Kimmy, mahasiswi semester 3 yang nekad bunuh diri akibat ibunya meninggal. sikap bodohnya ini membawanya masuk ke rumah sakit. di rumah sakit inilah, perjumpaan Kimmy dengan seorang dokter tampan bernama Nico.
Adalah Snowdrop yang, yang berwarna putih yang hanya tumbuh di musim dingin. berawal dari bunga itu, Kimmy sering bertemu dengan Dokter Kimmy. Seiring bergulirnya waktu, Kimmy jatuh cinta pada dokter tampan tersebut.
Di tengah perasaan cintanya pada Nico, sahabatnya Max mengungkapkan cinta pada dirinya. Kimmy kebingungan karena Max yang ia anggap sebagai sahabatnya sendiri. Bersamaan itu pula tanpa Max sadari, Jeslyn sahabat karibnya diam-diam juga memendap cinta pada Max.
Sementara itu Kimmy justru resah dengan perasaannya. sebab sikap Nico yang selalu perhatian dan baik hati, tidak juga dibarengi ungkapan cinta. hingga akhirrnya kenyataan pahit pun harus dia terima. dimana Nico menganggap Kimmy sebagai adik sendiri. Sebab Kimmy mirip dengan adiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enjels, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7
“Hiiii” sapa Kimmy pada Jeslyn yang duduk di perpustakaan kampus mereka. Sudah hal yang biasa memang untuk mereka menjadikan perpustakaan sebagai titik temu setelah menyelesaikan mata kuliah masing masing. Menyelesaikan tugas atau hanya sekedar membaca buku sebelum melanjutkan mata kuliah atau memutuskan pulang.
“Max kemana? Dia tidak ngampus? Tanya Kimmy pada Jeslyn. Jeslyn hanya menggerakkan bahunya menandakan tidak tau. “tadi masuk kok” ucap Jeslyn kemudian
“Sekitar lima menit berlalu, sosok yang dibicarakan oleh Kimmy dan Jeslyn akhirnya datang. Ia berjalan kearah meja yang diduduki oleh kedua gadis itu memamerkan pembawaannya yang dingin. Kemudian menarik sebuah kursi dihadapan Jeslyn dan Kimmy tanpa mengucapkan apapun.
“Sombong sekali manusia satu ini!” rutuk Jeslyn Ketika Max yang sudah duduk di kursi itu dan langsung membuka sebuah buku yang ia bawa tadi.
“Hussst jangan begitu Jeslyn, apa kau mau membuat dia marah?, sudahlah… mungkin mood nya sedang tidak baik-baik saja”.
Sekilas Kimmy menatap Max dan tanpa ia diduga, Max pun sedang menatapnya. Seketika Kimmy memalingkan pandangannya seolah enggan atau tidak berani menatap pria itu.
Max kali ini aneh… gumamnya dalam hati.
Max sesekali masih mencuri pandangan ke arah Kimmy, ia merasa tak tenang saat ini. Jujur, ia sangat ingin sekali berbicara dengan gadis itu dan mengungkapkan semua perasaan yang ada di hatinya. Namun semua itu tidak pernah terwujud karena Max tidak ingin merasakan penolakan dari Kimmy. Dia menyadari dirinya sedikit lemah urusan cinta.
Waktu sudah menunjukkan pukul 10.40 pagi. Jeslyn dan Max akan ada kelas mata kuliah lagi. Max segera beranjak meninggalkan meja tempat mereka duduk tadi tanpa sepatah kata pun. Kimmy dan Jeslyn benar-benar dibuat heran untuk sikap Max sejak tadi pagi. Max memang dingin tapi ia belum pernah bersikap seperti ini sebelumnya. Biasanya Max akan menyapa kedua sahabatnya itu walaupun hanya sebuah sapaan kecil. Tapi hari ini sikap pria itu benar-benar berubah. Sebenernya Max bersikap seperti itu hanya untuk menjaga perasaan hatinya yang terluka jika Kimmy menceritakan tentang dokter Nico. Daripada terluka, pria itu memutuskan untuk menjauh sejenak dari Kimmy dan memikirkan hal terbaik yang akan dilakukannya nanti.
“Sebenernya ada apa dengan pangeran es itu? Apa dia sedan gada masalah? Jeslyn merutuk Kesal.
Kimmy mengangkat bahu nya “mungkin dia sedan gada masalah Jeslyn, tapi mungkin dia tidak ingin kita mencampurin masalahnya saat ini.”
“harusnya kan dia bisa cerita, kita bertiga kan bersahabat” ucap Jeslyn masih kesal.
“Sudahlah Kimmy, mungkin Max butuh waktu untuk sendiri, nanti jika sikapnya tidak berubah baru kita akan bertindak” kata Kimmy yang di susul dengan anggukan oleh Jeslyn.
“Baiklah Kimmy, akum au ke kelas dulu aku sudah terlambat, apakah kau masih aka nada kelas mata kuliah? Tanya Jelsyn sembari Bersiap siap.
“Tidak ada Jeslyn, sepertinya aku akan segera pulang. Aku ingin menyelesaikan laporanku untuk minggu depan, aku lupa membawa bukunya tadi pagi.
“baiklah…, berhati-hatilah saat kau pulang nanti. Aku tinggal dulu ya..” ucap Jeslyn sembari meninggalkan Kimmy di meja perpustakaan itu.
***********
Kimmy berjalan meninggalkan kampus untuk Kembali ke rumah. Saat hendak pulang, belum jauh ia berjalan sebuah mobil Honda Jazz berwarna hitam berhenti di depannya. Perlahan kaca mobil itu terbuka dan menampilkan wajah yang sudah tak asing untuk Kimmy.
“Dokter Nic..”
Kimmy sangat terkejut dengan kehadiran dokter itu yang sangat tiba-tiba.
“Apa kau sibuk Kimmy? Jika kau punya waktu luang, ikutlah denganku sekarang!” serunya dari dalam mobil. Kimmy menoleh ke sekelilingnya ia masih sedikit syok melihat dokter Nic tiba-tiba ada di rumah nya.
“Baiklah.., Kimmy dengan ragu membuka mobil milik Nico. Ia duduk di mobil itu dengan perasaan tidak karuan.
Nico segera menghidupkan mesin mobil itu dan mengemudikan nya dengan kecepatan sedang. Sementara itu Kimmy hanya terdiam dan berusaha mengatur nafasnya yang terasa masih kacau. Ada pada jarak sedekat ini dengan orang yang disukainya, membuat gadis itu merasa jantungnya berpacu jauh lebih cepat.
“Maaf, aku menemuimu tiba-tiba” kata Nico
“Tidak apa-apa dokter Nic, tapi kenapa kau bisa menemukanku dengan mudah? Darimana dokter tau alamatku?” tanya Kimmy heran namun Nico hanya menatap Kimmy dan kemudian tersenyum.
“Sangat mudah menemukan informassi pasien yang pernah kita rawat Kimmy. Tadi aku menelfon ayahmu untuk memastikan ayahmu bilang kemungkinan dirimu masih di kampus itu sebabnya aku berniat menunggumu di kampus tadi. Tapi untungnya aku melihatmu sata keluar dari gerbang kampus.” Kata Nico.
Kimmy mengangguk dan menghembusskan nafasnya pelan-pelan.
“Kau kenapa? Apa kau merasa keberatan jika diantar pulang olehku?” tanya Nico yang menyadari kegelisahan Kimmy daritadi.
“Ti…tidak dokter Nic. Aku senang bisa diantar pulang olehmu” ujar Kimmy sambil mengukir sebuah senyum penuh keraguan.
Nico mengambil ponsel yang ada di saku kemeja nya dan memberikannya kepada Kimmy. Kimmy terdiam karena kebingungan dan tidak tau apa yang dimaksud dokter itu.
“Masukkan nomor ponselmu disini Kimmy” Perintah Nico.
Kimmy segera mengambil ponsel itu dan langsung emngetikkan nomornya dalam ponselnya.
“Aku lupa tidak menanyakan nomor ponselmu saat kau kerumah sakit beberapa minggu lalu. Kupikir aku akan sangat membutuhkan nomormu karena kita akan pergi Bersama di musim semi tahun ini. Bukankah sekarang musim semi telahtiba?” tanya Nico.
“iya “
“bagaimana jika besok kita pergi ke Dublin? Minggu ini ada perayaan Hari St di Dublin. Itu pasti akan sangat seru. Aku ingin menyaksikan perayaannya Bersama denganmu Kimmy”
Kimmy ingin sekali berteriak saking senangnya saat Nico mengajak nya pergi untuk menyaksikan Perayaan Hari St. Patrick di Dublin. Acara ini berlangsung pada 17 Maret, adalah acara besar yang menghormati santo pelindung Irlandia dan menandai dimulainya musim semi. Perayaan ini meliputi parade besar-besaran di jalan-jalan kota, karnaval, dan berbagai kegiatan hiburan.
“Kimmy??” tanya Nico saat tak mendengar jawban dari gadis itu.
“Kimmy!!”
“I..iya dokter Nic?”
“Bagaimana? Apa kau mau pergi bersamaku besok?”
“tanpa Menunggu lama, Kimmy menganggukkan kepalanya. Kebahagiaan begitu terpancar di wajahnya.
Laju moBil Nico akhirnya sampai di depan rumah Kimmy. Kimmy turun dari mobil dengan senyuman yang masih belum hilang dari wajahnya.
“Besok aku akan menjemputmu. Sampai jumpa besok Kimmy teriak Nico sebelum akhirnya Kimmy masuk ke dalam rumahnya.
“Iyaaaa, sampai bertemu besok” teria Kimmu sedikit keras.
Gadis itu melangkahkan kakinya ke dalam rumah yang terlihat sepi. Ayahnya memang selalu pulang larut malam karena terlalu sibuk dengan urusan bisnisnmya.
“aku tidak s