Hidup melarat dengan kebutuhan rumah tangga yang serba mahal serta kebutuhan anak juga sangat lah besar, mau bagai mana pun Hani mengatur uang maka tetap saja tidak akan cukup bila satu Minggu hanya tiga ratus ribuan saja.
Namun tak lama hidup nya berubah menjadi lebih baik, rumah pondok juga berganti dengan rumah megah yang luar biasa bagus nya.
apa yang sudah Hani lakukan?
Mungkin Hani melakukan pesugihan agar dia bisa kaya raya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27. Pangeran ular tertarik
"Kamu jujur lah sama aku sekarang." Arini menatap kekasih nya tajam.
"Apa, aku harus jujur soal apa padamu?!" Jalak kebingungan pula di buatnya.
"Iblis itu mengatakan bahwa dia kenal dengan diri mu sehingga sudah pasti kau pun tahu asal muasalnya dia." hari ini sudah mendesak Jalak.
"Ya kamu jangan main langsung percaya saja apa yang dia katakan, harus ingat bahwa iblis itu penuh tipu daya!" Jalak bingung karena dia tidak tau siluman ini.
"Jangan mendesak dia seperti itu, Rin! bisa saja memang dia hanya menipu mu agar kau bertengkar dengan Jalak." Purnama buka suara karena dia tidak mau member nya sibuk bertengkar.
Nanti gara gara omongan siluman ular yang belum diketahui dengan jelas itu malah membuat Arini sibuk bertengkar dengan Jalak, sebab memang kadang kala ada iblis yang iri lalu membuat keributan dan fitnah satu sama lain agar mereka pun tidak cocok lagi. kalau sudah ribut maka nanti pasti nya mereka akan tertawa girang, karena yang mereka inginkan memang lah keributan.
Harus selidiki dengan tenang agar tidak terjadi salah paham lagi di antara semuanya, Purnama pun tidak tahu siapa siluman ular yang sedang Arini bahas ini karena dia agak bingung pula setelah mendengar ciri-ciri yang sama dengan ekor milik nya.
Siapa yang memiliki ekor sama dengan milik dia dan juga Arya, setahu Purnama itu hanya anak dari Amangkurat saja, tapi mungkin karena zaman pun telah maju bisa jadi ada manusia lain yang sengaja membuat anak siluman ular untuk memperkaya diri dan anak tersebutlah yang mulai membuat masalah di sini.
Dulu andai kata Purnama tidak ditemukan oleh Bu Laras, karena sudah pasti dia akan hilang arah juga seperti siluman satu ini karena yang di tanam di dalam hati hanyalah kemarahan dan juga sifat bengis dari iblis itu sendiri. siluman ular diciptakan bukan untuk menjadi iblis baik yang bisa seperti Purnama ini, mereka diciptakan untuk memperkaya diri.
Siluman dua ini bisa menjadi baik karena bimbingan dari Bu Laras dan di tatar agar menjadi manusia seperti yang lain, misalnya tidak ditemukan maka sudah pasti Purnama akan terus berkeliaran memakan semua organ dalam manusia hingga desa ini pun habis di telan oleh siluman ular ganas.
"Tapi siapa yang sudah menciptakan anak seperti kita lagi?" Arya datang menatap Kakak nya.
"Mungkin sajak ada tapi entah ini bisa di urus atau memang dia telah lepas." jawab Purnama cepat.
"Kalau tidak diurus maka dapat dipastikan yang menciptakan iblis ini sudah lama mati atau bisa saja dia di bunuh oleh siluman ular ini sendiri." tebak Arya yang sudah menduga kearah sana.
"Tapi tampaknya dia memakai tubuh manusia untuk di peralat, sebab energi manusia begitu kuat di dalam tubuh iblis itu." jelas Arini.
"Kamu tadi bicara langsung dengan dia ya?" Jalak menatap kekasih nya yang tampak tidak tenang setelah bertemu dengan siluman ular.
Arini mengangguk karena dia memang tadi berbicara cukup lama dengan Nolan, dia cemas apa bila desa mati yang sudah mulai mau berkembang itu malah diganggu oleh siluman lain dan kejadian yang telah lama berlalu akan terulang kembali, Arini tadi juga merasakan bahwa tubuh Nolan memiliki energi manusia yang begitu kuat.
"Dia... eh mungkin tidak kalau dia membuat pesugihan untuk manusia?" Arini menatap Purnama.
"Bisa saja, siluman ular yang seperti itu memang berpotensi untuk memberikan pesugihan pada manusia." angguk Purnama.
"Siapa tau saja energi manusia yang ada di tubuh nya adalah energi manusia yang ingin pesugihan." tebak Arini pula.
"Siluman ular adalah siluman paling kaya di dunia ghaib, maka nya saat itu Amangkurat berusaha sekali untuk membuat aku dan juga Arya karena dia ingin menjadi kaya raya tanpa batas." jelas Purnama.
"Sesekali aku akan datang di desa mu lah siapa tahu saja bisa bertemu dengan siluman itu." Arya penasaran pula dengan cerita Arini.
Purnama mengganggu setuju dengan ide adiknya untuk mendatangi kampung yang sudah lama terbengkalai itu, siapa tahu saja saat Arya datang maka bisa dapat sesuatu info dan melihat siapakah sosok ini sebenar nya. kebetulan saat ini mereka pun sedang tidak ada urusan karena semua masalah telah selesai, kalau sedang ribet maka pasti nya tidak akan di datangi.
Arya penasaran dengan bentuk siluman ular yang Arini katakan, yang membuat dia begitu penasaran adalah bentuk ekor mereka yang memiliki kemiripan, di sini jelas bahwa siluman ular itu bukan lah anak buah mereka yang ada di istana sehingga tidak mungkin ada pengkhianatan.
...****************...
"Ini semua uang yang iblis itu berikan ya, Bu?" Indri mendelik melihat uang yang Hani tunjukkan.
"Ya, kita hanya perlu mengatur rencana agar tidak di curigai oleh orang-orang." Hani mengganggu dengan wajah bahagia.
"Astaga, seperti ini bentuk uang dengan jumlah banyak ternyata ya." Indri juga senang melihat nya.
Siapa sudah pasti akan merasa begitu bahagia ketika melihat uang yang sangat banyak seperti ini, munafik bila mengatakan tidak butuh uang karena hidup membutuhkan uang untuk makan dan juga untuk keperluan lain, sekarang telah punya uang sehingga tidak ada siapa pun yang bisa menghina mereka lagi.
"Nanti saat Bapak mu sudah ada sekitar satu bulan di kota maka kita mulai lah untuk membangun sedikit demi sedikit." Hani mengatur rencana dengan putri nya.
"Tapi, Bu! aku merasa bersalah pada Tono karena dia tidak tahu apa-apa justru di jadikan tumbal." Indri menunduk sedih teringat akan suami nya.
Satu bulan bersama dan kebaikan Tono pada dia yang tidak main-main membuat Indri jelas merasa sangat bersalah, suami yang begitu sayang dan menganggap Indri juga sayang pada nya malah ternyata dijadikan tumbal oleh Hani, tentu di hati Indri ada rasa bersalah yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata kata.
"Kamu tenang saja karena nanti Ibu akan memberikan uang juga untuk Bu Rabu." janji Hani.
"Mereka akan curiga kalau kita memberikan uang sebanyak itu, mereka kan juga tahu bahwa kita hidup kekurangan." lirih Indri.
"Tidak langsung, pokoknya nanti akan Ibu berikan secara perlahan agar Bu Rabu tidak curiga pada kita." Hani sudah bisa menyiasatinya.
Sekarang tidak punya pilihan lain pula karena Indri pun merasa begitu senang melihat tumpukan uang yang ada di dalam kamar rumah mereka, dalam hidup tidak pernah melihat uang sebanyak ini dan sekarang uang itu memang murni menjadi milik nya bebas untuk di gunakan apa saja, mau membeli apa pun terserah.
Selamat pagi Besti, jangan lupa like dan komen nya ya.