NovelToon NovelToon
Ketulusan Cinta Istri Pertama

Ketulusan Cinta Istri Pertama

Status: tamat
Genre:Romantis / Perjodohan / Poligami / Tamat
Popularitas:460.9k
Nilai: 5
Nama Author: munasih

Ini kisah berbagi cinta.

Amira menjatuhkan cintanya pada Gilwang seorang pria yang baru di pertemukannya saat hari pernikahannya. Tidak dengan Gilwang, tak menjatuhkan cintanya pada Amira, karena Gilwang sudah mempunyai kekasih yang berjanji akan menikahinya yaitu Anita.

Karena Gilwang orang yang pertama bisa membuatnya jatuh cinta, Amira akan tetap mempertahankan cintanya dan pernikahannya, meski Gilwang tak mencintainya. Bahkan Amira rela Gilwang menikah dengan kekasihnya asal tidak di ceraikan.

Apakah Amira akan tetap bertahan dengan pernikahannya setelah kehadiran Anita istri kedua yang ingin menjadi istri Gilwang satu-satunya?

Ikuti kisahnya hingga bab akhir. Jadikan cerita ini favorit.

kasih like dan votenya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon munasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 Merana

Dikesunyian malam yang semakin larut, Amira masih dalam sisa tangisnya. Amira masih terjaga karena hatinya nggak tenang memikirkan nasibnya kenapa tragis seperti ini. Belum lagi rasa cemburu yang meliputinya, dan bayangan malam pertama suaminya dengan istri barunya yang membuatnya semakin sakit hati.

Sedangkan Anita dan Gilwang usai membuat kesepakatan, mereka memilih tidur karena badan juga terasa capek setelah melalui acara pernikahannya.

Tak ada malam pertama untuk Gilwang dengan istri keduanya yang sangat ia cintai dan yang sudah ia idam-idamkan selama ini. Mungkin itu balasan untuk Gilwang yang tak memperdulikan Amira istri pertamanya setelah hari pernikahannya, bahkan di malam pertamanya hampir menceraikan Amira.

Malam begitu cepat berlalu. Amira yang baru bisa memejamkan matanya beberapa menit yang lalu harus terbangun saat mendengar alarm di hand phonenya pertanda masuk waktu subuh. Amira pun bangun dan segera membersihkan diri, dan berlanjut Amira menjalankan perintah Tuhannya.

Terasa keroncongan di perut Amira, ya karena setelah acara pernikahan suaminya kemarin tidak ada sesuap makanan pun yang masuk di mulutnya. Hanya kesedihan yang memenuhi perutnya hingga lupa makan. Baru sekarang perutnya terasa lapar.

Amira keluar dari kamarnya ingin memasak sesuatu di dapur yang bisa mengganjal perutnya. Amira sempat berhenti didepan pintu kamar Gilwang.

"Mereka berdua pasti sangat menikmati malam pengantinnya. Jelas saja mereka berdua saling mencintai, tidak seperti diriku yang cintanya bertepuk sebelah tangan," gumam Amira dengan tatapannya.

"Ya Allah berikanlah kekuatan untuk menjalani semua ini," doa Amira sembari berjalan menuju ke dapur.

Amira memasak mi instant, setelah matang dia membawanya ke meja makan.

"Mumpung masih hangat aku harus memakannya ntar keburu nafsu makanku hilang."

Dalam sekejap semangkuk mi instan habis tak tersisa. Tepat saat mi instan itu habis, Gilwang datang dengan muka kusut yang baru bangun dari tidurnya. Gilwang terlihat sangat lelah. Namun saat melihat Amira kedua netra Gilwang melebar.

"Mata kamu kenapa sampai jadi begitu. Hitam bengkak seperti mata panda." Gilwang tertawa kecil sembari menunjuk ke wajah Amira.

Entah Gilwang mengejeknya, tapi Amira senang melihat Gilwang tertawa kecil dihadapannya. Kesedihannya sedikit mereda. Seperti ada hawa sejuk memasukinya.

"Emang kenapa dengan mataku," Amira meraba kedua matanya. Terasa besar saat di raba.

"Kenapa dengan mataku? Apa kedua mataku bengkak karena menangis semalaman," batin Amira.

Gilwang masih saja dengan tertawanya melihat sikap Amira yang terlihat gugup dan malu.

Amira segera menutupi wajahnya dengan hijabnya dan berlari menghindar dari Gilwang. Amira menuju ke kamarnya dan berpapasan dengan Anita yang baru bangun dari tidurnya. Amira sangat malu, semakin rapat dia menutupi wajahnya dan segera masuk ke kamarnya.

"Kenapa kamu ketawa Gilwang, ada yang lucu," tanya Anita mendekati Gilwang yang masih dengan ketawanya.

"Habis lucu sih, kamu nggak lihat wajah Amira?"

"Enggak! Ada apa dengan wajah Amira?" tanya Anita penasaran.

"Matanya hitam dan bengkak seperti mata panda," cetus Gilwang.

"Benarkah?"

"Iya." Gilwang masih saja dengan ketawanya.

"Pasti dia sakit hatinya. Rasain!" Batin Anita dengan tersenym bangga.

Amira yang sudah sampai di kamarnya mendekat ke meja rias, dilihatnya wajahmya di cermin, ternyata benar, mata Amira bengkak hitam dan persis mata panda.

"Jadi Gilwang menertawakan ini! Sungguh keterlaluan kamu Gilwang. Aku menangis semalaman sampai mataku bengkak begini, itu gara-gara kamu. Bukannya kamu kasihan sama aku malah menertawakan aku. Kamu sungguh jahat Gilwang."

"Tapi kenapa aku tadi sempat merasa senang melihat Gilwang tertawa, tapi kenapa sekarang jadi kesal. Aku sungguh tidak mengerti," Amira bicara sendiri dengan kekesalannya.

Anita sangat lapar, sama dengan Gilwang yang juga sangat lapar.

"Yang, aku lapar, bikinin aku sarapan dong," ucap Anita manja.

"Kok kebalik sih! Kok aku yang kamu suruh bikin sarapan. Harusnya kamu yang bikin sarapan, kamu kan sekarang sudah jadi istriku," pekik Gilwang.

Kebiasaan Anita, setiap datang ke rumah ini selalu minta dilayanin sama Gilwang. Gilwang yang sangat mencintai Anita dan takut ditinggalkan, selalu menuruti keinginannya. Namun sekarang ini, akankah Gilwang manut pada Anita.

"Aku capek sayang. Kamu suamiku yang baik hati dan menyayangiku, buatkanlah sarapan untuk istrimu tercinta ini sayang," ucap Anita dengan pesonanya dan kemanjaannya, membuat hati Gilwang luluh.

"Kamu selalu bikin aku gemes Anita. Oke akan aku buatkan sarapan untuk istriku tercinta, dengan syarat..."

Gilwang menepuk pipinya dengan satu jari pertanda minta di kecup oleh Anita. Dengan sangat mudah tanpa terbeban, Anita mendaratkan kecupannya di pipi Gilwang.

Nampak senyum sumringah meliputi Gilwang dan kembali bersemangat.

Anita memang pandai merayu laki-laki. Bukan hanya Gilwang saja. Sebelumnya dia pernah melakukan hal yang sama pada laki-laki lain, semua ia lakukan demi uang. Setelah tak begitu menghaslkan Anita meninggalkannya begitu saja.

Tak terasa hari sudah malam.Gilwang nampak gelisah. Gilwang laki-laki yang normal. Tujuannya menikah dengan kekasih tercintanya yaitu Anita yang tak luput dari ingin melakukan hubungan intim secara halal. Namun sekarang ini walau sudah menikah dia harus berpuasa dulu menahan hasratnya sebelum keinginan Anita tercapai.

Gilwang dan Anita sudah ada didalam kamarnya. Gilwang sangat terpesona melihat kecantikan Anita . Bukan hanya cantik, Anita juga punya tubuh yang seksi. Rasanya Gilwang tidak tahan menahan hasratnya sebagai seorang lelaki normal untuk menikmati tubuh seksi Anita.

Gilwang mendekati Anita dan memeluknya dari belakang. Gilwang ingin menumpahkan hasratnya pada Anita, dengan sigap Anita menepisnya dengan segera menjauh darinya. Sontak membuat Gilwang sedikit marah dan kecewa.

Gilwang pun sempat mengungkit kenapa memberi syarat yang berat padanya. Anita pun menggertak Gilwang untuk segera menjalankan misinya yaitu menceraikan Amira istri pertamanya. Hasrat Gilwang pun jadi mereda dan memilih menenangkan diri dengan duduk santai diluar menikmati udara malam sembari minum kopi.

Gilwang meratapi nasibnya mempunyai dua istri tapi terasa kesepian disetiap malamnya. Dia harus ekstra menahan hasratnya. Sungguh semua tak pernah ia duga akan mengalami hal seperti ini. Ini sungguh menjengkelkan baginya.

Punya dua istri serasa hambar istri yang dicintainya tak mau melayaninya. Istri yang tak dicintainya tak mau menyentuhnya. Gilwang sungguh dibuat merana. Sampai dia mengatakan. "Haruskah aku menikah lagi?"

Sedangkan Amira masih berada didalam kamarnya sejak kejadian tadi pagi. Amira merasa malu dan juga kesal hingga malas keluar kamar. Amira tidak ingin melihat Gilwang dan Anita. Meski Anita tadi bersi keras ingin melihat keadaannya. Amira memilih tak mengizinkan Anita melihatnya.

Amira tau bukan simpati yang akan didapatnya melainkan cemoohan Anita. Amira tau sikap Anita yang tidak begitu menyukainya karena sudah menjadi istri pertama suaminya.

1
Cis Siu
yey
Sri Puryani
kenapa amira gk kapok" ya klo dibohongi dgn kt" manis aja sdh luluh....
Jue
Sungguh Amira wanita yang lemah dan cepat luluh dengan janji palsu .
Cinta Suci
petgi amira
Cinta Suci
knp amira di buat thor
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
lanjut
Puspa Trimulyani
ular menghampiri pukulan
Puspa Trimulyani
pucuk dicinta ulam tiba..... ternyata dunia ini sempit....yg selingkuh dg Anita adalah suami sahabat nya gilwang sekali tepuk dua lalat busuk mati
Puspa Trimulyani
asal tidak bermaksiat saja sdh untung,si Anita ini mana takut sama dosa
Puspa Trimulyani
nyebelin banget sih Amira itu ya....baik sih baik. tapi jgn bego
Puspa Trimulyani
Amira mah bukan polos, tapi bego...
Puspa Trimulyani
betul gilwang,Anita merencanakan sesuatu,kamu harus waspada
Puspa Trimulyani
bukannya dirimu yg pake topeng utk menjerak gilwang dan menghabiskan hartanya
Puspa Trimulyani
laki laki kok lemah,kenapa ke Amira tega dan merasa enak enak saja kalau berbuat kasar,ke Anita banyak menenggang rasa segitu sdh tahu Anita jahat juga,lelaki kok begitu 😡😡
Puspa Trimulyani
lah talakmu sdh jatuh tuh gilwang,karena kata cerai sdh kamu ungkapkan.
Puspa Trimulyani
itu namanya jodoh,jgn kau lepaskan Amira mu,kalau kamu tidak ingin menyesal nanti
Puspa Trimulyani
pasti mau lah wanita matre, kalau wanita baik,dia akan bertanya tanya ada apa ini disuruh berlibur sendirian ga ditemani....sebab dia matre...yg penting uangnya saja,ga peduli berlibur nya sendiri juga yg penting uangnya diberi banyak
Puspa Trimulyani
wanita model begini biasanya hanya memanfaatkan uang cowoknya doang, tidak tulus mencintai,dia hanya menganggap pasangan nya ATM berjalannya.
Aniani Har
hi Pleng emosi Thor knp hati Amira selembut itu.. ih darting saja
Renita 85
pemeran utamanya dungu biar apa sih biar pada, baca ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!