Aleia punya kesempatan untuk menyelamatkan Diora ketika kecelakaan menimpa mereka berdua. Namun Aleia pilih membiarkan sahabatnya itu mati.
Keesokan harinya setelah pemakaman Diora, dia meminta sang ayah untuk menikahkannya dengan Arkan-suami Diora dan menjadi ibu sambung Bryan-bayi yang masih berusia beberapa minggu.
Masuk ke dalam pernikahan yang seperti di neraka, tapi Aleia bukanlah wanita yang lemah. Bersama baby Bryan dia hadapi suaminya yang kejam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FM Bab 7 - Satu Syarat
Setelah semua pekerjaannya selesai hari ini, Aleia kembali ke rumahnya tepat di jam 3 sore.
Tentang tes DNA itu sudah dia serahkan pada dokter kepercayaannya. Bukan di rumah sakit Royal Dude dan bukan juga di rumah sakit Medistra. Aleia tidak ingin tentang tes DNA ini diketahui oleh salah satu keluarganya.
Dia akan simpan rapat-rapat rahasia ini sendirian. Tentang masalah rumah tangganya cukup dia dan Tuhan yang tahu.
Turun dari dalam mobilnya, Aleia tersenyum. Bahagia sekali setelah berhasil menyerahkan syarat tes DNA itu, hasilnya akan keluat 10 hari ke depan. Dan bibir wanita cantik itu semakin tersenyum lebar saat dia melihat mobil sang suami sudah terparkir di area garasi, berjejer dengan mobil-mobil yang lain, mengisyaratkan bahwa suaminya itu telah berada di rumah.
"Jadi Arkan sudah pulang," gumamnya dengan senyum-senyum. Dia kira Arkan akan pulang sangat larut malam, tapi nyatanya sore begini pria itu telah tiba di rumah.
Aleia tidak tahu, jika Arkan sengaja pulang lebih dulu untuk mengintimidasi dia. Tentang Aleia yang masih sibuk sendiri dengan dunianya setelah banyak berjanji mengucapkan tentang jadi ibu pengganti.
Arkan tidak akan membiarkan Aleia menikmati hidupnya dengan bahagia. Dia akan mengekang wanita itu menggunakan pernikahan ini, pernikahan yang Aleia inginkan.
Masuk ke dalam rumah 2 lantai itu, Aleia berjalan antusias.
"Apa Arkan sudah pulang? dimana dia sekarang?" tanya Aleia pada salah satu pelayan yang dia temui di bawah tangga.
"Benar Nyonya, tuan Arkan sudah pulang. Saat ini beliau sedang berada di kamar baby Bryan."
"Jam berapa Arkan pulang."
"Di jam makan siang."
Aleia mengangguk dan segera berlari menaiki anak tangga, buru-buru untuk mendatangi kamar baby Bryan.
Tanpa mengetuk pintu itu lebih dulu, Aleia langsung membukanya begitu saja.
Membuat Arkan yang berada di dalam sana seketika menatap ke arah pintu. Dia sedang menggendong baby Bryan, menatap tajam pada kedatangan Aleia.
Tatapan tajam yang perlahan membuat senyum Aleia hilang. Namun kemudian buru-buru Aleia kembalikan senyumnya itu lagi.
"Kamu sudah pulang," basa-basi Aleia, dia masuk lebih dalam ke kamar ini. Di sana hanya ada Arkan dan baby Bryan, tidak ada sang pengasuh.
"Buktikan kata-katamu untuk jadi ibu pengganti Bryan. Berhentilah bekerja."
Deg! ucapan Arkan itu sangat membuat Aleia terkejut. Bagaimana bisa Arkan meminta hal seperti itu? sementara Arkan adalah yang paling tahu jika Aleia snagat mencintai pekerjaannya ini.
Menciptakan pernikahan yang indah, memberi kenangan yang tak akan pernah bisa dilupakan tiap pasangan pengantin. Aleia sangat-sangat mencintai pekerjaannya ini.
Bukan hanya tentang dirinya, namun disanalah dia banyak menghabiskan waktu bersama sang ibu.
Perusahaan weding organizer itu seperti mimpi dan rumah bagi Aleia.
Wanita itu terdiam, lidahnya terasa kelu untuk membantah. Disatu sisi, ini adalah permintaan pertama Arkan sebagai suaminya.
Aleia menunduk sejenak, membenahi rambutnya ke belakang telinga. Mencoba tenang dan tak ingin terlalu terbawa perasaan.
Huh, Aleia membuang nafasnya perlahan. Mulai mengerti jika saat ini Arkan hanya ingin menekannya.
"Berhenti bekerja? untuk apa? aku tetap bisa jadi ibu Bryan meskipun bekerja."
"Diora berhenti bekerja setelah dia memilki anak."
"Aku bukan Diora."
"Kami ingin Bryan tidak kekurangan sedikitpun kasih sayang."
"Baiklah, aku akan terhenti bekerja. Tapi dengan satu syarat."
"Apa?"
"Berikan aku malam pertama."
karena cinta Aleia jadi lemah walaupun dia tangguh,, tapi dihadapan arkan selalu lemah dan karena keiinginan aleia untuk merawat bryan,, arkan memanfaatkan keleman lea,, untungnya keluarga carter liat jadi enaklah langsung kena bogemm😅