NovelToon NovelToon
Love Story About Aminah Maher

Love Story About Aminah Maher

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Gondrong Begaol

Aminah hancur berantakan tak berdaya, ketika suaminya yang bernama Galah menceraikannya mendadak. Alasannya, ketidakpuasan Galah terhadap Aminah saat adegan di atas ranjang yang tak pernah memuaskannya.

Galah lelaki Hiperseks, ia selalu berekspektasi berlebihan dalam adegan Hotnya. Belum lagi, Galah kecanduan alkohol yang sering memicu Emosinya meluap-luap.

Dunia mulai berputar dalam beberapa tahun setelah Aminah menjanda dan memiliki anak satu. Ia bertemu dengan lelaki yang lebih muda darinya yang bernama Aulian Maherdika Rahman. Maher keturunan orang kaya dengan lingkungan keluarga yang selalu mencemooh kemiskinan, baik kerabat sekaligus keluarga barunya

Apa yang akan terjadi dengan Aminah dan Maher dalam menghadapi Perasaannya yang sudah tumbuh dan saling mencintai. Hubungan mereka jelas bertolak belakang dengan keluarga Maher yang sombong, Angkuh dan selalu mencemooh Aminah berstatus janda anak satu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gondrong Begaol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hati yang menggebu-gebu

"Kring ...., kring ..." telpon masuk dari Aminah kepada Arumi.

Arumi tak merespon panggilan Aminah, karena masih nyenyak dalam tidurnya.

"ishhh ...mana ini yang punya janji mau mengajak jualan pakai motor, jam segini belum bangun juga" keluh Aminah karena panggilannya tak kunjung di jawab Arumi.

Pagi buta sekitar pukul Lima pagi, Aminah sudah menyiapkan dagangannya sejak semalaman yang melelahkan. Pagi ini tampak dari biasanya seperti hari kemarin, kali ini Aminah memiliki dua tujuan, selain berjualan, ia juga merencanakan untuk bertemu kembali dengan Maher.

Kecerian yang sederhana bagi Aminah cukup dengan bertemu Maher, sudah lebih dari apapun, bahkan ia berniat untuk menambah- kan sedikit menu pada senyumannya hari ini.

Detik-detik Ayam jago berteriak di akhir pagi yang sudah pukul 6:30, Aminah masih sibuk dengan lipstik nya di balik cermin. Ingin sekali rasanya Cermin itu berkata, kalau Aminah sudah memiliki kecantikan yang alami dan tak perlu mengenakkan lipstik merah merona. Namun sayang, cermin itu hanya terdiam kaku saja dan hanya menikmati pemandangan di pagi ini dengan wajah yang ayu milik Aminah.

"Treng-teng-teng-teng ..." suara knalpot Scooter milik Arumi tiba di kontrakan Aminah.

"Akhirnya datang juga" kata Arumi di balik cermin dan seger menyelesaikan berdandannya.

"Minah ...., ayok dah siang ini" teriak Arumi.

"Ya sebentar ..." jawabnya dan segera membuka pintu.

Arumi terkaget melihat Aminah tampak ada yang berbeda, ia pun melihatnya dari mulai ujung kaki hingga ujung kepalanya. Kedua Mata Arumi terus memandangi nya dengan tajam perlahan, seolah ada yang di carinya pada diri Aminah.

"Hmm ..., apa ya?" Kata Arumi sambil menggendong dagunya oleh tangan kanan tag menopang pada stang scooternya.

"Apa lihat-lihat ..?" kaa Aminah sinis.

"Hahaha ...." tawa menggeliat Arumi baru menyadari soal Aminah yang mengenakkan lipstik merah merona.

"Rum ..., please deh, malu nih aku dilihatin terus, mana sambil ketawa lagi kamu" ucap Aminah memerah malu pada pipinya.

"Tuhkan ..., ada benernya kan gue ngomong sama lo, akhirnya lo pake juga itu lipstik, Seksi men bibir lo, alamat klepek-klepek nih si Maher" cecar canda Arumi.

"Au ah ..., sudah ayok jalan!" ngeles Aminah mengajaknya untuk cepat jalan.

"Ets ..., entar dulu, itu si Ganteng Umar mau lo tinggal tidur sendirian di rumah?"

"Umar sudah di culik dari tengah malam"

"Di culik Mpok Wati?"

"Ya ..., habisnya semalam dia rewel nanyain Mpok Wati mulu" ujar Aminah.

"Okelah kalau begitu, kita gas Minahhhhhh" teriak Arumi sambil ngegas poll Scooternya dengan kuat.

Perjalanan dengan scooter antik milik Arumi mulai mengukir cerita di pagi yang cerah ini. Awan kelabu sisa semalam mengikuti irama perjalanan mereka, namun berbeda tujuan. Awan kelabu pergi akan berganti awan putih menandakan akan tiba siang. Tapi mereka, bertujuan untuk mencari senyum yang tampak berbeda.

Bunga bermekaran di setiap tepian jalan menyambut sang matahari tiba dan mereka turut bernyanyi bersama irama knalpot milik Scooter Arumi, sekedar melengkapi pagi yang sedikit berbeda di hari sebelumya.

"Kue .., kue .." teriak Aminah sudah tiba di sebuah kos-kosan yang padat penghuninya.

"Bu ..., saya mau beli" teriaknya remaja itu.

Aminah tersenyum manis karena mendapatkan pembeli pertamanya. Lalu, mereka memilih beberapa kue yang cukup untuk dirinya saja.

"Donat, pisang cokelat, roti isi keju" kata remaja itu memilih kue kesukaannya.

Aminah segera membungkusnya dan segera memberikannya sambil menerima uang tanpa kembalian.

Awal yang baik di pagi ini bagi Aminah dan Arumi, karena cukup mudah mendapatkan pelanggan pertamanya. Begitu juga dengan Arumi selain turut bahagia atas pelanggan pertamanya, ia mulai merasakan keseruan di hari pertamanya ikut jualan bersama Aminah.

"Gas lagi nih, Minah?" kata Arumi.

"Gas lah ..." jawabnya teramat senang.

Tiap-tiap gang di telusuri Arumi dengan Scooter nya, sambil menawarkan kue dagangannya. Meski knalpotnya mengeluarkan kebisingan dan mengeluarkan asap cukup banyak, bagi Arumi tak memperdulikan hal itu, yang terpenting baginya laku keras dagangan milik Aminah.

"Woy .., ngebul nih" teriak pemuda tengah sibuk menikmati secangkir kopi di depan rumahnya.

"Bodo amat ..." jawab Arumi ngeyel.

"Set dah itu cewe bacot nya enak banget, kalo cowo udah gue gasak lo" kesalnya pemuda itu.

"Cepet-cepet Rum, ngambek tuh orang" ujar Aminah ketakutan. "Ya elah slow aja kali" sambung arumi tak menghiraukan kata Aminah.

Rejeki kurang baik di dalam gang kecil itu, tak ada pembeli satu pun terhadap dagangan mereka, selain diteriaki orang-orang sekitar karena bising serta asap knalpot yang seperti kebakaran jenggot.

"Pantang menyerah, Minah!" seru Arumi mengendari Scooternya.

"Gas lah ..., janga kasih kendor, Rum!" Jawab Aminah mulai terbiasa dengan sikap rusuh Arumi.

Tiba di pinggiran jalan utama yang cukup luas dengan pengguna pejalan kaki, mereka pun mengistirahatkan scooter nya yang tampak panas dan memajang dagangannya di atas Scooter.

Tiba-tiba banyak pembeli yang menghampiri mereka, sebagian dari mereka ada pelanggan baru dan sisanya pelanggan lama Aminah.

"Aku mau Kue pisang ijo, pisang cokelat sama Bugis" kata pelanggan baru, dan Aminah mengiyakannya serta langsung membungkus nya dengan cepat sambil menerima uang dari pelanggan.

"Minah kemana saja, kok baru jualan lagi?" Ujar pelanggan lamanya seorang Ibu paruh baya.

"Biasa Bu, preman habis tabrakan" potong Arumi asal bicara.

"Walah ..., terus kamu gak apa-apa?"

"Hanya luka sedikit saja, Bu" jawab Aminah dengan ramah. "Oia, Ibu mau kue seperti biasa?" Sambung aminah menawarinya dan sudah menyiapkan kantong plastik.

"Boleh-boleh, Minah! Tapi kali ini agak banyak ya, soalnya cucu ku suka sekali sama kue buatan mu" jawabnya dengan menambahkan menu.

Aminah tampak senang karena pelanggan lamanya tak kehilangan selera nafsu makan terhadap kue miliknya. Ia segera memasukkan kue yang di maksudnya.

"Terima kasih, Minah. Lain kali hati-hati ya, jangan sampai ke tabrak lagi kamu!" katanya, lalu pergi menjauh. "Ya, Bu .." sambung Aminah.

"Lumayan banyak pembeli di sini, Rum!" kata Aminah merasa senang sambil menghitung uang yang sudah di dapatkan nya.

"Ehh..., ngomong-ngomong mana yang namanya Maher?" Tanya Arumi.

"Nah itu dia, aku juga tak tahu" jawabnya polos.

"Terus dia biasa lewat sini gak?"

"Gak tahu juga tuh ..."

"Set dah ..., gimana ceritanya, Minah!" keluh Arumi.

"Ya aku juga bingung ..." jawabnya kehabisan cara.

"Kalo gitu kita ke ujung jalan sana, siapa tahu dia ada disana" ajak Arumi dan segera menaiki Scooternya dan mulai melaju cepat.

Hampir dua jam lamanya mereka terus mengelilingi jalan utama hingga melewati simpang tiga pasca kejadian Aminah tertabrak. Namun, Aminah tak kunjung menemukan batang hidung Maher.

"Lo masih inget gak mukanya Maher?" Tanya Arumi di sela perjalanan.

"Ingatlah, orang Maher ganteng kok" balas Aminah dengan polosnya.

"Biasa aja, gak usah pake ganteng segala"

"Hehehe ..."

Arumi mulai menancapkan gas nya lagi dengan lebih cepat dan berhenti di setiap orang-orang tengah berkumpul untuk menawari dagangan Aminah. Namun sayang, mereka tak mau membelinya dengan mengisyaratkan tangan melambai.

Laju scooter pun kembali menempuh jarak yang agak lebih jauh dan merasa asing bagi Aminah, karena ia tak pernah berjualan ke daerah ini.

"Rum, ini dimana?" Tanya Aminah

"Udah ikuti gue aja, jangan bawel" singkatnya.

Namun, tiba-tiba Scooternya berhenti mendadak karena kehabisan bensin dan berhenti tepat di depan bengkel mobil yang saat itu tengah sepi.

"Eh .., eh .., kenapa ini Rum motor mu" kata Aminah.

"Hehehe ..., abis bensin" polos Arumi.

"Ya sallam ...," keluh Aminah.

"Hehe..."

"Mana dagangan masih ada lagi."

"Udah dorong dulu aja ni Motor gue, yakin pasti abis dagangan lo, Minah"

Para pekerja bengkel sibuk memperhatikan mereka yang mendorong motornya baru beberapa langkah saja. Salah satu dari pekerja menghampirinya.

"Kenapa Mbak motornya?" Tanyanya.

"Abis bensin, Mas" jawab ramah Aminah.

"Waduh, mana pom bensin jauh lagi"

"Ya sallam ..." keluh Aminah kepada Pekerja bengkel.

Dua orang gadis yang sedang mendorong Motor nya. Terlihat jelas di cctv Bengkel. Saat itu, tampak kesusahan karena Scooter terasa berat dalam keadaan mesin mati. Apalagi salah satu nya tengah keberatan membawa barangan bawaannya dan kaki terlihat berjalan pincang.

"Dia ...?" Kata Maher tak sengaja melihat cctv di ruangannya.

Maher lekas berlari menghampiri mereka untuk menemuinya yang hampir hilang dalam monitor cctv karena sudah berjalan beberapa langkah.

"Bos mau kemana?" Kata Robi melihatnya berlarian.

"Hei ..." teriak Maher di depan Bengkelnya.

Aminah lekas menengok kebelakang atas panggilan seorang lelaki. Seketika ia terdiam karena yang di lihatnya adalah seseorang yang pernah mengacaukan isi kepalanya.

"Ma ..., ma ... Maher" gugup Aminah.

"Ayok cepat dorong, Minah! Berat ini scooter gue" Sambung Arumi ditengah kegugupan Aminah.

"Kamu kemana saja?" Ucap Maher dengan ramah sambil menatapnya dengan tatapan lain.

"Mmm ... Kemana ya" jawabnya gugup sambil menggaruk kepalanya.

"Aku menunggu kabar mu menelpon ku. Tapi, tak ada kabar" keluh Maher dengan kedua matanya berbinar.

Aminah seketika diam terpana atas ucapannya yang seolah mengandung arti sesuatu yang paling dalam. Hatinya menggebu-gebu dalam sekejap, detak jantungnya berdebar hebat dan Perasaannya benar-benar nyata dan tampak lain sekali. Setelah perceraian bersama Galah mantan suaminya, Aminah tak mau berkenalan dengan seorang lelaki mana pun karena perasaan takut dan traumanya yang masih membekas, membuat Aminah menutup diri untuk lelaki. Tapi ini lain sekali, pertemuan yang singkat waktu itu, mampu mengusir rasa takut dan trauma Aminah dalam sekejap.

"Ada apa dengan ku ini" batin Aminah keringat dingin bukan ketakutan, melainkan karena perasaannya yang tampak berbeda. Seolah ada gesekan di hatinya terhadap Maher.

Arumi kesal karena Aminah diam saja tak membantunya untuk mendorong motor "Set dah ..., kenapa lo diem Minah?" kesal Arumi.

"Minah ..." teriaknya keras.

"Ya ya .., kenapa, Rum?" jawabnya terkaget.

"Ayok dorong, malah ngelamun dia"

"Rum, itu ...." jawabnya patah.

"Apaan ...?"

"Itu Maher" jawab nya sambil menunjuk kearah Bengkel.

"Hah ..., mana dia?" kaget Arumi dan menyetandarkan scooternya. Lalu, pandangan nya mengarah ke pada lelaki yang di maksud Aminah.

"Wih ..., ganteng men, masih muda lagi" batin Arumi mengagumi ketampanan Maher.

"Kamu sedang apa disini?" Tanya Maher setiba di hadapannya dengan jarak sangat dekat.

"Mmm ..." gugup Aminah tak bisa melanjutkan perkataannya karena Maher terlalu dekat dengannya.

"Kita lagi jualan, tpi motor gue mogok" potong Arumi diantar obrolan mereka berdua.

"Oh jualan .." singkatnya. "ya sudah ayok masuk ke bengkel, tinggalkan saja Motor mu di sana, nanti ku suruh temen ku belikan bensin" sambung kata Maher mengajak mereka untuk masuk ke dalam Bengkelnya.

Maher pun membantu membawakan barang dagangan milik Aminah yang berada dalam pangkuannya. Sepintas, Aminah menerima langsung tawarannya untuk membawakan barang dagangnya.

"Sweet wiw ..." siulan Arumi mengejeknya. Aminah melototinya untuk tidak mengejek dan membuat sikap aneh. "Hehe .." sambung tawa Arumi, dan mereka berdua lekas masuk ke Bengkel.

1
ErisGTR
mami sebel deh aku klo mami ngomong/Scowl//Scowl/
Gondrongbegaol: hihihi
total 1 replies
ErisGTR
bab ini gue suka, peran Arumi mencolok banget galak nya dan tegas
ErisGTR
galak bener arumi
Gondrongbegaol
hihihi tahan tawa ya
ErisGTR
kebanyak maka daon kaya embe donk Maher
ErisGTR
saking mumet nya perdana menteri jadi kuda ya/Sob//Sob//Sob/
Squad R
ampun ya sama emaknya si Maher,riweh
Gondrongbegaol: kebanyakan makan kolek ya
total 1 replies
Gondrongbegaol
trimaksih abang Inu
Muhammad Ibnu Abdul Aziz
makin seruuuu!!!
Muhammad Ibnu Abdul Aziz
makin seru bacanya!!
Squad R
wkwkwkwkwkwk bener" si Arumi ya bikin ngakak
Squad R
wkwkwkwk dasar arumi/Joyful/
Gondrongbegaol: nyebelin ya
total 1 replies
ErisGTR
cekek aja mbak nir wkwkkw
Gondrongbegaol: mati donk kak/Frown/
total 1 replies
Gondrongbegaol
apes kan di siang bolong wwkw
ErisGTR
robi kena batu nya soi bos wkwkwk
ErisGTR
haha
ErisGTR
kolusi hati, kata dan judul yang jenius Thor, aku suka/Drool/
Gondrongbegaol: hihihi, persengkokolan hati yang berbunga-bunga ya
total 1 replies
Gondrongbegaol
gemes ky author nya ya/Smile//Smile/
ErisGTR
Cerita sehari-hari gue ini wkwkkw
Gondrongbegaol: thanks @erisgtr
total 1 replies
ErisGTR
lucunya Umar seperti anak tetangga/Drool/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!