NovelToon NovelToon
KAKAK TIRIKU JODOHKU

KAKAK TIRIKU JODOHKU

Status: tamat
Genre:Teen / Action / Romantis / Tamat
Popularitas:714.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Lusica Jung 2

Aster Jung adalah gadis cantik dan satu-satunya putri dalam keluarga Jung. Aster memiliki teman masa kecil bernama Zian Rey. Awalnya semua baik-baik saja tapi persahabatan mereka perlahan merenggang saat keduanya beranjak remaja hingga Rey dan Aster menjadi musuh bebuyutan.

"Zian Rey, aku tidak akan pernah kalah darimu. Akan ku buktikan pada dunia jika aku lebih baik darimu."

Banyak yang menyayangkan renggangnya persahabatan mereka termasuk keluarga besar Rey dan Aster. Mereka ingin mereka bisa bersatu. Hingga sebuah keputusan besar pun diambil, Aster dan Rey menjadi saudara tiri.

Dan seiring berjalannya waktu benih-benih cinta tumbuh di hati mereka berdua. Rey dan Aster saling mencintai namun sama-sama tidak ada yang menyadari perasaan masing-masing. Dan Rey baru menyadari betapa besar arti kehadiran Aster setelah wanita itu pergi dari hidupnya.

Enam tahun kemudian Aster kembali dengan seorang gadis kecil bernama Hanyeon.

"Sebenarnya dia adalah Putri kandungmu. Benih yang malam itu kau tanam di dalam rahimku."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6 "Rencana Yang Menggemparkan"

Apresiasi karya Author dengan meninggalkan

Like❤

Koment

Rate ☆☆☆☆☆

Karna satu koment dan like kalian sangat berarti buat Author untuk terus berkarya. Buat para Author yang koment sesuai alur cerita saya pun akan memberikan koment yang sama dan ngebacot panjang lebar di cerita kalian. Mari saling mendukung 🙏🙏🙏🙏🙏

🌼🌼🌼🌼

Siang berlalu dengan cepat dan senja melukis langit. Aster sudah kembali kerumahnya sejak satu jam yang lalu. Saat ini ia sedang membantu Ibunya memasak di dapur. Aster tidak tau kenapa Ibunya memasak begitu banyak hari ini.

"Ibu, tumben masak sebanyak ini? Apa Ibu mengundang teman-teman Ibu untuk makan malam bersama kita?" tanya Aster memastikan.

Kahi mengangguk "Ibu akan mengundang paman Zian sekeluarga untuk malam bersama kita." Jawabnya tersenyum.

"Tumben sekali, apakah ada sesuatu yang istimewa sampai-sampai Ibu mengundang mereka." Kahi menarik ujung hidung mancung Aster dan menatapnya dengan senyum yang sama.

"Karna ada hal penting yang akan Ibu dan paman Zian sampaikan padamu juga, Rey. Maka dari itu jangan cerewet dan bantu Ibu menyelesaikan semua masakan ini sebelum waktu makan malam tiba." Aster mendengus dan mengangguk pasrah.

Diam-diam Aster merasa penasaran tentang hal penting apa yang akan Ibunya dan Zian Lee sampaikan padanya dan Rey. Kedua mata Aster lantas membelalak sempurna "Omo! Mungkinkah mereka berencana untuk menjodohkanku dengan Rusa Kutub itu? Tidak-tidak, aku tidak sudi jika harus menikah dan hidup satu atap dengannya." Aster menggeleng kuat, ia tidak bisa membayangkan bagaimana hidupnya jika sampai menikah dengan Rey. Jangankan menjalaninya, membayangkannya saja sudah membuatnya merinding.

"Apa yang kau lamunkan, Aster Jung?" tegur Kali melihat kediaman putrinya.

Aster terkejut. "Eo. Maaf Ibu, aku sedikit melamun." Ucapnya penuh sesal. Aster kembali melamun, gadis itu menggigit bibir bawahnya. "Semoga hal mengerikan itu tidak benar-benar terjadi." Ucap Aster membatin.

Sementara itu, Rey yang baru saja pulang merasa bingung melihat Ayah dan Kakak di berada di rumah padahal biasanya mereka selalu pulang menjelang makan malam. "Tumben kalian sudah pulang?" Tanyanya to the poin

"Bibi Kahi mengundang kita makan malam, jadi sebaiknya sekarang sekarang kau mandi dan bersiap-siap." Pinta Zian Lee pada putra bungsunya. Rey mengangguk, tanpa sepatah kata pun pemuda itu pergi ke kamar nya yang berada di lantai dua.

Tak sampai lima belas menit Rey kembali dengan pakaian yang berbeda. Wajahnya terlihat lebih fres dengan poni menyamping jatuh di keningnya yang menjuntai hampir menutupi mata kirinya. Rey menghampiri Kakak dan Ayahnya. "Di mana nenek?" tanya Rey karna sejak pulang dia belum melihat batang hidung nenek tercintanya.

"Nenek di sini."

"Ya Tuhan." Nyaris saja Rey dan Kris terkena serangan jantung dadakan karna kemunculan Nenek Zian dengan style yang mampu membuat detak jantung mereka berhenti detik itu juga. Sementara Zian Lee hanya bisa mengelus dada melihat bagaimana penampilan Ibunya yang menyimpang jauh dari usianya.

"Anak-anak, bagaimana penampilan Nenek? Bukankah Nenek sangat cetar membahana?" Nenek Zian berputar sambil merentangkan kedua tangannya. Yesung memijit keningnya yang terasa agak pening.

"Ibu, tidak bisakah kau berpakaian normal saja? Kau itu sudah tua, jadi ingat umur."

"Kenapa? Memangnya apa yang salah pada penampilan Ibu, Lee? Bukankah Ibu sangat luar biasa. Sudah jangan ditunggu lagi, Kahi pasti sudah menunggu kita." Nenek Zian memeluk lengan kedua cucu tercintanya dan keempatnya berjalan beriringan menuju rumah Aster yang bersebrangan dengan rumah mereka.

Kedatangan mereka di sambut baik di sana di sambut baik oleh Aster dan Ibunya. Tapi sayangnya pandangan berbeda Aster tunjukkan pada Rey, gadis itu memberikan tatapan sinisnya pada pemuda dalam balutan pakaian hitam tanpa lengan tersebut. Kahi langsung membawa mereka ke meja makan dan makan malam mereka lewati dengan tenang dengan obrolan-obrolan kecil mewarnai kebersamaan kedua keluarga tersebut.

"Oya, Ibu. Memangnya hal penting apa yang ingin Ibu sampaikan padaku?" Tanya Aster teringat ucapan Ibunya sore tadi. Kahi tersenyum lalu pandangannya bergulir pada Lee, Kahi mengangguk dan membiarkan Lee sendiri yang menyampaikan hal penting tersebut.

"Rey, Kris. Papa sudah memutuskan untuk segera menikahi Bibi, Kahi. Kalian dan Aster akan menjadi saudara dan dia akan menjadi adik tiri kalian." Ucap Lee menyampaikan. Dan sontak saja kedua mata Rey maupun Aster membelalak saking kagetnya.

"APA? MENIKAH!!!" Pekik keduanya nyaris bersamaan.

"Tidak, Ibu! Aku tidak setuju. Batalkan rencana pernikahan kalian atau aku akan mogok makan. Pokoknya Ibu tidak boleh menikah lagi apalagi dengan paman Lee. Karna aku tidak sudi memiliki kakak tiri mirip patung es berjalan." tutur Aster menegaskan.

Sontak Rey menoleh dan menatap dingin Aster. "Kau fikir aku mau memiliki adik tiri barbar sepertimu?" Sinis Rey. "Pokoknya aku tidak menyetujui rencana gila kalian ini. Batalkan rencana pernikahan kalian sekarang juga." pinta Rey menuntut.

"Memangnya kau fikir aku suka memiliki kakak tiri dingin dan menyebalkan sepertimu." Sahut Rey tak mau kalah.

"Dan asal kau tau, Aster Jung. Memiliki adik tiri sepertimu adalah sebuah mimpi terburuk dalam hidupku."

Brakkk!!

Semua terkejut karna gebrakan pada meja. Lee bangkit dari duduknya dan menatap tajam pada Rey dab Aster. "Cukup kalian berdua. Suka tidak suka dan mau tidak mau, aku dan Kahi akan tetap menikah. Ini adalah keputusan mutlak yang tidak bisa diganggu gugat. Dan lagi pula kami tidak mungkin bisa membatalkannya pernikahan ini karna persiapannya sudah mencapi 100%. Dan minggu depan pernikahan akan di laksanakan." Tutur Lee menegaskan.

"PAPA!!"

Rey berteriak seraya bangkit dari duduknya. Dengan emosi tertahan. Rey meninggalkan kediaman Aster dan pergi begitu saja. Sementara Aster langsung pergi kekamarnya yang berada di lantai dua. Lee , Kahi dan Nenek Zian hanya bisa menghela nafas, sedangkan Kris tak bisa berkata apa-apa. Dia masih terlalu syok, tapi Kris akan mendukung apapun keputusan Ayahnya selama itu bisa membuat dia bahagia.

"Kahi, Lee, apa cara ini benar-benar akan berhasil?" Nenek Zian menatap keduanya bergantian. Kahi dan Yesung sama-sama menggeleng.

"Kami juga tidak tau, Ibu. Tapi ini adalah permintaan terakhir Riana sebelum dia meninggal." Nenek Zian mengangguk. "Sudah jangan hiraukan mereka berdua. Sebaiknya kita lanjutkan makan malamnya." Ucap Lee yang segera dibalas anggukan oleh Kris , Kahi dan nenek Zian.

🌹🌹🌹

'One Week Later'

Mimpi buruk itu akhirnya datang juga. Di mana Lee dan Kahi benar-benar menikah yang artinya Rey dan Aster kini menjadi saudara tiri.

Tidak ada yang istimewa dalam pernikahan mereka. Pernikahan Kahi dan Yesung dilakukan secara sederhana, hanya keluarga saja yang menghadirinya.

Tak ada senyum bahagia di wajah Rey maupun Aster. Sepanjang acara digelar sampai acara selesai Aster terus menekuk wajahnya, sementara Rey hanya memasang wajah datarnya.

Saat ini Aster dan Ibunya berada di kediaman keluarga Zian. Karna setelah menikah Lee meminta Kahi dan Aster untuk tinggal satu atap. Kris dan nenek Zian menyambut mereka dengan gembira tapi tidak dengan Rey. Pemuda itu tak terlihat senang sama sekali, bahkan Rey langsung mengunci diri dikamarnya setelah kembali dari gereja.

"Adik. Ayo, kakak akan menunjukkan kamarmu." Seru Kris yang kemudian dibalas anggukan oleh Aster. Aster mengikuti Kris yang berjalan didepannya dan mereka berhenti di depan sebuah pintu bercat coklat elegan. "Nah, mulai hari ini. Kamar ini akan menjadi kamarmu."

"Kak, apa tidak ada kamar lain lagi? Kenapa harus berhadapan dengan kamar Rusa Kutub itu?" Keluh Aster merenggek.

Kris menarik nafas panjang lalu menghelanya. "Papa sendiri yang memilihkan kamar ini untukmu. Kau masuk dan beristirahatlah. Kalau butuh apa-apa jangan ragu buat manggil Kakak, oke." Kris menepuk kepala coklat Aster dan pergi begitu saja.

Aster menoleh dan mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam kamarnya mendengar suara decitan pintu terbuka. Kemudian Aster menoleh dan mendapati Rey keluar dari kamarnya. "Ingat, Aster Jung, sampai kapan pun aku tidak akan pernah menerimamu sebagai adik tiriku." Ujar Rey menegaskan. Aster mendecih dan menatap sinis Rey

"Ck, memangnya kau saja. Lagi pula aku juga tidak akan pernah sudi mengakuimu sebagai kakak tiriku."

Brakkk!!...

Rey menutup matanya. Nyaris saja dia terkena serangan jantung dadakan karna ulah Rey.

Rey benar-benar tidak habis fikir dengan ayahnya, bagaimana mungkin dia memutuskan untuk menikah lagi di usianya yang sudah tidak muda lagi.. Berbeda dari Rey yang mati-matian menentang pernikahan mereka Kris justru biasa-bisa saja. Dia merasa senang memiliki Ibu tiri seperti Kahi dan Impiannya untuk memiliki seorang adik perempuan kini diwujudkan dengan adanya Aster dalam keluarganya.

.

.

.

"Rey."

Lia begitu bahagia melihat kedatangan Rey. Saat ini mereka sedang berada di club malam milik Max. Rey menghubungi teman-temannya dan mengajaknya nongkrong di sana. Rey datang bersama Aria dan tentu tanpa undangan dari Rey. Lia meletakkan dagunya pada bahu Rey.

"Ada apa, Sayang? Kenapa wajahmu terlihat murung? Apa kau sedang dalam masalah?" Tanyanya memastikan. Rey yang merasa risih langsung menyingkirkan kepala Lia dari bahunya.

"Apa kau sedang datang bulan, Rey? Kenapa terus-terusan menekuk wajah seperti itu?" heran Aria.

Hampa..!! Tidak ada jawaban dari Rey. Pemuda itu terus diam sambil memainkan gelas kristal berisi cairan keemasan ditangannya. Kemudian Rey menggulirkan pandangannya pada Jimin yang sedang asik dengan video laknatnya. Rey merasa ngeri sendiri mendengar desahan-desahan yang keluar dari bibir pemuda bermarga Park tersebut.

Bukannya mengobati peningnya. Bersama mereka malah membuatnya semakin pusing, Rey bangkit dari duduknya dan pergi begitu saka. Bahkan ia tak menghiraukan teriakkan Lia.

Aria bangkit dari duduknya dan bergegas menyusul Rey. Ia tau jika sahabatnya itu tidak dalam keadaan baik-baik saja. Diantara semua teman-teman Rey memang hanya Aria yang mengenal pemuda itu dengan baik. Aria mendesah berat, dengan langkah tenang pria jangkung itu menghampiri Rey yang berdiri di depan pagar pembatas atap club.

"Di sini hanya ada kita berdua, kau bisa cerita padaku sekarang." Aria mengeluarkan sebatang rokok dari bungkusnya kemudian menyulutnya.

Rey menghisap rokoknya yang tinggal setengah batang lalu menghembuskan asapnya ke udara

"Aku dan Aster sekarang menjadi saudara tiri. Papa dan bibi Kahi memutuskan untuk menikah." kedua mata Aria membelalak mendengar apa yang baru saja di sampaikan oleh Rey. Antara percaya dan tidak percaya

"Menikah?" Rey mengangguk.

Pemuda itu mendrsah berat. "Berbagai cara sudah aku lakukan untuk mencegah pernikahan mereka tapi tetap saja tidak berhasil. Rasanya aku masih sulit mempercayai apa yang terjadi hari ini." Rey memijit keningnya yang terasa pening.

Aria menepuk bahu Rey. "Dengar kawan, papamu menduda tidaklah sebentar. Dia juga masih muda dan dia membutuhkan seseorang untuk bisa menemani masa tuanya. Jadi mengertilah dan coba menerima pernikahan mereka. Apalagi wanita itu bibi, Kahi. Dan keluarga kalian mengenal bukan hanya satu dua hari saja, tapi sejak kau masih berada di dalam kandungan mendiang Ibumu." tutur Aria panjang lebar.

Rey memicingkan matanya. Ia tidak tau apa yang Aria makan hari ini sampai-sampai dia bisa berbicara sebijak itu, dan itu sangatlah mengejutkan

"Apa kau salah makan sesuatu hari ini? Tumben otakku encer dan sepanjang aku mengenalmu ini pertama kalinya aku mendengar kau bicara sebijak ini." Aria merenggut kesal mendengar ucapan Rey.

"Jahat, akukan hanya berusaha seorang sahabat yang baik." Aria menggerutu sambil mencerutkan bibirnya.

Rey berbalik dan berlalu meninggalkan pemuda jangkung itu beberapa langkah dibelakangnya. "Masalahnya tidaklah sesederhana itu, Park Aria. Dan dijelaskan pun kau tidak akan mengerti." Rey melirik Aria dari ekor matanya.

Terlihat Aria menghampiri Rey. "Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang? Menghancurkan pernikahan mereka dan menjadi anak durhaka?" Rey menggeleng.

"Aku tidaklah sekejam itu, Park Aria. Aku tidak ada masalah pada pernikahan mereka tapi yang menjadi masalahnya adalah Aster." Tegas Rey membuat Aria memicingkan mata

"Aster? Memangnya ada apa dengannya? Kau tidak suka karna kalian adalah musuh bebuyutan? Oh ayolah, Zian Rey, jangan bersikap kekanakkan." Rey mengusap wajahnya setengah frustasi

"Percuma bicara denganmu, kau tidak akan mengerti." Sinis Rey kemudian masuk ke dalam mobilnya. Dan saat itu iris abu-abunya tak sengaja menangkap sebuah pemandangan yang membuat moodnya semakin buruk.

Rey melihat Hoya tengah bercumbu mesra dengan seorang wanita dan lagi-lagi orang itu bukanlah Aster. Rasanya Rey ingin sekali menghampiri mereka dan membuat perhitungan dengan Hoya apalagi saat ini dirinya sedang membutuhkan sebuah pelampiasan.

Meskipun hubungannya dan Aster tidaklah baik, tapi bagaimana pun juga gadis itu adalah mantan sahabat kecilnya dan tak bisa Rey pungkiri bila dia masih begitu peduli padanya. Rey berniat menghampiri mereka berdua dan menghajar Hoya tapi segera ditahan oleh Aria.

"Sebaiknya kau tidak usah ikut campur, jika kau menghajarnya hingga babak belur bisa-bisa bajingan itu mengadu pada Aster yang tidak-tidak dan masalahnya akan semakin runyam. Aku sudah merekamnya, kita bisa gunakan rekaman ini."

Rey menatap Aria dan Hoya bergantian, pemuda itu menghela nafas kemudian mengangguk. "Kau mau pulang?"

"Kepalaku tiba-tiba pusing." Rey meninggalkan Aria begitu saja.

Pemuda itu masuk ke dalam mobilnya dan dalam hitungan detik mobil sport milik Luhan tak lagi terjangkau oleh iris hitam Aria yang masih ada di atap gedung club. Aria meninggalkan atas gedung dan kembali pada teman-temannya.

.

.

.

BERSAMBUNG.

1
Rohimatul Amanah
Luar biasa
EndRu
ada Luhan dan Jessika di sini .. hemmm
EndRu
Aster kok bermarga Xi
Dan typo lain . ada Jian juga. haduh
EndRu
Tiba tiba ada Jia. Jesica
typo Thor 🙏
EndRu
visual Rry pakai eyepact seperti apa ya
EndRu
Drakor nya keren banget
EndRu
sering banget typo Jessika.. terus siapa lagi.itu
EndRu
Rey kayak Ketua mafia ya
EndRu
dijadikan berkedel mereka nanti. beraninya mengusik Rey
EndRu
misal pakai pengawal mungkin lebih aman Rey
EndRu
mbayangin cantik dan nggemesinjya Hanyeon
EndRu
perjuangan Aster luar biasa.
Rey akan selalu merasa bersalah mengingat beratnya perjuangan Aster. berbahagialah sekarang
EndRu
haru begini...
rengekan sang putri akhirnya membuat Naluri seorang Ibu luluh..
keputusan yang tepat Aster.
putrimu berhak tahu siapa ayahnya
EndRu
Nyesek yak
EndRu
mewek aku Kak 😭😭😭
EndRu
baru NGEH..
Choa ternyata laki laki
Ellnara: Choa itu cewek kakak
total 1 replies
EndRu
ini kayaknya nih sengaja deh. ditinggal berdua di rumah biar akur gitu..
EndRu
aria6 mana tahu klo kamu sebenarnya memendam rasa kepada adik tiri mu sendiri Rey
EndRu
Rey ga ambil fotonya Aster nih. kan cakep tuh
EndRu
ini di negeri mana ya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!