Alisa Kugy yang di kenal sebagai gadis culun di sekolah nya secara tiba-tiba berubah menjadi gadis cantik, dingin dan cuek, setelah mendapat hinaan dari Alfa Edison Sagala kakak kelas yang di sukai nya.
Setelah perubahan ini Alfa benar-benar merasa bersalah dan merasa kehilangan sosok perempuan yang selama ini selalu berusaha mendekati dan baik kepada nya. Dari sini lah Alfa menyadari jika dia mencintai Lisa namun hal itu malah menjadi semakin rumit karena perjodohan Lisa dengan laki-laki lain yang ternyata adalah kakak tirinya Lisa sendiri.
Mau tau keseruan kisah nya? Ayo ikuti terus kisah CEWEK CULUN VS KAKAK KELAS SOMBONG!
Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CC VS KKS #07
"Iya, sok sokan minta maaf, pake ngasih kue segala,dia pikir Alfa jadi suka sama dia? Ya gak mungkin lah orang culun gitu dekil."Ucap teman dari siswi tersebut.
Saskia yang mendengar perbincangan mereka pun berdiri dari duduknya dan menghampiri dua siswi tadi.
"Apa yang kalian bicarakan?"Tanya Saskia kepada dua orang siswi tersebut.
"Apa yang kami bicarakan? Tentu saja tentang si culun Lisa."Ucap kedua orang itu sambil tertawa.
"Lisa? Ada apa dengan nya? Dan apa hak kalian mencibir dan mengatakan dia culun?"Tanya Saskia lagi.
"Oh iya,kami lupa,Lo berdua ini sabahat nya kan? Sebaiknya kalian bujuk dia sekarang, jika tidak dia pasti akan bunuh diri karena malu."Tawa mereka lagi.
"Kalian! ... "Ucap Saskia hampir menjambak rambut kedua siswi itu namun di tahan oleh Mala.
"Sudah Saskia hentikan, sebaiknya kita ke kelas aja."Ucap Mala yang menarik tangan Saskia menuju kelas mereka.
Tidak butuh waktu lama mereka pun akhirnya tiba di kelas dan melihat Lisa yang sedang menangis sesenggukan.
"Astaga Lisa,apa yang terjadi?"Ucap Mala menghampiri Lisa.
"Gue,gue gak apa-apa kok."Ucap Lisa buru-buru menghapus air matanya saat melihat Saskia dan Mala yabg datang.
"Lis, kan gue udah bilang, udahan aja ngejer-nhejer dia, dia itu gak bakal suka sama Lo."Ucap Mala memegang pundak Lisa.
"Mala,lu kok malah jatuhin semangat Lisa sih bukan nya ngedukung."Ucap Saskia kepada Mala.
"Udah, gue kan gak apa-apa, gak ada yang perlu di pertengkarkan."Ucap Lisa menenangkan kedua sahabatnya.
"Gak bisa gitu dong Lisa, sekarang Lo bilang sama gue,apa yang di lakukan si Alfa itu sama Lo,biar gue labrak tu kakak kelas gak tau diri."Ucap Saskia emosi.
"Jangan Saskia,gak usah,gue udah baik-baik aja kok, masalah ini jangan terlalu di besar-besar kan,gue gak mau bokap gue tau."Ucap Lisa memegang tangan Saskia.
"Aduh Lisa, sampai kapan sih Lo bakal kayak gini? Kita sebagai sahabat Lo itu ikut sakit hati tau gak saat Lo di buli dan di tindas semua orang kayak gini."Ucap Mala.
"Gak apa-apa, kan gue kuat,gue bisa tahan kok,Asal kalian selalu ada di sisi gue,itu udah cukup buat gue semangat lagi."Ucap Lisa sambil tersenyum untuk meyakinkan kedua sahabatnya jika dia baik-baik saja.
"Ya udah deh kalo gitu,gue punya satu permainan sama Lo,jauhin dia Lisa, dia bikin Lo malu udah beberapa kali coba, gue gak tega Lo di giniin setiap hari dan sayang nya Lo gak pernah mau sadarin dia."Ucap Saskia memohon agar sahabat nya Lisa berhenti mengejar-ngejar cinta seorang Alfa yabg angkuh dan sombong.
"Soal itu gue gak bisa janji deh kayaknya,gue masih suka sama dia, dan gue masih memiliki banyak cara agar dia bisa suka sama gue."Jawab Lisa pantang menyerah.
"Udah Saskia,kita gak boleh menekan dan memaksa Lisa seperti ini."Ucap Mala kepada Saskia.
"Huh, emang dasar ya Lo itu gak bisa di bilangin, hati Lo terbuat dari baja apa bagaimana sih? Kok kuat banget kayak gini."Ucap Saskia geleng-geleng kepala.
Lisa hanya tersenyum kecil mendengar ucapan Saskia barusan dan itu cukup menghibur dirinya.
Satu jam pun berlalu semua siswa dan siswi hari ini pulang lebih cepat di karena hari ini guru ada rapat penting siswa pun di buabar kan agar tidak menunggu lama do sekolah.
"Lisa, Lo pulang bareng siapa?"Tanya Rian menghampiri Lisa.
"Kak Rian."Ucap Lisa menatap Rian yang tiba-tiba berdiri di samping nya.
"Pulang bareng gue mau gak?"Tanya Rian lagi.
"Maaf ya kak,bukan nya aku gak mau, tapi aku pake sepeda,itu sepeda nya."Ucap Lisa menujuk sepeda nya yang ada di parkiran.
"Astaga, maaf-maaf,gue lupa."Ucap Rian menepuk jidatnya.
"Yaudah kak,klao gitu aku permisi dulu ya."Ucap Lisa tersenyum tipis dan kemudian berjalan menghampirinya sepeda nya.
"Oh iya, hati-hati."Ucap Rian sambil melambaikan tangan nya.
Sementara itu Lisa hanya diam saja dan menuntun sepeda nya keluar dari gerbang sekolah dan setelah itu ia pun mengayuh sepeda itu untuk pulang.
Sementara itu Alfa menghampiri Rian dengan tatapan malas nya.
"Ngapain Lo ngajak dia pulang bareng?"Tanya Alfa kepada Rian.
"Mobil, mobil gue, kok Lo yabg seweot?"Tanya Rian masih marah dengan Alfa atas kejadian tadi.
"Lo masih marah sama gue?"Tanya Alfa kepada Rian.
"Gak kok."Jawab Rian cuek.
"Lo suka yang sama si culun itu?"Tanya Alfa lagi.
"Culun? Dia punya nama Alfa, nama nya Lisa, Lisa, bukan culun."Ucap Rian berusaha menyadarkan Alfa dari kesombongan nya itu.
"Ya tetep aja penampilan nya aja udah kayak apa ya,kayak bocil umur sepuluh tahun."Ucap Alfa lagi.
"Terserah."Ucap Rian yang kemudian masuk ke dalam mobil nya meningal kan Alfa.
"Rian! Woy! Arghh,sial, kenapa sih tu anak, malah belain si culun Lisa, apa dia beneran suka ya sama Lisa?"Ucap Alfa bicara sendiri.
Sementara itu Rian menyalakan mesin mobil nya dan pergi meninggalkan sekolah tersebut.
"Sialan banget tu anak, main tingal aja."Ucap Alfa kesal namun ia juga berjalan menuju mobil nya dan masuk ke dalam mobil.
Sementara itu di sisi lain.
"Ya Tuhan,lelah sekali."Ucap Lisa sambil berbaring di atas kasur nya dengan masih mengunakan seragam sekolah.
Lisa pun menatap books kue coklat yang tadi sudah pecah akibat di lempar kan oleh Alfa.
"Apa sudah seharusnya aku menyerah sekarang ya?"Ucap Lisa sambil memegang books tersebut.
"Tidak-tidak, aku tidak boleh menyerah sekarang,ini belum saatnya aku menyerah."Ucap Lisa menguatkan diri dan hati nya.
Ia pun meraih sebuah bingkai foto yang ada di samping meja rias tempat tidur nya, dan menatap foto tersebut kemudian mengusap nya.
"Ma, kenapa mama ningalin aku? Aku kangen banget sama mama, aku membutuhkan sosok mama dalam hidup ku, papa membenci mu ma, tapi aku tidak menyalah kan papa, karena mama memang salah."Ucap Lisa dengan air mata yang mulai mengalir.
Larut dalam rasa rindu dan sedih nya Lisa pun akhirnya tertidur lelap sambil memeluk bingkai foto tersebut.
Sementara itu di sisi lain.
"Ma, aku pulang!"Ucap Alfa masuk ke dalam vila nya dengan berjalan santai namun masih asik menatap layar ponselnya.
Mama nya menatap Alfa dengan tatapan tajam.
Bersambung ....