NovelToon NovelToon
Benih Kembar Darah BingBai

Benih Kembar Darah BingBai

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Lari Saat Hamil / Anak Genius / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Phopo Nira

Fang Hua Yi merupakan seorang wanita sebatang kara yang hanya bekerja sebagai pemburu terbaik di Biro penangkapan siluman, hantu dan iblis yang bernama BingBai.

Berniat memanfaatkan pesta pendirian Kekaisaran Xian Yu untuk menjebak pria yang dicintainya secara diam-diam. Rupanya jebakan itu malah mengenai dirinya sendiri, hingga membuatnya menghabiskan malam panas bersama dengan pria yang tidak dia kenal sampai menumbuhkan dua kehidupan lain di dalam perutnya.

13 tahun kemudian, Fang Hua Yi memutuskan kembali bergabung dengan Biro dengan membawa kedua putra kembarnya. Namun, siapa sangka rahasia besar satu persatu mulai terkuak.

Tidak hanya tentang siapa ayah dari kedua putra kembarnya. Akan tetapi, juga menguak tentang identitas Hua Yi yang sesungguhnya yang berakhir menjadi rebutan dari lima penguasa alam sekaligus.

Siapakah identitas Hua Yi sebenarnya?

Apakah sebuah rahasia besar akan terungkap?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 06. 13 Tahun Kemudian

Ding Chen memang berniat mengabaikan pesan wanita itu yang mengatakan telah menitipkan sesuatu pada salah satu pegawai penginapan dan menyuruhnya mengambilnya sebelum pergi. Namun, siapa sangka yang wanita itu maksud adalah tagihan yang harus dia bayarkan sebelum pergi.

“Wanita itu benar-benar …” geram Ding Chen sampai menghela napas panjang, “Tian Jin, selesaikan pembayarannya.”

Namun, pada akhirnya dia tetap membayar semua tagihan yang sudah digandakan itu tanpa masalah sama sekali.

Dan begitulah pertemuan singkat antara Fang Hua Yi dan Ye Ding Chen yang hanya menyisakan sebuah kenangan yang indah malam itu. Ye Ding Chen sendiri dengan mudahnya melupakan tentang Hua Yi, ditambah kesibukannya mengurus wilayah kerajaannya.

Dimana banyak siluman yang suka melanggar peraturan dan diam-diam memasuki dunia manusia tanpa ijin bahkan menyebabkan banyak kekacauan. Sehingga Ye Ding Chen harus selalu bertidak tegas dan kejam agar tidak banyak lagi siluman yang melanggar peraturan dan perintahnya.

Dan semenjak malam itu juga, Hua Yi selalu menghindari Ran Qin Feng. Jika pun tidak sengaja bertemu, Hua Yi akan mencari alasan untuk segera pergi dari hadapannya.

Padahal Ran Qin Feng diam-diam juga memiliki perasaan yang sama, tetapi perubahan sikap Hua Yi membuat Ran Qin Feng memilih untuk tetap menyembunyikan perasaannya.

Dan juga karena adanya alasan lain, Ran Qin Feng memilih untuk tidak mendekati Hua Yi lagi. Ditambah dengan kabar tentang pertunangannya bersama putri Perdana Menteri itu.

...****************...

Dua bulan berlalu sejak kejadian malam itu, tapi keberadaan sang pemilik darah Bing Bai sama sekali tidak dapat ditemukan oleh siapapun. Lain halnya dengan Hua Yi yang merasa keanehan pada kondisi tubuhnya.

Dimana dia mulai mengalami mual, pusing dan lemas hingga membuatnya kesulitan untuk beraktivitas seperti biasanya. Tidak tahan dengan apa yang terjadi pada tubuhnya, Hua Yi akhirnya mendatangi seorang tabib untuk memeriksakan kondisi tubuhnya.

“Selamat, anda tengah mengandung, Nyonya! Bahkan bayi kembar sekaligus dan usia kandungannya sudah memasuki hampir 2 bulan.” Sontak perkataan sang tabib bagaikan petir di siang bolong di otak Hua Yi saat ini.

“Tunggu, coba diperiksa lagi! Mungkin saja kau—”

“Tidak mungkin, Nyonya! Jelas sekali bahwa tanda-tanda yang anda alami merupakan gejala kehamilan muda pada umumnya. Saya bahkan bisa merasakan adanya denyut nadi lain di di tubuh Nyonya saat ini,” potong sang tabib yang sangat yakin dengan hasil pemeriksaannya, berbeda dengan Hua Yi yang tampak terkejut bukan main.

Dirinya dinyatakan hamil? Bahkan anak kembar? Bagaimana dia menjelaskannya kepada semua orang tentang kehamilannya. Ditambah dia belum menikah dan tidak tahu identitas ayah dari bayi yang dikandungnya saat ini.

Dan sudah pasti Biro tidak akan menerimanya untuk tetap bekerja di sana, satu-satunya pilihan Hua Yi saat itu adalah pergi sejauh mungkin dari orang-orang yang dia kenal jika ingin merawat dan membesarkan kedua bayinya.

“Astaga, apa yang harus aku lakukan sekarang?” Hua Yi keluar dari tempat tabib itu dengan perasaan bingung, “Kenapa benih pria itu unggul sekali, hanya satu kali melakukannya langsung jadi dan malah dua sekaligus,” sambungnya menggerutu.

“Yah, tidak ada pilihan lain! Pertama, aku harus meninggal Biro secepatnya. Entah apa pun alasannya, tapi firasatku terus mengatakan hal buruk akan terjadi jika aku tidak pergi sekarang. Terlebih lagi, entah mengapa aku merasa seperti telah melakukan kesalahan yang sangat besar.”

Hua Yi segera memutuskan kembali ke Biro untuk mengemasi barang-barangnya. Ya, dia memutuskan pergi tanpa memberitahukan kepada siapapun. Sebab tidak ingin ditanya tentang alasan dia tiba-tiba mundur dari keanggotaan Biro. Dia hanya menulis surat pengunduran dirinya dan meletakkannya begitu saja di atas tempat tidurnya.

...****************...

13 Tahun Kemudian ….

Ditengah ramainya pasar, terlihat seorang wanita cantik bersama dengan kedua putra kembarnya yang beranjak remaja tengah menikmati pemandangan yang sudah lama sekali tidak mereka lihat. Melihat berbagai jenis aksesoris cantik dan menikmati berbagai jajanan yang tersedia di sana.

Yah, wanita itu adalah Fang Hua Yi dan juga anak kembarnya yang bernama Fang Yi Chen dan Fang Jia Rui. Ya, kehamilan Hua Yi saat itu rupanya membawa berkah tersendiri dalam hidupnya. Dimana Hua Yi melahirkan dan membesarkan dua putra kembarnya yang tampan dan genius dengan kemampuannya masing-masing. Bahkan kedua anak kembarnya itu sangat bisa diandalkan dalam berbagai hal.

“Ibu, apakah kita akan tinggal lama disini?” tanya Yi Chen pada ibunya, Hua Yi.

“Kenapa? Apa kau sudah merindukan rumah kita yang lama sekarang?” tanya Hua Yi pada putranya itu.

“Tidak, sepertinya aku akan betah tinggal di sini! Karena di tempat ini banyak yang seru,” jawab Yi Chen dengan senyum manisnya.

“Aku juga, Bu! Di sini lebih banyak obat yang tidak bisa ditemukan di hutan tempat kita tinggal selama ini,” sahut Jia Rui dengan cepat.

“Syukurlah, kalau kalian bisa betah disini. Ibu janji akan segera menyelesaikan pekerjaan yang disini agar kita bisa cepat pulang kerumah.”

Janji Hua Yi yang ternyata tidak dipedulikan oleh anak kembarnya, karena mereka kembali asyik dengan pemandangan yang disuguhkan di pasar itu.

“Tenang saja, Bu! Kami lebih suka disini ‘kok!” ujar Yi Chen yang melihat ke sekelilingnya dengan penuh antusias.

“Baiklah, besok Ibu akan mendaftarkan kalian berdua ke Perguruan Lan, tempat Tuan Jiang mengajar sesuai undangannya. Jadi ingat, jangan buat masalah di sana. Kalian berdua mengerti, terutama kau Yi Chen?” ujar Hua Yi dengan penuh penegasan dan penekanan pada kedua putranya.

“Iya, Bu! Rui mengerti!” sahut Jia Rui dengan senyum manisnya.

“Akan Yi Chen usahakan, Bu!” sahut Yi Chen dengan wajah cemberutnya yang terlihat sangat menggemaskan.

“Ayo, masuk ke Kereta. Kita harus memeriksa rumah barunya sekarang,” ujar Hua Yi yang memang sudah meminta sebuah Kereta dan juga rumah sebelum menyetujui tugas ini.

Namun, belum sempat salah satu dari mereka menaiki kereta tersebut. Dari kejauhan terdengar suara orang-orang berteriak tentang kedatangan sekelompok perampok yang berniat menjarah uang dan juga dagangan mereka tanpa ampun. Spontan Hua Yi dan kedua putra kembarnya langsung menatap ke sumber keributan tersebut.

“Bu, bolehkah Yi Chen membantu mereka?”

Sehebat apapun kemampuannya, Yi Chen akan selalu meminta ijin dan juga restu dari ibunya sebelum melakukan sesuatu. Yi Chen tidak akan menggunakan kekuatannya semena-mena, karena itulah yang Hua Yi ajarkan padanya selama ini.

“Mmm, lakukan saja! Namun, tetap harus berhati-hati,” ujar Hua Yi mengingatkan agar putranya jangan sampai terluka.

“Bu, Rui juga ingin membantu? Disana sepertinya ada seseorang yang terluka.” Rui menunjuk pada seorang pedagang kain yang sudah tergelatak bersimbah darah karena berusaha menyelamatkan barang dagangannya.

Bersambung ….

1
Fahmi Ardiansyah
hahaha akhirnya bertemu lg
Fahmi Ardiansyah
iya din Cen kmu lakukan aja pekerjaan itu Krn dari situ kmu akan ketemu hua Yo n anak2 mu
Fahmi Ardiansyah
dua anak itu anakmu sendiri
perahu kertas
sangatlah baik dan seru👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
perahu kertas
langsungkan thor
Dwi Rustiana
ayo Ding Chen jangan kelamaan memastikannya 🤣🤣🤣
tapi janji jangan syok ya kalo dah tau kebenarannya
Dwi Rustiana
sepertinya jalan takdir Ding Chen dan Hua Yi sungguh terjal dan berliku 🤔🤔🤔
@pry😛
next💪💪💪💪💪❤
@pry😛
wnt ny bailu sm dylan wang kah
@pry😛: ud aq liat kk gntg x aaaaa❤❤
total 4 replies
davina aston
👍👍👍👍👍👍👍
Trie Vanny: Makasih atas dukungannya dan sudah berkenan mampir yah, kak!🙏🙏🙏
total 1 replies
@pry😛
next kk... gk sbr aq klo kmbr ank ny raja siluman tu🤣
Setiya Wulandari
bagus kak 😍 aq suka
Trie Vanny: Makasih, kak! Sudah berkenan mampir dan atas dukungannya🙏🙏🥰🥰
total 1 replies
Fahmi Ardiansyah
jia Rui memang benar klu dhi Chen ayah kandung kalian.
Dwi Rustiana
mau sembunyi sampe lubang semut juga pasti bakal diburu twins mending disitu temuin bapak kalian biar kalian dilindungi 🤭🤭🤭
Fahmi Ardiansyah
ya pasti langsung jadi adonan walau smlm tpi brualang2 klu melakukannya🤣🤣🤣
Fahmi Ardiansyah
ya mungkin bagi raja uang segitu gak ada apa-apanya.tpi apa raja mau membayar tagihan itu.
Fahmi Ardiansyah
iya hua Yi gimana bisa kmu nyuruh bayar pria itu.
Trie Vanny
Sangat bagus!👍👍👍
Fahmi Ardiansyah
salah target semoga membawa kebahagiaan bagi Huan yi
Fahmi Ardiansyah
hadeeeh ada aja gangguannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!