NovelToon NovelToon
Suamiku, Kekasihmu

Suamiku, Kekasihmu

Status: tamat
Genre:Romantis / Badboy / Tamat
Popularitas:7.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: shanayra

Kisah yang menceritakan tentang keteguhan hati seorang gadis sederhana, yang bernama Hanindya ningrum (24 tahun) dalam menghadapi kemelut rumah tangga, yang dibinanya bersama sang suami Albert kenan Alfarizi (31 tahun)
Mereka pasangan. Akan tetapi, selalu bersikap seperti orang asing.
Bahkan, pria itu tak segan bermesraan dengan kekasihnya di hadapan sang istri.

Karena, bagi Albert Kenan Alfarizi, pernikahan mereka hanyalah sebuah skenario yang ditulisnya. Namun, tidak bagi Hanin.

Gadis manis itu, selalu ikhlas menjalani perannya sebagai istri. Dan selalu ridho dengan nasib yang dituliskan tuhan untuknya.

Apa yang terjadi dengan rumah tangga mereka?
Dan bagaimana caranya Hanin bisa bertahan dengan sikap dingin dan tak berperasaan suaminya?

***
Di sini juga ada Season lanjutan ya say. Lebih tepatnya ada 3 kisah rumah tangga yang akan aku ceritakan. Dan, cerita ini saling berkaitan.

Selamat menikmati!

Mohon vote, like, dan komennya ya. Makasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shanayra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6

"Aku tidak mau lagi mengingkari janjiku padamu Nin. Cukup sekali saja. Dan akan kupastikan hal itu tak akan terulang lagi." Ucap Sakala.

Hanin mengernyitkan keningnya heran, dia tidak tau kemana arah kalimat mantan kekasihnya itu.

"Maksud mas apa?" Akhirnya gadis itu bertanya.

"Dulu aku sudah mengingkari janjiku untuk menghalalkanmu."

Pria itu menjeda kalimatnya, karena merasa sesak didada.

"Apa kau tau Hanin, hal itu selalu menjadi penyesalan terbesarku hingga saat ini, dan mungkin untuk selamanya."

Sakala menatap mata Hanin. Seakan ingin membuktikan kesungguhan ucapannya. lewat sorot matanya yang dalam.

"Itu hanya masa lalu mas, tidak baik menyesali apa yang sudah tuhan gariskan untuk kita."

Ucap Hanin, gadis itu menundukkan pandangannya. Berusaha menghindar dari tatapan tajam Sakala.

"Waw, ada yang sedang bernostalgia nih."

Suara seorang gadis memecah kecanggungan yang terjadi antara Hanin dan Sakala.

Serentak dua orang tadi menoleh ke arah sumber suara. Terlihat 3 orang yang dikenal baik oleh Hanin sudah berdiri di sampingnya.

"Hai... Mas, Nesya, dan asisten Berryl, terima kasih sudah menyempatkan diri untuk datang."

Hanin tersenyum senang, dia tak menyangka kalau suami super sibuknya mau datang ke pesta kecilnya.

"Datang dong. Kau tau Nin. Aku susah payah membujuk mas Kenan datang kemari. Awalnya dia menolak, tapi nggak tau kenapa, akhirnya dia berubah pikiran." Nesya berucap dengan terseyum bangga.

Senyum bahagia Hanin berangsur memudar, untuk kesekian kalinya, gadis itu harus kembali menelan kekecewaannya.

"Hanin, harusnya kau sudah tau, tidak mungkin pria itu mau datang karena undanganmu." Hanin berucap sendiri pada dirinya.

"Makasih Nes. Kalau gitu mari kita duduk." Hanin menuntun 4 orang tadi kemeja yang sudah disediakannya, tepat disebelah pembakaran. Hanin sengaja ingin memyudahi obrolan menyedihkannya.

Setelah tamunya duduk, Hanin mulai membuka acaranya, dimulai dari baca do'a dan harapan, hingga ucapan terima kasih kepada para karyawan, pelanggan, serta semua tamu yang hadir malam itu.

Pestanya berjalan santai. karena memang tidak terlalu banyak tamu asing disana.

Hanin, Kenan, Nesya, Sakala dan asisten Berryl duduk di meja yang sama. Mereka duduk dengan posisi, Hanin disisi kanan Kenan, dan Nesya disisi kiri. Sementara itu, Berryl duduk dihadapan Nesya, dan posisi Sakala berada berhadapan dengan Hanin.

"Nin, ini cumi bakar kesukaanmu."

Sakala berucap pada Hanin disela senyumnya. Pria itu meletakkan sepiring cumi bakar di hadapan gadis itu.

"Makasih mas." Hanin membalas senyuman pria tadi.

Nesya tersenyum ke arah sahabatnya. Namun, Kenan dan Berryl terlihat cuek tak merespon perhatian kecil yang terjadi dihadapan mereka.

"Mas, rencananya berapa lama tinggal dikota ini?" Nesya bertanya.

"Entahlah, sepertinya kali ini lama, urusanku disini sangat penting. Aku tidak akan kembali sebelum menyelesaikannya"

Jawab pria itu dengan kalimat sarat akan makna. Matanya terus saja mencuri pandang pada Hanin.

Sementara itu, gadis yang di pandangnya hanya menunduk diam.

"Waw.. sepenting apa yah, bikin penasaran." Nesya tersenyum usil.

"Ada sesuatu yang ingin ku jemput disini. Tapi sepertinya, jalanku akan penuh dengan rintangan." Sakala meneguk jus jeruk yang berada di atas meja.

"Permisi, aku ketoilet dulu." Kenan berdiri, kemudian mengayunkan langkah kakinya menuju sudut ruangan yang bertuliskan tanda panah Toilet.

Tak lama, terlihat pria itu sudah selesai dengan urusannya.

Dia.mencuci tangannya menggunakan sabun cair yang terletak di meja Wastafel.

"Apa tuan cemburu, karena saya melirik istri anda?"

Terdengar suara seorang pria dari arah belakang punggung Kenan, pria itu melihat kaca didepannya. Terlihat Sakala sudah berdiri di sampingnya.

"Apa maksud anda?" Kenan terlihat menghentikan aktifitasnya, kemudian berdiri tegap.

"saya sudah tau, kalau kalau anda tidak mencintai Hanin. Anda hanya menikahinya karena kesalahpahaman semata. Dan saya juga tau, kalau sebentar lagi anda akan menceraikannya."

Sakala berucap lantang.

"Apa gadis itu yang memberitahukannya pada anda?"

"Ternyata anda benar-benar tidak mengenal Hanin dengan baik, tuan Kenan. Dia tidak akan mau mengungkapkan aib rumah tangganya kepada siapapun."

"Kalau bukan gadis itu, lalu siapa yang lancang membicarakan masalah pribadi saya pada anda?" Kenan masih menatap tajam kearah pria didepannya.

"Saya tau dari Nesya, kekasih anda tuan. Dan saya sengaja datang kesini karena ingin bertanya secara langsung pada anda tuan Kenan."

Sakala membalas tatapan Kenan, namun masih terlihat tenang.

"Apa yang ingin anda tanyakan?" Kenan memberi ijin.

"Apakah betul anda tidak mencintai nona Hanin?" Sakala bertanya.

Kenan terdiam dengan pertanyaan seperti itu.

"Dan apa benar kalau tuan berencana akan menceraikannya? Meskipun Nesya sudah menceritakan semuanya pada saya. Tapi, tetap saja, saya ingin mendengar semuanya secara langsung dari anda tuan." ucap Sakala lagi.

"Kenapa anda ingin mendengarnya langsung dari saya, apa untungnya bagi anda?"

"Saya mencintai Hanindya. Baik dulu, hingga saat ini. Perasaan saya padanya masih tetap sama. Saya tidak ingin menghancurkan kebahagiannya. Kalau memang kalian saling mencintai. Maka, saya akan bersedia untuk mundur. Karena bagi saya, kebahagiaan Hanin adalah segalanya." Sakala berucap dengan penuh penekanan di setiap katanya.

"Saya tidak mencintai gadis itu, alasan kami bersama, hanya karena penyakit nenek saya. Dalam waktu dekat ini, saya akan berbicara pada beliau. Dan setelah semuanya terkendali, saya akan segera menceraikannya." Kenan menjelaskan.

Sakala terlihat tersenyum kecil, karena merasa dirinya punya peluang untuk memiliki Hanin.

"Saya mengatakan ini, karena melihat kesungguhan anda pada gadis itu. Dan juga, anda cukup mapan dalam urusan materi. Jadi saya pikir, anda pengganti yang paling memadai."

Kenan kembali mencuci tangannya yang tadi sempat tertunda.

"Terima kasih tuan Kenan, ini sangat berarti bagi saya." Ucap Sakala, pria itu masih tersenyum riang

Tanpa mereka sadari, ada seorang gadis yang tengah sakit hati mendengar obrolan dua pria tadi.Gadis itu adalah Hanin, dia berdiri dibalik tembok kamar mandi. Air mata gadis itu sudah membanjiri pipi. Tubuhnya terduduk, karena tak kuasa menahan rasa sakit didadanya.

Hanin masih tak habis pikir, bagaimana bisa suaminya sendiri membuka jalan bagi pria lain untuk mendekatinya. Apakah bagi Kenan, dirinya memang tak ada harganya sama sekali? Kenapa pria itu tak bisa menjaga aib rumah tangga mereka. Dan mengapa pria itu menjadikan dirinya seperti barang sewaan, yang dengan gampangnya bisa berpindah pemilik.

Sungguh kenyataan yang sangat menyedihkan,

"Kalau memang dia sudah mencarikan calon untukku, kenapa dia tidak segera menceraikanku? Apa kah benar penyakit omanya yang selalu menahannya untuk menalakku?" Hanin bergumam disela isakannya.

Hanin kembali ketempat acara, begitu dirinya, bisa menenangkan kembali hatinya yang hancur. Dan terus berusaha untuk tetep tersenyum.

TBC

Mohon bantu vote, like setiap bab dan jadikan favorit ya. Makasih.

1
Lita Pujiastuti
tdk perlu hot², Thor. yg ptg ceritanya bs jadi pembelajran utk kita ..😁
Lita Pujiastuti
ceritanya bagus, lanjut
Lita Pujiastuti
Semoga Kenan segera tahu kelakuan Nesya...dan putus
Lita Pujiastuti
sepertinya Nesya akan memperalat Afril utk mencari tahu ttg Hanin
Lita Pujiastuti
padahal gampang sj menundukkan harti Hanjn. putusin Nesya...pasti Hanin mau mendamongimu selamanya, Kenan. Toh Nesya bukan perempuan yg baik, dan sepertinya jg tdk bnr² cinta sama kamu. Hanya ingin mengalahkan Hanin sj...
Lita Pujiastuti
Kenan harusnya cari tahu jg ttg Nesya...biar tahu aslinya Nesya. jd putusin Nesya, lanjutkan hidup dg Hanin itu yg dimaksud kepastian oleh Hanin. Bukan mau 22 nya....dasar gk peka.
Lita Pujiastuti
Nesya tryt bukan sahabat yg baik. Hatinya bagai api dlm sekam...
Lita Pujiastuti
Keael banget sama Kenan ..harus tegas. Pilih Nesya atau Hanin ....jgn bersikap manis pd Nesya pdhl hati sdh goyah. Kasiham Nesya jg yg sdh nunggu selama 2 th. jg. kaaih harapan kalau gk ingin lanjut....
Lita Pujiastuti
Tolong Rryl...getok kepala bosmu itu ...biar sadar dan bs ambil keputusan dg tepat...
Lita Pujiastuti
Rumit amat kau ini Kenan...
Lita Pujiastuti
2 manusia ini....hiihh.... menyebalkan..m
Lita Pujiastuti
Sepertinya Berryl sdh curiga kalau tuannya mulai jatuh cinta pada istrinya...😁
Lita Pujiastuti
Hanin, jgn maafkan Kenan jika dia minta maaf dan blg cinta ya .,ogah ..
Lita Pujiastuti
Sadar dong Ken, kamu sendiri yg selalu berucap pedas. Baru lihat foto aja udh marah. Lah Hanin ...sering lihat kamu bernesraan dg Nesya, Siapa yg lebih sakit ...dasar tak tahu diri, menangnya sendiri😠
Lita Pujiastuti
Kenapa aq jd sebel sm Hanin .knp gk dibales cuek jg. ..biar Kenan tahu rasanya dicuekin tuh gmn ..
Lita Pujiastuti
Duuuuhh ...Hanin, kamu udh dicuekin...masih jg khawatir keadaannya..
Lita Pujiastuti
tinggalkan Kenan, tp jgn balik lg sm Sakala jg. Cari laki² lain ..lupakan semua pria di masa lalu
Lita Pujiastuti
Haniiinn...sudah dibilang jgn ngarep sm Kenan....sakit hati sendiri kannn...? bandel banget siihh ..
Lita Pujiastuti
Hanin...abaikan rasamu utk Kenan, lupakan dan anggap dia bukan siapa²mu. Berusahalah menepis semua rasamu itu. Agar hatimu tak terlalu sakit
Lita Pujiastuti
Hanin, lebih baik kamu yg bicara dg oma baik². Setelah itu kamu tinggalkan Kenan dan gugat cerai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!