Seorang gadis yang berusia 18 tahun harus menjalani betapa pahit nya kehidupan yang harus ia jalani
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vnltwins, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Keesokan paginya....
Mikala sudah membuka kedua matanya dan merasakan kepala nya sedikit pusing untung hari ini adalah hari weekend maka dari itu Mikala tidak perlu repot untuk pergi kesekolah.
Di depan tempat tidur Nadine sudah berada di kursi dan menatap ke arah sahabatnya itu.
"Kamu sudah bangun sahabat ku yang paling cantik??" Tanya Nadine kepada Mikala dengan raut pasti sudah terjadi masalah tadi malam.
"Hehehe bestie ku tersayang jangan pasang wajah seperti itu dong kau membuat ku takut saja" Ucap Mikala cengengesan di depan sahabatnya itu.
Mikala turun dari ranjang dan segera menghampiri Nadine, sebab iya tau pasti sahabat nya itu sedang merajuk saat ini.
"Ada apa Nad apa tadi malam telah terjadi sesuatu??" Tanya Mikala dengan nada yang lembut sambil merangkul Nadine.
"Kamu mandi saja dulu sana, badan kamu masih tercium bau alkohol,
nya, setelah itu temani aku ke sesuatu tempat pakai ini bajuku saja" Kata Nadine dan langsung mendapat ciuman di pipi nya dari Mikala.
"Astaga MIKALA..........." Teriak Nadine terhadap Mikala tapi sahabat nya itu sudah kabur duluan masuk kedalam kamar mandi.
Di dalam kamar mandi Mikala tertawa kecil ketika Nadine sudah meneriaki nya karena melakukan hal itu, Nadine sangat kesal jika Mikala melakukan nya tapi tetap saja sahabatnya itu sangat lah jahil terhadap nya.
"Nad kita mau kemana?" Tanya Mikala ketika ia sudah selesai membersihkan dirinya dan juga sudah mengenakan pakaian nya yang di berikan Nadine.
"Sudah kau ikut saja dengan ku nanti kau akan tau" Jawab Nadine yang membuat Mikala langsung memayunkan bibir nya Mikala merasa Nadine saat ini sedang membalas dirinya karena tadi malam.
"Tunggu kamu tidak mungkin kan membawa ku ke jurang" Kata Mikala lagi seketika Nadine langsung memutar bola matanya.
"Iya seperti yang kau bilang barusan" Ucap Nadine sengaja ingin mengerjai sahabat nya itu kembali.
"Nad kamu becanda kan tidak serius jangan? gitu dong" Tanya Mikala sedikit khawatir sebab dia melihat raut wajah Nadine saat ini sedang serius dan tidak bercanda.
Nadine tidak menanggapi perkataan sahabat itu Nadine terus berjalan keluar yang diikuti oleh Mikala. Mereka berdua harus melewati gang sempit untuk pergi ke halte bus.
"Mengapa kita kesini? apa kita akan menaiki bus? Kenapa kita tidak menggunakan mobil ku saja" Tanya Mikala ketika sampai di halte bus.
"Sudah ayo tidak usah banyak bicara" Jawab Nadine.
Hmmm.......
Nadine tersenyum ramah ketika melihat bus yang biasa di naiki nya ketika pergi sekolah dan sepulang sekolah.
"Pagi paman" Ucap Nadine dengan sopan.
"Pagi Nadine kau terlihat sangat cantik pagi ini" Jawab sang supir bus.
"Hehehe terima kasih paman"
Akhirnya setelah berapa menit bus berhenti di halte pusat kota mereka berdua sedikit berjalan menuju salah satu supermarket yang cukup besar di kota Prancis.
"Lho Nad kenapa kamu tidak bilang jika ingin kesini aku tidak membawa uang, jika aku kita bakal ke sini aku akan membawa uang" Kata Mikala.
"Kamu tenang saja aku membawa uang kok" Jawab Nadine menunjukkan dompet lipat kecil yang sedikit usang.
"Memang kamu paling terbaik Nad" Ucap Mikala memeluk Nadine dan tersenyum kecil.
Kedua nya masuk ke dalam supermarket sambil bergandengan tangan.
Baru beberapa menit saja berkeliling, Nadine melihat seseorang yang pernah di temui nya.
"Lho tuan" Panggil Nadine, seketika pria itu menoleh ke arah kedua gadis kecil yang di depan nya.
Sahabat Nadine yang melihat dan mengenali pria yang ada di hadapan nya seketika langsung saja menarik tangan Nadine menjauh dari pria dewasa itu yang tak lain ialah Steven Leo Inosensia.
"Ada apa Mika?" Tanya Nadine kebingungan.
Mikala melepaskan genggaman tangan nya dan berbalik melihat ke arah Steven tapi seperti nya orang itu sudah tidak ada.
"Darimana kamu mengenal pria itu?" Tanya Mikala sedikit khawatir kepada sahabat nya itu.
"Emang nya kenapa Mika?, kenapa kamu seperti melihat hantu saja" Jawab Nadine.
"Ah tidak apa, ayo kita lanjut berbelanja saja" Kata Mikala lagi memutuskan untuk tidak bercerita tentang pria yang bertemu dengan mereka berdua.
Nadine merubah raut wajah nya dia tahu saat ini sahabat nya sedang menutupi sesuatu darinya Nadine bisa tau karena bukan baru semalam mereka berteman.
Mikala tidak ingin sahabat nya itu terlibat dengan kehidupan mafia yang kejam.
Tanpa mereka sadari dari kejauhan Steven tengah memperhatikan mereka berdua Steven tidak pergi dari tempat nya dia memandangi mereka dari kejauhan dan tersenyum bahwa gadis kecil itu mengenali dirinya.
"Ternyata kau mengingat ku gadis kecil" Gumam Steven tersenyum kecil.
Mikala dan Nadine mulai memasukkan barang-barang keperluan dapur, seperti biasa setiap bulan nya Nadine akan berbelanja bulanan untuk keperluan nya sendiri Nadine begitu sangat antusias berbeda dengan Mikala seperti nya sedang memikirkan sesuatu.
"Mika ada apa dengan mu?" Tanya Nadine membuyarkan lamunan sahabatnya itu.
"Ah tidak ada Nad, aku hanya ingin mengatakan sebaik nya kau berhati-hati lah dengan pria yang tadi" Kata Mikala membuat Nadine bingung.
"Memang nya ada apa Mika apa kau mengenal pria itu? atau kalian berdua saling mengenal" Tanya Nadine kembali.
"Tidak Nad, sudah tidak apa tidak usah di pikirkan ayo perut aku sudah kroncongan para cacing-cacing ku juga sudah berdemo minta di isi alangkah baik nya kau mentraktir ku" Kata Mikala mengalihkan pembicaraan mereka berdua.
"Tenang saja sayangku, habis berbelanja aku akan mentraktir mu" Ucap Nadine tersenyum.
Siap bos......
Tidak butuh waktu lama akhir nya mereka telah selesai berbelanja dan segera keluar dari supermarket.
"Eh bukan nya itu tuan kemarin?" Tanya Nadine menunjuk ke arah Jerry.
"Kenapa Nad, apa kau mengenal pria itu?" Tanya Mikala.
"Tidak Mika tapi berkat tuan itu kita tidak jadi bermalam di parkiran sebab tadi malam ada orang sudah tak sadarkan diri " Kata Nadine memandang ke arah sahabatnya itu.
"Hehehehe maaf Nad" Mikala cengengesan menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
"Eh tuan apakah kau berbelanja juga?" Tanya Nadine kepada Jerry.
"Iya nona saya berbelanja juga" Jawab Jerry.
"Kalian mau pulang kah, apa mau saya antar?" Tawar Jerry kepada kedua gadis itu.
"Eh tidak usah tuan kami naik bus saja, kalau begitu kami permisi dulu tuan" Ucap Nadine.
"Nad apa kau tidak salah kah mengapa dia sangat ganteng sekali dia tuh idaman banget tau Nad" Bisik Mikala yang tak tau bahwa Jerry adalah asisten Steven sang Mafia kejam.
"Mulai deh, sudah ayo kita pulang" Kata Nadine memutar bola matanya
"Hehehe ayo bestie ku tersayang" Jawab Mikala.