Reyhana gadis cantik namun bar-bar terpaksa menikah dengan dosen di kampus nya yang lebih parah nya lagi ia akan menikah dengan Regan dosen yang terkenal killer nya di kampus. Ia sudah menolak mentah-mentah perjodohan tersebut namun karna ancaman orang tua nya terpaksa ia menerima nya.
Tak jauh beda dengan Regan yang juga mengenal Reyhana mahasiswa di kampus nya yang nakal nya tidak ketulungan,namun mengingat usia nya yang sudah matang ia menerima perjodohan tersebut.
Bagaimana kah kedua nya menjalani pernikahan mereka yang berbeda sifat dan karakter tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon H.Elisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Di sini lah sekarang Hana berada di kantin sekolah nya dulu membeli banyak makanan karna jika sedang kesal atau marah ia akan melampiaskan nya pada makanan.
"Neng Hana sendirian aja biasa nya ada neng Sila dan Febi"tanya ibu kantin yang sudah mengenal ketiga nya karna kebiasaan mereka bolos memang ke kantin tersebut.
"Iya bu mereka masih molor di rumah"ucap Hana karna kebiasaan mereka tak jauh beda.
"Bu apa anak-anak yang lain masih ada yang datang ke sini"tanya Hana.
"Masih neng satu-satu"ucap ibu kantin di angguki Hana.
Selesai makan dan perut nya sudah kenyang Hana meninggalkan kantin tersebut setelah membayar nya,ia melajukan mobil nya ke kampus karna memang sebentar lagi mereka akan masuk dan pasti nya kedua teman nya tersebut sudah menunggu di sana.
"Si Febi belum datang"tanya Hana keluar dari dalam mobil mendapati Sila sendirian.
"Belum kata nya bentar lagi nyampe"ucap Sila di angguki Hana.
"Gua udah sama papa tentang rencana membuka cafe itu papa setuju asalkan tidak mengganggu waktu kuliah"ucap Hana.
"Jadi kapan kita mulai nya"tanya Sila.
"Besok kan kita libur bagaimana kalau kita bicarakan lebih dulu sama anak-anak gua baru dari kantin sekolah kata ibu kantin masih ada anak-anak satu-satu ke sana siapa tahu besok kita ketemu sama mereka jadi kita bisa bicarakan itu dan untuk tempat nya mana tahu mereka rekomendasi juga"jelas Hana.
"Boleh juga ehh tunggu lu dari kantin gak ngajak-ngajak lo yah"ucap Sila kesal.
"Ck gua tadi lapar njirr maka nya ke sana duluan"ucap Hana.
"Emang lo gak makan di rumah apa"ucap Sila.
"Karna gak makan di rumah maka nya gua ke sana cari makan"ucap Hana.
"Santai aja kali jawab nya gak usah ngegas juga"ucap Sila.
"Mana sih tuh anak onta belum nyampe juga bentar lagi masuk"ucap Hana.
"Gak tau gua"ucap Sila mengangkat kedua bahu nya.
Baru saja di bicarakan mobil Febi sudah kelihatan dan parkir di samping mobil Hana.
"Sorry tadi macet di jalan maka nya gua lama"ucap Febi.
"Ya udah jalan keburu masuk tu dosen"ucap Sila bergegas berjalan menuju ruangan mereka di ikuti Febi dan Hana dari belakang.
Tiba di dalam kelas ketiga nya segera duduk di kursi paling belakang yang termasuk langganan mereka jika orang berebut duduk di depan beda hal nya dengan ketiga nya yang berebut di belakang.
"Huss kalian ngerti gak"tanya Febi.
"Kagak"ucap Hana dan Sila kompak membuat ketiga nya cekikikan tak jelas.
"Kalian bertiga ke depan"ucap dosen tersebut pada ketiga nya.
"Kami pak"ucap Sila.
"Iyalah kalian siapa lagi yang buat ulah kalau bukan kalian"ucap dosen tersebut.
"Kami gak melakukan apa pun pak cuma diam aja"ucap Febi.
"Dari tadi saya memperhatikan kalian malah kalian asyik bisik-bisik di sana"ucap dosen tersebut dengan kesal.
"Bapak salah lihat kali"ucap Hana.
"Masih saja kalian menjawab"ucap dosen tersebut.
"Menjawab salah nanti gak di jawab juga salah semua nya aja salah"celetuk Sila membuat Hana dan Febi tertawa mendengar nya.
"Lebih baik kalian keluar saja pusing saja menghadapi kalian teman-teman kalian masih ingin belajar"ucap dosen tersebut.
"Siap pak"ucap ketiga nya dengan hormat keluar dari dalam ruangan tersebut.
"Kita kemana enak nya yah"tanya Hana.
"Belakang kampus aja di sana lebih adem sepi juga"ucap Sila.
"Boleh deh"ucap Febi.
Ketiga nya berjalan menuju ke belakang kampus yang jarang di lewati mahasiswa.
"Ada mangga noh"ucap Hana menunjuk pohon mangga yang buah nya cukup lebat.
"Enak kali ngerujak"ucap Sila.
"Iya tuh kalian ambil aja mangga nya gua ke kantin beli bumbu rujak"ucap Febi.
"Yaudah sana"ucap Hana, ia berjalan mendekati pohon mangga tersebut bersama Sila.
"Gimana ngambil nya"tanya Silla.
"Ya manjat lah"ucap Hana santai memanjat pohon mangga tersebut membuat Sila geleng kepala.
"Maklum ilmu turunan monyet melekat untuk mu jadi mudah memanjat nya"ucap Sila pada Hana.
"Sialan lo"ucap Hana sudah ada di atas pohon mangga tersebut.
"Ambil yang masak"ucap Sila dari bawah sambil tertawa keras menatap Hana.
"Njirrr lu pikir gua monyet apa"ucap Hana kesal.
"Lah bukan nya iya kan lu manjat di sono biasa nya kan monyet yang suka memanjat"ucap Sila.
"Sekali lagi lu ngongong gua lempar lu"ucap Hana semakin membuat Sila tertawa ngakak.
"Tangkap nih"ucap Hana melempar mangga yang sudah di ambil nya ke arah Sila.
Dug
"Anjirrr kenapa lo lempar gua"teriak Sila karna mangga tersebut mendarat depat di kepala nya.
"Kan gua udah bilang tangkap"ucap Hana yang kini menertawakan Sila.
"Sialan lo emang"ucap Sila mengusap kepala nya.
"Maka nya jangan ketawa mulu tuh mulut"ucap Hana.
"Nih tangkap jangan sampai kepala lo benjol di buat nya"ucap Hana melempar mangga lagi.
Hap
Dengan cepat Sila menangkap nya dengan kedua tangan nya,setelah cukup banyak Hana turun dari atas pohon.
"Lumayan juga ternyata"ucap Hana menatap mangga-mangga tersebut.
"Mana tu anak onta"ucap Sila karna Febi belum juga datang.
"Iya yah udah lumayan lama dia pergi belum balik juga"ucap Hana membersihkan mangga yang kebetulan ada yang matang dia ambil.
"Lo buka nya pake apaan"tanya Sila menatap Hana.
"Pakai mulut"ucap Hana santai mengupas mangga yang sudah ia cuci tersebut lebih dulu karna tidak ada pisau.
"Ihhh lo jorok banget sih"ucap Sila.
"Yang makan juga kan cuma kita bertiga njirr gak usah sok bersih begitu"ucap Hana ketus memakan mangga di tangan nya.
"Lo mau gak"tanya Hana di angguki Sila.
"Tadi sok-sok an bilang jorok mau juga kan lo"ucap Hana kesal.
"Hehehe habis kelihatan nya enak"ucap Sila.
Kedua nya pun makan mangga tersebut lebih dulu sambil menunggu Febi datang.
"Woiii njirr lo berdua enak-enak kan makan duluan gak nungguin gua"ucap Febi kesal sambil membawa bumbu rujak di tangan nya.
"Lo kemana aja sih lama bener"ucap Sila.
"Nunggu ini lama buat nya banyak siswa di kantin"ucap Febi ikut duduk di atas rumput bersama Hana dan Sila.
"Untung gua beli pisau lipat"ucap Febi mengeluarkan pisau lipat tersebut dari dalam saku nya.
"Pintar juga lo ternyata tau aja kita gak ada pisau buat kupas ini mangga"ucap Sila mengambil pisau tersebut dan mengupas mangga di tangan nya.
Jadilah ketiga nya di sana duduk sambil menikmati rujak mangga di depan mereka tanpa mereka sadari ada seseorang yang memperhatikan mereka dari tadi hanya geleng kepala melihat kelakuan mereka.