Bukan lagi Zaman Siti Nurbaya namun Casanova Isabela harus merasakan Zaman dimana dirinya harus di jodohkan dengan laki laki yang sama sekali tidak dia kenal.
-
Casanova atau biasa di panggil Nova merupakan anak tunggal dari keluarga kaya raya namun dirinya selalu tinggal bersama pengasuhnya karena kedua orang tuanya yang terlalu sibuk dengan bisnis mereka di luar negeri menjadikannya menjadi seorang gadis bar bar.
Namun kenyataan pahit harus dia dapatkan setelah kedua orang tuanya yang langsung menjodohkannya dengan laki laki yang bahkan sama sekali tidak pernah dia tau ataupun kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa Maksud semua ini
Tidak seperti biasanya Nova bangun pagi, padahal semalam dia tidak tidur nyenyak karena memikirkan siapa yang menggantikan orang tuanya untuk datang ke sekolah hari ini.
Sial,, gara gara Ratu Akting gue jadi gak bisa tidur. Gumam Nova langsung beranjak menuju kamar mandi.
Tidak berbeda jauh dari Nova, Viken pun sudah bersiap dan menuruni tangga terlihat kedua orang tuanya yang sudah berada di meja makan.
" Pagi Yah, Bund " Sapa Viken duduk di antara mereka dan mengambil roti dengan selai coklat kesukaannya.
" Ken,, Ayah boleh bicara Nak " Ucap Bram menatap putranya yang hanya membalas dengan anggukan.
" Apa sudah kamu pikirkan permintaan Kami waktu itu "
Di saat selesai acara makan malam bersama keluarga Nova, kedua keluarga itu memang sengaja mempertemukan mereka untuk menjodohkannya namun hanya Viken saja yang tau dan Nova belum tau karena mereka berpikir Nova akan nekat melihat tingkah dan sikap Nova yang Bar bar.
Viken terlihat menghela napasnya dalam, sebenarnya ingin rasanya dia menolak apalagi wanita yang di jodohkan nya adalah Nova gadis yang selalu membuat Onar di sekolahnya dan dia berpikir bagaimana nanti pernikahannya.. Baginya sebuah pernikahan merupakan hal yang sakral dan hanya satu seumur hidupnya.
" Bunda dan Ayah benar benar menginginkan kamu menyetujui perjodohan ini Ken, Sebenarnya Nova anak yang baik dan kedua orang tuanya pun sudah menitipkannya kepada kami "
" Terserah kalian " Ucap Viken dengan masih menikmati sarapannya, Viken memang anak yang tidak pernah membantah kedua orang.
" Aku berangkat dulu Yah, Bund "
Di rumah Nova masih terus berpikir, apa dia bolos aja hari ini untuk menghindarinya namun itu bukan sikapnya.
" Ini Non susu hangatnya " Ucap Bik Kesi membuat Nova menatapnya dan tersenyum.
" Bik,, Bibi siap siap ya ikut Nova ke Sekolah hari ini " Ucap Nova membuat Bik Kesi bingung seakan menanyakan untuk apa dirinya ikut anak majikannya ke sekolah.
Hingga akhirnya Nova dan Bik Kesi sudah sampai di parkiran sekolah yang sudah terlihat beberapa siswa di sana.
Nova menatap Bik Kesi yang masih terlihat bingung..
" Bibik menggantikan Papa Mama, nanti Bibi tinggal jawab " Ya" saja " Ucap Nova dan Bik Kesi menganggu
" Kita turun Bik "
Nova dan Bik Kesi berjalan menyusuri Lorong kelas untuk menuju ruang guru,,
Namun mereka berpapasan dengan Viken..
Membuat Nova memalingkan wajahnya..
Nova menunggu Bik Kesi yang masih berada di dalam, sementara dirinya bermain ponsel walau beberapa siswa menyapanya dan dia hanya tersenyum bukan bermaksud untuk menebar pesona namun memang sebenarnya Nova seorang gadis yang tidak sombong.
" Ehem,, " deheman seseorang membuatnya menoleh dan terlihat Viken yang berdiri dengan kedua tangannya dia masukan ke dalam saku, sumpah membuat ketampanannya bertambah bagi siswi yang mengidolakannya berbeda dengan Nova yang kembali menatap ponselnya.
" Dimana Orang tua kamu " Ucap Viken yang Sebenarnya sudah tau jika Orang tua Nova sudah kembali ke Amerika.
" Bukan urusan Loe " Ucap Nova langsung beranjak menghampiri Bik Kesi.
" Bik, Apa yang mereka bicarakan " Ucap Nova dan Bik Kesi tersenyum.
" Tidak Non, Mereka cuma bertanya dimana orang tua Non Nova dan meminta Bibik untuk mengawasi Non "
Nova tersenyum,,
" Ya Udah bibik pulang naik taxi ya, Bibik hati hati "
Nova menatap Bik Kesi dan dia pun menoleh ternyata Viken masih berada di sana bahkan menatap nya.
Nova langsung berjalan menuju kelasnya.
Sebenarnya loe anak baik Nov, cuma karena kedua orang tua kamu yang terlalu sibuk membuat kamu seperti ini. Gumam Viken menatap Nova.
Hari semakin siang,,
Dan tidak terasa Bel sekolah berbunyi.
Nova, Mona dan Ines masih berada di kelasnya..
" Jalan Yuk, Udah lama nih gak nyalon shoping" Ucap Ines yang memang paling semangat untuk jalan jalan.
" Bener tuh Nes, gue juga nih udah lama gak nyalon "
" em,, Guys,, tapi sorry gue gak bisa.. " Ucap Nova membuat kedua sahabatnya menatap
" Gue ada urusan,, Next time aja ya "
Nova sebenarnya sudah berjanji untuk ke rumah Bunda Ana kemarin.
Nova sudah berada di jalan, Bunda Ana sudah mengirimkan alamat rumahnya dan kini Nova sudah berada di depan gerbang tinggi.
Nova kembali menatap ponselnya untuk memastikan Alamat nya dan memang benar.
Nova membuka pintu mobilnya dan terlihat Bunda Ana yang kebetulan berada di luar melihatnya..
" Sayang,, kamu datang gak nyasar kan " Ucap Bunda Ana tersenyum membuat Nova berjalan menghampiri nya dan mencium punggung tangannya namun langsung mendapatkan pelukan hangat.
" Tidak Tante,, Tante apa kabar " Ucap Nova tersenyum
" Baik Sayang,, kita masuk ya ngobrol di dalam"
Bunda Ana menggandeng Nova masuk dan terlihat rumah yang begitu besar tidak jauh beda dengan rumahnya.
" Sebentar ya, Tante Ambil kan minum "
Nova mengangguk dan pandangannya mengedar menatap beberapa foto yang di pajang di ruang tamu.
Dimana terlihat Viken bersama kedua orang taunya,, tidak lama Bunda Ana menghampirinya dengan membawa segelas jus jeruk.
" Kamu minum dulu sayang "
" Terima kasih Tante "
Mereka pun terlihat ngobrol bahkan Nova tidak lagi merasa canggung karena Bunda Ana yang begitu baik.
" Sayang,, Tante mau ngomong sesuatu sama kamu Nak " Ucap Bunda Ana membuat Nova bingung,,
" Apa Tante,, "
" Kamu panggil Bunda saja ya Sayang sama seperti Viken "
Nova tersenyum dan mengangguk.
" Jadi sebelum orang tua kamu kembali ke Amerika, mereka menitipkan Kamu sama Bunda Nak,, "
Deg,,
Apa maksud kedua orang tuanya, selama ini Dia pun selalu dititipkan kepada Bik Kesi dan sekarang di titipkan ke Bunda Ana.
" Kamu jangan salah paham Nak, Bunda dan orang tua kamu memang sudah lama kenal sejak kuliah dan Bunda senang karena bisa mempunyai anak perempuan "
" Iya Tan- maksud Nova Bund "
Hari semakin sore dan Nova sudah pamit untuk pulang setelah mengobrol lama dengan Bunda Ana.
" Nova pulang dulu ya Bund, "
" Iya Sayang,, sering sering main ya Bunda senang ada teman ngobrol "
Nova mengangguk dan memeluk Bunda Ana, dia pun masuk ke dalam mobilnya dan melajukan nya keluar.
Viken yang Baru saja pulang sekilas melihat mobil keluar dari rumahnya namun dia sama sekali tidak mengenali nya, dia pun melajukan mobilnya masuk.
" Bunda habis ada tamu " Ucap Viken melihat Bunda Hana yang baru akan masuk namun berhenti ketika mendengar suara mobilnya.
" Bunda,, " Ucap Viken mencium punggung tangan Bunda Ana
" Tadi siapa Bund, temen Bunda "
" Nova,, dari siang dia temani Bunda dan baru saja dia pulang "
" Oh,, Aku ke kamar dulu Bund "
Selam dalam perjalanan Nova masih memikirkan maksud Bunda Ana, sebenarnya dia senang karena Bunda Ana begitu menyayangi nya namun tetap saja dia bingung.
Apa maksud semua ini, kenapa orang tuanya menitipkannya kepada Bunda Ana.
cengeng juga
pikiran gw malah semakin dewasa semakin kuat
ini malah bntar" nangis dan histeris mulu