NovelToon NovelToon
Cinta Bisa Di Nego Tanggung Jawab Dan Perhatian Yang Utama

Cinta Bisa Di Nego Tanggung Jawab Dan Perhatian Yang Utama

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Single Mom / CEO / Janda / Duda / Nikah Kontrak
Popularitas:925
Nilai: 5
Nama Author: Rr716

Cerita ini hanya fiksi belaka. cerita ini mengandung cerita dewasa. Lebih bijak lagi mencari bacaan sesuai umur.

"Kita memang menikah tapi saya belum tentu cinta sama kamu karena cinta saya hanya untuk almarhum istri saya. Saya akan bertanggung jawab dengan anak-anak mu dan kamu. Jangan pernah berharap untuk saya cinta kepadamu. Tapi karena menikah sah KUA kebutuhan biologis bisa kita bicarakan nanti." Ucap Braja.

"Tenang saja Tuan saya tak akan menuntut cinta sama anda. Yang penting anda bisa melindungi anak-anak saya itu sudah cukup untuk saya." Ucap Berlian.

"Soal nafkah nanti kita bicarakan lagi." Ucap Braja.

"Jangan terlalu di pikirkan tentang nafkah untuk saya Tuan. Yang penting tuan bisa tanggung jawab dan perhatian dengan anak-anak saya sudah cukup. Saya masih bisa memenuhi kebutuhan saya sendiri." Ucap Berlian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rr716, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 6 CBND

"Hem...Tante masuk ke kamar karena itu kebiasaan Tante buat ngecek kembar. Takutnya mereka begadang dan main hp atau laptop di jam yang bukan seharusnya." Ucap Berlian.

"Berati bukan mimpi yang tadi malem? Tante ngasih minum air jahe sama balurin badan Brama sampe tidur?" Tanya Brama.

"Iya bener." Jawab Berlian.

"Makasih." Ucap Brama nundukin kepalanya dan tak terasa air matanya sampe keluar.

"Jangan nangis kita berjuang sama sama ya. Tante akan selalu ada buat kamu, kalau kamu ingin sembuh dari kecanduan alkohol." Ucap Berlian.

"Hiks...hiks....hiks..."

"Keluarin semua nangis sepuasnya sekarang. Besok-besok jangan nangis lagi seperti ini. kamu harus kuat menghadapi semuanya. Jangan takut sekarang kamu hidup gak sendirian lagi. Ada Tante ada kembar ada Bara. Kita akan selalu ada buat kamu. Jangan lupa masih ada Brima yang butuh pelukan kamu." Ucap Brama.

"Tan..... Brama mau istirahat dulu ya." Kata Brama yang langsung naik ke kasur yang ada di ruang TV.

"Bersih-bersih dulu." Ucap Berlian.

"Hehehehe...lupa." ucap Brama yang langsung bangun dan lari ke arah kamar mandi.

Di dalam kamar Braja ternyata Braja lagi telepon pengacara dan lagi ngobrol tentang Bara.

"Gimana?"

"Aman pak, cuma tapi sepertinya ayahnya Bara dari keluarga berada pak. Hanya saja dia kabur dari rumah nya atau Gimana saya juga belum tau pasti. Yang pasti nya kecelakaan tentang orang tua nya ada kemungkinan tentang warisan."

"Selidiki terus jangan sampe ada yang tau kalau Bara bukan anak saya dan Berlian. Masukin ke kartu keluarga saya dengan nama belakang saya dan jangan lupa kembar juga."

"Siap Tuan."

"Kamu tau udah periksa mantan suami Berlian?"

"Oh dia hanya pegawai pabrik biasa Tuan. Tapi sombong nya minta ampun dan keluarga nya juga selalu mojokin nyonya Berlian. Dulu bekas suami nyonya Berlian selingkuh sama temen pabrik nya di dukung sama keluarga dari laki-laki."

"Keluarga gila. Kamu tolong masukin Brama ke sekolah kembar. Jangan kasih Brama lagi alkohol bilangin ke semua pengawal. Saya lihat tadi malam Berlian punya cara sendiri untuk nyembuhin Brama." Ucap Braja.

Berlian masuk ke kamar nya ternyata Braja ada di sana.

"Eeeehhhh...mas ko ada di sini?" Ucap Berlian.

"Nyari baju kata Brian tadi dia bawa masuk ke sini. Saya mau ganti baju tapi gak ada yang bersih di kamar." Jawab Braja.

"Tunggu sebentar kalau gitu saya setrika dulu bajunya." Ucap Berlian langsung ambil baju Braja dan dia langsung nyetrika baju nya.

"Jangan lama-lama." Ucap Braja yang malah tiduran di kamar Berlian padahal Berlian udah ketar-ketir deg..degan lihat Braja cuma pake handuk sepinggang doank.

Braja asik tidur di kasurnya Berlian. Ternyata kasurnya Berlian lebih empuk dari kasur di kamar tamu. Di kamar tamu juga empuk, hanya saja kasur kamar Berlian lebih gede dari kasur di kamar tamu.

"Nyamannya.....Wanginya ko beda ya sama kamar yang gue tempatin." Gumam Braja di dalam hatinya.

"Maap mas ini sudah selesai." Ucap Berlian yang seperti biasa saja lihat Braja gak pake baju hanya pake handuk doank.

"Ini cewek mati rasa atau gimana ya lempeng banget lihat gue kaya gini, Apa gue kurang seksi?" Gumam Braja yang langsung pake baju di depan Berlian dan Berlian ambil handuk dan bajunya dia dan langsung ke kamar mandi yang ada di kamar nya.

"Bener-bener mati rasa tuh cewek." Gumam Braja sambil geleng-geleng kepalanya dan setelah pake baju dia langsung naik lagi ke kasurnya Berlian.

Setelah selesai mandi Berlian duduk di meja riasnya dia tak mengeringkan rambutnya dengan pengering rambut karena takut Braja ke ganggu. Jadi dia keringin pake handuk saja abis itu dia tiduran sopa bad kesayangan nya yang ada di kamar nya dia. Tak lupa Berlian juga ambil selimut untuk menyelimuti dia.

Brian pulang dari tempat ibu gosip dia bingung rumah sepi. Pas di lihat semua nya pada tidur akhirnya dia ikut tidur di sebelah Brama di ruang TV.

Sore hari Braja bangun duluan dia lihat Berlian tidur di sopabad yang ada di kamar itu dan dia lihat rambut Berlian masih basah.

"Bodoh gimana kalau masuk angin." Gumam Braja yang keluar dari kamar Berlian dan lihat Brama dan Brian tidur di ruang TV.

"Om.....baru bangun." Ucap Briana yang gendong Brima.

"Kenapa dia nangis?" Ucap Braja.

"Nyariin mamih mungkin da di kasih susu gak mau." Ucap Berlian.

"Mamih kamu lagi istirahat sini kasih saya saja." Ucap Braja.

Akhirnya Briana kasih Brima ke Braja tapi tetep Brima nangis kenceng sampe Brama dan Brian juga bangun.

"Sini Dad sama Brama ajah." Ucap Brama yang langsung gendong Brima.

Tapi tetep Brima nangis kejer. Akhirnya ngetuk kamar Berlian dan Berlian langsung buka pintu kamar nya.

"Ada apa?" Ucap Berlian.

"Itu adek nangis kejer dari tadi gak berhenti -berhenti sama siapapun juga gak mau tuh di ajak main sama Bara juga gak mau." Ucap Briana.

"Oh....sini mas saya yang gendong ajah." Ucap Berlian yang langsung gendong Brima dan Brima langsung perlahan berhenti nangisnya setelah lihat muka Berlian.

"Hehehehe... kenapa nangis boy...mau main ke luar Hem...nagih janji Hem...yuk kita keluar kita cari jajanan siapa tau ada tukang batagor kita jajan." Ucap Berlian yang langsung bawa Brima.

"Bara ikut mih..." Teriak Bara.

"Hayu....bawa juga itu susu adeknya siapa tau nanti mau minum susunya. Teh...itu susu baru bikin atau udah lama?" Tanya Berlian.

"Baru baru bikin mih." Jawab Briana.

"Oke kalau gitu." Ucap Berlian.

Berlian bawa Brima dan Bara ke teras rumah di sana banyak anak-anak yang main layangan.

"Mih....." ucap Bara.

Ambil layangan nya di pinggir rumah minta dulu sama Abang Brian sana." Ucap Berlian yang tau kalau Bara ingin main layangan.

"Hehehehe...mamih dukun tau ajah Bara mau main layangan.... Abang........hayu.... main layangan." Teriak Bara masuk ke dalam rumah.

"Sebentar ya sedikit lagi Abang selesai ngerjain PR nya Abang lupa tadi belum di kerjain." Jawab Brian.

"Oke...." Ucap Bara.

"Jangan lihat ke gue gue gak bisa main layangan malah belum pernah gue main layangan." Ucap Brama ke Bara.

"Oh.... kasihan." Ucap Bara.

"Hey....loe juga kan belum pernah main?" Tanya Brama kesel.

"Iya sih dulu cuma megang ajah di suruh terbangin. Jadi udah pernah pegang layangan nya cuma belum pernah mainnya." Ucap Bara.

"Miris...di manfaatin doang loe." Ucap Brama.

"Yuk udah beres kakak yuk ikut." Ucap Brian.

"An.... kenapa?" Tanya Brian.

"Gak tau perut nya sakit." Jawab Briana yang tiba-tiba megang perut.

"Mamih....... Briana sakit perutnya." Teriak Brian.

"Jangan teriak-teriak orang mamih di teras juga." Ucap Berlian yang masuk ke rumah.

"Lian lihat Ana berdarah..... Brama panggil dokter" Teriak Braja yang dari tadi merhatiin Briana.

"Waduh.... Brama gak tau dokter daerah sini." Jawab Brama ikut panik.

"Mih........" Ucap Brian dan Bara yang udah mau nangis.

"Tenang Briana menstruasi pertama ini jangan panik." Ucap Berlian yang nyimpen Brima ke kasur dan dia langsung mau gendong Briana. Tapi Braja yang langsung gendong Briana.

"Mas ajah yang gedong." Ucap Braja.

"Bawa ke kamar mandi yuk mas. Abang maapin mamih tolong bersihin darahnya Briana itu di lantai." Ucap Berlian.

"Iya mih." Jawab Brian yang langsung ngambil alat pel.

"Ya ampun jantungan gue kirain kenapa." Ucap Brama yang lemes naik ke kasur.

"Hiks...hiks...hiks.." Bara ternyata nangis di pojokan ruang TV.

"Hey....bocah loe kenapa?" Tanya Brama dan Brian kompak.

"Teteh mau mati ya itu berdarah?" Tanya Bara.

"Astaga....gak itu emang siklus bulanan perempuan." Ucap Brama yang ternyata dia lihat HP dan sercing di google.

"Hiks...hiks...hiks..pasti sakit pisan. Abang gak usah main layangan kasihan teteh. Bara mau temenin teteh ajah." Ucap Bara yang duduk di karpet.

1
knovitriana
update, jangan lupa mampir 🙏😍
knovitriana
update
Rr716: baru di kirim BESTie tunggu sebentar lagi ya. makasih sudah baca buku emak BESTie 🥰🥰🥰🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!