Trapped in a forced marriage siapa yang mau? Apalagi dengan ceo dingin!!!!
Tapi, kenyataannya itulah yang harus di terima oleh Violette. Lahir di keluarga yang cukup terpandang dan berpengaruh tidak membuat nya lepas dari plot twist kehidupan. Ya, Violette lahir di lingkungan mafia dan ayahnya adalah mob boss. Tanpa sepengatahuan dia, ayahnya memaksanya menikah dengan seorang CEO tampan namun Dingin bernama kang Junho. Tentu itu semua karena urusan bisnis dan kerjasama.
"Aku? Wanita cantik, seceria dan semanis aku harus menikah dengan kulkas, eww! never!!"
akankah kisah pernikahan mereka berjalan mudah semudah membalikkan telapak tangan? Atau malah ambyar?
We'll never know.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violette_lunlun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lily
Kini Baik Violette ataupun Junho sudah sama-sama menghabiskan makanan mereka. Junho juga sudah membayar bill mereka. Violette menatap Junho dengan senyum kecil di wajahnya.
"oh ya, kita sudah kenyang. sekarang kita kemana?"
Junho mengangkat alisnya, dia menatap Violette. Junho berfikir kemana mereka pergi setelah ini, tak mungkin mereka langsung pulang. tapi, Junho juga gak mau terlalu lama dengan wanita itu. Dia mengangkat bahunya.
"kau berharap kemana? Tentu saja pulang...aku sudah lelah, membawamu kemana-mana sungguh merepotkan." kata Junho, dia bahkan tak terlihat merasa bersalah setelah mengucapkan itu.
Violette menghela nafasnya, jelas tahu bahkan jawaban Junho tak akan seperti yang dia Harapankan. Violette menatap Junho saat pria itu kembali berbicara.
"dengar ya, aku masih ada urusan yang lebih penting dari pada bersama wanita seperti mu. sudah, ah. Ayo pulang..." Junho berdiri. Dia melirik Violette.
Violette Menatap Junho. Dia menghela, Perlahan dia berdiri dan Berjalan bersama keluar dari Restoran.
_________________________________________
Setelah mengantarkan Violette pulang, Junho langsung pamit pulang pada wanita itu tanpa niat untuk Bertamu atau bertemu dengan kedua orang tuanya.
Selama perjalanan pulang, Junho tak terlalu fokus pada jalanan di hadapannya. Pikirannya melayang pada Lily, wanita pujaan hatinya itu. Junho berfikir untuk mengunjungi rumah wanita itu, lagipula rumah Lily tak terlalu jauh sini.
Pikiran Junho terus melayang hingga ponselnya berdering. Perhatian Junho teralihkan, tangannya memencet layar ponsel nya yang berada di phone holder yang dia pasang di dalam mobil nya.
Saat dia melihatnya id penelepon ternyata itu dari sekertaris nya.
________________________________
Junho begitu fokus berbicara dengan sekertaris itu, membicarakan tentang perusahaan dan beberapa dokumen yang harus dia tandatangani bahkan beberapa ajuan kerja sama oleh perusahaan lain.
Junho menambah laju mobilnya. tanpa dia sadari ada seorang wanita muda yang menyeberang jalan.
Junho melihat ke jalan dan betapa terkejutnya dia melihat seseorang menyebrang. Dia menginjak rem secara mendadak. namun sepertinya nasib baik tidak berpihak pada Junho. Dia menyenggol sedikit tubuh wanita itu. membuat nya sedikit terpelanting.
Jantung Junho berdegup kencang, dia jelas khawatir dengan korban yang tak sengaja dia tabrak. Dia segera mematikan telepon nya dan turun dari mobilnya.
Dia menatap wanita terduduk di tanah, namun untungnya dia sadar. Junho menghampiri wanita itu, "maaf nona, kau tak apa-" Junho tak melanjutkan kata-katanya. Dia benar-benar gak menyangka dengan gadis yang ada di hadapannya.
Jantung Junho berdetak melihat figur yang sangat dia kenali.
sementara wanita yang di tabrak Junho meringis pelan sambil membersihkan sikutnya. Dia menatap pria yang berjongkok di sampingnya. Matanya terbelalak, dia juga sama gak menyangka kalau pria yang menabraknya adalah mantan kekasihnya.
"Junho?" Kata wanita itu, suaranya sedikit gemetar.
Junho mendengar suara wanita itu tersenyum lembut, hatinya menghangat saat dia mendengar suara wanita cantik itu, suara yang sangat dia rindukan.
"Lily..." nada Junho melembut, kontras dengan nada suaranya saat dia bersama dengan Violette.
tanpa pikir panjang, Junho mengangkat tubuh Lily dan mengendong nya dengan gaya bridal style. "maaf ya... aku gak sengaja." Junho dengan lembut membawa wanita itu ke mobilnya.
Lily yang di gendong oleh pria yang sempat menjadi pujaan hatinya itu langsung tersipu. Semburat merah menghiasi pipinya yang sedikit chubby. "t-tak apa..." Lily memalingkan wajah nya. Dia bisa merasakan wajah nya memanas dan jantung nya berdegup kencang. rasanya dia ingin berteriak sekarang juga karena malu.
Junho tertawa melihat semburat merah di pipi wanita cantik itu. Junho dengan lembut mendudukkan Lily di kursi penumpang.
Junho segera pergi ke kursi pengemudi dan mulai menjalankan mobilnya. Sepanjang perjalanan mengantarkan Lily pulang, Junho suka sekali mencuri-curi pandang ke wanita itu. Bahkan diam-diam dia tersenyum lebar. Hatinya benar-benar berbunga. kalau Junho bisa jujur, dia akan memilihnya dibandingkan Violette yang menurut nya merupakan wanita manja. meskipun Lily bukan dari keluarga terpandang ataupun berpengaruh seperti Violette.
keheningan di dalam mobil meningkat. tak ingin merusak suasana akhirnya Junho memulai pembicaraan. "oh ya Lily, kau tadi mau kemana? Maaf ya, aku benar-benar gak sengaja."
Lily mendongak dan menatap Junho, dia tersenyum kecil, "oh aku tadi habis dari perpustakaan kota dan sekarang aku mau pulang. Lupakan yang tadi, salah ku juga tak melihat jalan."
kata Junho berbinar saat Lily mengatakan dia ingin pulang, dengan inisiatif nya, Junho langsung membelokkan setir nya ke arah rumah lily.
"rumah mu masih sama, kan? kalau begitu aku antar pulang ya, anggap saja sebagai permintaan maaf." kata Junho dengan penuh semangat.
tubuh Lily menegang dia menggelengkan kepalanya, "ah, gak usah...aku tak ingin merepotkan mu. Aku juga gak mau membuat calon istri mu salah paham jika dia tahu...kau bisa turunkan aku di depan."
Junho sedikit kesal saat Lily mengingatkan nya dengan wanita menyebalkan di matanya. Siapa sih yang peduli? Bagi Junho Violette gak lebih dari calon istri dalam nama.
"duh...gak usah pikirkan tentang wanita itu. Toh dia juga gak tahu. Dia itu perempuan naif, kebohongan sedikit tak akan membuatnya salah sangka." kata Junho dengan nada kesal.
Alis Lily mengerut dia jelas merasa ada yang tidak baik dalam hubungan mereka. tapi Lily gak akan mencari tahu lebih jauh. menurutnya itu bukan urusan nya dan gak seharusnya dia ikut campur.
"ada apa dengan pria ini? Kenapa dia begitu kasar pada calon istrinya itu? Sepertinya hubungan mereka tak baik-baik saja. sudah ah bukan urusan ku. Lagipula kayaknya Junho masih kecintaan sama aku. tanpa aku usaha lebih pun jelas banget pria ini masih bisa aku dapetin." batin Lily, senyum licik mengembang di sudut bibir nya.
Junho fokus pada jalanan dan tak menyadari senyum licik milik Lily. Dia tetap berfikir bahwa Lily tetap wanita baik dan mandiri seperti yang dia kenal.
Junho memulai percakapan lagi, "oh ya sekarang kau masih bekerja Di kafe loveta?" tanya Junho, dia sedikit melirik ke belakang untuk menatap Lily.
Lily menatap Junho, dia tersenyum lembut untuk menutupi pikiran jahat nya, "oh iya...aku masih bekerja sebagai pelayan disana. aku bingung banget. pengeluaran semakin banyak tetapi gajiku kecil. Itulah kenapa aku sedang mencoba mencari lowongan pekerjaan."
Junho menganggu, jelas paham dengan kondisi wanita itu, dia ingin sekali membantu nya memperkerjakannya di perusahaannya, namun dia juga berfikir. Ayah dan ibunya tak suka Lily, kalau mereka melihat Lily bekerja di kantor dan dekat dengan nya. Ibu dan ayahnya pasti marah.
________________________________________
To Be Continued
__________________________________
Jangan lupa untuk selalu tinggalkan jejak dengan like dan komen ya!!!!
Di Follow juga!^~^