VOLETTA yang sering di panggil VIOLET, seorang gadis yatim piatu yang hidup sebatang kara, dia di angkat oleh keluarga Romanov keluarga nomor satu di kota Bore.
Dan sejak saat itu kehidupan Violet menjadi lebih baik, apa lagi saat putra bungsu keluarga Romanov, LUCANE ROMANOV mengambil alih keluarga Romanov, Violet semakin membuat semua orang iri dengan kehidupannya, karna Lucane selalu memprioritaskan Violet.
Tapi itu semua berubah saat Violet sengaja ingin mencelakai wanita yang di cintai oleh Lucane, karna hasutan dari musuh wanita itu, Lucane perlahan menunjukkan sisi iblisnya di depan Violet, pria itu menghukum Violet dengan menyiksanya di ruang bawah tanah.
Dan saat Violet menghembuskan nafas terkahirnya, dia berjanji jika ada kehidupan kedua dia tidak akan lagi mengusik kehidupan Lucane dan wanita pujaan hatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Setelah para rektor usai memberikan sambutan di acara ulang tahun universitas hanuga, kini acara di isi dengan berbagai petunjukan dari para mahasiswa atau siswi yang mempunyai bakat menyanyi.
Di meja paling pojok Violet duduk termenung, dia mengunyah cake dengan tidak semangat.
"Sebenarnya apa yang sudah ku lewatkan?, kenapa kehidupan kedua ini sama sekali tidak sama dengan kehidupan pertama?" batinnya
Di meja itu Violet tidak duduk sendiri, melainkan bersama Tasya, Luna, Jayden dan juga kedua sahabatnya.
Kenan dan Dante saling pandang, melihat Violet dan Jayden saling diam satu sama lain.
Karna penasaran, akhirnya Dante sedikit mendekat pada Jayden lalu berbisik.
''Kalian berdua habis bertengkar?''
Jayden tidak langsung menjawab, dia memperhatikan Violet yang duduk di depannya. ''Aku tidak sengaja membuatnya marah'' ucapnya.
Dante langsung menghela nafasnya, dan menegakkan kembali badannya.
Suasana aula yang begitu ramai karna pertunjukan musik yang di bawakan oleh teman teman mereka kini berubah sunyi, saat ketua rektor naik ke atas panggung dan mengumumkan untuk menyambut kedatangan orang terpenting di kota Bore.
Jelas hampir seluruh murid di universitas hanuga tahu, siapa orang terpenting di kota Bore yang di katakan oleh ketua rektor mereka.
Dari ujung pintu aula, terlihat wakil rektor menyambut kedatangan seseorang dengan sangat sopan, jadi para mahasiswa dan siswi di aula langsung berbaris dengan rapi.
''Tuan, Tuan, silahkan masuk''
Suara derap langkah kaki yang sangat tegas dan berwibawa perlahan memasuki aula. Semua orang di buat terkesima dengan ketampanan empat pria dewasa yang berjalan di tengah tengah aula itu.
Dan di antara mereka hanya ada satu pria yang terlihat paling mendominasi, bahkan hampir semua orang tidak ada yang berani bersitatap langsung dengannya, karna tatapannya yang tajam mampu membuat tubuh seseorang langsung membeku.
Pria yang memancarkan aura dingin itu berhenti di tengah tengah aula, dan ketua rektor langsung menyapanya dengan sopan.
''Tuan Lucane, Tuan Jordan, Tuan Victor dengan kehadiran kalian di acara ini, sungguh menjadi sebuah kehormatan bagi kami'' ucap sang rektor dengan sangat sopan, meskipun dirinya lebih tua dari para pria di depannya, tapi ketua rektor itu sadar betul, pria di depannya sama sekali tidak bisa dia singgung, karna bisa mengancam karirnya yang sudah susah payah ia bangun dari belasan tahun yang lalu.
''Ketu rektor tidak perlu sungkan, bagaimanapun juga, kami juga alumni hanuga'' Ucap Victor yang terkenal sangat ramah dengan siapapun.
Lucane, Jordan dan Victor, mereka adalah alumni unggulan dari hanuga, mengingat status mereka bertiga saat ini, benar benar menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi universitas hanuga, karna memiliki alumni yang menguasai perekonomian kota Bore.
Sedangkan Lucane dia tidak begitu meperdulikan basa basi antara ketua rektor dan sahabatnya, mata tajamnya menelisik mencari keberadaan gadis kecilnya.
Sudut bibir Lucane tersenyum samar, melihat gadis yang di carinya melambaikan tangan ke arahnya.
''Paman!''
Dengan langkah cepat Lucane menghampiri meja Violet.
''Paman''
Jayden menyapa Lucane saat Pamannya itu melewatinya, tapi sayang seribu sayang Pamannya sama sekali tidak menghiraukannya, hingga dirinya di tertawakan oleh kedua sahabatnya dan juga Tasya.
Lucane langsung melepas jas yang di pakainya, lalu dia sampirkan di pundak Violet.
''Udara sangat dingin, jangan sampai masuk angin'' ucap Lucane suaranya sangat lembut di dengar oleh orang orang di sekitarnya.
''Terimakasih Paman'' ucap Violet.
Lucane menganggukan kepalanya sembari mengusap rambut panjang Violet dengan penuh kasih.
Luna yang sejak tadi memperhatikan Lucane, dia juga di buat terkesima oleh ketampanan yang di miliki oleh Lucane, menurutnya dari segi manapun Lucane jauh lebih tampan dari Jayden.
Tak berselang lama kedua sahabat Lucane dan juga Xander datang menyapa Violet.
"Hai Vio" sapa Jordan.
"Hai Cantik" sapa Victor.
"Nona Muda" sapa Xander membungkuk sopan.
"Hai juga, Paman paman tampan" balas Violet tersenyum ramah.
Jordan dan Victor langsung menggit bibirnya menahan tawa, melihat wajah masam Lucane, mungkin karna Violet memanggil Jordan dan Victor Paman tampan.
Jordan, Victor dan Xander tak hanya menyapa Violet saja, mereka juga menyapa Tasya, Jayden dan juga kedua sahabatnya.
Victor mengerutkan dahinya saat melihat ada wanita lain di antara pertemanan mereka selain Tasya.
"Nama kamu siapa?, apa kamu kekasih salah satu dari mereka bertiga?" tanya Victor tiba tiba.
Luna yang di todong dengan pertanyaan Victor dengan begitu tiba tiba seketika membuatnya gugup.
"Sa,, saya Luna, kebetulan saya satu jurusan dengan Violet juga Tasya" tukas Luna.
Victor mengangguk anggukkan kepalanya, tapi perkataan Luna yang selanjutnya membuat semua orang yang ada di meja itu terkejut kecuali Violet.
"Saya, juga kekasih Kak Jayden "
"Luna, diam kamu." sentak Jayden.
Lucane memeluk pinggang ramping Violet, lalu menegur ponakannya itu. "Jayden, jangan kasar dengan kekasihmu"
Jayden langsung terdiam dengan tangan terkepal, apa lagi melihat Pamannya bisa memeluk pinggang Violet sesuka hati, sesuatu yang sangat ingin ia lakukan, tapi sampai saat ini dia belum punya keberanian, Jayden hanya berani menyentuh Violet sebatas menggandeng tangannya dan mengusap kepalanya saja.
Merasa suasananya berubah sedikit tegang, untuk mencairkan suasana, Victor langsung mengajak mereka untuk duduk, karna dari tadi mereka berdiri.
''Sudah sudah, kita kesini mau ikut merayakan ulang tahun yang di selenggarakan universitas, bukan mau lihat kalian berdua cekcok, ayo duduk'' ucap Victor duduk di samping Tasya, lalu di ikuti oleh yang lainnya.
Luna duduk dengan sedikit perasaan canggung, karna di sekelilingnya adalah orang orang yang memiliki status sosial tinggi.
Diam diam Luna memperhatikan cara Lucane memperlakukan Violet, dari mengusap rambut panjang Violet, mengambilkan minum, menyuapinya cake dan masih banyak yang lainnya, di tambah lagi dengan tatapan lembut Lucane pada Violet, menunjukkan beta besar rasa sayang Lucane pada Violet, dan sebelumnya dia juga pernah melihatnya dari Jayden, yang sama sama memperlakukan Violet dengan sangat lembut dan penuh perhatian.
"Beruntung sekali hidup Violet, di kelilingi oleh orang orang yang sangat menyayanginya" batin Luna yang tiba tiba muncul perasaan iri di lubuk hatinya.
Di meja itu hanya Violet,Tasya dan Victor yang paling ramai, karna selain dekat dengan Violet, Victor juga sangat dekat dengan Tasya.
Sedangkan yang lain hanya menjadi pendengar mereka bertiga saja, yang sedang membahas sesuatu yang tidak ada faedahnya.
"Baby, ini hampir larut, ayo pulang" ajak Lucane.
"Memangnya sudah pukul berapa?" tanya Violet.
Lucane menunjukkan jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Pukul sebelas" gumam Violet.
''Ayo pulang'' ajak Lucane.
''Hem, padahal aku masih ingin ngobrol sama Kak Victor juga Tasya'' ucap Violet cemberut.
''Kan bisa lain hari lagi, sekarang kita pulang ya'' bujuk Lucane lembut sembari mengusap rambut panjang Violet.
''Baiklah'' Violet hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan pasrah.
Lucane tersenyum lalu mengulurkan tangannya pada Violet.
''Ayo''
''Hem''
Violet menerima uluran tangan Lucane lalu bangkit, dan melangkah pergi.
''Jay, antar kekasihmu pulang'' perintah Lucane lalu menyusul Violet yang sudah meninggalkan aula bersama Tasya.
Jordan dan Victor juga ikutan pulang.
''Ingat pesan Paman Lucane, antar Luna pulang'' ledek Dante.
Jayden mendengus kesal.
Kenan yang masih di sana hanya menepuk bahu Jayden beberapa kali, lalu ikut menyusul Dante yang sudah meninggalkan aula.
''Kak Jayden''
Jayden menoleh dengan expresi jengkel.
''Ayo, aku antar kamu pulang''
kl cma d anggap ponakan mh ga mngkn posesif ky gt,boro2 pnya pcar tmnn aja ga bleh....kira2,kluarganya ngsih rstu ga y???
tp biarin aja lh....msa mreka sbuk sndri,trs vio ga bleh pnya tmn yg lain....kn pst dia ksepian.....
btw,tmenan aja sm alex....biar pmanmu kluar tanduknya..../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
glirn ga ssuai hrpan,tnggal nangis dehhh..../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
apakh lucane bkln jth cnta sm raisa????
apalgi kk'nya kn emng niat bgt mnjdohkn mreka....