Mengulang Kisah

*cup*

Oscar mengecup bibir Alena, dan Alena pun terkejut dengan sikap Oscar.

*PLAK!*

Tangan Alena tanpa sadar mendarat keras ke pipi Oscar. Oscar pun diam memejamkan matanya, yang ditakutkan selama ini oleh nya terjadi juga hari ini.

Mereka masih terdiam. Alena masih Shock dengan apa yang terjadi. Namun aneh nya hatinya merasa senang. Alena baru menyadari kebaikan Oscar yang pernah diberikan pada nya adalah bentuk ungkapan perasaan Oscar. Dan ia mulai menyadari juga bahwa dirinya menyukai Oscar.

Sedang kan Oscar masih bingung harus memulai menjelaskan dari mana.

Beberapa menit mereka diam menenangkan diri

" maaf " secara tidak sengaja mereka berdua mengucapkan kata maaf.

Mereka saling menatap satu sama lain.

"maaf sudah menamparmu" ucap Alena

Oscar menggelengkan kepala nya

" aku yang salah, tidak bisa mengontrol diri "

Alena menatap Oscar dan mendekatkan wajahnya pada Oscar seolah ingin mencium nya. Ia ingin memastikan bahwa dirinya benar menyukai Oscar. Namun Oscar memaling kan wajah nya perlahan, ia takut khilaf lagi.

" aku menyukaimu " ungkap Alena pelan.

Oscar terkejut mendengar Alena mengungkapkan isi hatinya. Ia menatap Alena dan mencium kembali bibir Alena tanpa ragu. Ia sudah tidak peduli lagi, Oscar sudah tidak ingin menutupi perasaan nya lagi. Ia akan menghadapi apa yang terjadi ke depan nya bila ia bersama Alena nanti.

" aku sayang kamu " Oscar memeluk Alena. Pada akhirnya Oscar mengungkapkan perasaan nya yang selama ini ia pendam.

Alena memegang pipi Oscar yang ia tampar tadi.

"sakit?"

Oscar mengganggukkan kepalanya dan tersenyum pada Alena. Alena belum pernah melihat Oscar senyum selebar itu. Ternyata seorang Oscar yang sedang jatuh cinta bisa menjadi orang yang sangat berbeda.

"kamu jadi mau ke airport sekarang?"

Oscar menggelengkan kepala nya sembari tersenyum.

" kenapa selama ini tidak tersenyum seperti ini?" tanya Alena menggoda nya.

"hhmm" Oscar hanya melihat wanita yang ada di depan nya itu.

" eh tapi jangan banyak senyum deh, tambah banyak saingan ku. jutek aja banyak yang dekati apalagi kalau suka senyum,"

Oscar pun kembali tersenyum mendengar ucapan Alena. Oscar benar-benar jadi orang yang berbeda di mata Alena saat ini.

" ke apartemen aja dulu, mau? nanti aku antar ke airport, jarak rumah juga tidak jauh dari airport "

Oscar mengangguk menyetujui Alena. Mereka pun akhirnya bergerak menuju apartemen Alena.

Sesampai di apartemen Alena, Oscar kembali tersadar tentang diri nya, ia menjadi sangat insecure melihat apa yang di miliki Alena. serta mengingat hubungan mereka di mata orang lain adalah "saudara tiri".

Alena melihat gelagat Oscar yang terlihat tidak nyaman saat melihat kemewahan apartemen milik nya.

Alena memberikan pelukan untuk Oscar

"jangan terbebani dengan apa yang aku miliki, aku tidak peduli siapa kamu dan berjanji lah jangan pernah mempermasalahkan ini kedepan nya nanti, aku sayang kamu, kamu sayang aku itu saja cukup buat ku, anggap saja yang kamu lihat ini bonus buat kamu"

Oscar menatap dalam Alena. Siapa yang tidak jatuh cinta pada wanita ini. Ketulusan hatinya membuat kecantikan Alena berlipat-lipat nilainya. Kekayaan serta bakatnya itu adalah bonus untuk nya. Hati nya kini benar-benar jatuh kedalam palung hati milik Alena. Ia tidak bisa pergi lagi dari dalam sana.

" beberapa menit lagi kita akan berpisah jauh " terlihat kesedihan diwajah Alena.

"ada yang mau aku ceritakan sama kamu" Oscar mencoba jujur menceritakan apa yang terjadi pada nya selama setahun ini.

Alena mendengarkan Oscar bercerita

" apa?"

"sebenar nya aku sudah tidak bekerja lagi di rumah sakit"

" hah! Kenapa?"

" ada masalah intern, dan aku sekarang bekerja menjadi asisten dosen" Oscar masih menutupi masalah nya dengan Cyntia.

" tapi kamu ngga apa-apa kan? " tanya Alena.

Oscar terkejut mendengar pertanyaan Alena ini, selama ini tidak pernah ada yang menanyakan hal ini padanya. Sepele tapi sebenarnya tidak. Mereka hanya mengatakan " kamu pasti bisa lewati ini, kamu harus semangat" atau kata-kata semangat lain nya tanpa tau betapa hancurnya dia. Bahkan untuk memejamkan mata saja susah.

" sekarang sudah tidak apa-apa, untung nya aku bertemu dengan profesor ku waktu aku kuliah dulu, ia mengangkat ku menjadi asisten dosen untuk nya, bahkan ia membantu ku untuk mencarikan beasiswa S2 untuk ku"

" jadi kamu mau lanjut S2?"

Oscar mengangguk.

"dimana?"

Oscar tersenyum " disini "

"hah! Beneran? Serius?" Alena tidak percaya.

"serius"

Alena langsung memeluk kembali pacar nya tersebut, ia sangat senang karena mereka tidak harus melakukan hubungan jarak jauh.

" jadi mulai kapan kuliah nya? "

" bulan depan" jawab Oscar.

Alena tersenyum lebar mendengar jawaban Oscar, hati nya sangat bahagia. Tapi tidak dengan Oscar, masih nampak kekhawatiran di wajahnya.

" kenapa kamu terlihat tidak happy?" tanya Alena

"om Bima"

Alena pun terdiam, ia tidak memikirkan hal ini.

" aku tidak tau harus bagaimana menjelaskan hubungan kita pada papi mu " ucap Oscar

" aku tidak tau apakah ia akan menyetujui hubungan kita ini " lanjutnya

"hubungan kita baru di mulai, kita simpan dulu saja hubungan ini hanya untuk kita berdua, nanti kalau waktu nya tepat, kita akan bicara pada nya"

Sesungguhnya Oscar tidak menyetujui nya, karena ia serius menjalani hubungan ini dengan Alena, ia tidak ingin menyembunyikan hubungan nya dengan Alena. Tapi untuk saat ini, apa yang dikatakan Alena adalah yang terbaik buat mereka berdua.

" kalau kamu mengantarku, bagaimana janji mu dengan Eric untuk bertemu malam ini?" tanya Oscar tiba-tiba dan sinis.

Alena melirik Oscar

"sayang cemburu?"

Oscar menahan senyum nya karena Alena sudah berani memanggil nya dengan sebutan "sayang"

" ngga !" ucap nya singkat.

" jadi tadi siang itu gara-gara Eric?" goda Alena.

Oscar diam dan melirik sinis Alena. Dan Alena tertawa melihat ekspresi Oscar.

"muach" Alena mengecup pipi Oscar.

"Aku batalkan janjiku dengan Eric. Aku ngga mau sia-sia kan waktu ku dengan orang lain dihari pertama kita pacaran"

Oscar tersenyum kembali mendengar ucapan Alena. Ia tidak sepandai Alena untuk berbicara mengungkapkan isi hati nya. Namun ungkapan isi hati nya bisa dilihat dari ekspresi wajah dan tingkah lakunya. Dan Alena sudah mulai mempelajari itu.

" apa Lyka sudah mulai ujian? "

"terakhir yang ku dengar dari nya, ia lagi ujian" jawab Oscar

" terakhir?"

Oscar mengangguk.

" semenjak Tante Meisha menikah sama om Bima, aku ngga tinggal bareng dengan mereka, aku tetap tinggal dirumah yang lama, hanya Tante Meisha dan Lyka saja yang pindah ke rumah papi mu"

" kenapa? "

" itu kehidupan baru mereka, bukan kehidupan baru ku, aku tidak perlu ikut dengan mereka"

Setelah ibu tiri nya menikah lagi, ia hanya tinggal sendiri, walaupun pada saat itu om Bima berbaik hati mengajak nya hidup bersama bahkan ingin membiayai kehidupan nya juga. Namun Oscar menolaknya. Ia tidak ingin berhutang Budi pada seseorang.