NovelToon NovelToon
JURUS-JURUS TERLARANG

JURUS-JURUS TERLARANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Persahabatan / Penyelamat
Popularitas:22.4k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Magisna

Dimana masih ada konsep pemenang, maka orang yang dikalahkan tetap ada.

SAKA AKSARA -- dalam mengemban 'Jurus-Jurus Terlarang', penumpas bathil dan kesombongan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Magisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKSARA 5

Berdebam dua kaki Saka menapak lantai gedung sekolah dengan irama cepat.

Semua orang yang dilewati menatap heran.

Arah yang dituju tidak kantin, perpus, atau toilet, Saka keluar melewati gerbang sekolah lalu berbelok ke sebuah gang kecil di samping gedung.

Kiri dan kanan gang terdiri dari dua tembok gedung yang sama tinggiーsatu gedung sekolah, lainnya gedung gym yang setahu Saka pemiliknya adalah seorang pria yang tidak lurus. Dia diberitahu Jono soal itu.

Persetan.

Tujuannya bukan itu!

Deru napas memburu menandakan langkah Saka sudah berakhir.

Rumah kosong yang diinformasikan Jono tepat ada di hadapannya.

Sebentar Saka mengeliling rumah dua lantai yang usang itu dengan mata almond yang berkilatan, lalu telinganya menangkap samar suara-suara dari dalam keheningan yang diantar riak angin di sekitaran.

Tanpa berpikir, anak ini mendekati pintu utama rumah lalu mendorongnya, tapi terkunci. Tidak ada handle, pintu itu ternyata tidak bisa dimanfaatkan sesuai guna.

Saka menilik ke lain arah seraya mendorong tungkai kakinya dengan gerak rusuh, lalu menemukan sebuah jendela yang daunnya sedikit terbuka di posisi sebelah kanan terhalang sebuah tiang. Kakinya yang cukup panjang meniti kusen lalu melompat berpegang bagian yang sama.

HAP!

Dia mendarat dengan sempurna karena tinggi jendela hanya kurang dari satu meter saja.ーCk!

Tidak butuh waktu lama untuk Saka menemukan titik pencariannya karena ukuran rumah juga tidak terlalu besar. Masih di lantai satu, ruangan belakang yang cukup seram jika ditapaki di malam hari.

Lebih dulu matanya mengintip, kemudian sungguh melebarkan mata. “Baim!” pekiknya berdesis.

Tanpa mencari cara yang lebih baik yang mungkin saja ada, Saka malah langsung nyelonong masuk begitu saja. “Im!” Pertama yang dia tuju langsung Ibrahim yang terpojok dengan wajah lebam, melewati sosok-sosok angkuh di sekeliling.

“Lu baik-baik aja, 'kan?”

Nahasnya Ibrahim. Merahnya darah terlukis di beberapa titik seperti pelipis, sejajar tulang pipi juga sudut bibirnya. Dua tangannya memegangi bagian perut. Dia sungguh dihajar habis.

“Elu ... kenapa ke sini?!” Ibrahim terperanjat, suaranya serak dan berat.

Saat itu .....

PROK! PROK! PROK!

“Waaah, daebak! Kita kedatangan siapa ini?!”

Saka yang berjongkok di depan Baim lekas tercuri pandang ke balik badan.

Andi Wiguna berjalan santai ke tengah-tengah sembari bertepuk tangan. Dua anggota lainnyaーMoncos dan Piang mengikuti dengan seringai dan tampang pongah mereka.

“Nganterin nyawa ni anak." Piang senang sekali.

“Kebetulan lu dateng,” kata Moncos. “Gua kesel banget sama lu gara-gara duit gocap kemaren! Rasanya pengin cabik muka lu yang bagus itu jadi rempeyek,” sambungnya sembari meregangkan otot-otot dua tangannya.

“Sak! Lu lari sana, Sak!” Ibrahim mendorong Saka dengan cemas setelah mendengar kalimat Moncos yang sudah pasti menjurus pada hal yang sama, yang dilakukan pada dirinya. “Cepet, Saka!”

Tapi Saka bergeming. Dari menatap satu per satu wajah Trio Kalajengking dengan sorot kelam, dia menoleh kembali ke muka Baim. “Maksud lu, gua yang udah kepalang liat lu bonyok kayak gini, pulang lagi gitu, Im?”

 Ibrahim melengak, terkejut dengan tanggapan itu, lalu setengah meneriaki, ”Lu lari dari sini, Saka! Jangan terlibat sama mereka!” Dia menangis.

Peringatan konyol Ibrahim disikapi tawa yang renyah oleh Trio Kalajengking dan para pengikutnya yang tersebar di beberapa titik ruangan itu.

Begitulah, Ibrahim dikerjai sembari jadi tontonan.

Tapi siapa Saka yang tidak takut langsung masuk begitu saja meski tahu jumlah mereka tidak hanya tiga. Atau anak itu memang berpikir tidak akan diapa-apakan?ーMana ada!

Dengan nada tanpa beban, Saka berkata pada Baim, “Emangnya kalo gua lari sekarang, mereka mau lepasin gua gitu aja, Im?”

Ibrahim tertegun, memikirkan itu tapi tidak menemukan jawaban bagus.

“Dari kemaren juga mereka udah nandai gua 'kan, Im?” Saka mengingatkan Baim pada coretan silang merah di kertas persegi kecil yang ditempel di kursinya kemarin.

Ibrahim terdiam, dia juga melihat coretan itu. Coretan yang berarti si anak sudah ditandai akan mendapat hukuman khusus dari geng sekolah yang sudah menyiksanya begini.

“HAHAHA!”

Moncos, Piang dan semua pengikutnya tertawa lagi, kecuali Andi Wiguna yang selalu hanya tersenyum kecut.

“Langsung sadar tu anak!” ujar Piang, girang bukan kepalang.

“Walopun aturannya kita gak boleh sikat anak baru sebelum waktu sebulan, tapi elu harus jadi pengecualian karena songong lu kebangetan!” Moncos menambah dengan kesalnya. “Lu setuju 'kan, Aw?” tanyanya pada Andi Wiguna.

Tapi malah Piang yang mengangguki, Andi tidak merespon selain lirikan mata yang misterius.

Sekarang mereka menatap Saka yang sepertinya sedang melakukan hal yang lebih bodoh. Anak itu sedang membantu Ibrahim berdiri.

“Buset, monyet mau kabur secara terang-terangan!” ujar Piang lalu dibalas gelak teman-temannya.

Ibrahim yang makin cemas dan takut terus meyakinkan Saka untuk kabur sebelum dihajar seperti dirinya. “Gua mohon lu tinggalin gua, Sak. Lu lari secepat yang lu bisa.”

“Kagak! Kita keluar sama-sama!” balas Saka, kukuh membopong Baim untuk keluar.

“Woaaa, salut ni anak baru!” Moncos maju mendekat, tapi tangan Andi Wiguna menahan pundaknya.

“Kenapa?" tanya Moncos seraya menoleh ke wajah Andi.

“Kita cabut aja! Dia cuma anak baru. Kasian, biarin keluar bawa cees-nya." Andi sok berbelas kasih.

“Tapi ni anak songong beneran, Aw!” Moncos tidak setuju.

“Gua bilang biarin!” ulang Andi, dengan tambahan oktaf suara.

Moncos mengalah dengan dengusan kasar.

Sekarang jelas jika Andi adalah ketua dari mereka. Ucapannya dituruti.

Saka dan Ibrahim melihat kepergian Trio Kalajengking menjauh.

Akan tetapi ....

Jelas tak akan semudah seperti yang diucapkan AW yang belas kasihan, geng yang berjumlah tiga atasan itu memang berlalu, tapi anak-anak buahnya tidak mengekor.

Kedipan Andi Wiguna di akhir, kode itu jelas dipahami Saka Aksara.

“Sebentar, gua bantu Baim ke tepi dulu," kata Saka, setenang kesiur angin.

Selain Ibrahim yang terkejut dengan nada kalimat itu, anak-anak buah Trio Kalajengking juga sama melengak.

Saka Aksara?

Cari bonyok!

Lalu setelah Baim sungguh sudah dibawa ke tepi, Saka meminta lebih dulu, “Lu madep belakang ya, Im. Jangan liatin gua.”

“Ta-tapi, Sakー”

Badan Baim langsung dibalik oleh Saka tanpa persetujuan. “Tetep kayak gini sampai mereka selesai.”

Ibrahim diam, lalu bergetar seluruh tubuhnya.

 “Tenang, Im. Gak akan lama kok.”

Tidak ada jawaban dari mulut Ibrahim. Hatinya sungguh sedang diacak sekarang. Dengan begini dia dan Saka akan keluar dalam keadaan sama-sama bonyok, pikirnya kalut.

“Jangan banyak drama lu!” Seruan salah satu anak menarik pandangan Saka pada mereka.

Satu per satu wajah disapunya dengan pandangan.

“Mending kita ke kelas yuk, bel uda bunyi dari tadi.”

Ajakan Saka ditanggapi gelak lagi dan lagi.

Well yeah, itu bukan cara yang bijak yang bisa diterima semudah memakan cilok kesukaannya. Jelas-jelas mau dihajar, malah ngocol.

“DASAR AUTIS!”

“BACOT LU!"

“UDAH HAJAR AJA!”

Ibrahim memejamkan mata rapat sekali, lalu menutup telinga. Tidak tega pada Saka yang akan dihajar habis sesaat lagi.

Suara-suara gaduh mulai terdengar dari balik punggung Ibrahim.

“ANJEENG! CEPET ABISIN DIA!”

1
chaa
semangat thorr💪
𒆜ⁱᵃᵐⱮαgιѕɳα☆༻: 𝙏𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝, 𝙆𝙖𝙠 𝘾𝙝𝙖𝙖!/Heart/
𝙏𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙗𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠 𝙨𝙪𝙥𝙥𝙤𝙧𝙩-𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞 𝙨𝙚𝙟𝙖𝙪𝙝 𝙞𝙣𝙞. 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙢𝙪𝙡𝙖𝙞 𝙇𝙚𝙚 𝙂𝙪𝙣, 𝙓𝙖𝙫𝙞𝙚𝙧 𝘽𝙡𝙤𝙤𝙙, 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙝𝙖𝙙𝙞𝙧 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙤𝙧𝙤𝙣𝙜 𝙎𝙖𝙠𝙖 𝘼𝙠𝙨𝙖𝙧𝙖, 𝙞𝙩𝙪 𝙬𝙤𝙬 𝙗𝙖𝙣𝙜𝙚𝙩 𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙖𝙠𝙪--𝙥𝙚𝙣𝙪𝙡𝙞𝙨 𝙮𝙜 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙖𝙥𝙖2 𝙞𝙣𝙞.
𝙇𝙤𝙫𝙚𝙮𝙤𝙪, 𝙠𝙖𝙠. 𝙎𝙚𝙝𝙖𝙩 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙮𝙖 ....
total 1 replies
Alaz Boy
dadang temen gw yang rambutnya kayak kawat😄
𒆜ⁱᵃᵐⱮαgιѕɳα☆༻: wkwkwk! Bisa dipake tusuk sate dong, Kak?!
total 1 replies
Batsa Pamungkas Surya
gak semudah itu grayon ferguson
Batsa Pamungkas Surya: gank monster gk pernah di pake saka
total 2 replies
Batsa Pamungkas Surya
jos gandoooos
Machan
asyik, jadi kawin, eh nikah👏👏

sorry ya, gua langsung pake jurus melompat kodok, ketinggalan jauh soalnya✌️😘😁
𒆜ⁱᵃᵐⱮαgιѕɳα☆༻: Ra popo dah.
Kagk dibaca juga kgk ngapa2 gua mah🤣
total 1 replies
Machan
pantes klo disebut bocah edan, suka bikin orang jadi gila lu, bang🤣
Machan: padahal gua ngarep jadi gila biar lu nikahin gua/Tongue/
total 2 replies
Machan
gua bayangin ni muka bocah pas dongak🤣
𒆜ⁱᵃᵐⱮαgιѕɳα☆༻: Jangan bilang mirip ubur-ubur?🤣
total 1 replies
Machan
betul itu, ayo lanjut saka👍 aku padamu lah pokoknya
Machan
🤣🤣🤣
Machan
tapi gak sampe disemutin dong, Sak
Machan
biasa lah
Machan
dasar lu, tong.
Machan
Gendhis gadis baik🥺
Machan
bener kata Gendhis, tar mereka makin heboh dong
Machan
kalo depan mata, gua jambak nih
Machan
tiang listrik kali ah, tegak merdeka
Machan
😱😱 langsung kudu nikah?? padahal gak ngapa"in juga kan, pak RT
Machan
astoge, digrebek😱
Machan
othornya gak sabar nih bikin Gendhis klepek"
Machan
anjay, romantis bat lu, tong.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!