Dikhianati kekasihnya, dijual oleh bibinya demi mendapatkan uang untuk biaya pengobatan sang ibu, membuat Elara terjebak dalam hubungan yang rumit.
Dia terpaksa menjadi wanita pemuas nafsu seorang taipan kaya raya, yang arogan, dingin, dan kejam.
Parahnya, status Elara yang sudah sah sebagai istri Eden Dwight tidak boleh diketahui publik.
Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya? yuk simak. Jangan lupa tinggalkan like, komen, dan vote jika kalian suka ceritanya ❣️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RatuElla11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali Ternoda
Lander meminta bodyguard yang mengendarai mobil mereka untuk melaju lebih cepat.
Pasalnya tuan mereka terus-menerus menghubunginya, menanyakan tentang perempuan yang saat ini tengah mereka bawa.
Setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit, mobil yang mereka tumpangi tiba disebuah rumah mewah bergaya klasik Eropa. Rumah ini jelas bukan rumah utama tuannya.
Tuannya hanya sesekali datang kerumah ini dan itu dilakukannya jika beliau sedang merasa penat atau ingin menyendiri.
Tak pernah ada orang luar yang diizinkan masuk. Bahkan Nona Alexa yang notabene istri tuannya sendiri, tidak diberikan akses masuk.
Rumah ini dijaga ketat oleh para bodyguard Tuan Eden. Dan jika ada yang berani mencoba menerobos masuk tanpa seizin tuannya, maka para bodyguard itu tak segan-segan untuk bertindak kasar.
"Apa yang kau lakukan padanya Lander?! Kau memukulnya?!" sentak Eden dengan murka, saat melihat wajah Elara dipenuhi memar.
"Maaf Tuan, saya sama sekali tidak tahu apa yang terjadi pada perempuan itu. Ketika saya dan Dion menemukannya wajahnya sudah terluka." Lander menjawab sambil menundukkan pandangan tak berani menatap sang tuan.
Eden menatap kearah Elara yang ada digendongannya. Netranya memindai keseluruhan wajah perempuan itu.
Dia berhasrat pada perempuan ini bukan hanya karena perempuan ini adalah perawan pertamanya, tetapi karena perempuan ini juga memiliki paras yang cantik.
Dan dengan adanya luka-luka diwajah perempuan ini jelas akan menurunkan sedikit gairah bercintanya.
"Cari tahu segera apa yang sudah terjadi padanya dan laporkan padaku! Aku tidak suka jika barang milikku dirusak orang lain!" titah Eden tak ingin dibantah.
"Baik Tuan, saya akan mencari tahu segera." jawab Lander cepat. "Apa ada lagi Tuan?" tanya Lander.
"Tidak ada! Pergilah!"
Lander pun membungkuk hormat dan izin undur diri.
Namun baru beberapa langkah, Eden sudah memanggilnya membuat Lander kembali memutar tubuh menghadap Eden.
"Ya Tuan?"
"Kurasa kau bisa mencari tahunya besok Lander. Sekarang beristirahatlah."
Tanpa menunggu jawaban asisten setianya, Eden segera beranjak dari ruang tengah menuju lantai dua dimana kamarnya berada sembari membawa Elara yang masih tak sadar diri.
*
*
Eden menaruh Elara diatas ranjangnya dengan perlahan. Tujuannya menemukan perempuan ini adalah untuk memenuhi hasratnya yang bergejolak minta dituntaskan.
Tapi setelah melihat keadaannya yang menyedihkan membuat Eden berpikir dua kali untuk melakukannya.
"Sebenarnya apa yang terjadi padamu?" bisik Eden seraya menyingkirkan helai rambut Elara yang sedikit menutupi wajahnya.
Eden menggerakkan jarinya menelusuri wajah perempuan itu. Mulai dari mata, hidung hingga berhenti pada bibir mungil Elara.
Eden mengusapnya perlahan.
Dan hanya dengan gerakan kecil yang dilakukannya, Eden langsung merasakan tubuhnya panas seketika, dibanjiri oleh hasrat untuk menyatu.
Haruskah dia melakukannya?
Semakin Eden menahan, semakin bagian bawah tubuhnya terasa nyeri.
Pada akhirnya nafsu mengalahkan logika Eden.
Tangan Eden bergerak melepas seluruh pakaian kerja Elara berikut pakaian dalam perempuan itu lalu membuangnya kelantai. Elara kini sudah polos dihadapannya. Dan pemandangan itu membuat gairah Eden semakin memuncak tak sabar untuk segera menyentuhnya.
Eden sendiri segera melepas pakaiannya, hingga tak ada sehelai benang pun yang tersisa lalu kemudian dia bergerak naik keatas ranjang menghimpit tubuh Elara hingga kulit mereka bersentuhan.
Eden mulai menautkan bibirnya perlahan pada bibir Elara dan sesekali memainkan lidahnya, sementara tangan besarnya bergerak meremas dada perempuan itu dengan lembut. Gerakan Eden kali ini cukup terkendali tidak brutal seperti kemarin malam.
Eden benar-benar ingin menikmatinya tanpa terburu-buru. Apalagi dalam kondisi Elara yang tak sadarkan diri, membuat Eden lebih leluasa melakukannya.
Kini ciuman Eden mulai beralih pada leher Elara dan Eden kembali meninggalkan jejak-jejak kepemilikan disana. Cumbuan itu semakin lama semakin turun, hingga bibir Eden berhenti pada area inti Elara.
Perlahan Eden membuka kedua paha Elara dan menenggelamkan kepalanya disana. Cukup lama Eden memainkan lidahnya dan setelah puas Eden segera memposisikan dirinya.
"Ahhh." Eden mendongakkan kepala, mendesah saat dia berhasil melakukan penyatuan tanpa drama.
Ditatapnya Elara yang masih terpejam, dan senyum puas tersungging diwajah Eden. Dia kemudian merapatkan tubuhnya dan berbisik ditelinga Elara.
"Mulai sekarang kau milikku kucing kecil. Akan kujadikan kau pemuas nafsuku sampai aku bosan dan siap membuangmu." setelah berucap dengan kejam, Eden mulai menggerakkan tubuhnya. Mereguk kenikmatan dari tubuh perempuan ini sebanyak-banyaknya, sepuas-puasnya.
*
*
Dalam keadaan setengah sadar, Elara merasakan bibirnya basah oleh sapuan lembut yang dia sendiri tidak tahu ini apa.
Elara juga merasakan area intinya begitu penuh dan sesak sementara tubuhnya bergerak naik turun seiring dengan hentakkan-hentakkan teratur dibawah sana.
Elara merasa dejavu. Dia seperti pernah merasakan ini. Tapi apa?
Perlahan Elara mencoba membuka matanya yang terasa berat. Dia mencoba fokuskan pandangannya kedepan, samar. Namun sepersekian detik kemudian netranya membeliak sempurna saat melihat sosok yang tak asing.
Pria biadab itu ada dihadapannya?!
"Tidak!" Elara refleks berteriak. Dia memberontak sekuat tenaga melepaskan diri.
Pria biadab ini kembali memperkosanya, dan sekarang dia melakukannya disaat dirinya sedang tidak sadar! Benar-benar biadab dan tak berperasaan!
Eden yang sudah dilingkupi oleh hasratnya jelas tak sudi menghentikan permainannya.
Dia memeluk erat perempuan itu sambil terus menggerakkan tubuhnya. Menghentakkan miliknya kuat-kuat dan membenamkannya dalam-dalam. Tak peduli perempuan dibawahnya itu menjerit histeris bahkan berulangkali mencakar dan memukul punggungnya.
Eden tak akan melepaskannya sampai dia mendapatkan kepuasan dari perempuan ini.
Elara putus asa, dia menangis.
Tapi tetap hal itu tak mengetuk nurani Eden. Sampai beberapa lama kemudian barulah Eden mengerang saat mencapai pelepasannya.
Eden ambruk diatas tubuh Elara dengan napas terengah. Begitu pun dengan Elara yang sama terengahnya.
Tak lama Elara langsung memalingkan wajah dengan berlinang air mata.
Rasa marah, benci, jijik semua menjadi satu dalam benaknya. Kenapa nasibnya seperti ini?
Eden yang menyadari perempuan dibawahnya sedang menahan isak tangis setelah dirinya memberi kepuasan, tersenyum ironi.
Disaat banyak wanita diluar sana yang menginginkannya, bahkan Alexa, istrinya sendiri selalu memohon ingin ditiduri olehnya walau hanya semalam, tapi perempuan dibawahnya ini malah menolaknya!
Seharusnya perempuan ini bersyukur karena seorang Eden Dwight, sang taipan kaya raya mau menyentuhnya! Gadis miskin dari kalangan rendahan.
Memikirkan semua itu membuat dada Eden langsung dipenuhi oleh amarah. Harga dirinya sebagai lelaki jelas terluka.
Eden tak bisa menerima penolakan yang diberikan Elara. Dan demi melampiaskan amarahnya, Eden kembali memaksakan kehendaknya pada Elara.
Kali ini Eden melakukannya dengan kasar. Seolah ingin menunjukkan kuasanya pada perempuan itu.
*
To be continued
*Haii kakak, jangan lupa tinggalkan like, komen, hadiah, dan vote jika kalian suka ceritanya yaa❣️🥰
Eden kamu akan segera menjadi seorang ayah semoga elara juga secepatnya memberi tau kehamilannya pada Eden jadi tidak sabar menunggu esok hari Thor menunggu lanjutannya
Eden /Heart/ elara aku suka banget sama pasangan ini Thor 🤭🤭
jadi gak sabar nunggu lanjutannya Thor ....
sebenarnya aku lebih suka gambar yang dulu sih Thor gambar no 2 ..
Eden yah ?? pasti salah paham lagi ini tapi semoga aja Eden bisa berpikir jernih ...
kira² bakal terjadi salah paham gak yah kalau Eden sudah sembuh nanti dan bertemu dengan elara tapi ada nero di sana hemm /Smug/