti ini sudah biasa, bahkan rata-rata penghuni komplek itu pun sudah tahu jika Langit dengan Senja bertunangan.

“Kami pergi dulu, Ma, Buun!” teriak Senja berpamitan.

“Iya, hati-hati,” sahut Lusi.

“Ini kayanya mau ujaan, gak mau bawa payung?” tanya Fema.

“Gak usah, kami mau mandi ujaan! Yang, larii, doong!”

“Siaap, Tuan Putrii!”

***

“Kaak Laangiiit!”

“Langiiit!”

“Neoo!”

“Kak Ranceee! Kak Rancee!”

“Neoo!”

Begitulan jeritan dan teriakan histeris para kaum hawa di tepian lapangan basket saat ini. Lapangan outdor itu dipenuhi oleh siswa karena kini jam istirahat. Rata-rata penghuni tepian lapangann adalah kaum hawa, sebab mereka ingin menonton anggota basket latihan.

Adanya turnamen persahabatan dalam waktu dekat membuat Langit dan anggota basket lainnya harus latihan cukup ekstra. Apalagi beberapa hari dalam minggu ini, Langit tak terlalu fokus latihan karena permasalahan keluarganya.

Senja pun ikut berada di tepian lapangan menonton sang tunangan latihan. Ia sudah siap dengan beberapa botol air mineral, tentu tak hanya untuk Langit, tetapi juga untuk dua sahabatnya Neo serta Rance.

“Ja.”

“Hem?” Senja berdeham menanggapi panggilan Duri, teman sebangkunya.

“Turnamennya kapan?” tanya Duri.

“Minggu depan, kira-kira lima hari lagi.”

Duri mengangguk sembari terus mengunyah donat di tangannya. “Bukan di sekolah kita ‘kan?”

Senja menggeleng, lalu menatap Duri di sampingnya. “Sekarang enggak, kenapa?”

“Gak papa, gue males aja, berisik.”

Senja terkekeh mendengar itu. “Sesekali gak papa kali, dari pada belajar mulu.”

Duri mendengkus. “Lo iya ‘lah, meski gak belajar pun lo tetep bakal jadi juara kelas. Gue mah kagak, harus ekstra belajar dan fokus.”

“Lo ‘kan juga juara kelas.”

“Apaan, gue rangking empat, elo gak belajar aja bisa rangking dua atau tiga,” cetus Duri membuat Senja tertawa.

“Gue juga belajar kali, tapi di rumah. Yah, meski emang gak serajin lo, tapi jadi ‘lah buat syaratnya,” jawab Senja kembali fokus ke lapangan.

Tak hanya ternama sebagai ketua OSIS, Senja juga terkenal karena pintar. Gadis itu sedari dulu biasanya memang juara kelas.

Bahkan ketika SMP biasanya Senja juara 1 di kelasnya, tetapi semenjak SMA, ia mendapat lawan lebih berat, sehingga tak pernah merasakan juara 1. Namun, hal itu tak membuat Senja kesal atau marah kepada dirinya sendiri.

Senja pun sadar akan kemampuannya jika disandingkan dengan Kevin, siswi yang biasanya selalu juara 1 di kelas Senja. Senja juga sadar diri jika dirinya tak serajin Kevin sebagai kutu buku.

1
Saya Kaya
rance selalu bikin gue ngakak😭🤣
Saya Kaya
lanjuut kak
Nova Silvia
neo ma ace pst ngakak
Nova Silvia
LDR itu susah thorrr
pi klo kelen percaya satu sama lain pst bisa
Nova Silvia
jan bilang selingkuhan ayh,,ibu ny nja
Nova Silvia
iiihhh jd slabrut olangan ni thor
Saya Kaya
lanjut thor
Saya Kaya
ada niat ngegatel gak ini?🤨
Saya Kaya
ya Allah, saat gue ikutan nangis, eh langsung ngakak sama tingkah rance😭😭
Saya Kaya
gue gemes sama selingkuhan itu. anjng kan🤧
Nova Silvia
kan bilang ee suka ma ja
Nova Silvia
hubungan yg gek²s
klo ada ulet jg pst senja bantai
Nova Silvia
bab satu aku suka
kita lanjut nanti yaaahhhhh
Saya Kaya
pertemanan mereka bikin iri🤧😂
Saya Kaya
waduuh, digantung🤧😭
Saya Kaya
lanjuut tor
@vee_
lucu ka..
Saya Kaya
semangat langit. ikut sedih🥺
Saya Kaya
sumpah, cerianya mood 😭🤣
Saya Kaya
huaa tor, cepet update. seru bnget ini🤧
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!