NovelToon NovelToon
Rebirth Of Serein

Rebirth Of Serein

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Reinkarnasi / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: Salvador

Karena dosa yang Serein perbuat, ia dijatuhi hukuman mati. Serein di eksekusi oleh pedang suaminya sendiri, Pangeran Hector yang tak berperasaan. Alih-alih menuju alam baka, Serein justru terperangkap dalam ruang gelap tak berujung, ditemani sebuah sistem yang menawarkan kesempatan hidup baru. Merasa hidupnya tak lagi berharga, Serein awalnya menolak tawaran tersebut.

Namun, keraguannya sirna saat ia melihat kembali saat di mana Pangeran Hector, setelah menghabisi nyawanya, menusukkan pedang yang sama ke dirinya sendiri. Suaminya, yang selama ini Serein anggap selalu tak acuh, ternyata memilih mengakhiri hidupnya setelah kematian Serein.

Tapi Kenapa? Apakah Pangeran Hector menyesal? Mungkinkah selama ini Hector mencintainya?

Untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu, Serein memutuskan untuk menerima tawaran sistem dan kembali mengulang kehidupannya. Sekaligus, ia bersumpah akan membalaskan dendam kepada mereka yang telah menyebabkan penderitaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salvador, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 : Unable

...****************...

Rara menatap gelisah pada Serein yang sejak kembalinya mereka dari pasar tadi, berubah menjadi pendiam dan tak menyuarakan apapun. Ia hanya diam, seperti tenggelam dalam pikirannya sendiri.

Rara menduga, Serein masih terkejut oleh insiden yang mereka saksikan di pasar. Tindakan kasar terhadap seorang anak kecil, disertai teriakan dan pukulan, bukanlah hal yang lazim di mata seorang bangsawan muda yang besar dalam lingkungan tertata dan penuh etika seperti Serein. Apa yang mereka lihat tadi, mungkin pertama kalinya bagi sang Nona.

“Nona, kita benar-benar tidak boleh mengulanginya lain kali. Saya akan mengadukan pada Tuan Duke jika Anda masih nekat,” ucap Rara akhirnya, mencoba memecah keheningan. Nada suaranya terdengar serius.

Namun, bukannya menjawab teguran itu, Serein justru membuka suara dengan pertanyaan yang berbeda.

“Rara..” panggilnya pelan, “apa kau melihat prajurit yang tadi mengenakan kain untuk menutupi wajahnya?”

Rara terdiam sejenak, mencoba mengingat. “Iya? Memangnya kenapa dengannya, Nona?”

“Saat dia menoleh ke arah kita... apa kau melihat iris matanya?” tanyanya perlahan, “Yang berwarna merah gelap?”

Rara mengerutkan alis, terlihat bingung. “Apa yang Anda katakan? Saya memang ingat prajurit itu sempat berbalik sebelum menyusul rekannya, tapi...” Ia menggeleng pelan. “Ciri-cirinya tidak seperti yang Anda sebutkan.”

Ia mendekat, lalu menunduk sedikit, berbisik di telinga Serein dengan suara nyaris tak terdengar, “Nona... Anda tahu, kan, bahwa iris merah itu hanya dimiliki oleh Pangeran terkutuk itu? Akan lebih baik jika kita tidak membahasnya.”

Nada bicara Rara berubah hati-hati. Ia bahkan menoleh ke kanan dan kiri, seolah takut dinding kamar bisa saja menjadi telinga yang menguping.

Sebutan itu, hanya ditujukan pada satu orang. Tapi, Serein yakin ia tak salah lihat. Pikirannya yang sempat segar sejak kembali terbangun kini kembali terusik.

***

Di meja makan pagi ini, Duke Draka membuka percakapan dengan suara datarnya yang khas namun selalu berhasil menarik perhatian.

“Malam ini, kerajaan akan mengadakan pesta penyambutan atas kembalinya pasukan yang telah memenangkan perang di perbatasan timur,” ucapnya sembari menurunkan cangkir tehnya ke atas meja. Tatapannya tajam menyapu seluruh anggota keluarganya satu per satu. “Kita semua akan menghadirinya.”

Duchess Valencia, yang duduk di samping sang suami, meletakkan sendoknya perlahan. Raut wajahnya jelas terlihat sedikit terkejut. “Apa undangannya memang tiba-tiba, suamiku?” tanyanya hati-hati.

“Kerajaan mengedarkan suratnya kemarin. Aku baru membacanya malam tadi,” jawab Duke Draka singkat.

Lucy yang mendengar itu tampak kurang nyaman, “Ayah, kami belum menyiapkan apa pun. Apalagi ini pesta resmi pertamaku…” ucapnya dengan nada cemas.

“Ini hanya perayaan yang ditujukan untuk para prajurit yang sudah berjuang. Kita hanya datang untuk meramaikan.”

Jawaban itu sama sekali tidak menenangkan Lucy. Raut wajahnya masih diliputi kekhawatiran.

Duke Draka melirik ke arah dua putrinya. “Serein, Lucyanne. Kalian sudah mempelajari tata krama di dalam istana dengan baik, bukan?”

Serein menoleh sedikit, menjawab dengan anggukan tenang. “Sudah, Ayah.”

Sementara itu, Lucy justru terlihat ragu. Ia menatap ibu dan ayahnya bergantian sebelum akhirnya menunduk sedikit. “Aku… tidak begitu yakin,” gumamnya pelan. “Ayah, sepertinya aku kurang menyukai guruku. Dia sering meninggikan nada suaranya ketika mengajariku.”

Duchess Valencia yang mendengar itu terkejut, “Benarkah? Kenapa kau tidak mengatakannya pada ibumu ini, Lucy?” Tanyanya khawatir.

Lucy menunduk, “Aku hanya tidak ingin merepotkan. Sepertinya aku ingin belajar bersama Kak Serein saja.” Tambahnya.

Serein yang tadinya menyimak tentu langsung mendongak, Melihat wajah Lucy yang tersenyum ke arahnya. “Apakah kau yakin? Padahal gurumu di kenal tegas dan disiplin.” Tanya Serein.

Lucy terlihat mengangguk yakin. “Ya, sepertinya kami memang tidak cocok.”

Duke Draka terlihat mengangguk menyetujui, “Selama di acara nanti juga jangan menjauh dari kakakmu. Dan Serein perhatikan dan jaga adikmu.” Ujarnya tegas.

Serein menahan napas sesaat. Walaupun sebenarnya ia malas terlibat terlalu dalam, terutama di pesta istana yang penuh sandiwara dan basa-basi, tapi tetap saja ia tak bisa menolaknya.

Serein mengangguk kecil, menjawab, “Baik, Ayah.”

Di balik sikap tenangnya, Serein mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak menunjukkan ketidaksukaan secara gamblang. Ia masih harus menjaga perannya dengan sempurna. Peran sebagai kakak bodoh yang terlihat begitu menyayangi adik tirinya.

***

Serein sudah mendapatkan satu set gaun pastel dengan potongan anggun dan sepatu kaca bening berhak rendah yang akan ia kenakan malam ini. Ia melirik ke arah Lucy yang masih sibuk memilih gaun di pojok ruangan, berdiri di antara rak gantung dan kotak-kotak berisi aksesoris pesta.

“Tidak ada yang cocok denganku. Ibu...” keluh Lucy, suaranya mulai terdengar jengkel. Ia menepis lembut gaun biru pucat yang baru saja ditawarkan sang ibu.

“Lalu kau mau yang mana? Kita tak ada waktu untuk datang ke butik sekarang,” ujar Duchess Valencia, nadanya mulai kehilangan kesabaran.

Lucy melirik sekilas ke arah puluhan gaun yang menggantung, seolah tidak satu pun dari semua itu pantas ia kenakan. Matanya lalu beralih, tertuju pada gaun pastel di pelukan Serein. Pandangannya berubah, dari tidak tertarik menjadi sangat tertarik. Tanpa ragu ia melangkah mendekat.

“Gaun kakak bagus. Bolehkah aku mencobanya?” tanyanya lembut, matanya berbinar penuh harap.

Jika dulu Serein akan langsung menyerahkan apa pun yang diminta Lucy, kini tidak lagi. Ia menatap adiknya sebentar, lalu menggeleng pelan.

“Ini milikku, Lucy. Kau bisa mencari gaun yang lain. Atau mau aku pilihkan untukmu?” tawarnya.

“Tidak, aku ingin lihat punya kakak. Aku hanya ingin mencobanya..” pinta Lucy penuh harap.

Tapi Serein tetap menggeleng tegas, “Tidak bisa, Lucy.” Tolaknya.

Duchess Valencia pun menghampiri Serein, mengambil gaun pastel di pelukan gadis itu walaupun Serein sudah menahannya, “Apa salahnya memberikan gaun ini saja pada adikmu, Serein?” Tanyanya santai.

“Tentu salah, aku yang menginginkannya lebih dulu.” Jawab Serein tak mau salah.

Duchess Valencia terkekeh kecil, “Ibu tidak mengerti kenapa sekarang kau jadi keras kepala seperti ini.”

“Ibu menganggapku keras kepala hanya karena tidak mau memberikan gaunku?” Serein kini menatap tak percaya. Ia selalu mengalah pada Lucy, tidak pernah menolak keinginan sang adik selama ini. Dan ketika pertama kali menolak, ia langsung di cap keras kepala.

Duchess Valencia meraih dagu Serein dengan jari-jari dinginnya, memaksa gadis itu agar menatapnya.

“Serein, kau memang harus terus mengalah untuk adikmu. Dia adik kandungmu, kalian mengaliri darah yang sama,” bisiknya dengan nada mendikte. “Jangan membangkang pada ibumu ini, Serein. Kau lupa siapa yang mengurusmu selama ini?”

Duchess Valencia menghempaskan tangannya dengan kasar, sampai wajah Serein tertoleh ke arah lain. Ia memberikan gaun di tangannya pada Lucy yang langsung sumringah.

Setelah mengenakan gaun itu, Lucy menatap ke arah kaca dengan puas, “Ini cocok untukku, Ibu. Seolah gaun ini memang tercipta untukku.”

Duchess Valencia tersenyum, “Kau benar, Putri Ibu terlihat sangat menawan.”

Serein memperhatikan itu, ia kemudian mengambil salah satu gaun yang tergantung dan langsung membawanya ke kamarnya.

Ia langsung menutup pintu, dan di balik pintu kamar itu, tangan Serein terkepal.

Ia tidak pernah bisa melawan mereka, baik dulu maupun sekarang Serein tidak bisa mempertahankan miliknya. Dulu Serein selalu menurut, ia bisa melupakannya dengan mudah karena berpikir, Duchess Valencia menyayanginya. Ia selalu berhutang budi pada Lucy karena mau berbagi kasih sayang seorang ibu dengannya.

Serein menghela nafas, ia duduk ke tepi tempat tidur dan memperhatikan gaun violet ini, senyumannya terbit.

Gaun dengan model off shoulder ini adalah pilihan pertama Serein dulu, dan Lucy menginginkannya membuat Serein jadinya memakai gaun pastel mencolok yang tadi juga di rebut gadis itu.

Serein hanya mencoba untuk melawan Duchess Valencia, dan sesuai dugaannya, ia tak mampu. Tapi, Serein berhasil mendapatkan gaun cantik yang sebenarnya ia inginkan.

Lucy bukanlah pemilih, ia sebenarnya hanya menginginkan apa yang Serein miliki. Dan hari ini, Serein berhasil membuktikan dugaannya tak salah

...****************...

tbc.

Tinggalkan Like sebelum lanjut♡♡♡

1
lily
semngt merambah dunia bisnis
lily
semoga saja baik
lily
semngat mengubah takdir
Annisa Ica
semangat up nya kak
Yuyun Suprapti
up lg kk
vew
semangat thor 💪💪
Ndo Ndoe lumut
wake up grably thor
Ndo Ndoe lumut
wake up grably Thor
Lyra
keputusan yang bagus Maria
Lyra
Akhirnya Serein mulai mengukir namanya
kaki novel
lanjut Thor.. makin seronok. 🥰👍
kaki novel
lanjut Thor, 🥰👍
kaki novel
hadir, moga seru.
🌻🇲🇾Lili Suriani Shahari
ok halaman ini menarik!
lily
untung serein punya bju cadangan
lily
itu lady yg nantinya akan dibjodhkan dengan pangeran kedua kan
septiana
yap maksud sekarang...
🌻🇲🇾Lili Suriani Shahari
ohhh i see... she is comingg!!
lily
apa jangan2 Hector juga hidup kembali sama kayak serein
lily
strateginya apa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!