andaikata takdir bisa kupilih, aku akan menulis takdirku sendiri.
pernikahan yang aku anggap awal dari semua kebahagiaanku, ternyata awal dari deritaku.
mampukah nadira bertahan atau berhenti dititik lelahnya. setelah dia mengetahui ternyata sang suami "davin pratama" yang sangat dicintai ternyata telah memiliki istri, dan kebenaran yang buat nadira hancur, sehancurnya, ternyata disini dialah orang ketiga nya.
ikuti kisah nya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mikhayla92, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pov davin pratama
Berawal dari sebuah kecelakaan akhirnya aku diminta untuk menikahi seorang wanita, anak dari orang yang aku tabrak. Awalnya aku menolak tapi bapak yang sudah berusia sekitar enampuluh tahun itu memohon agar aku bisa memenuhi keinginan terakhirnya.
Mereka Hanya hidup berdua, anak perempuan nya tidak memiliki siapapun selain dia dan wanita itu juga tidak pandai bekerja. selama ini semua kebutuhan anak semata wayangnya dipenuhi olehnya.
Akhirnya aku memenuhi permintaan bapak tersebut untuk menikahi putrinya. Sebelum menutup usia bapak tersebut menikahkan kami secara agama.
Tidak ada niatku untuk mengurus pernikahan kami secara agama.
Aku membawa perempuan yang bernama Vania itu kerumah yang telah aku tempati selama beberapa tahun ini.
Aku memperlakukan vania dengan baik layak nya seorang istri walaupun tanpa cinta. Aku berusaha menjadi suami yang terbaik untuknya begitupun vania dia menjadi sosok istri yang penurut. Makanya tidak ada alasan untukku meninggalkan vania.
Awal pernikahan kami baik-baik saja dan kami memiliki dua orang anak laki-laki.
Seiring berjalannya waktu, tanpa sengaja aku bertemu dengan seorang perempuan yang bernama Nadira Santika, anak dari rekan bisnisku.
Selama ini aku belum pernah merasakan yang nama nya jatuh cinta walaupun sudah bertahun-tahun mengarungi biduk rumah tangga bersama Vania, sedikit pun tidak ada perasaan cinta untuknya.
Tapi saat melihat nadira jantungku berdegup sangat kencang apakah mungkin ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama.
Hanya Nadira yang mampu menggetarkan hati ini, tatapan lembutnya saat menatap membuatku tidak bisa melupakannya dari ingatanku.
Ternyata cintaku tidak bertepuk sebelah tangan, gadis berusia dua puluh dua tahun itu juga menerima cintaku walaupun usia kami terpaut jauh dan disini aku sangat beruntung ternyata aku adalah cinta pertamanya.
Sejak pertemuan itu hubungan kami semakin dekat. Dan yang membuat aku pusing bagaimana caranya aku memberi tahu Nadira kalau aku sudah berkeluarga.
Akhirnya aku menutupi kebenaran ini terlebih dahulu sebelum aku menceraikan Vania.
Sejak menjalani hubungan dengan Nadira aku sudah bertekad untuk menceraikan Vania. mungkin terdengar sangat egois tapi cuma ini jalan satu-satu nya agar aku bisa menikahi Nadira, aku tidak mau kehilangan orang yang benar-benar aku cintai apalagi nadira adalah cinta pertamaku.
Pernikahanku dengan Vania tidak banyak yang mengetahui karena kami menikah hanya secara agama dan aku membawa vania tinggal dirumahku yang jauh dari tempat kerja dan rumah orangtuaku.
Meminta pengertian pada Vania, jika pernikahan ini tidak bisa kupertahankan lagi karena aku juga ingin bahagia dengan orang yang aku cintai. aku juga akan bertanggung jawab memenuhi setiap kebutuhannya walaupun kami sudah bercerai.
Selama ini aku juga menyadari Vania berusaha mendekatiku, berusaha mencari perhatianku, tapi dada ini tidak berdebar saat didekat nya tidak seperti saat didekat Nadira.
Awalnya vania menolak, tapi karena paksaanku akhirnya dia menerimanya.
Tapi perceraian kami akhirnya dibatalkan, anak pertama kami mengalami penyakit serius dan dia membutuhkan sosok seorang ayah disampingnya.
Karena tidak mau kehilangan nadira akhirnya aku tetap menyembunyikan kebenaran ini Kedua orang tuaku juga mendukung keputusanku.
Bukan tanpa alasan orangtuaku menerima keputusanku, mereka tahu sebelum bertemu Nadira aku tidak pernah jatuh cinta. Apalagi aku adalah anak semata wayang mereka Kebahagiaanku adalah yang utama untuk mereka.
Dan saat aku bilang aku mencintai seseorang tentu itu menjadi kabar bahagia untuk mereka. Aku menceritakan tentang keinginanku untuk menceraikan vania mereka menyerahkan semua keputusan padaku, asalkan aku bertanggung jawab untuk hidup Vania dan kedua anakku, Karena Vania tidak memiliki siapa-siapa lagi.
Aku sering dihantui rasa bersalah terhadap Nadira, tapi ketakutan akan ditinggalkan Nadira lebih besar, aku tidak ingin cinta pertamaku berakhir karena status pernikahanku.
TITIK LELAHKU
BY : MIKHAYLA92