"Seharusnya dia adalah adik iparku! tapi kini malah menjadi istriku!" ABIAN NUGRAHA.
"Pria itu seharusnya menjadi kakak Iparku, tapi sekarang dia adalah suamiku!" MAHARAYA FADILLA.
bagaimana jadinya dua orang yang sebelumnya tidak saling mengenal namun tiba-tiba dinikahkan. semua itu bermula karena Andira Fadillah atau yang akrab di sapa Dira selaku kakak Maharaya atau Raya, kabur tepat di hari pernikahannya dengan seorang pria yang telah di jodohkan oleh orangtuanya bernama Abian Nugraha. Dira yang tiba-tiba saja menghilang saat akad akan di mulai membuat Ayah Faizal panik. karena insiden itu Ayah Faizal meminta Raya putri bungsunya yang masih duduk di bangku SMA kelas 12 itu untuk menjadi pengantin pengganti Kakaknya. Demi menjaga nama baik keluarga.
Bagaimana kah kelanjutan kisah keduanya. apakah mereka bisa saling menerima satu sama lain? dengan rentang usia yang lumayan jauh.
Yuk! ikuti kisah mereka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QueenShafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
"Tapi Ayah, bukannya kesepakatan Minggu lagi? Lagian pernikahan itu kan banyak yang di urus, Dira pengen pernikahan Dira di gelar tanpa kesan buru-buru. Nanti,,,,"
"Kamu jangan memikirkan itu, semua persiapan sudah di sanggupi keluarga Bian. Kita tinggal santai saja." Ucap Faizal lagi.
"Tapi Yah!"
"Ayah sudah bilang setuju tadi sama Hesti. Dan mereka juga menyanggupi persiapan pernikahan kalian mereka yang hendel. Pokonya kamu jangan khawatir, Ayah tidak mungkin memilihkan laki-laki yang tidak baik untuk anaknya. Ayah sudah mengenal karakter Bian sejak anak itu balita. Pilihan Ayah tidak akan salah nak. Kamu harus percaya itu." Lanjut Faizal lagi.
Sementara Mirna hanya diam saja tidak bisa berkata-kata dengan keputusan yang di ambil suaminya itu. Walaupun dalam hati masih meragukan Abian apakah lelaki itu akan sanggup membahagiakan Putrinya?.
"Karena acaranya mendadak. Untuk akad akan di langsungkan di rumah ini. Tetapi WOnyan tetap dari pihak keluarga Abian. Nanti saat resepsi baru akan di helar di Hotel " Lanjut Faizal lagi.
"Baiklah Ayah, Dira ngikut bagaimana keputusan Ayah dan Ibu saja." Setelah mengucapkan itu Dira pun pamit ke kamarnya.
"Kak Dira baru pulang?". Sapa Raya saat berpapasan di tengah tangga.
"Hem!"
Raya hanya mengedikkan bahunya saat jawaban sang kakak yang selalu sama. Entah apa yang membuat Kakak nya itu kurang menyukainya. Dirinya pun sampai saat ini tidak mengerti.
"Ayah! Raya mau minta izin Minggu depan mau liburan bareng temen-temen ke puncak, boleh nggak?" Raya yang baru turun dari lantai atas itu langsung duduk manja di samping Ayahnya sembari menyandarkan kepalanya di lengan sang Ayah.
Sementara Mirna Ibunya hanya menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah Raya yang menurutnya masih kekanakan itu.
"Minggu depan?" Ulang Faizal seraya menatap putri bungsunya itu.
"Iya Yah! Minggu depan. Semua teman-teman sudah oke semua."
"Kalau Minggu depan Ayah Tidak bisa kasih izin, karena Minggu depan itu kakak kamu akan menikah!"
"Hah! Menikah?" Kaget Raya, pasalnya gadis itu tidak tahu menahu akan rencana pernikahan sang Kakak akan di selenggarakan dalam waktu dekat ini.
"Kok cepat banget Yah?" Ucapnya tak percaya.
"Lagian kamu ngapain sih, pake liburan segala ke puncak. Sayang duitnya kalau kamu gunakan untuk foya-foya seperti itu." Ucap Mirna yang sedikit kurang suka dengan sikap Raya yang terlalu sesukanya apalagi sikap manjanya pada sang Ayah.
Sejak kecil Raya memang lebih dekat dengan sang Ayah di banding dengan Ibunya. Entahlah sikap Mirna kepada kedua putrinya itu jauh berbeda. Bagaimana langit dan bumi.
"Kami ramai-ramai Bu, patungan juga kok. Jadi nggak terlalu berat. Lagian juga pakai tabungan Raya sendiri kok. Nggak minta sama Ayah. Iyakan Yah?" Sahut Raya seraya menatap Mirna. Sebentar kemudian kembali memeluk Ayahnya.
Sementara Mirna hanya melengos membuang muka mendengar jawaban Raya.
"Jadi kak Dira beneran akan menikah Minggu nanti Yah?" Raya kembali membahas pernikahan kakaknya.
"Ya! Maka dari itu kamu tidak Ayah izinkan untuk liburan. Nanti saja setelah kakakmu menikah." Sahut Faizal, Raya pun tidak membantah perkataan Ayahnya.
"Baiklah, kalau begitu Raya akan kabarin teman-teman Raya dulu." Raya pamit kembali ke kamarnya untuk menghubungi geng Ceriwis untuk mengabarkan jika rencana liburan kali ini akan di tunda.
********
"Kamu kemana saja beberapa hari ini? Kenapa dihubungi tidak pernah di jawab?"
Dira menghela nafasnya, baru juga duduk sudah di todong dengan pertanyaan semacam itu.
"Sebenarnya yang sulit di hubungi itu aku, atau kamu sih?" Sahut Dira sembari memutar bola matanya. Malas!
Pria itu terkekeh kecil mendengar nada bicara Dira. Inilah yang ia gilai dari wanita cantik itu. Sikap jutek namun manja, selalu membuatnya tergila-gila padanya.
"Ayolah Dira, kamu tahu sendiri kan kesibukan aku seperti apa akhir-akhir ini?" Ucapnya lagi. Santai.
"Aku rasa sebaiknya kita sudahi saja hubungan yang tidak sehat ini Valdo, aku lelah!" Tukas Dira tanpa menatap pria yang bernama Valdo itu.
Valdo membelalakkan kedua matanya mendengar perkataan Dira yang tidak pernah ia inginkan itu.
"Apa? Kamu bilang sudahi? Ayolah Dira, kamu bukan anak kecil lagi yang sedikit-sedikit ngambek hanya karena aku nggak bisa bersamamu selama beberapa hari ini.
"Aku serius Val, aku di jodohkan orang tuaku. Seminggu lagi aku akan menikah." Lanjut Dira. Kali ini wanita itu menatap serius pria bernama Valdo itu.
"Tidak bisa Dira, aku nggak mau kehilangan kamu. Aku sudah berkorban banyak untuk bisa bersamamu." Tukas Valdo dengan wajah memerah.
"Tapi kamu nggak pernah menunjukkan keseriusan kamu Val, kamu bahkan nggak berani menghadap kedua orang tuaku." Balas Dira lagi yang tak kalah kesal.
*
*
😂😂😂 minyak nggak salah kok dikatain jahat.. dasar Raya..
Thank you author.. 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘