21th+ bijaklah memilih bacaan
Selama dua tahun pernikahan, Rose hanya dijadikan sebagai bank darah untuk Mia Winters oleh suaminya sendiri, Alexander Preston. Selama itu juga bisa dihitung berapa kali Alex tinggal di rumah mereka. Alex hanya mendatangi atau menghubungi Rose jika Mia membutuhkan donor darah.
Rose tidak pernah dianggap sebagai istri, ipar, ataupun menantu oleh Alex dan keluarganya. Bahkan teman-temannya hanya tahu bahwa Alex sudah menikah tapi tidak ada yang pernah melihat istri Alex. Semua orang tahu bahwa satu-satunya wanita yang dekat dengan Alex hanya Mia.
Sudah tidak tahan lagi, Rose meminta cerai, Alex menyetujuinya dengan syarat, setelahnya Rose menghilang tanpa jejak.
Tiga bulan berlalu, Alex dan Rose dipertemukan lagi dalam suatu acara, Alex terkejut karena mantan istrinya itu bergandengan mesra dengan laki-laki lain. Orang itu adalah pewaris Hawkins Group, Sky Hawkins. Semudah itukah Rose berpaling dari Alex?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pratiwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 Ada yang Menonjol tapi bukan Bakat (21th+++)
Sejak ciuman pertama mereka di bar, Alex terus membayangkan kapan dia bisa melakukannya lagi.
Kali ini pun, Alex tidak mau kehilangan kesempatan.
Dengan cepat, Alex mengunci pintu ruang VIP itu dan mengungkung Rose di antara dirinya dan pintu ruangan itu.
Rose merasa tubuhnya menjadi lemas karena ciuman Alex, Alex yang bisa merasakannya, langsung memegang kedua paha Rose dan mengangkatnya, membuat kedua kaki jenjang Rose melingkar di pinggangnya.
Adegan kemesraan mereka semakin ke arah yang berbahaya.
Alex berjalan membawa Rose dengan posisi seperti itu ke arah meja makan.
Alex mendudukkan Rose di atas meja dan mulai membuka kancing baju Rose.
Alex merebahkan tubuh Rose seolah menyajikan santapan di meja makan dan bisa melihat sebagian tubuh bagian atasnya telah terekspos.
Alex kembali menciumi Rose hingga ke area leher dan dada.
Tangan Alex menyusup masuk ke dalam bra dan meremas dua gundukan kenyal di sana.
Suara-suara desahan pelan mulai keluar dari bibir Rose.
Rose menjambak rambut Alex yang tengah menciumi tubuhnya juga menarik baju Alex dengan tangan lainnya.
Pakaian Alex pun tak kalah berantakan sekarang, beberapa kancing bajunya lepas saat Rose menarik bajunya kasar, tapi Alex tidak memperdulikan hal itu.
Di tengah suasana yang semakin panas, saat tangan Alex hendak menyentuh area sensitif Rose, tiba-tiba ada suara ketukan pintu yang mengejutkan keduanya.
Lebih tepatnya bukan ketukan tapi gedoran yang semakin lama semakin keras.
Sepertinya manager telah melaporkan pada Sky bahwa Rose tengah berduaan dengan Alex di ruangan itu.
Sky memang datang ke sana untuk makan siang bersama Rose.
Manager sudah tahu bahwa Rose adalah Rosalyn Hawkins, adik perempuan Sky Hawkins karena Rose sudah beberapa kali membawa keluarga Hawkins untuk makan bersama di Hazel's Table sejak pertama kali dibuka sekitar 8 tahun yang lalu.
Saat itu Rose masih berusia 16 tahun, dengan uang tabungannya, dia membuat sendiri sebuah restoran Hazel's Table dan mengelolanya sendiri. Bahkan awalnya, dia yang memasak sendiri di restoran itu. Hingga akhirnya kini punya beberapa cabang yang tersebar di beberapa kota besar di negara Liberia.
Mendengar suara gedoran pintu dan teriakan Sky di luar, membuat cengkeraman Alex melemah.
Rose pun seketika sadar bahwa dia tadi terbuai oleh ciuman Alex.
Rose segera mendorong Alex yang sedang lengah, membetulkan pakaiannya dengan cepat dan memanfaatkannya untuk membuka pintu dan keluar.
Alex yang sedikit mabuk, hanya sedikit dorongan dari Rose pun jatuh terduduk di salah satu kursi makan.
Sky tentunya sangat terkejut melihat penampilan Rose yang sedikit berantakan.
Rose tidak mempedulikan tatapan curiga Sky dan langsung menarik tangannya untuk pergi.
Sky sempat melirik ke dalam dan melihat Alex yang terduduk lesu di sana.
Di lorong VIP, keduanya juga sempat berpapasan dengan Ronald yang sedang mencari keberadaan Alex yang sudah menghilang dari ruang VIP sebelumnya.
Melihat Rose keluar dari ruang VIP lain, Ronald pun menjadi curiga dan menuju ruangan itu.
Ronald pun menemukan Alex yang hanya duduk diam di sana sambil menunduk.
Ronald melihat manager yang tengah menawarkan air putih pada Alex, sepertinya manager juga sadar bahwa Alex sedikit mabuk karena Ronald juga bisa mencium ada aroma alkohol dari tubuh Alex.
Tapi tiba-tiba Alex berdiri dan menuju toilet yang ada di dalam ruangan itu.
Setiap ruang VIP memang memiliki toilet dan wastafel sendiri di dalam.
Saat Alex berdiri, Ronald dan manager secara tidak sengaja melihat sesuatu yang menonjol di balik celana Alex, mereka pun sadar apa yang sedang dilakukan Alex di toilet.
Keduanya pun langsung saling berpandangan canggung.
Keduanya hanya diam sambil memperkirakan apa yang sedang terjadi tadi di antara Alex dan Rose.