NovelToon NovelToon
Tuan, Dia Istriku

Tuan, Dia Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma Banilla

Novel ini sakuel dari novel "Cinta yang pernah tersakiti."

Tuan, Dia Istriku.

Novel ini menceritakan kehidupan baru Jay dan Luna di Jakarta, namun kedatangannya di Ibu Kota membuka kisah tentang sosok Bu Liana yang merupakan Ibu dari Luna.

Kecelakaan yang menimpa Liana bersama dengan suami dan anaknya, membuatnya lupa ingatan. Dan berakhir bertemu dengan Usman, Ayah dari Luna. Usman pun mempersunting Liana meski dia sudah memiliki seorang istri dan akhirnya melahirkan Luna sebelum akhirnya meninggal akibat pendarahan.

Juga akan mengungkap identitas Indah yang sesungguhnya saat Rendi membawanya menghadiri pesta yang di adakan oleh Jay.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Banilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keinginan Luna

..."Padahal mereka sudah lama bekerja disini, sejak Mas membangun istana ini untuk Nyonya besar mereka, ehhh setelah mereka bahagia karena Nyonya besarnya datang, mereka malah harus di pecat." Sambungnya dengan nada di buat kecewa....

...Luna membungkam, "Apa? di pecat? berarti mereka semua akan kehilangan pekerjaan? dan itu semua karena aku." Batin Luna yang jadi merasa bersalah....

...***...

"Baiklah, demi kamu, Mas akan pecat mereka." Ucap Jay bangkit dari duduknya dan hendak melangkah, namun dengan cepat Luna mencekal tangannya.

"Jangan Mas." Ucap Luna lalu bangkit dan berdiri di depan Jay.

"Kasihan mereka kalau di pecat Mas." Sambung Luna, Jay pun tersenyum.

"Maafin Luna ya Mas, Luna hanya belum terbiasa saja, padahal harusnya Luna senang kalau banyak pelayan, jadi rame, Luna ngga akan kesepian dirumah ini kalau Mas Jay kerja"

Jay merengkuh tubuh sang istri lalu menciumi puncak kepalanya, "Syukurlah, kamu mulai mengerti sayang." Gumam Jay lirih.

Kemudian terdengar pintu di ketuk, Jay dan Luna melerai pelukannya, "Masuk." Sahut Jay.

Pak Mat muncul dari balik pintu, "Maaf Tuan, Nyonya. Saya ingin memberitahu kalau makan siangnya sudah siap di meja makan." Ucap Pak Mat.

"Terimakasih Pak Mat, saya dan istri saya akan segera kesana." Ucap Jay.

"Baik Tuan." Pak Mat membungkukan badannya lalu menarik tubuhnya keluar.

"Kita makan siang dulu ya." Ajak Jay, Luna mengangguk seraya melingkarkan tangannya di lengan kekar sang suami.

Keduanya berjalan beriringan menuju meja makan.

Jay segera menarik kursi untuk Luna duduk, "Silahkan Tuan putri." Ucapnya membuat Luna tersipu malu, karena semua pelayan saat itu tengah memperhatikannya.

"Terimakasih Mas." Sahut Luna.

Setelah Jay dan Luna duduk, Pak Mat segera meninggalkan tempat itu, di susul pelayan lainnya, mereka memberikan ruang pada kedua majikannya.

Luna terdiam menatap semua makanan di meja, terlihat begitu banyak makanan yang terhidang disana, membuat Luna yang tadi merasa masih kenyang mendadak lapar kembali.

"Ayo sayang, kamu mau makan yang mana? Biar Mas ambilkan ya?" Tawar Jay hendak mengambil piring, namun dengan cepat Luna menahan tangan Jay.

"Tidak usah Mas, harusnya Luna yang mengatakan itu." Jawab Luna, Jay pun mengurungkan niatnya, dan berganti Luna yang mengambil piring itu.

"Mas mau makan yang mana?" Tanya Luna seraya menyendokan nasi ke dalam piring, "Segini cukup Mas?" Tanyanya lagi.

"Cukup sayang." Jawab Jay.

"Lauknya?" Tanya Luna.

"Apa saja, terserah kamu sayang." Ucap Jay yang terus tersenyum pada Luna.

"Jangan protes ya, Luna belum tau mana yang Mas suka dan mana yang Mas ngga suka, semua makanan ini Luna benar benar baru lihat Mas, jadi Luna ngga tau mana yang Mas suka selain tempe goreng ini." Cerocos Luna seraya memasukan tempe goreng ke dalam piring.

"Ikan mau Mas?" Tanya Luna menunjuk olahan ikan.

"Boleh." Jawab Jay dan Luna pun gegas memasukan ikan ke dalam piring, Luna juga menyendokan beberapa lauk lain untuk Jay, lalu setelah di rasa cukup, Luna meletakan piring yang penuh itu di hadapan Jay.

"Terimakasih sayang." Ucap Jay tersenyum, meski Ia merasa Luna mengambil lauknya terlalu banyak tapi dia tak berani protes, dia takut Luna kecewa dan ngambek.

"Kamu kenapa ambil makannya dikit banget sayang?" Tanya Jay saat sang istri justru menyendokan sedikit Nasi ke piring yang sedang di pegangnya.

"Hehehe, sebenarnya Luna masih sedikit kenyang Mas, cuma... Luna penasaran sama semua rasa masakan ini, Jadi Luna mau ambil sedikit sedikit aja Mas, buat nyicip, kapan lagi Luna bisa makan makanan sebanyak ini." Jawab Luna yang memang baru kali ini bisa menikmati aneka masakan yang bermacam-macam.

Dulu saat tinggal bersama Ayah dan Ibunya, Luna hanya di beri makan dengan tempe atau tahu, paling banter telor dadar itu pun sangat jarang. Lalu setelah menikah dengan Jay dan tinggal bersama mertuanya, Luna baru bisa merasakan makanan olahan Ayam dan sayuran.

Namun makanan di hadapannya saat ini, benar-benar membuat dirinya tak bisa menahan diri untuk mencicipinya.

Jay tersenyum melihat tingkah sang istri yang menyendok semua lauk yang ada di meja, namun masing-masing lauk itu Luna hanya mengambil sedikit.

"Enak Mas." Ucap Luna tersenyum pada sang suami seraya menyantap makanannya.

Luna benar-benar hanya mencicipi saja, tapi bukan sekedar mencicipi, Luna mencicipi semua makan itu sambil menebak-nebak bumbu apa saja yang kira kira di gunakan pada makanan itu.

"Luna akan coba masak untuk Mas Jay nanti malam." Batinnya.

"Mas, untuk makan malam, boleh kalau Luna yang masak?" Tanya Luna setelah Jay selesai makan, terlihat Jay sudah menghabiskan semua makanan di piringnya.

"Kamu yakin sayang?" Tanya Jay.

"Iya Mas, dan kalau boleh setiap hari Luna yang akan memasak makanan untuk Mas Jay." Jawab Luna yang memang terbiasa memasak, dan dia juga ingin semua yang masuk ke perut suami dan anak-anaknya kelak adalah hasil masakannya sendiri.

"Sayang, sudah ada juru masak disini, kamu tidak perlu capek capek masak sayang. Kamu kalau mau makan apapun tinggal bilang, mereka akan menyiapkannya untuk kamu." Ucap Jay yang tak ingin Luna kelelahan hanya demi memasak makanan untuknya.

Namun Luna menangkap hal lain, dengan wajah cemberut Luna berkata, "Kenapa sih Mas? Masakan Luna ngga enak ya? Makanya Mas Jay ngga mau makan masakan Luna?"

"Bu...bukan begitu sayang,,, Tapi..." Belum sempat Jay melanjutkan ucapannya, Luna sudah lebih dulu beranjak dari tempat duduknya.

"Sayang, tunggu." Teriak Jay mengejar Luna yang ternyata masuk ke kamar mereka.

"Sayang." Jay menghampiri Luna yang tengah duduk di sofa seraya menatap ke luar jendela.

"Maaf ya Mas, Luna tidak bisa menjadi istri yang baik." Ucap Luna saat Jay sudah berdiri di samping sofa.

"Siapa bilang, kamu itu istri yang terbaik bagi Mas." Ucap Jay.

"Maaf ya, Kalau Luna jadi merasa Mas tidak menghargai Luna, Mas bukan bermaksud seperti itu sayang, Mas hanya takut kamu akan kelelahan." Sambung Jay.

"Hanya memasak Mas, Luna ngga akan merasa capek, justru Luna sangat senang bisa menyiapkan makanan untuk suami Luna." Ucap Luna.

"Ya sudah, kalau memang begitu, Luna boleh masak setiap hari untuk Mas." Ucap Jay yang akhirnya menyetujui keinginan Luna.

"Beneran Mas?" Luna mendongakan wajahnya menatap Jay.

"Iya sayang." Sahut Jay.

"Terimakasih Mas." Ucap Luna yang langsung bangkit dan memeluk Jay.

Jay mengusap kepala Luna lalu mengecup nya penuh sayang.

***

Di perusahaan Pram's corporation.

Nathan berdiri memandangi Jendela kaca besar diruangannya, dia melihat hiruk pikuk jalanan ibu kota diluar sana.

"Mah, Kak, apa kalian tak merindukan aku? Apa kalian melupakan aku." Gumam Nathan yang pikirannya terus melayang pada Mamah dan Kakak perempuannya yang tak ia ketahui keberadaan nya.

"Aku sangat merindukan kalian, Mah, Kak." Sambungnya, "Aku selalu menantikan pertemuan kita kembali, tapi entah kapan itu akan terwujud."

Hingga tiba-tiba suara ponsel membuyarkan lamunannya, Nathan gegas meraih ponsel yang tergeletak di meja dan menerima panggilan telpon yang dari layar ponsel itu tertulis nama suster Via, seorang perawat yang Ia bayar untuk merawat kakeknya.

"Iya, kenapa sus?" Tanya Nathan to the poin.

"Den, Tuan Pram... Tuan Pram... Sakit Den." Ucap seorang wanita bernama Via dari sebrang sana.

"Apa? Kakek sakit?" Kaget Nathan.

"Iya Den, Tuan Pram meminta Den Nathan untuk datang." Ucap suster Via.

"Oke oke, saya segera kesana." Ucap Nathan gegas bangkit dari duduknya setelah mengakhiri panggilan.

"Marvin... Marvin." Teriak Nathan seraya mengambil tas hitamnya lalu memasukan laptop dan juga ponsel ke dalam tasnya.

"Iya Tuan." Sahut Marvin gegas mendekat pada Nathan.

"Kakek sakit, saya harus segera pulang ke mansion, tolong kamu Handel semua pekerjaan hari ini." Ucap Nathan.

"Baik Tuan." Sahut Marvin.

Nathan hanya mengangguk lalu segera beranjak dari sana.

Nathan nampak berjalan tergesa-gesa, dia begitu mengkhawatirkan kondisi kakeknya. Wajah Nathan begitu panik karena dia sangat takut kakeknya juga akan meninggalkannya.

Nathan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, agar bisa secepatnya sampai di mansion milik kakeknya.

1
tiara
betul Marvin Nathan harus tanggung jawab sana kalau ga mau ya udah sama kamu aja
tiara
waduh bagaimana sih Jay nyuruh Luna ke kantor ga ngasih tau staf dikantor kasian kan Luna malah diusir
tiara
sepertinya Jay junior segera hadiirnih, ayo Nathan kamu harus bertanggung jawab pads suster via
tiara
hayo Marvin cari Via sampai ketemu, kasihan dia sekarang jadi menderita karena kamu ga teliti kalau Nathan itu terpengaruh obat perangsang.dan Via jadi korbanmu
tiara
waduuh Nathan harus tanggung jawab tuh sama via
tiara
Ayo Marvin selamatkan Nathan dari kejahatan Clarisa
tiara
semoga caĺon istri Nathan gadis yang baik, apa mungkin tidak disukai Nathan jadi terus mengejar Luns
tiara
Indah seoertinya kakanya Nathan,kalau Luna apa adik Nathan.apa kebetulan saja sama-sama alergi strowbery
tiara
mulai terungkap identitas Luna apakah Nathan tetap masih terus mengejar Luna
tiara
sabar bang Rendy Nathan hanya menolong indah karena kakinya luka, sepertinya Nathan bertemu kakaknya ya
tiara
sepertinya kakak Nathan itu Indah ya,tapi mengapa wajah Luna mirip ibunya Nathan
tiara
oh alergi thoh kirain kenapa, mungkinkah Luna ada hubungan keluarga dengan Nathan
tiara
sepertinya Nathan melakukan rencana jahat untuk memisahkan Jan dengan Luna nih.semoga saja mereka dapat bersama walaupun penuh rintangan dan ujian yang menghampiri mereka
Nur Nazeerah:: tiara😗
total 1 replies
tiara
wah Nathan mulai melancarkan aksinya nih untuk mendapatkan Luna.
tiara
cari yang lain aja Nathan janganlah sama Luna
tiara
siapa tuh yang mulai bermain dengan Jay,siap-siap.akan dihancurkan. Jay dilawan pasti kalian kalah
tiara
Musuhmu seseorang menginginkan istrimu Jay jadi jagalah istrimu sekuat tenaga biar ga ada yang mengbilnya dari mu
tiara
jangan dipecat lun manfaatin aja sesuai keahlianya kasian kalau dipecat
Anindya Nur Rahma
Jangan jangan Luna saudara Nathan, yang hilang, jadi penasaran deh. Lanjut Thor
tiara
apakah ada hubungan kaka adik atau kebetulan saja mirip saja wajah Luna dengan Nathan.masih rahasia sepertinya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!