Menikah untuk balas dendam?
Pernikahan yang diawali sebuah kesalahan, pernikahan yang didasari sebuah pembalasan membuat trauma dan rasa takut dialami oleh sang pengantin bernama Alina.
Rasa cinta menjadi rapuh dan berubah menjadi ketakutan, sampai ketika kebenaran terungkap, jika sang pengantin tidak melakukan kesalahan apapun.
Penyesalan dan kesedihan menggerogoti hati Barata, akan tetapi dia tetap tak mau melepaskan Alina dari genggamannya.
Jangan lupa follow ig author ya: @anak_kost_joy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Kost, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selamat tinggal (II)
Episode 7 : Selamat tinggal (II)
***
Tetapi Alina juga tidak marah, dia merasa mungkin dia memang tidak berjodoh dengan Barata, jadi mencoba melupakan perasaannya pada Barata.
Semua kilas balik ingatan itu entah kenapa masuk kedalam kepala Alina, mungkin beginilah saat terakhir hidup seseorang, semua ingatannya selama masih hidup akan kembali melintas di kepalanya.
***
Sedangkan Barata yang memang tidak bermaksud sampai membunuh Alina menunggu Alina meminta tolong dan memohon padanya, dia menunggu sembari melipat tangannya, dan memainkan telunjuk jarinya, terlihat dia sedikit guggup.
Apalagi saat matanya bertemu pandangan dengan mata Alina sebelum Alina terjatuh ke kolam, mata itu adalah mata paling sedih dan kosong yang pernah dilihat oleh Barata, mata yang tidak memiliki keinginan untuk hidup.
Barata melihat Alina semakin jauh tenggelam kedasar kolam, wajah pucatnya bahkan masih terlihat jelas, lukanya dan bibirnya yang membiru, matanya yang terpejam, semuanya dilihatnya dengan sangat jelas.
Rasa sakit memang seolah mencubit hati Barata, tetapi dia menekankan jika Freya pasti merasakan yang lebih sakit dari Alina, jadi Alina pantas menerima penyiksaan ini.
Yang ada dalam diri Barata adalah bagimana dia akan balas dendam sampai Alina tidak bisa melanjutkan hidupnya dengan normal lagi.
Barata semakin panik saat Alina bahkan tidak muncul-muncul juga ke permukaan.
“Heh, mau mati dengan cepat ya? tidak akan kubiarkan, penderitaan yang kau rasakan belum seberapa!” geram Barata melompat ke dasar kolam dan menarik tangan Alina.
Dia membawa Alina ke pinggiran kolam dan memberikan nafas buatan, tubuh Alina sudah sangat dingin, tetapi mungkin memang kematian belumlah saatnya bagi Alina jadi dia mengeluarkan air yang sempat tertelan dan kembali pingsan.
Barata melihat wajah pucat Alina, dia menyentuh pipinya, “Kenapa kau harus membunuh dia? hanya karena kau benci padanya? Padahal kau yang tidak mau bersamaku dahulu, sekarang kau iri dan membunuh tunanganku, kau sangat kejam, jangan salahkan aku membalaskan dendam Freya padamu!” ketus Barata berbicara, sampai saat Ben datang dan memberikan handuk pada tuannya.
“Tuan, harus saya apakan Nona Alina setelah ini,” seru Ben saat melihat Alina sudah tergeletak lemas dipinggiran kolam.
“Hentikan mengurung dia sebentar, panggilkan dokter pribadiku, aku tidak ingin dia mati dengan cepat!” ketus Barata meninggalkan Alina dan Ben, dia kembali mengusap rambutnya dan hendak membersihkan dirinya yang sudah basah kuyup.
“Baik Tuan,” sahut Ben tidak bisa membantah perintah Tuannya, dia membawa Alina kedalam ruangan, meletakkannya di kasur dan menyuruh pelayan mengganti pakaian basah kuyup Alina.
Lalu ia juga memanggil dokter pribadi Barata untuk segera memeriksa keadaan Alina.
***
Alina sedang bermimpi, dia sedang tertawa bersama ibunya, sampai saat semua kebahagiaan itu tiba-tiba sirna, yang bisa dilihat oleh Alina hanyalah kegelapan, dan suara yang ia dengar adalah suara menyeramkan dari lelaki yang ia kenali yaitu Barata.
“Bangun … Bangun … Bangun!”
Suara itu berkali-kali terdengar di telinga Alina, sampai saat ia perlahan membuka matanya dan ia melihat Barata sedang berdiri dekat sekali di samping ia terbaring.
Alina terkejut dan membelalakkan matanya, lalu ia sadar ternyata malam itu dia tidak jadi mati, ketakutan karena melihat Barata membuat Alina menunduk bergetar, dia tidak berani melihat Barata lagi.
***
Jangan lupa berikan saran membangun nya ya, dan follow IG author : @nitanaiibaho
Kalian bisa DM dan tanya2 disana. 🥰
Terimakasih
Terima kasih utk karyanya Kak & sehat2 slalu 🙏🏼💐💪🏼🤗
pola pikir pria egois adalah mereka melaknat pebinor tapi memuja dan lembut pada pelakor
begitu juga
pola pikir wanita egois adalah mereka melaknat pelakor tapi memuja dan lembut pada pebinor
dan fakta walau kalian selalu bela diri dengan mengatakan novel hanya karya, hanya halu, hanya fiktif, mau apapun itu novel adalah hasil dari pola pikir novelis itu sendiri